Asmaul Husna dan Doanya

أسماء الله الحسنى

Nama-Nama Allah Yang Maha Indah

Memahami Makna Agung Asmaul Husna

Asmaul Husna, yang secara harfiah berarti "nama-nama yang paling baik", merupakan sembilan puluh sembilan nama Allah yang agung dan mulia. Setiap nama merepresentasikan sifat kesempurnaan, keindahan, dan keagungan Allah SWT yang tiada tara. Mengenal, memahami, merenungkan, dan berdoa dengan Asmaul Husna adalah salah satu pilar penting dalam membangun hubungan yang lebih dekat dan mendalam dengan Sang Pencipta.

Allah SWT sendiri memerintahkan kita untuk memanggil-Nya dengan nama-nama-Nya yang indah ini. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Quran:

"Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A'raf: 180).

Ayat ini bukan sekadar anjuran, melainkan sebuah panduan spiritual. Ketika kita berdoa dengan menyebut sifat spesifik Allah yang relevan dengan permohonan kita, doa tersebut menjadi lebih fokus, khusyuk, dan penuh pengharapan. Misalnya, ketika memohon ampunan, kita memanggil "Ya Ghaffar, Ya Tawwab". Ketika memohon rezeki, kita menyebut "Ya Razzaq, Ya Ghaniyy". Ini menunjukkan adab kita sebagai hamba yang mengakui kebesaran-Nya dan bergantung sepenuhnya pada-Nya.

Lebih dari sekadar hafalan, Asmaul Husna mengajak kita untuk 'berakhlak' dengan sifat-sifat Allah dalam kapasitas kita sebagai manusia. Sifat Ar-Rahman (Maha Pengasih) menginspirasi kita untuk menebar kasih sayang. Sifat Al-Adl (Maha Adil) mendorong kita untuk berlaku adil dalam setiap urusan. Dengan demikian, Asmaul Husna menjadi kompas moral dan spiritual yang membimbing setiap langkah kehidupan seorang muslim. Mari kita selami makna dan fadhilah dari setiap nama-Nya yang mulia.

Daftar 99 Asmaul Husna, Arti, Penjelasan, dan Doanya

1. Ar-Rahman

الرَّحْمَنُ

Yang Maha Pengasih

Ar-Rahman adalah sifat kasih Allah yang universal, meliputi seluruh makhluk-Nya tanpa terkecuali, baik yang beriman maupun yang tidak. Rahmat-Nya terwujud dalam bentuk udara yang kita hirup, matahari yang bersinar, hujan yang turun, dan segala nikmat kehidupan di dunia. Kasih sayang-Nya mendahului murka-Nya. Mengimani sifat ini membuat kita senantiasa bersyukur dan tidak pernah putus asa dari luasnya rahmat Allah. Ini juga mengajarkan kita untuk menyayangi semua makhluk ciptaan-Nya.

Ya Rahman, limpahkanlah rahmat dan kasih sayang-Mu kepada kami di dunia ini, berikanlah kami kesehatan, kesempatan, dan segala kebaikan yang Engkau ridhai.

2. Ar-Rahim

الرَّحِيمُ

Yang Maha Penyayang

Berbeda dengan Ar-Rahman, Ar-Rahim adalah sifat sayang Allah yang khusus dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, terutama di akhirat kelak. Ini adalah bentuk kasih sayang yang lebih intim dan abadi, berupa ampunan, petunjuk, dan surga-Nya. Sifat ini memberikan harapan besar bagi orang mukmin bahwa setiap ketaatan dan kesabaran mereka akan dibalas dengan kasih sayang-Nya yang tak terhingga. Meneladani sifat ini berarti kita memberikan perhatian dan kasih sayang ekstra kepada sesama orang beriman.

Ya Rahim, sayangilah kami di hari pembalasan kelak, masukkanlah kami ke dalam surga-Mu berkat kasih sayang-Mu yang tiada batasnya.

3. Al-Malik

الْمَلِكُ

Yang Maha Merajai / Memerintah

Al-Malik berarti Allah adalah Raja yang sebenarnya, Pemilik mutlak atas segala sesuatu di langit dan di bumi. Kekuasaan-Nya absolut, tidak terbatas oleh ruang dan waktu, dan tidak memerlukan bantuan siapapun. Semua raja dan penguasa di dunia hanyalah pinjaman sementara dari kekuasaan-Nya. Memahami sifat ini menumbuhkan rasa rendah hati, bahwa kita tidak memiliki apapun secara hakiki, dan segala kekuasaan harus dijalankan sesuai dengan aturan-Nya.

Ya Malik, Engkaulah Raja di atas segala raja. Jadikanlah kami hamba yang tunduk dan patuh pada kerajaan-Mu, dan jauhkan kami dari kesombongan atas titipan kekuasaan-Mu.

4. Al-Quddus

الْقُدُّوسُ

Yang Maha Suci

Al-Quddus bermakna Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, kesalahan, kelemahan, dan dari segala sesuatu yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Kesucian-Nya adalah absolut dan sempurna. Dia suci dari sifat-sifat makhluk, seperti butuh, lelah, atau lupa. Berzikir dengan nama ini dapat membantu membersihkan hati dan pikiran kita dari niat buruk, prasangka, dan kotoran batin. Kita diajarkan untuk senantiasa menjaga kesucian diri, baik lahir maupun batin.

Ya Quddus, sucikanlah hati kami dari segala penyakit hati, sucikanlah jiwa kami dari segala dosa, dan sucikanlah niat kami hanya karena-Mu semata.

5. As-Salam

السَّلَامُ

Yang Maha Memberi Kesejahteraan

As-Salam berarti Allah adalah sumber segala kedamaian dan keselamatan. Dari-Nya datang rasa aman, tentram, dan sejahtera. Sifat-Nya selamat dari segala aib dan kekurangan. Dia juga yang menyelamatkan hamba-Nya dari segala bahaya dan kesulitan. Mengimani nama ini membuat hati kita tenang, karena kita tahu bahwa sumber kedamaian sejati hanyalah Allah. Ini juga menginspirasi kita untuk menjadi pembawa damai dan menyebarkan salam di antara sesama manusia.

Ya Salam, anugerahkanlah kedamaian dalam hati kami, keselamatan dalam hidup kami, dan jadikanlah kami penebar salam dan kesejahteraan bagi sesama.

6. Al-Mu'min

الْمُؤْمِنُ

Yang Maha Memberi Keamanan

Al-Mu'min memiliki dua makna utama. Pertama, Allah adalah sumber keamanan, yang memberikan rasa aman kepada hamba-Nya dari ketakutan dan ancaman. Kedua, Allah adalah Yang Maha Membenarkan, Dia membenarkan janji-janji-Nya kepada para nabi dan orang-orang beriman. Perlindungan-Nya adalah yang paling hakiki. Saat dunia terasa tidak aman, mengingat nama Al-Mu'min akan menenangkan jiwa, karena kita berlindung kepada Dzat yang kekuasaan-Nya meliputi segalanya. Kita pun terdorong untuk menjadi pribadi yang dapat dipercaya dan memberikan rasa aman bagi orang lain.

Ya Mu'min, berikanlah kami rasa aman dari segala ketakutan dunia dan akhirat. Lindungilah kami dari segala marabahaya dan jadikanlah hati kami kokoh dengan iman kepada-Mu.

7. Al-Muhaymin

الْمُهَيْمِنُ

Yang Maha Memelihara / Mengawasi

Al-Muhaymin berarti Allah Maha Mengawasi, Menjaga, dan Memelihara seluruh makhluk-Nya. Tidak ada satu pun perbuatan, ucapan, atau bahkan lintasan hati yang luput dari pengawasan-Nya. Pengawasan-Nya adalah bentuk pemeliharaan yang sempurna, memastikan segala sesuatu berjalan sesuai ketetapan-Nya. Kesadaran akan sifat ini akan menumbuhkan rasa mawas diri (muraqabah) dalam diri kita, sehingga kita senantiasa berhati-hati dalam bertindak, baik di kala sendiri maupun di tengah keramaian.

Ya Muhaymin, peliharalah kami dalam pengawasan-Mu. Jagalah lisan, perbuatan, dan hati kami agar selalu berada di jalan yang Engkau ridhai.

8. Al-'Aziz

الْعَزِيزُ

Yang Maha Perkasa

Al-'Aziz menunjukkan bahwa Allah memiliki keperkasaan yang mutlak, yang tidak dapat dikalahkan oleh siapapun. Dia Maha Kuat dan Maha Mulia. Keperkasaan-Nya bukanlah untuk menindas, melainkan untuk melindungi hamba-Nya yang taat dan menghukum mereka yang durhaka. Dengan berlindung kepada Al-'Aziz, seorang mukmin tidak akan merasa hina atau lemah di hadapan makhluk lain. Kekuatan sejati hanya datang dari-Nya, dan kemuliaan sejati adalah dengan taat kepada-Nya.

Ya 'Aziz, anugerahkanlah kami kemuliaan dengan taat kepada-Mu dan jangan hinakan kami dengan bermaksiat kepada-Mu. Berilah kami kekuatan untuk menghadapi segala cobaan.

9. Al-Jabbar

الْجَبَّارُ

Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

Al-Jabbar memiliki makna Yang Maha Memaksa kehendak-Nya, Yang Maha Gagah, dan Yang Maha Memperbaiki. Kehendak-Nya pasti terjadi, tidak ada yang bisa menghalangi. Dia memperbaiki keadaan hamba-Nya yang lemah, menyembuhkan yang terluka, dan mencukupi yang kekurangan. Sifat ini mengajarkan kita untuk pasrah pada kehendak-Nya karena kita tidak bisa melawan takdir-Nya, sekaligus memberi harapan bahwa Dia mampu memperbaiki segala kerusakan dalam hidup kita, baik fisik maupun spiritual.

Ya Jabbar, perbaikilah segala urusan kami yang rusak, kuatkanlah kami yang lemah, dan paksalah hati kami untuk selalu taat pada kehendak-Mu.

10. Al-Mutakabbir

الْمُتَكَبِّرُ

Yang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran

Al-Mutakabbir berarti Allah adalah satu-satunya Dzat yang berhak atas segala kebesaran dan kesombongan. Kesombongan adalah selendang-Nya, dan tidak ada makhluk yang pantas menyandangnya. Siapapun yang sombong berarti ia telah mencoba merebut apa yang hanya menjadi hak Allah. Memahami nama ini membuat kita senantiasa tawadhu' (rendah hati), mengakui bahwa segala kehebatan yang kita miliki hanyalah karunia dari-Nya dan kita tidak punya alasan sedikitpun untuk berbangga diri.

Ya Mutakabbir, jauhkanlah kami dari sifat sombong dan angkuh. Tanamkanlah dalam hati kami sifat rendah hati di hadapan kebesaran-Mu dan di hadapan sesama makhluk-Mu.

11. Al-Khaliq

الْخَالِقُ

Yang Maha Pencipta

Al-Khaliq adalah Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dia menciptakan alam semesta dan isinya dengan ukuran dan ketentuan yang sempurna, tanpa contoh sebelumnya. Setiap detail ciptaan-Nya, dari galaksi yang maha luas hingga atom terkecil, menunjukkan keagungan-Nya sebagai Sang Pencipta. Merenungkan nama ini akan meningkatkan kekaguman kita pada ciptaan-Nya dan memperkuat iman kita bahwa hanya Dia yang berhak disembah.

Ya Khaliq, Engkau yang menciptakan kami dari tiada. Jadikanlah kami hamba yang pandai bersyukur atas penciptaan-Mu dan mampukan kami menjaga amanah ciptaan-Mu di muka bumi ini.

12. Al-Bari'

الْبَارِئُ

Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)

Al-Bari' adalah Dzat yang mengadakan dan membentuk ciptaan-Nya dengan keseimbangan dan keserasian yang sempurna, tanpa ada cacat. Jika Al-Khaliq adalah tahap perencanaan dan penciptaan awal, Al-Bari' adalah tahap pelaksanaan dan pembentukan yang harmonis. Dia menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, dengan organ-organ yang berfungsi selaras. Nama ini mengajarkan kita tentang keindahan dan keteraturan dalam ciptaan Allah.

Ya Bari', Engkau yang membentuk kami dengan sempurna. Sempurnakanlah pula akhlak kami sebagaimana Engkau telah menyempurnakan rupa kami.

13. Al-Mushawwir

الْمُصَوِّرُ

Yang Maha Membentuk Rupa

Al-Mushawwir adalah Dzat yang memberikan rupa atau bentuk yang spesifik dan unik bagi setiap makhluk-Nya. Tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari yang sama, ini adalah bukti kecil dari kehebatan-Nya dalam membentuk rupa. Dia membentuk janin di dalam rahim sesuai kehendak-Nya. Merenungkan nama ini membuat kita menghargai setiap keunikan yang Allah berikan dan tidak mencela ciptaan-Nya.

Ya Mushawwir, wahai yang membentuk rupa kami di dalam rahim. Karuniakanlah kepada kami keturunan yang shalih dan shalihah, yang indah rupanya dan mulia akhlaknya.

14. Al-Ghaffar

الْغَفَّارُ

Yang Maha Pengampun

Al-Ghaffar berarti Allah Maha Pengampun, yang senantiasa menutupi dosa dan kesalahan hamba-Nya yang mau bertaubat. Ampunan-Nya sangat luas, melebihi murka-Nya. Tidak peduli seberapa besar dosa seorang hamba, selama ia kembali kepada-Nya dengan tulus, pintu ampunan-Nya selalu terbuka. Nama ini adalah sumber harapan terbesar bagi para pendosa, mendorong kita untuk tidak pernah putus asa dalam memohon ampunan.

Ya Ghaffar, ampunilah segala dosa kami, yang kami sengaja maupun tidak, yang kami ketahui maupun tidak. Tutupilah aib kami di dunia dan di akhirat.

15. Al-Qahhar

الْقَهَّارُ

Yang Maha Memaksa

Al-Qahhar adalah Dzat yang menundukkan segala sesuatu di bawah kekuasaan dan kehendak-Nya. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa menentang atau lari dari ketetapan-Nya. Kematian adalah bukti paling nyata dari sifat Al-Qahhar, di mana raja yang paling berkuasa sekalipun akan tunduk tak berdaya di hadapan-Nya. Mengimani nama ini membuat kita sadar akan kelemahan diri dan membuat kita tunduk patuh hanya kepada-Nya.

Ya Qahhar, tundukkanlah hawa nafsu kami di bawah kendali-Mu, dan menangkanlah kami atas musuh-musuh kami yang zalim dengan kekuatan-Mu.

16. Al-Wahhab

الْوَهَّابُ

Yang Maha Pemberi Karunia

Al-Wahhab adalah Dzat yang Maha Memberi, yang menganugerahkan karunia-Nya kepada siapa saja tanpa pamrih dan tanpa diminta balasan. Pemberian-Nya tidak terhitung dan terus-menerus. Dia memberikan hidayah, ilmu, kesehatan, dan rezeki. Berdoa dengan nama Al-Wahhab sangat dianjurkan ketika kita menginginkan sesuatu yang besar, seperti keturunan atau ilmu yang bermanfaat, karena kita memohon kepada Dzat yang pemberian-Nya tak terbatas.

Ya Wahhab, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi Karunia. Berikanlah kami ilmu yang bermanfaat dan rezeki yang halal.

17. Ar-Razzaq

الرَّزَّاقُ

Yang Maha Pemberi Rezeki

Ar-Razzaq adalah Dzat yang menjamin rezeki bagi seluruh makhluk-Nya, dari manusia hingga semut terkecil di dalam tanah. Rezeki-Nya tidak hanya berupa materi (harta), tetapi juga non-materi seperti kesehatan, iman, ilmu, dan ketenangan jiwa. Mengimani Ar-Razzaq membuat hati kita tenang dalam urusan dunia, tidak khawatir berlebihan akan rezeki, dan mendorong kita untuk mencari rezeki melalui jalan yang halal.

Ya Razzaq, lapangkanlah rezeki kami yang halal dan berkah. Cukupkanlah kami dengan karunia-Mu agar kami tidak bergantung pada selain-Mu.

18. Al-Fattah

الْفَتَّاحُ

Yang Maha Pembuka Rahmat

Al-Fattah adalah Dzat yang membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan solusi. Dia membuka pintu rezeki yang tertutup, membuka hati yang terkunci untuk menerima hidayah, dan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan. Ketika kita merasa buntu dan semua pintu seolah tertutup, berdoalah kepada Al-Fattah, karena kunci segala kebaikan ada di tangan-Nya. Tiada yang bisa menutup apa yang Dia buka, dan tiada yang bisa membuka apa yang Dia tutup.

Ya Fattah, bukakanlah untuk kami pintu-pintu rahmat-Mu, pintu ampunan-Mu, dan pintu rezeki-Mu. Bukakanlah hati kami untuk menerima kebenaran.

19. Al-'Alim

الْعَلِيمُ

Yang Maha Mengetahui

Al-'Alim berarti Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Ilmu-Nya meliputi yang tampak dan yang tersembunyi, masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak ada sehelai daun pun yang jatuh tanpa sepengetahuan-Nya. Dia mengetahui isi hati dan niat setiap manusia. Kesadaran ini mendorong kita untuk selalu jujur dan ikhlas dalam setiap perbuatan, karena Allah Maha Mengetahui apa yang kita sembunyikan.

Ya 'Alim, Engkau Maha Mengetahui segala isi hati. Anugerahkanlah kepada kami ilmu yang bermanfaat dan jauhkanlah kami dari perbuatan yang Engkau benci, baik yang tampak maupun tersembunyi.

20. Al-Qabidh

الْقَابِضُ

Yang Maha Menyempitkan

Al-Qabidh adalah Dzat yang menyempitkan atau menahan rezeki, rahmat, atau bahkan nyawa, sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya. Terkadang, Allah menyempitkan rezeki seorang hamba untuk mengujinya, atau untuk melindunginya dari keburukan yang mungkin timbul dari kelapangan. Memahami sifat ini mengajarkan kita untuk bersabar dan berprasangka baik kepada Allah ketika menghadapi kesulitan atau kesempitan, karena pasti ada hikmah di baliknya.

Ya Qabidh, jika Engkau menahan nikmat-Mu dari kami, maka lapangkanlah hati kami dengan kesabaran dan keikhlasan. Janganlah Engkau menyempitkan hati kami dari menerima hidayah-Mu.

21. Al-Basith

الْبَاسِطُ

Yang Maha Melapangkan

Al-Basith adalah kebalikan dari Al-Qabidh. Dia adalah Dzat yang melapangkan rezeki, rahmat, dan kebahagiaan bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dia melapangkan dada hamba-Nya untuk menerima ilmu dan kebenaran. Sifat ini mengajarkan kita untuk bersyukur ketika mendapatkan kelapangan dan menggunakan kelapangan tersebut di jalan kebaikan, bukan untuk kesombongan. Allah-lah yang menahan (Al-Qabidh) dan melapangkan (Al-Basith), keduanya adalah ujian.

Ya Basith, lapangkanlah rezeki kami, lapangkanlah dada kami untuk menerima kebaikan, dan mudahkanlah segala urusan kami di dunia dan akhirat.

22. Al-Khafidh

الْخَافِضُ

Yang Maha Merendahkan

Al-Khafidh adalah Dzat yang merendahkan atau menghinakan orang-orang yang sombong, durhaka, dan menentang perintah-Nya. Dia merendahkan derajat musuh-musuh-Nya di dunia dan di akhirat. Sifat ini menjadi pengingat bagi kita untuk tidak pernah takabur, karena Allah mampu merendahkan siapapun yang Dia kehendaki dalam sekejap. Kerendahan yang hakiki adalah di hadapan-Nya.

Ya Khafidh, janganlah Engkau rendahkan derajat kami di hadapan-Mu karena dosa-dosa kami. Lindungilah kami dari kehinaan di dunia dan di akhirat.

23. Ar-Rafi'

الرَّافِعُ

Yang Maha Meninggikan

Ar-Rafi' adalah Dzat yang meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertaqwa. Dia mengangkat derajat para nabi, para ulama, dan orang-orang shalih. Ketinggian derajat di sisi Allah bukanlah karena harta atau jabatan, melainkan karena iman dan amal shalih. Berdoa dengan nama ini memotivasi kita untuk terus meningkatkan kualitas iman dan ilmu agar Allah mengangkat derajat kita.

Ya Rafi', tinggikanlah derajat kami di sisi-Mu dengan iman dan ilmu yang bermanfaat. Angkatlah kami dari lembah kehinaan maksiat menuju puncak kemuliaan taat.

24. Al-Mu'izz

الْمُعِزُّ

Yang Maha Memuliakan

Al-Mu'izz adalah Dzat yang memberikan kemuliaan ('izzah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Kemuliaan sejati adalah kemuliaan yang datang dari Allah, yaitu dengan ketaatan kepada-Nya. Barangsiapa mencari kemuliaan dari selain Allah, maka ia akan hina. Kemuliaan ini mencakup kehormatan, wibawa, dan martabat yang dijaga oleh Allah.

Ya Mu'izz, muliakanlah kami dengan ketaatan kepada-Mu dan jangan hinakan kami dengan kemaksiatan. Berilah kami kemuliaan di dunia dan kemuliaan yang abadi di akhirat.

25. Al-Mudzill

الْمُذِلُّ

Yang Maha Menghinakan

Al-Mudzill adalah Dzat yang menghinakan siapa saja yang dikehendaki-Nya karena kesombongan dan kedurhakaannya. Kehinaan ini bisa terjadi di dunia maupun di akhirat. Ini adalah peringatan keras bagi siapa saja yang merasa mulia dengan kekuatannya sendiri dan melupakan Allah. Allah mampu mencabut kemuliaan tersebut dalam sekejap mata dan menggantinya dengan kehinaan.

Ya Mudzill, kami berlindung kepada-Mu dari kehinaan di dunia dan siksa di akhirat. Janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang Engkau hinakan.

26. As-Sami'

السَّمِيعُ

Yang Maha Mendengar

As-Sami' berarti Allah Maha Mendengar segala sesuatu. Pendengaran-Nya meliputi suara yang paling keras hingga bisikan hati yang paling lirih. Tidak ada batasan ruang dan waktu bagi pendengaran-Nya. Dia mendengar doa hamba-Nya, rintihan orang yang terzalimi, dan setiap ucapan yang terucap. Kesadaran ini membuat kita berhati-hati dalam berucap dan yakin bahwa setiap doa kita pasti didengar oleh-Nya.

Ya Sami', Engkau Maha Mendengar setiap doa kami. Kabulkanlah permohonan kami, dengarkanlah keluh kesah kami, dan jagalah lisan kami dari perkataan yang tidak Engkau sukai.

27. Al-Bashir

الْبَصِيرُ

Yang Maha Melihat

Al-Bashir adalah Dzat yang Maha Melihat segala sesuatu. Penglihatan-Nya menembus kegelapan yang paling pekat, melihat semut hitam di atas batu hitam di malam hari. Tidak ada yang tersembunyi dari pandangan-Nya, baik perbuatan yang terang-terangan maupun yang disembunyikan. Mengimani nama ini menumbuhkan rasa malu untuk berbuat maksiat, karena kita yakin Allah selalu melihat kita.

Ya Bashir, Engkau Maha Melihat segala perbuatan kami. Bantulah kami untuk selalu berbuat baik meskipun tak ada yang melihat, dan jauhkan kami dari maksiat di kala kami sendiri.

28. Al-Hakam

الْحَكَمُ

Yang Maha Menetapkan Hukum

Al-Hakam adalah Hakim yang paling adil. Hukum dan ketetapan-Nya adalah yang paling sempurna dan tidak ada celanya. Dia menetapkan hukum syariat di dunia dan akan menjadi hakim di hari kiamat tanpa ada sedikitpun kezaliman. Keputusan-Nya adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Ini mengajarkan kita untuk tunduk pada hukum-Nya dan ridha terhadap setiap ketetapan-Nya.

Ya Hakam, jadikanlah kami orang yang tunduk dan patuh pada hukum-hukum-Mu. Berikanlah kami keridhaan atas setiap takdir yang Engkau tetapkan bagi kami.

29. Al-'Adl

الْعَدْلُ

Yang Maha Adil

Al-'Adl berarti Allah Maha Adil. Keadilan-Nya sempurna, tidak memihak, dan bebas dari hawa nafsu. Dia memberikan balasan sesuai dengan amal perbuatan, tanpa mengurangi atau melebihkan. Terkadang sesuatu yang kita anggap tidak adil menurut pandangan kita yang terbatas, sesungguhnya adalah bentuk keadilan Allah yang tertinggi yang hikmahnya belum kita pahami. Sifat ini mendorong kita untuk selalu berbuat adil dalam segala hal.

Ya 'Adl, anugerahkanlah kami kemampuan untuk berlaku adil kepada diri kami sendiri, keluarga kami, dan kepada semua makhluk-Mu. Jadikan kami saksi-saksi keadilan-Mu di muka bumi.

30. Al-Lathif

اللَّطِيفُ

Yang Maha Lembut

Al-Lathif memiliki dua makna: Yang Maha Lembut dan Yang Maha Mengetahui hal-hal yang tersembunyi. Kelembutan-Nya tampak pada cara-Nya memberikan rezeki dan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka. Dia mengatur urusan hamba-Nya dengan cara yang paling halus dan terbaik. Mengingat nama ini memberikan ketenangan saat menghadapi masalah, karena kita yakin Allah akan memberikan solusi dengan cara-Nya yang lembut.

Ya Lathif, limpahkanlah kelembutan-Mu dalam setiap urusan kami. Berilah kami jalan keluar dari kesulitan dengan cara yang tidak kami duga, wahai Dzat Yang Maha Lembut.

31. Al-Khabir

الْخَبِيرُ

Yang Maha Mengetahui Rahasia

Al-Khabir adalah Yang Maha Waspada dan Mengetahui sedalam-dalamnya. Pengetahuan-Nya meliputi esensi dan hakikat segala perkara, bukan hanya yang tampak di permukaan. Dia mengetahui apa yang tersembunyi di lubuk hati, niat yang terselip, dan rencana yang dirahasiakan. Sifat ini menyadarkan kita bahwa tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Allah, mendorong kita untuk membersihkan batin sebagaimana kita membersihkan lahiriah.

Ya Khabir, Engkau mengetahui segala rahasia kami. Bersihkanlah hati kami dari niat yang buruk dan jadikanlah batin kami lebih baik dari lahiriah kami.

32. Al-Halim

الْحَلِيمُ

Yang Maha Penyantun

Al-Halim adalah Dzat yang tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan waktu dan kesempatan untuk bertaubat. Dia melihat kemaksiatan, namun tetap memberikan rezeki dan nikmat. Kesantunan-Nya adalah rahmat yang sangat besar. Mengingat nama ini membuat kita merasa malu untuk terus berbuat dosa dan mendorong kita untuk bersikap santun dan tidak mudah marah kepada orang lain.

Ya Halim, berikanlah kami sifat penyantun dan kesabaran. Janganlah Engkau segerakan azab atas dosa-dosa kami dan berilah kami kesempatan untuk bertaubat.

33. Al-'Azhim

الْعَظِيمُ

Yang Maha Agung

Al-'Azhim menunjukkan keagungan Allah yang tiada bandingnya. Akal manusia tidak akan pernah mampu menjangkau hakikat keagungan-Nya. Segala sesuatu selain Dia adalah kecil dan hina di hadapan-Nya. Langit dan bumi berada dalam genggaman-Nya. Mengagungkan Allah dengan nama ini dalam zikir seperti saat ruku' dan sujud akan menumbuhkan rasa takjub dan kekerdilan diri di hadapan Sang Pencipta.

Ya 'Azhim, agungkanlah Islam di hati kami. Jangan biarkan hati kami terpukau oleh keagungan dunia yang fana sehingga melupakan keagungan-Mu yang abadi.

34. Al-Ghafur

الْغَفُورُ

Yang Maha Memberi Pengampunan

Serupa dengan Al-Ghaffar, Al-Ghafur juga berarti Maha Pengampun. Namun, Al-Ghafur seringkali merujuk pada ampunan yang lebih luas, berulang-ulang, dan untuk dosa-dosa besar. Tidak peduli berapa kali seorang hamba jatuh dalam dosa, selama ia kembali dengan taubat nasuha, Allah akan mengampuninya. Nama ini adalah oase bagi jiwa yang kering karena dosa, memberikan harapan yang tak pernah padam.

Ya Ghafur, kami datang dengan segunung dosa, dan ampunan-Mu lebih luas dari itu. Ampunilah kami dengan ampunan yang menghapus segala kesalahan kami.

35. Asy-Syakur

الشَّكُورُ

Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)

Asy-Syakur adalah Dzat yang membalas amal kebaikan sekecil apapun dengan balasan yang berlipat ganda. Dia menghargai setiap ketaatan dan rasa syukur hamba-Nya. Syukur-Nya adalah dengan memberikan tambahan nikmat dan pahala yang besar atas amal yang sedikit. Sifat ini memotivasi kita untuk tidak pernah meremehkan perbuatan baik sekecil apapun, karena Allah pasti akan melihat dan membalasnya.

Ya Syakur, jadikanlah kami hamba-Mu yang pandai bersyukur. Terimalah amal kami yang sedikit ini dan balaslah dengan karunia-Mu yang melimpah.

36. Al-'Aliy

الْعَلِيُّ

Yang Maha Tinggi

Al-'Aliy berarti Allah Maha Tinggi, baik secara Dzat maupun sifat dan kedudukan. Ketinggian-Nya melampaui segala sesuatu, di atas 'Arsy, terpisah dari makhluk-Nya. Ketinggian-Nya juga berarti kemuliaan dan keagungan yang tiada tara. Mengingat nama ini akan membuat kita selalu menengadahkan doa dan harapan ke atas, kepada Dzat Yang Maha Tinggi.

Ya 'Aliy, wahai Dzat Yang Maha Tinggi, tinggikanlah derajat kami dan jangan biarkan kami terjerumus dalam kerendahan hawa nafsu dan dunia.

37. Al-Kabir

الْكَبِيرُ

Yang Maha Besar

Al-Kabir menunjukkan kebesaran Allah yang meliputi segala hal. Dia lebih besar dari segala sesuatu yang dapat dibayangkan oleh akal manusia. Ucapan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) yang kita lafalkan dalam shalat adalah pengakuan akan kebesaran-Nya dan kekerdilan segala sesuatu selain-Nya. Kebesaran-Nya membuat segala masalah kita terasa kecil dan mudah untuk diserahkan kepada-Nya.

Ya Kabir, Engkau Maha Besar sedangkan kami kecil. Besarkanlah semangat kami dalam beribadah kepada-Mu dan kecilkanlah urusan dunia di mata kami.

38. Al-Hafizh

الْحَفِيظُ

Yang Maha Memelihara

Al-Hafizh adalah Dzat yang memelihara dan menjaga segala ciptaan-Nya. Dia menjaga langit agar tidak runtuh, menjaga bumi agar tetap stabil, dan menjaga setiap makhluk dari kebinasaan. Dia juga menjaga amal perbuatan hamba-Nya, serta menjaga hamba-Nya yang shalih dari keburukan. Berlindung kepada Al-Hafizh adalah cara terbaik untuk memohon penjagaan dari segala marabahaya.

Ya Hafizh, peliharalah kami, keluarga kami, dan harta kami dari segala keburukan. Jagalah iman kami hingga akhir hayat kami.

39. Al-Muqit

الْمُقِيتُ

Yang Maha Pemberi Kecukupan

Al-Muqit adalah Dzat yang memberikan makanan dan kecukupan bagi seluruh makhluk. Dia menjamin rezeki jasmani (makanan) dan rohani (iman dan ilmu). Dia mengatur dan menyediakan segala kebutuhan hidup. Memahami nama ini menumbuhkan keyakinan bahwa Allah tidak akan pernah menelantarkan hamba-Nya dan akan selalu memberikan apa yang dibutuhkannya.

Ya Muqit, cukupkanlah kami dengan rezeki yang halal dari sisi-Mu. Berilah kami makanan bagi jasad kami dan berilah kami kekuatan iman bagi ruh kami.

40. Al-Hasib

الْحَسِيبُ

Yang Maha Membuat Perhitungan

Al-Hasib memiliki dua makna: Yang Maha Mencukupi dan Yang Maha Menghisab (membuat perhitungan). Dia adalah pelindung yang paling mencukupi bagi hamba-Nya ("Hasbunallah wa ni'mal wakil"). Dia juga yang akan menghitung setiap amal perbuatan manusia di hari kiamat dengan sangat teliti. Kesadaran ini mendorong kita untuk selalu melakukan introspeksi diri (muhasabah) sebelum dihisab oleh-Nya.

Ya Hasib, cukupkanlah kami dengan pertolongan-Mu. Dan di hari perhitungan kelak, hisablah kami dengan hisab yang mudah.

41. Al-Jalil

الْجَلِيلُ

Yang Maha Luhur

Al-Jalil adalah Dzat yang memiliki sifat-sifat keluhuran dan keagungan. Kemuliaan-Nya sempurna dan kebesaran-Nya tiada tara. Nama ini mencakup semua sifat kesempurnaan. Merenungkan nama ini akan menumbuhkan rasa hormat dan pengagungan yang mendalam di dalam hati kepada Allah SWT.

Ya Jalil, wahai Dzat yang memiliki keluhuran, hiasilah kami dengan akhlak yang luhur dan muliakanlah kami dengan ketaqwaan kepada-Mu.

42. Al-Karim

الْكَرِيمُ

Yang Maha Pemurah

Al-Karim adalah Dzat yang sangat pemurah. Dia memberi tanpa diminta, memberi lebih dari yang diharapkan, dan tidak pernah bosan memberi. Kedermawanan-Nya tidak berkurang sedikit pun meski Dia terus menerus memberi kepada seluruh makhluk-Nya. Dia juga Maha Mulia, yang akan memaafkan kesalahan jika diminta. Sifat ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang dermawan dan mudah memaafkan.

Ya Karim, limpahkanlah kepada kami kemurahan-Mu di dunia dan akhirat. Jadikanlah kami orang yang pemurah kepada sesama, dan muliakanlah kami dengan ampunan-Mu.

43. Ar-Raqib

الرَّقِيبُ

Yang Maha Mengawasi

Ar-Raqib adalah Dzat yang selalu mengawasi, tidak pernah lalai atau lengah sedetik pun. Pengawasan-Nya meliputi gerak-gerik, ucapan, dan niat di dalam hati. Dia mengamati setiap detail kehidupan kita. Keyakinan bahwa kita selalu berada dalam pengawasan Ar-Raqib adalah fondasi dari ihsan, yaitu beribadah seolah-olah kita melihat-Nya, atau jika tidak, yakin bahwa Dia melihat kita.

Ya Raqib, sadarkanlah kami bahwa Engkau selalu mengawasi kami. Jagalah kami dari perbuatan yang membuat-Mu murka, baik saat kami sendiri maupun bersama orang lain.

44. Al-Mujib

الْمُجِيبُ

Yang Maha Mengabulkan

Al-Mujib adalah Dzat yang menjawab dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya. Dia dekat dengan orang yang berdoa dan berjanji akan mengabulkannya. Pengabulan doa bisa dalam bentuk apa yang diminta, diganti dengan yang lebih baik, atau disimpan sebagai pahala di akhirat. Keyakinan akan sifat ini membuat kita tidak pernah ragu untuk berdoa dan memohon kepada-Nya.

Ya Mujib, Engkaulah yang mengabulkan doa. Kabulkanlah doa-doa kami, wahai Dzat yang paling dekat dengan hamba-Nya. Janganlah Engkau tolak permohonan kami.

45. Al-Wasi'

الْوَاسِعُ

Yang Maha Luas

Al-Wasi' menunjukkan bahwa Allah Maha Luas dalam segala hal: ilmu-Nya, rahmat-Nya, ampunan-Nya, dan karunia-Nya. Kekuasaan-Nya meliputi langit dan bumi. Luasnya rahmat-Nya memberi harapan, dan luasnya ilmu-Nya memberikan ketenangan. Tidak ada kesempitan jika kita berlindung kepada Dzat Yang Maha Luas.

Ya Wasi', wahai Dzat yang rahmat-Nya seluas langit dan bumi, lapangkanlah hati kami, luaskanlah rezeki kami, dan masukkanlah kami dalam naungan rahmat-Mu yang luas.

46. Al-Hakim

الْحَكِيمُ

Yang Maha Bijaksana

Al-Hakim adalah Dzat yang segala perbuatan, perintah, dan larangan-Nya penuh dengan hikmah dan kebijaksanaan. Tidak ada satupun ciptaan atau aturan-Nya yang sia-sia. Bahkan dalam musibah sekalipun, pasti terkandung hikmah yang agung bagi orang-orang yang berpikir. Sifat ini mengajarkan kita untuk percaya sepenuhnya pada setiap ketetapan Allah.

Ya Hakim, anugerahkanlah kami hikmah dalam memahami setiap ketetapan-Mu. Jadikanlah kami orang yang bijaksana dalam mengambil keputusan dan bertindak.

47. Al-Wadud

الْوَدُودُ

Yang Maha Mengasihi

Al-Wadud adalah Dzat yang Maha Mencintai hamba-Nya yang taat dan Maha Dicintai oleh para wali-Nya. Cinta-Nya adalah cinta yang murni, penuh kasih, dan kebaikan. Dia menunjukkan cinta-Nya dengan memberikan rahmat, ampunan, dan petunjuk. Mengimani nama ini membuat kita berusaha untuk menjadi hamba yang dicintai Allah dengan mengikuti Rasul-Nya.

Ya Wadud, anugerahkanlah kami cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu. Jadikanlah cinta kami kepada-Mu melebihi cinta kami kepada segala sesuatu.

48. Al-Majid

الْمَجِيدُ

Yang Maha Mulia

Al-Majid berarti Yang Maha Mulia dan Luhur dalam perbuatan-Nya. Kemuliaan-Nya sempurna dan abadi. Dia banyak memberikan kebaikan dan karunia. Nama ini sering disandingkan dengan nama Al-Karim, menunjukkan kemurahan yang disertai dengan kemuliaan yang agung.

Ya Majid, wahai Dzat Yang Maha Mulia, muliakanlah hidup kami dengan Al-Qur'an dan bimbinglah kami ke jalan kemuliaan-Mu.

49. Al-Ba'its

الْبَاعِثُ

Yang Maha Membangkitkan

Al-Ba'its adalah Dzat yang akan membangkitkan seluruh manusia dari kubur mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat di dalam hati dan mengutus para rasul untuk membangkitkan umat dari kejahilan. Mengingat nama ini akan mengingatkan kita akan kepastian hari kebangkitan dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Ya Ba'its, bangkitkanlah kami di hari kiamat dalam keadaan yang Engkau ridhai. Bangkitkanlah semangat kami untuk selalu beribadah dan berbuat baik.

50. Asy-Syahid

الشَّهِيدُ

Yang Maha Menyaksikan

Asy-Syahid adalah Dzat yang Maha Menyaksikan segala sesuatu. Tidak ada yang luput dari persaksian-Nya. Dia menjadi saksi atas semua perbuatan hamba-Nya di dunia dan akan menjadi saksi di hari akhirat. Kesaksian-Nya adalah yang paling benar dan adil. Keyakinan ini membuat kita merasa tidak pernah sendiri dan selalu berada dalam pengawasan-Nya.

Ya Syahid, saksikanlah bahwa kami beriman kepada-Mu. Jadilah saksi atas amal kebaikan kami dan jangan jadikan kami saksi atas keburukan.

51. Al-Haqq

الْحَقُّ

Yang Maha Benar

Al-Haqq adalah Dzat Yang Maha Benar, keberadaan-Nya adalah kebenaran yang mutlak. Segala sesuatu yang datang dari-Nya, seperti Al-Qur'an dan janji-janji-Nya, adalah benar. Kebatilan akan sirna di hadapan kebenaran-Nya. Mengimani nama ini membuat kita teguh berpegang pada kebenaran yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.

Ya Haqq, tunjukkanlah kepada kami yang benar itu benar dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya. Dan tunjukkanlah yang batil itu batil dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya.

52. Al-Wakil

الْوَكِيلُ

Yang Maha Memelihara

Al-Wakil adalah Dzat yang paling bisa diandalkan untuk diserahi segala urusan. Bertawakal kepada-Nya berarti menyerahkan hasil akhir dari setiap usaha kita kepada-Nya. Dia adalah pelindung dan pengatur terbaik. Siapa yang menjadikan Allah sebagai wakilnya, maka cukuplah Dia baginya. Ini memberikan ketenangan jiwa dan kebebasan dari ketergantungan pada makhluk.

Ya Wakil, kami serahkan segala urusan kami kepada-Mu. Jadilah pelindung dan penolong kami, karena Engkaulah sebaik-baik tempat berserah diri.

53. Al-Qawiy

الْقَوِيُّ

Yang Maha Kuat

Al-Qawiy adalah Dzat yang memiliki kekuatan sempurna yang tidak ada batasnya. Kekuatan-Nya tidak pernah berkurang dan tidak ada yang dapat menandingi-Nya. Dengan kekuatan-Nya Dia menciptakan alam semesta dan dengan kekuatan-Nya Dia akan menghancurkannya. Memohon kekuatan kepada Al-Qawiy akan membuat kita kuat dalam menghadapi ujian dan dalam menjalankan ketaatan.

Ya Qawiy, berilah kami kekuatan untuk beribadah kepada-Mu, kekuatan untuk menjauhi maksiat, dan kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup.

54. Al-Matin

الْمَتِينُ

Yang Maha Kokoh

Al-Matin adalah Dzat yang memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dan kokoh, tidak tergoyahkan. Kekuatan-Nya tidak mengenal lelah atau lemah. Jika Al-Qawiy berbicara tentang besarnya kekuatan, Al-Matin berbicara tentang kekokohan dan kesinambungan kekuatan tersebut. Nama ini memberikan keyakinan bahwa pegangan kita kepada Allah adalah pegangan yang paling kokoh.

Ya Matin, kokohkanlah iman di dalam dada kami. Teguhkanlah pendirian kami di atas jalan-Mu yang lurus hingga kami bertemu dengan-Mu.

55. Al-Waliy

الْوَلِيُّ

Yang Maha Melindungi

Al-Waliy adalah Pelindung dan Penolong bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, membimbing mereka, dan menolong mereka dari musuh-musuh mereka. Menjadikan Allah sebagai satu-satunya Wali akan membebaskan kita dari mencari perlindungan kepada selain-Nya.

Ya Waliy, jadilah Engkau pelindung dan penolong kami. Bimbinglah kami keluar dari kegelapan kebodohan menuju cahaya petunjuk-Mu.

56. Al-Hamid

الْحَمِيدُ

Yang Maha Terpuji

Al-Hamid adalah Dzat yang berhak atas segala pujian, baik Dia memberi ataupun tidak. Dia terpuji dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Segala sesuatu di alam semesta ini bertasbih memuji-Nya. Mengucapkan "Alhamdulillah" adalah pengakuan bahwa segala puji hanya pantas untuk-Nya, dalam keadaan lapang maupun sempit.

Ya Hamid, jadikanlah lisan kami basah karena memuji-Mu dan hati kami penuh dengan rasa syukur kepada-Mu, wahai Dzat yang Maha Terpuji.

57. Al-Muhshi

الْمُحْصِي

Yang Maha Menghitung

Al-Muhshi adalah Dzat yang menghitung segala sesuatu dengan detail dan teliti. Tidak ada satupun ciptaan, perbuatan, atau bahkan nafas yang luput dari perhitungan-Nya. Ilmu-Nya meliputi jumlah tetesan hujan, butiran pasir, dan seluruh amal manusia. Sifat ini mengingatkan kita bahwa semua akan tercatat dan akan dipertanggungjawabkan.

Ya Muhshi, Engkau menghitung segala sesuatu. Ampunilah dosa-dosa kami yang tak terhitung dan lipatgandakanlah pahala kami yang sedikit.

58. Al-Mubdi'

الْمُبْدِئُ

Yang Maha Memulai

Al-Mubdi' adalah Dzat yang memulai penciptaan dari ketiadaan. Dia adalah inisiator dari segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, tanpa ada contoh sebelumnya. Dia yang memulai kehidupan pertama kali, dan Dia pula yang mampu mengulanginya kembali.

Ya Mubdi', sebagaimana Engkau telah memulai penciptaan kami dengan baik, maka jadikanlah permulaan hari-hari kami selalu dalam kebaikan dan ketaatan kepada-Mu.

59. Al-Mu'id

الْمُعِيدُ

Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

Al-Mu'id adalah Dzat yang akan mengembalikan kehidupan setelah kematian. Sebagaimana Dia mudah dalam menciptakan pertama kali (Al-Mubdi'), maka lebih mudah lagi bagi-Nya untuk mengulangi dan membangkitkan kembali. Nama ini menegaskan keyakinan kita pada hari kebangkitan dan kehidupan setelah mati.

Ya Mu'id, kembalikanlah kami kepada-Mu dalam keadaan husnul khatimah. Kumpulkanlah kami kembali bersama orang-orang yang kami cintai di surga-Mu kelak.

60. Al-Muhyi

الْمُحْيِي

Yang Maha Menghidupkan

Al-Muhyi adalah Dzat yang memberikan kehidupan. Dia menghidupkan janin dalam rahim, menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan, dan menghidupkan hati yang mati dengan hidayah. Kehidupan adalah murni karunia dari-Nya. Hanya Dia yang berkuasa memberi dan mengambilnya.

Ya Muhyi, hidupkanlah hati kami dengan cahaya iman dan Al-Qur'an. Berilah kami kehidupan yang berkah di dunia dan kehidupan yang bahagia di akhirat.

61. Al-Mumit

الْمُمِيتُ

Yang Maha Mematikan

Al-Mumit adalah Dzat yang menetapkan kematian bagi setiap yang bernyawa. Kematian adalah sebuah kepastian yang tidak dapat dihindari. Dia yang menghidupkan (Al-Muhyi) dan Dia pula yang mematikan. Mengingat nama ini akan melembutkan hati, mengingatkan kita pada kefanaan dunia, dan memotivasi untuk mempersiapkan bekal akhirat.

Ya Mumit, matikanlah kami dalam keadaan Islam dan iman. Jadikanlah kematian kami sebagai peristirahatan dari lelahnya dunia dan pintu menuju rahmat-Mu.

62. Al-Hayy

الْحَيُّ

Yang Maha Hidup

Al-Hayy adalah Dzat yang Maha Hidup dengan kehidupan yang sempurna, abadi, tanpa awal dan tanpa akhir. Kehidupan-Nya tidak bergantung pada apapun, justru segala kehidupan bergantung pada-Nya. Dia tidak pernah tidur dan tidak pernah lelah. Nama ini, bersama Al-Qayyum, adalah nama teragung Allah (Ismul A'zham).

Ya Hayyu Ya Qayyum, dengan rahmat-Mu kami memohon pertolongan. Perbaikilah seluruh urusan kami dan jangan Engkau serahkan kami pada diri kami sendiri walau sekejap mata.

63. Al-Qayyum

الْقَيُّومُ

Yang Maha Berdiri Sendiri

Al-Qayyum adalah Dzat yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan siapapun, dan segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia yang mengurus dan mengatur seluruh alam semesta secara terus-menerus tanpa henti. Jika Dia berhenti mengurus sekejap saja, hancurlah alam semesta ini. Bergantung kepada Al-Qayyum berarti bergantung kepada Dzat yang paling kokoh.

Ya Qayyum, uruslah segala kebutuhan kami. Tegakkanlah kami di atas jalan-Mu dan jangan biarkan kami bergantung kepada selain-Mu.

64. Al-Wajid

الْوَاجِدُ

Yang Maha Menemukan

Al-Wajid berarti Yang Maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun. Dia menemukan apa saja yang Dia kehendaki. Kekayaan-Nya sempurna, berbeda dengan makhluk yang selalu merasa kekurangan. Mengimani nama ini membuat kita merasa cukup dengan apa yang Allah berikan dan tidak tamak terhadap dunia.

Ya Wajid, temukanlah bagi kami jalan keluar dari setiap kesulitan dan berikanlah kami kekayaan hati yang membuat kami selalu merasa cukup.

65. Al-Majid

الْمَاجِدُ

Yang Maha Mulia (serupa dengan no. 48)

Al-Maajid (dengan alif panjang) memiliki makna yang serupa dengan Al-Majid, yaitu Yang Maha Mulia dan Luhur. Namun, beberapa ulama membedakannya dengan penekanan pada keluhuran dan kemurahan-Nya yang sangat luas dan tak terbatas. Dia Mulia dalam Dzat-Nya dan Pemurah dalam perbuatan-Nya.

Ya Maajid, limpahkanlah kemuliaan dan keluhuran-Mu kepada kami. Hiasilah kami dengan akhlak yang mulia dan perbuatan yang luhur.

66. Al-Wahid

الْوَاحِدُ

Yang Maha Tunggal

Al-Wahid berarti Allah adalah Esa, Tunggal dalam Dzat-Nya, Sifat-Nya, dan Perbuatan-Nya. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Konsep tauhid adalah inti dari ajaran Islam, yaitu mengesakan Allah dalam segala bentuk peribadatan. Mengimani Al-Wahid berarti menolak segala bentuk syirik dan hanya menyembah kepada-Nya semata.

Ya Wahid, Engkau Maha Esa. Teguhkanlah hati kami di atas tauhid, dan matikanlah kami di atas kalimat 'La ilaha illallah'.

67. Al-Ahad

الْأَحَدُ

Yang Maha Esa

Al-Ahad memiliki makna yang lebih dalam dari Al-Wahid. Jika Al-Wahid menafikan adanya tuhan kedua, Al-Ahad menafikan segala bentuk kemajemukan dan bagian dalam Dzat Allah. Dia Esa secara mutlak, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada satupun yang setara dengan-Nya. Ini adalah puncak dari konsep keesaan Allah.

Ya Ahad, kami bersaksi tiada Tuhan selain Engkau Yang Maha Esa. Jadikanlah kami hamba yang ikhlas beribadah hanya kepada-Mu.

68. Ash-Shamad

الصَّمَدُ

Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta

Ash-Shamad adalah Dzat yang menjadi tujuan dan tumpuan bagi seluruh makhluk dalam memenuhi segala hajat dan kebutuhan mereka. Dia tidak butuh makan dan minum, sementara semua makhluk bergantung kepada-Nya. Mengimani nama ini mengajarkan kita untuk hanya meminta dan bergantung kepada Allah dalam setiap urusan.

Ya Shamad, hanya kepada-Mu kami bergantung dan hanya kepada-Mu kami meminta. Cukupilah segala kebutuhan kami dan jangan jadikan kami meminta-minta kepada makhluk-Mu.

69. Al-Qadir

الْقَادِرُ

Yang Maha Berkuasa

Al-Qadir adalah Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Dia berkuasa untuk menciptakan, menghancurkan, menghidupkan, mematikan, dan melakukan apapun yang Dia kehendaki. Kekuasaan-Nya tidak terbatas. Keyakinan ini memberikan harapan bahwa Allah mampu mengubah kondisi kita menjadi lebih baik.

Ya Qadir, Engkau berkuasa atas segala sesuatu. Mudahkanlah bagi kami apa yang sulit dan takdirkanlah bagi kami kebaikan di manapun kami berada.

70. Al-Muqtadir

الْمُقْتَدِرُ

Yang Maha Berkuasa Penuh

Al-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Ini menunjukkan kekuasaan yang sempurna, mutlak, dan mencakup segalanya. Dia menentukan dan mengatur segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya. Tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya. Kekuasaan-Nya melampaui segala kekuatan lain.

Ya Muqtadir, dengan kekuasaan-Mu yang sempurna, taklukkanlah musuh-musuh kami dan menangkanlah kami atas mereka yang zalim.

71. Al-Muqaddim

الْمُقَدِّمُ

Yang Maha Mendahulukan

Al-Muqaddim adalah Dzat yang mendahulukan siapa saja atau apa saja yang Dia kehendaki. Dia mendahulukan para nabi atas manusia lainnya, dan mendahulukan sebagian rezeki atas yang lain. Semua terjadi sesuai dengan hikmah dan ilmu-Nya. Ini mengajarkan kita untuk ridha pada posisi dan waktu yang telah Allah tetapkan untuk kita.

Ya Muqaddim, dahulukanlah kami dalam melakukan kebaikan dan ketaatan. Jadikanlah kami termasuk orang-orang yang terdepan dalam mencari ridha-Mu.

72. Al-Mu'akhkhir

الْمُؤَخِّرُ

Yang Maha Mengakhirkan

Al-Mu'akhkhir adalah Dzat yang mengakhirkan atau menunda siapa saja atau apa saja yang Dia kehendaki. Dia menunda azab bagi pendosa untuk memberinya kesempatan bertaubat, atau menunda pertolongan untuk menguji kesabaran. Sifat ini mengajarkan kita untuk tidak tergesa-gesa dan percaya pada waktu yang ditetapkan Allah.

Ya Mu'akhkhir, akhirkanlah ajal kami dalam keadaan husnul khatimah dan jangan Engkau akhirkan kami dalam keburukan.

73. Al-Awwal

الْأَوَّلُ

Yang Maha Awal

Al-Awwal berarti Allah adalah yang pertama, tidak ada sesuatu pun sebelum-Nya. Keberadaan-Nya tidak didahului oleh ketiadaan. Dia adalah sumber dari segala yang ada. Merenungkan nama ini membawa kita pada kesadaran akan asal-usul segala sesuatu, yaitu dari Allah.

Ya Awwal, Engkaulah yang pertama tanpa permulaan. Jadikanlah kami selalu mengingat-Mu sebagai prioritas pertama dalam hidup kami.

74. Al-Akhir

الْآخِرُ

Yang Maha Akhir

Al-Akhir berarti Allah adalah yang terakhir, tidak ada sesuatu pun setelah-Nya. Ketika semua makhluk fana dan binasa, hanya Dzat-Nya yang kekal abadi. Dia adalah tujuan akhir dari perjalanan hidup kita. Mengingat nama ini mengingatkan kita akan akhir dari kehidupan dunia dan kembalinya kita kepada-Nya.

Ya Akhir, Engkaulah yang terakhir tanpa penghabisan. Jadikanlah Engkau tujuan akhir dari segala cita-cita dan kerinduan kami.

75. Az-Zhahir

الظَّاهِرُ

Yang Maha Nyata

Az-Zhahir berarti Allah Maha Nyata keberadaan-Nya melalui tanda-tanda kebesaran-Nya yang tersebar di seluruh alam semesta. Segala ciptaan-Nya menunjukkan eksistensi-Nya. Dia berada di atas segala sesuatu dan tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Nama ini mengajak kita untuk melihat jejak kebesaran Allah dalam setiap ciptaan.

Ya Zhahir, tampakkanlah kepada kami tanda-tanda kebesaran-Mu di alam semesta agar iman kami semakin bertambah.

76. Al-Bathin

الْبَاطِنُ

Yang Maha Tersembunyi

Al-Bathin berarti Allah Maha Tersembunyi dari pandangan makhluk-Nya di dunia. Dzat-Nya tidak dapat dijangkau oleh panca indera. Ilmu-Nya meliputi hal-hal yang paling tersembunyi. Meskipun tersembunyi, Dia lebih dekat kepada kita daripada urat leher kita sendiri. Sifat ini mengajarkan kerendahan hati bahwa kita tidak akan pernah bisa meliputi hakikat Dzat-Nya.

Ya Bathin, wahai Dzat yang tersembunyi dari pandangan, lindungilah kami dari keburukan yang tersembunyi dan bersihkanlah hati kami dari niat yang tersembunyi.

77. Al-Wali

الْوَالِي

Yang Maha Memerintah

Al-Wali adalah Penguasa tunggal yang memerintah dan mengatur segala urusan makhluk-Nya. Dia memiliki dan menguasai segalanya. Pemerintahan-Nya didasari oleh hikmah dan keadilan yang sempurna. Menyerahkan urusan kepada-Nya berarti menyerahkan kepada pengatur yang terbaik.

Ya Wali, Engkaulah yang mengatur segala urusan. Aturlah urusan kami dengan sebaik-baik pengaturan dan jangan serahkan kami kepada diri kami sendiri.

78. Al-Muta'ali

الْمُتَعَالِي

Yang Maha Tinggi

Al-Muta'ali memiliki makna serupa dengan Al-'Aliy, yaitu Maha Tinggi. Namun, nama ini lebih menekankan pada ketinggian-Nya yang suci dari segala sifat kekurangan makhluk. Dia tinggi melampaui segala bayangan dan pemikiran manusia. Ketinggian-Nya adalah ketinggian kemuliaan yang absolut.

Ya Muta'ali, Engkau Maha Tinggi dari segala sifat kekurangan. Sucikanlah kami dari sifat-sifat yang rendah dan angkatlah derajat kami di sisi-Mu.

79. Al-Barr

الْبَرُّ

Yang Maha Penderma (Maha Berbuat Baik)

Al-Barr adalah Dzat yang Maha Baik, yang kebaikan-Nya melimpah ruah kepada seluruh makhluk-Nya. Dia membalas kebaikan dengan kebaikan yang banyak dan memaafkan keburukan. Kebaikan-Nya sampai kepada hamba yang taat maupun yang durhaka. Nama ini menginspirasi kita untuk selalu berbuat baik (birr) kepada orang tua dan sesama.

Ya Barr, limpahkanlah kebaikan-Mu kepada kami. Jadikanlah kami termasuk orang-orang yang selalu berbuat baik dan mendapatkan balasan kebaikan dari-Mu.

80. At-Tawwab

التَّوَّابُ

Yang Maha Penerima Taubat

At-Tawwab adalah Dzat yang senantiasa membuka pintu taubat dan menerima kembalinya hamba-Nya yang berdosa. Dia menciptakan sebab-sebab agar hamba-Nya mudah bertaubat dan menerima taubat mereka berkali-kali. Sifat ini memberikan harapan yang sangat besar, bahwa selama nyawa belum di tenggorokan, pintu taubat selalu terbuka.

Ya Tawwab, terimalah taubat kami. Kami kembali kepada-Mu dari segala dosa, maka ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

81. Al-Muntaqim

الْمُنْتَقِمُ

Yang Maha Pemberi Balasan

Al-Muntaqim adalah Dzat yang memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat zalim dan melampaui batas setelah keadilan ditegakkan. Balasan-Nya sangat keras bagi para penentang kebenaran. Sifat ini bukanlah sifat dendam seperti pada makhluk, melainkan manifestasi dari keadilan-Nya yang sempurna. Ini memberikan ketenangan bagi orang-orang yang terzalimi.

Ya Muntaqim, kami berlindung dari azab-Mu. Berilah balasan yang adil kepada orang-orang yang menzalimi kami dan kaum muslimin.

82. Al-'Afuww

الْعَفُوُّ

Yang Maha Pemaaf

Al-'Afuww adalah Dzat yang Maha Pemaaf. Pemaafan-Nya lebih dalam dari ampunan (maghfirah). Al-'Afuww berarti menghapus dosa hingga ke akar-akarnya, seolah-olah dosa itu tidak pernah ada. Ini adalah tingkat pemaafan tertinggi. Rasulullah mengajarkan kita untuk banyak berdoa dengan nama ini, terutama di malam Lailatul Qadar.

Ya 'Afuww, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai pemaafan, maka maafkanlah kami. Hapuslah segala dosa dan kesalahan kami.

83. Ar-Ra'uf

الرَّءُوفُ

Yang Maha Pengasih

Ar-Ra'uf adalah Dzat yang memiliki kasih sayang yang sangat mendalam dan belas kasihan yang tinggi. Ini adalah puncak dari rahmat. Kasih sayang-Nya mencegah hamba-Nya dari kebinasaan dan memberikan kebaikan yang banyak. Sifat ini sering disebut dalam Al-Qur'an untuk menggambarkan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang beriman.

Ya Ra'uf, curahkanlah belas kasihan-Mu kepada kami. Janganlah Engkau timpakan kepada kami cobaan yang tidak sanggup kami pikul.

84. Malik-ul-Mulk

مَالِكُ الْمُلْكِ

Penguasa Kerajaan (Semesta)

Malik-ul-Mulk adalah Pemilik mutlak dari segala kerajaan. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Dia kehendaki. Dia memuliakan dan menghinakan siapa yang Dia kehendaki. Di tangan-Nya segala kebaikan. Nama ini menunjukkan kedaulatan Allah yang absolut atas segala sesuatu.

Ya Malik-ul-Mulk, Engkau pemilik segala kekuasaan. Berikanlah kami kebaikan dari perbendaharaan-Mu dan jangan jadikan kami terpedaya oleh kekuasaan duniawi.

85. Dzul-Jalali wal-Ikram

ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

Dzul-Jalali wal-Ikram berarti Dzat yang memiliki segala keagungan, kebesaran, dan kemuliaan. Dia diagungkan dan dimuliakan oleh seluruh makhluk-Nya. Rasulullah menganjurkan untuk memperbanyak doa dengan menyebut nama ini karena ia mencakup segala sifat kesempurnaan dan kemurahan Allah.

Ya Dzal-Jalali wal-Ikram, kami memohon kepada-Mu dengan keagungan dan kemuliaan-Mu, kabulkanlah segala hajat kami dan muliakanlah kami dengan ridha-Mu.

86. Al-Muqsith

الْمُقْسِطُ

Yang Maha Pemberi Keadilan

Al-Muqsith adalah Dzat yang Maha Adil dalam setiap keputusan dan hukum-Nya. Keadilan-Nya sempurna, Dia memberikan hak kepada setiap pemiliknya dan akan menuntut balas bagi orang yang dizalimi dari orang yang menzalimi. Dia tidak akan pernah berbuat zalim sedikitpun. Keadilan-Nya akan tegak sempurna di hari kiamat.

Ya Muqsith, jadikanlah kami orang yang menegakkan keadilan dalam hidup kami. Berilah kami kemampuan untuk adil kepada semua orang tanpa memandang bulu.

87. Al-Jami'

الْجَامِعُ

Yang Maha Mengumpulkan

Al-Jami' adalah Dzat yang akan mengumpulkan seluruh manusia dari awal hingga akhir di Padang Mahsyar pada hari kiamat. Dia juga yang mengumpulkan berbagai hal yang berlawanan di alam semesta ini. Berdoa dengan nama ini bisa digunakan untuk memohon agar dikumpulkan kembali dengan orang yang terpisah atau mengumpulkan hal-hal yang tercerai-berai.

Ya Jami', kumpulkanlah kami di hari kiamat bersama para nabi, orang-orang shalih, dan syuhada. Satukanlah hati kaum muslimin dalam persatuan.

88. Al-Ghaniy

الْغَنِيُّ

Yang Maha Kaya

Al-Ghaniy adalah Dzat yang Maha Kaya, tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya. Kekayaan-Nya mutlak dan sempurna. Seluruh alam semesta inilah yang membutuhkan-Nya. Mengimani nama ini menumbuhkan rasa izzah (harga diri) dan membebaskan kita dari perbudakan materi, karena kita tahu sumber kekayaan sejati hanya Allah.

Ya Ghaniy, kayakanlah kami dengan karunia-Mu sehingga kami tidak bergantung kepada selain-Mu. Berikanlah kami kekayaan hati, yaitu rasa cukup.

89. Al-Mughni

الْمُغْنِي

Yang Maha Pemberi Kekayaan

Al-Mughni adalah Dzat yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dialah yang membuat seorang hamba merasa cukup dan tidak membutuhkan yang lain. Kekayaan dari-Nya tidak hanya berupa harta, tapi juga ilmu, kesehatan, dan ketenangan jiwa. Dialah sumber segala kecukupan.

Ya Mughni, berikanlah kami kecukupan dalam segala hal. Cukupkanlah kebutuhan dunia kami agar kami bisa fokus beribadah kepada-Mu.

90. Al-Mani'

الْمَانِعُ

Yang Maha Mencegah

Al-Mani' adalah Dzat yang mencegah atau menahan sesuatu sesuai dengan hikmah-Nya. Terkadang Dia mencegah musibah, dan terkadang Dia mencegah karunia untuk melindungi hamba-Nya dari keburukan atau sebagai ujian. Penahanan-Nya adalah bentuk kasih sayang dan kebijaksanaan, bukan kebakhilan. Apa yang Dia cegah, tak ada yang bisa memberi.

Ya Mani', cegahlah kami dari segala keburukan dan musibah. Lindungilah kami dari segala hal yang dapat merusak agama dan dunia kami.

91. Ad-Darr

الضَّارُّ

Yang Maha Memberi Mudharat

Ad-Darr adalah Dzat yang menimpakan mudharat atau bahaya kepada siapa yang Dia kehendaki. Hal ini bukanlah bentuk kezaliman, melainkan sebagai ujian, hukuman, atau untuk menunjukkan kelemahan makhluk dan keperkasaan-Nya. Mudharat dan manfaat, keduanya datang dari Allah sebagai bagian dari ujian kehidupan.

Ya Darr, kami berlindung kepada-Mu dari segala bahaya dan mudharat yang Engkau takdirkan. Jadikanlah setiap ujian sebagai penggugur dosa kami.

92. An-Nafi'

النَّافِعُ

Yang Maha Memberi Manfaat

An-Nafi' adalah sumber dari segala manfaat dan kebaikan di alam semesta. Apapun manfaat yang kita rasakan, mulai dari makanan yang kita makan hingga hidayah di dalam dada, semuanya berasal dari-Nya. Tidak ada yang bisa memberi manfaat jika Allah tidak menghendakinya. Ini mengajarkan kita untuk mencari manfaat hanya dari sumbernya, yaitu Allah.

Ya Nafi', berikanlah kami manfaat dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, ajarkanlah kami apa yang bermanfaat, dan tambahkanlah ilmu kami.

93. An-Nur

النُّورُ

Yang Maha Bercahaya

An-Nur adalah Cahaya langit dan bumi. Dia adalah sumber dari segala cahaya, baik cahaya fisik seperti matahari maupun cahaya maknawi seperti cahaya iman, Al-Qur'an, dan petunjuk. Tanpa cahaya-Nya, alam semesta akan gelap gulita, dan hati manusia akan tersesat dalam kegelapan.

Ya Nur, berikanlah cahaya di hati kami, di lisan kami, di pendengaran kami, di penglihatan kami. Limpahkanlah kepada kami cahaya-Mu yang menerangi jalan kami.

94. Al-Hadi

الْهَادِي

Yang Maha Pemberi Petunjuk

Al-Hadi adalah Dzat yang memberikan petunjuk (hidayah) kepada hamba-hamba-Nya. Ada hidayah umum (insting pada hewan) dan hidayah khusus (petunjuk iman bagi manusia). Petunjuk adalah karunia terbesar dari Allah. Siapa yang diberi petunjuk oleh-Nya, tak ada yang bisa menyesatkannya.

Ya Hadi, tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Tetapkanlah hati kami di atas petunjuk-Mu dan jangan palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk.

95. Al-Badi'

الْبَدِيعُ

Yang Maha Pencipta Keindahan

Al-Badi' adalah Pencipta yang tiada bandingannya, yang menciptakan segala sesuatu dengan keindahan yang sempurna tanpa contoh sebelumnya. Setiap detail ciptaan-Nya, dari pola sayap kupu-kupu hingga gugusan bintang, menunjukkan keindahan dan keunikan ciptaan-Nya. Sifat ini mengajarkan kita untuk mengapresiasi keindahan dan berkarya dengan kreatif.

Ya Badi', Pencipta langit dan bumi yang tiada banding. Indahkanlah akhlak kami sebagaimana Engkau telah mengindahkan ciptaan-Mu.

96. Al-Baqi

الْبَاقِي

Yang Maha Kekal

Al-Baqi adalah Dzat yang kekal abadi. Keberadaan-Nya tidak akan pernah berakhir. Semua makhluk akan binasa, sementara Dzat Allah tetap kekal. Mengimani nama ini membuat kita tidak terlalu terikat dengan dunia yang fana dan lebih fokus pada kehidupan akhirat yang kekal.

Ya Baqi, Engkaulah yang kekal. Jadikanlah kami orang yang meninggalkan amal jariyah yang pahalanya kekal setelah kami tiada.

97. Al-Warits

الْوَارِثُ

Yang Maha Pewaris

Al-Warits adalah Dzat yang akan mewarisi segala sesuatu setelah semua makhluk binasa. Segala kepemilikan di dunia ini hanyalah titipan sementara, dan pada akhirnya semua akan kembali kepada Pemilik sejatinya, Allah SWT. Dialah pewaris yang sesungguhnya dan sebaik-baik pewaris.

Ya Warits, jadikanlah kami pewaris surga Firdaus. Wariskanlah kepada kami ilmu para nabi dan keshalihan orang-orang terdahulu.

98. Ar-Rasyid

الرَّشِيدُ

Yang Maha Pandai

Ar-Rasyid adalah Dzat yang Maha Cerdas dan Pandai dalam setiap pengaturan dan tuntunan-Nya. Petunjuk-Nya adalah petunjuk yang lurus dan membawa kepada kebenaran. Siapa yang mengikuti petunjuk-Nya, maka ia telah berada di jalan yang benar. Kebijaksanaan-Nya sempurna dalam menuntun hamba-Nya.

Ya Rasyid, bimbinglah kami selalu ke jalan yang lurus dan benar. Berilah kami kecerdasan untuk memahami agama-Mu dan mengamalkannya.

99. Ash-Shabur

الصَّبُورُ

Yang Maha Sabar

Ash-Shabur adalah Dzat yang Maha Sabar. Dia tidak tergesa-gesa menghukum para pendosa, melainkan memberi mereka waktu yang panjang untuk bertaubat. Dia sabar melihat kemaksiatan hamba-Nya sambil terus memberi mereka nikmat. Kesabaran-Nya tidak ada bandingannya. Sifat ini menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang sabar dalam menghadapi ujian dan dalam berdakwah.

Ya Shabur, anugerahkanlah kepada kami kesabaran yang indah dalam menghadapi segala ujian. Jadikanlah kami sabar dalam menjalankan ketaatan dan sabar dalam menjauhi kemaksiatan.
🏠 Homepage