Menyelami Samudra Makna Asmaul Husna di dalam Al Quran

Kaligrafi Asmaul Husna yang indah الله Asmaul Husna

Kaligrafi simbolik keagungan Nama-Nama Allah.

Mengenal Allah adalah puncak dari segala pengetahuan dan tujuan tertinggi dalam perjalanan spiritual seorang hamba. Salah satu gerbang utama untuk mengenal-Nya adalah melalui perenungan terhadap Asmaul Husna, yaitu nama-nama-Nya yang paling indah dan sempurna. Al Quran, sebagai firman-Nya, menjadi sumber utama yang memperkenalkan kita kepada Nama-Nama Agung ini.

Hakikat Asmaul Husna dalam Al Quran

Istilah "Asmaul Husna" secara harfiah berarti "nama-nama yang baik" atau "nama-nama yang paling indah". Istilah ini disebutkan langsung oleh Allah SWT di dalam Al Quran, yang menegaskan bahwa hanya Dia-lah yang berhak memiliki nama-nama dengan kesempurnaan mutlak. Allah berfirman:

وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
"Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A'raf: 180)

Ayat ini tidak hanya memberitahu kita tentang keberadaan Asmaul Husna, tetapi juga memerintahkan kita untuk menggunakannya dalam doa dan ibadah. Ini menunjukkan betapa pentingnya memahami setiap nama tersebut. Setiap nama adalah jendela untuk memahami satu sifat kesempurnaan Allah. Ar-Rahman membuka pemahaman kita tentang kasih sayang-Nya yang tak terbatas, Al-Ghaffar tentang ampunan-Nya yang seluas langit dan bumi, dan Al-Hakim tentang kebijaksanaan-Nya yang melingkupi segala sesuatu.

Mempelajari Asmaul Husna bukanlah sekadar menghafal 99 nama. Ini adalah sebuah perjalanan iman untuk menyelami lautan sifat-sifat Allah, yang pada akhirnya akan menumbuhkan rasa cinta, takut, harap, dan tawakal yang mendalam di dalam hati. Dengan mengenal-Nya, ibadah menjadi lebih khusyuk, doa menjadi lebih tulus, dan kehidupan menjadi lebih bermakna.

Penjelasan Rinci 99 Asmaul Husna dan Dalilnya di Al Quran

Berikut adalah penjabaran makna dari 99 Asmaul Husna yang masyhur, beserta dalil-dalilnya yang tersebar di dalam Al Quran, sebagai panduan bagi kita untuk lebih mengenal Rabb semesta alam.

1. Ar-Rahman الرَّحْمَنُ Yang Maha Pengasih

Ar-Rahman adalah sifat kasih sayang Allah yang melimpah dan mencakup seluruh makhluk-Nya, baik yang beriman maupun yang tidak. Kasih sayang dalam nama ini bersifat umum dan universal. Udara yang kita hirup, matahari yang bersinar, dan rezeki yang kita terima adalah manifestasi dari sifat Ar-Rahman-Nya. Nama ini adalah salah satu nama yang paling sering diulang dalam Al Quran, terutama dalam lafaz "Bismillahirrahmanirrahim".

"Tuhan Yang Maha Pengasih (Ar-Rahman), Yang telah mengajarkan Al Quran." (QS. Ar-Rahman: 1-2)

2. Ar-Rahim الرَّحِيمُ Yang Maha Penyayang

Berbeda dengan Ar-Rahman, Ar-Rahim adalah sifat kasih sayang Allah yang bersifat khusus, yang dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di dunia dan secara eksklusif di akhirat. Ini adalah bentuk rahmat berupa hidayah, taufik untuk beramal saleh, dan kenikmatan surga. Gabungan Ar-Rahman dan Ar-Rahim menunjukkan kesempurnaan rahmat Allah yang meliputi dunia dan akhirat.

"Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (Ar-Rahim)." (QS. Al-Baqarah: 37)

3. Al-Malik الْمَلِكُ Yang Maha Merajai

Al-Malik berarti Raja atau Penguasa mutlak yang memiliki kekuasaan penuh atas segala sesuatu. Kekuasaan-Nya tidak terbatas oleh waktu, tempat, atau apapun. Dia mengatur alam semesta sesuai kehendak-Nya tanpa butuh bantuan dan tanpa ada yang bisa menandingi. Kekuasaan manusia bersifat sementara dan terbatas, sedangkan kekuasaan Allah abadi dan absolut.

"Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya (Al-Malik); tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia." (QS. Al-Mu'minun: 116)

4. Al-Quddus الْقُدُّوسُ Yang Maha Suci

Al-Quddus berarti Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, cacat, dan sifat-sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Dia suci dari menyerupai makhluk-Nya, suci dari memiliki anak atau sekutu. Kesucian-Nya adalah kesucian yang sempurna dan mutlak. Mengimani nama ini membuat kita senantiasa mensucikan Allah dari segala prasangka buruk.

"Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah Sang Raja (Al-Malik), Yang Maha Suci (Al-Quddus)..." (QS. Al-Jumu'ah: 1)

5. As-Salam السَّلَامُ Yang Maha Memberi Kesejahteraan

As-Salam berarti sumber segala kedamaian dan keselamatan. Dia selamat dari segala aib dan kekurangan, dan dari-Nya lah datang segala bentuk kesejahteraan bagi makhluk-Nya. Mengingat As-Salam menenangkan hati yang gundah, karena kita menyadari bahwa kedamaian sejati hanya bersumber dari-Nya. Nama ini juga menginspirasi kita untuk menyebarkan kedamaian di muka bumi.

"Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera (As-Salam)..." (QS. Al-Hashr: 23)

6. Al-Mu'min الْمُؤْمِنُ Yang Maha Memberi Keamanan

Al-Mu'min memiliki dua makna utama. Pertama, Dia adalah sumber keamanan. Hanya Allah yang bisa memberikan rasa aman yang hakiki dari segala ketakutan. Kedua, Dia adalah Maha Membenarkan janji-janji-Nya kepada para Rasul dan orang-orang beriman. Janji-Nya tentang pertolongan, rezeki, dan balasan di akhirat adalah pasti dan benar.

"...Yang Mengaruniakan Keamanan (Al-Mu'min), Yang Maha Memelihara..." (QS. Al-Hashr: 23)

7. Al-Muhaimin الْمُهَيْمِنُ Yang Maha Memelihara

Al-Muhaimin berarti Allah adalah Pemelihara, Pengawas, dan Saksi atas segala perbuatan makhluk-Nya. Tidak ada satu pun peristiwa di alam semesta, sekecil apapun, yang luput dari pengawasan-Nya. Dia menjaga dan mengatur seluruh urusan ciptaan-Nya dengan ilmu dan kekuasaan-Nya yang sempurna.

"...Yang Maha Memelihara (Al-Muhaimin), Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa..." (QS. Al-Hashr: 23)

8. Al-'Aziz الْعَزِيزُ Yang Maha Perkasa

Al-'Aziz menunjukkan keperkasaan dan kekuatan Allah yang tidak terkalahkan. Dia Maha Perkasa, yang mengalahkan segalanya dan tidak pernah dikalahkan. Keperkasaan-Nya diiringi dengan kebijaksanaan dan kasih sayang, bukan kezaliman. Siapapun yang berlindung kepada Al-'Aziz, maka ia akan mulia dan terjaga.

"Dan ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa (Al-'Aziz) lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqarah: 209)

9. Al-Jabbar الْجَبَّارُ Yang Maha Kuasa

Al-Jabbar memiliki makna Yang Maha Memaksa, di mana kehendak-Nya pasti terlaksana dan tidak ada yang bisa menghalangi. Dia juga memiliki arti Yang Memperbaiki, yaitu memperbaiki keadaan hamba-Nya yang lemah dan patah hati. Dia "memaksa" keteraturan di alam semesta dan memperbaiki kerusakan yang ada.

"...Yang Maha Kuasa (Al-Jabbar), Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al-Hashr: 23)

10. Al-Mutakabbir الْمُتَكَبِّرُ Yang Memiliki Segala Keagungan

Al-Mutakabbir berarti Yang Maha Memiliki Kesombongan atau Keagungan. Sifat sombong hanya pantas dimiliki oleh Allah karena Dia adalah pemilik segala kebesaran dan kesempurnaan. Bagi makhluk, kesombongan adalah sifat tercela karena mereka penuh dengan kekurangan. Nama ini mengajarkan kita untuk senantiasa rendah hati di hadapan-Nya.

"...Yang Memiliki segala Keagungan (Al-Mutakabbir). Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al-Hashr: 23)

11. Al-Khaliq الْخَالِقُ Yang Maha Pencipta

Al-Khaliq adalah Pencipta yang mengadakan sesuatu dari ketiadaan. Dia menciptakan seluruh alam semesta beserta isinya dengan ukuran dan ketentuan yang sempurna. Setiap ciptaan, dari galaksi raksasa hingga mikroorganisme terkecil, adalah bukti keagungan-Nya sebagai Sang Pencipta.

"Dialah Allah, Pencipta (Al-Khaliq), Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaul Husna." (QS. Al-Hashr: 24)

12. Al-Bari' الْبَارِئُ Yang Maha Mengadakan

Al-Bari' adalah Yang Mengadakan atau Melepaskan sesuatu dari ketiadaan menjadi ada. Nama ini lebih spesifik dari Al-Khaliq, menekankan proses penciptaan makhluk hidup yang seimbang dan harmonis, tanpa cacat. Dia menciptakan manusia, hewan, dan tumbuhan dengan bentuk yang serasi dan fungsional.

"Dialah Allah, Pencipta, Yang Mengadakan (Al-Bari'), Yang Membentuk Rupa..." (QS. Al-Hashr: 24)

13. Al-Mushawwir الْمُصَوِّرُ Yang Maha Membentuk Rupa

Al-Mushawwir adalah Yang Memberi Bentuk dan Rupa kepada setiap ciptaan-Nya. Dia membentuk rupa manusia di dalam rahim dengan detail yang menakjubkan, memberikan ciri khas yang berbeda pada setiap individu. Keanekaragaman rupa makhluk di dunia adalah tanda kekuasaan-Nya sebagai Al-Mushawwir.

"...Yang Membentuk Rupa (Al-Mushawwir), Yang Mempunyai Asmaul Husna." (QS. Al-Hashr: 24)

14. Al-Ghaffar الْغَفَّارُ Yang Maha Pengampun

Al-Ghaffar berasal dari kata "ghafara" yang berarti menutupi. Allah adalah Al-Ghaffar, Yang Maha Pengampun, yang senantiasa menutupi dosa-dosa hamba-Nya yang bertaubat, menghapusnya, dan tidak menghukumnya. Sifat pengampun-Nya terus menerus diberikan kepada siapa saja yang memohon ampun dengan tulus.

"Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun (Ghaffar).'" (QS. Nuh: 10)

15. Al-Qahhar الْقَهَّارُ Yang Maha Memaksa

Al-Qahhar adalah Yang Maha Perkasa dan Menundukkan segala sesuatu di bawah kekuasaan-Nya. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa lari dari ketetapan dan kehendak-Nya. Semua tunduk dan patuh pada kekuatan-Nya yang mutlak, baik secara sukarela maupun terpaksa.

"Katakanlah: 'Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa (Al-Qahhar).'" (QS. Ar-Ra'd: 16)

16. Al-Wahhab الْوَهَّابُ Yang Maha Pemberi Karunia

Al-Wahhab adalah Yang Maha Memberi tanpa mengharapkan balasan. Dia memberikan berbagai macam karunia dan nikmat kepada hamba-Nya, baik diminta maupun tidak. Pemberian-Nya tidak pernah berkurang dan tidak terbatas. Hidayah, kesehatan, dan rezeki adalah bagian dari pemberian-Nya.

"(Mereka berdoa): 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia) (Al-Wahhab).'" (QS. Ali 'Imran: 8)

17. Ar-Razzaq الرَّزَّاقُ Yang Maha Pemberi Rezeki

Ar-Razzaq adalah Yang Maha Memberi Rezeki kepada seluruh makhluk-Nya. Rezeki tidak hanya berupa materi seperti makanan dan harta, tetapi juga non-materi seperti ilmu, kesehatan, ketenangan jiwa, dan iman. Allah menjamin rezeki setiap makhluk yang melata di bumi.

"Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi Rezeki (Ar-Razzaq) Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh." (QS. Adz-Dzariyat: 58)

18. Al-Fattah الْفَتَّاحُ Yang Maha Pembuka Rahmat

Al-Fattah adalah Yang Maha Pembuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan rezeki. Dia membuka apa yang tertutup, memudahkan apa yang sulit, dan memberikan solusi atas segala permasalahan. Dia juga Al-Fattah dalam arti Hakim yang memutuskan perkara di antara hamba-hamba-Nya dengan adil.

"Katakanlah: 'Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan (yafatahu) antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan (Al-Fattah) lagi Maha Mengetahui.'" (QS. Saba': 26)

19. Al-'Alim الْعَلِيمُ Yang Maha Mengetahui

Al-'Alim berarti Yang Maha Mengetahui. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya. Pengetahuan-Nya sempurna dan tidak didahului oleh kebodohan.

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan... dan Dialah Yang Maha Mengetahui (Al-'Alim) lagi Maha Mengenal." (QS. Al-An'am: 59)

20. Al-Qabidh الْقَابِضُ Yang Maha Menyempitkan

Al-Qabidh berarti Yang Maha Menyempitkan atau Menahan. Allah menahan dan menyempitkan rezeki, rahmat, atau bahkan mencabut nyawa sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Ini bukan berarti Allah pelit, tetapi merupakan bagian dari ujian dan pengaturan-Nya yang sempurna bagi hamba-Nya.

21. Al-Basith الْبَاسِطُ Yang Maha Melapangkan

Al-Basith adalah kebalikan dari Al-Qabidh, yaitu Yang Maha Melapangkan. Allah melapangkan rezeki dan rahmat-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki. Dia melapangkan hati yang sempit menjadi lapang, dan memudahkan urusan yang sulit. Kedua nama, Al-Qabidh dan Al-Basith, menunjukkan bahwa segala kondisi lapang dan sempit berada dalam genggaman kekuasaan-Nya.

"Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." (QS. Al-Baqarah: 245)

22. Al-Khafidh الْخَافِضُ Yang Maha Merendahkan

Al-Khafidh adalah Yang Maha Merendahkan orang-orang yang sombong, durhaka, dan menentang kebenaran. Dia merendahkan mereka di dunia dengan kehinaan dan di akhirat dengan azab. Ini adalah manifestasi keadilan-Nya.

23. Ar-Rafi' الرَّافِعُ Yang Maha Meninggikan

Ar-Rafi' adalah Yang Maha Meninggikan derajat orang-orang yang beriman, berilmu, dan bertaqwa. Dia mengangkat kedudukan mereka di dunia dan di akhirat. Sebagaimana Dia merendahkan (Al-Khafidh) yang angkuh, Dia meninggikan (Ar-Rafi') yang tunduk patuh kepada-Nya.

"(Itulah) peraturan (dari Allah) yang telah berlaku semenjak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi peraturan Allah itu. Dia-lah yang meninggikan (derajat) dan merendahkan(nya)." (Konteks dari QS. Al-Waqi'ah: 3)

24. Al-Mu'izz الْمُعِزُّ Yang Maha Memuliakan

Al-Mu'izz adalah Yang Maha Memberi Kemuliaan. Kemuliaan hakiki hanya datang dari Allah. Dia memuliakan hamba-Nya dengan ketaatan, iman, dan pertolongan-Nya. Siapapun yang mencari kemuliaan dari selain Allah, maka ia akan hina.

25. Al-Mudzill الْمُذِلُّ Yang Maha Menghinakan

Al-Mudzill adalah Yang Maha Menghinakan. Dia menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki dari kalangan musuh-musuh-Nya dan orang-orang yang berpaling dari jalan-Nya. Kehinaan ini adalah balasan atas kesombongan dan kedurhakaan mereka. Kemuliaan dan kehinaan sepenuhnya berada di tangan Allah.

"Katakanlah: 'Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan (tu'izzu) orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan (tudzillu) orang yang Engkau kehendaki...'" (QS. Ali 'Imran: 26)

26. As-Sami' السَّمِيعُ Yang Maha Mendengar

As-Sami' berarti Yang Maha Mendengar. Pendengaran Allah sempurna, meliputi segala suara, baik yang diucapkan dengan lisan, disembunyikan dalam hati, yang keras maupun yang lirih. Tidak ada batasan bagi pendengaran-Nya. Dia mendengar doa hamba-Nya yang memohon.

"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar (As-Sami') lagi Maha Melihat." (QS. Asy-Syura: 11)

27. Al-Bashir الْبَصِيرُ Yang Maha Melihat

Al-Bashir berarti Yang Maha Melihat. Penglihatan Allah sempurna, meliputi segala sesuatu yang ada, baik yang besar maupun yang kecil, yang tampak di permukaan maupun yang tersembunyi di kedalaman. Semut hitam di atas batu hitam di malam yang gelap gulita pun tidak luput dari penglihatan-Nya.

"Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat (Bashir) apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hujurat: 18)

28. Al-Hakam الْحَكَمُ Yang Maha Menetapkan Hukum

Al-Hakam adalah Hakim Yang Maha Adil. Hukum dan ketetapan-Nya adalah yang paling adil dan tidak ada kezaliman sedikitpun di dalamnya. Dia menetapkan hukum syariat di dunia dan akan menjadi hakim yang memutuskan segala perkara di akhirat dengan seadil-adilnya.

"Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci?" (QS. Al-An'am: 114)

29. Al-'Adl الْعَدْلُ Yang Maha Adil

Al-'Adl berarti Yang Maha Adil. Keadilan Allah adalah keadilan yang mutlak dalam segala tindakan, ketetapan, dan hukum-Nya. Dia tidak pernah berbuat zalim kepada hamba-Nya. Apa yang Dia tetapkan adalah bentuk keadilan tertinggi, meskipun terkadang hikmahnya tidak langsung dipahami oleh manusia.

"Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil ('adlan). Tidak ada yang dapat mengubah-ubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-An'am: 115)

30. Al-Lathif اللَّطِيفُ Yang Maha Lembut

Al-Lathif memiliki dua makna utama. Pertama, Yang Maha Lembut dan Halus, di mana ilmu-Nya menjangkau hal-hal yang paling tersembunyi. Kedua, Yang Maha Lembut dalam perlakuan-Nya kepada hamba-Nya. Dia memberikan rezeki dan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka dengan cara yang sangat halus.

"Allah Maha Lembut (Lathif) terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang dihendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa." (QS. Asy-Syura: 19)

31. Al-Khabir الْخَبِيرُ Yang Maha Mengetahui Rahasia

Al-Khabir berarti Yang Maha Waspada atau Maha Mengetahui secara mendalam hingga ke detail-detailnya. Pengetahuan-Nya mencakup perkara-perkara batin yang tersembunyi di dalam dada. Tidak ada rahasia sekecil apapun yang tidak diketahui oleh-Nya.

"Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya... Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hadid: 4) - Sifat Khabir tersirat dalam pengetahuan-Nya yang detail.

32. Al-Halim الْحَلِيمُ Yang Maha Penyantun

Al-Halim adalah Yang Maha Penyantun. Dia tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-Nya yang berbuat maksiat. Dia memberikan mereka waktu dan kesempatan untuk bertaubat. Sifat penyantun-Nya membuat-Nya tetap memberikan rezeki bahkan kepada mereka yang durhaka kepada-Nya.

"Dan Allah mengetahui apa yang (tersimpan) dalam hatimu. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun (Halim)." (QS. Al-Ahzab: 51)

33. Al-'Azhim الْعَظِيمُ Yang Maha Agung

Al-'Azhim berarti Yang Maha Agung. Keagungan-Nya meliputi segala aspek, baik Dzat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Tidak ada yang lebih agung dari-Nya. Langit, bumi, dan segala isinya terasa kecil jika dibandingkan dengan keagungan Allah SWT.

"...Dan janganlah mereka merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Agung (Al-'Azhim)." (QS. Al-Baqarah: 255 - Ayat Kursi)

34. Al-Ghafur الْغَفُورُ Yang Maha Pengampun

Al-Ghafur, seperti Al-Ghaffar, berarti Yang Maha Pengampun. Namun, nama ini seringkali dikaitkan dengan ampunan yang sangat luas dan berulang-ulang. Dia mengampuni segala jenis dosa, besar maupun kecil, selama hamba-Nya mau kembali dan bertaubat kepada-Nya.

"Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun (Al-Ghafur) lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hijr: 49)

35. Asy-Syakur الشَّكُورُ Yang Maha Menghargai

Asy-Syakur adalah Yang Maha Menghargai dan Membalas kebaikan. Allah membalas amalan sekecil apapun yang dilakukan oleh hamba-Nya dengan balasan yang berlipat ganda. Dia "berterima kasih" atas ketaatan hamba-Nya dengan memberikan pahala yang melimpah.

"Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri (Syakur)." (QS. Fatir: 30)

36. Al-'Aliy الْعَلِيُّ Yang Maha Tinggi

Al-'Aliy berarti Yang Maha Tinggi. Ketinggian Allah meliputi tiga aspek: ketinggian Dzat-Nya yang berada di atas seluruh makhluk (di atas 'Arsy), ketinggian kekuasaan-Nya yang mengalahkan segalanya, dan ketinggian sifat-sifat-Nya yang jauh dari segala kekurangan.

"...Dan janganlah mereka merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi (Al-'Aliy) lagi Maha Agung." (QS. Al-Baqarah: 255 - Ayat Kursi)

37. Al-Kabir الْكَبِيرُ Yang Maha Besar

Al-Kabir berarti Yang Maha Besar, yang kebesaran-Nya melebihi segala sesuatu. Apapun yang dianggap besar oleh manusia, maka Allah jauh lebih besar darinya. Kalimat takbir "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) adalah pengakuan kita atas sifat-Nya ini.

"Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar (Al-Kabir)." (QS. Luqman: 30)

38. Al-Hafizh الْحَفِيظُ Yang Maha Memelihara

Al-Hafizh adalah Yang Maha Memelihara. Dia memelihara langit dan bumi agar tidak hancur. Dia juga memelihara amal perbuatan hamba-Nya untuk diberi balasan, serta menjaga hamba-hamba-Nya yang shalih dari keburukan dan marabahaya.

"...Maka Tuhanku adalah pemelihara segala sesuatu (Hafizh)." (QS. Hud: 57)

39. Al-Muqit الْمُقِيتُ Yang Maha Memberi Kecukupan

Al-Muqit adalah Yang Maha Memberi makanan, rezeki, dan kecukupan bagi seluruh makhluk. Dia-lah yang menciptakan dan mengatur segala kebutuhan pokok untuk menopang kehidupan, baik jasmani maupun rohani.

"...Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (Muqita)." (QS. An-Nisa: 85)

40. Al-Hasib الْحَسِيبُ Yang Maha Membuat Perhitungan

Al-Hasib memiliki dua makna. Pertama, Yang Maha Mencukupi, di mana cukuplah Allah sebagai penolong dan pelindung. Kedua, Yang Maha Membuat Perhitungan. Dia akan menghisab seluruh amal perbuatan manusia di hari kiamat dengan sangat teliti, tanpa ada yang terlewat.

"...Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan (Hasiba)." (QS. An-Nisa: 6)

41. Al-Jalil الْجَلِيلُ Yang Maha Agung

Al-Jalil berarti Yang memiliki sifat-sifat keagungan dan kemuliaan. Dia agung dalam Dzat-Nya dan sempurna dalam sifat-sifat-Nya. Nama ini menekankan pada kebesaran dan keindahan yang layak disanjung.

42. Al-Karim الْكَرِيمُ Yang Maha Pemurah

Al-Karim adalah Yang Maha Pemurah. Dia memberi tanpa diminta dan memberi lebih dari yang diharapkan. Kemurahan-Nya tidak terbatas. Dia juga Maha Mulia, yang memaafkan kesalahan meskipun mampu untuk menghukum.

"Wahai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah (Al-Karim)?" (QS. Al-Infitar: 6)

43. Ar-Raqib الرَّقِيبُ Yang Maha Mengawasi

Ar-Raqib adalah Yang Maha Mengawasi segala gerak-gerik dan keadaan makhluk-Nya. Tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya. Kesadaran bahwa kita selalu diawasi oleh Ar-Raqib akan menumbuhkan rasa malu untuk berbuat maksiat (muraqabah).

"...Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi (Raqiba) kamu." (QS. An-Nisa: 1)

44. Al-Mujib الْمُجِيبُ Yang Maha Mengabulkan Doa

Al-Mujib adalah Yang Maha Mengabulkan permohonan dan doa hamba-hamba-Nya. Dia dekat dengan orang yang berdoa dan berjanji akan mengabulkan doa mereka. Pengabulan doa bisa berupa apa yang diminta, diganti dengan yang lebih baik, atau dihindarkan dari musibah.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku... Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya) (Mujib)." (QS. Hud: 61)

45. Al-Wasi' الْوَاسِعُ Yang Maha Luas

Al-Wasi' berarti Yang Maha Luas. Rahmat-Nya luas, ilmu-Nya luas, karunia-Nya luas, dan ampunan-Nya pun sangat luas. Kekuasaan dan kerajaan-Nya meliputi langit dan bumi. Tidak ada batasan bagi keluasan sifat-sifat-Nya.

"Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) (Wasi') lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 115)

46. Al-Hakim الْحَكِيمُ Yang Maha Bijaksana

Al-Hakim adalah Yang Maha Bijaksana dalam setiap ciptaan, perintah, dan larangan-Nya. Semua yang Dia ciptakan dan tetapkan pasti mengandung hikmah yang agung, baik yang kita ketahui maupun tidak. Kebijaksanaan-Nya menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang paling tepat.

"Dan Dialah yang di langit menjadi Tuhan dan di bumi menjadi Tuhan dan Dialah Yang Maha Bijaksana (Al-Hakim) lagi Maha Mengetahui." (QS. Az-Zukhruf: 84)

47. Al-Wadud الْوَدُودُ Yang Maha Mengasihi

Al-Wadud berarti Yang Maha Mencintai hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat. Dia juga berarti Yang Dicintai oleh hati para wali-Nya. Cinta Allah kepada hamba-Nya termanifestasi dalam bentuk rahmat, ampunan, dan petunjuk.

"Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih (Wadud)." (QS. Hud: 90)

48. Al-Majid الْمَجِيدُ Yang Maha Mulia

Al-Majid berarti Yang Maha Mulia dan Luhur. Kemuliaan-Nya sempurna dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Dia terpuji karena kemuliaan dan kebesaran-Nya.

"Mereka (para malaikat) berkata: 'Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah (Majid).'" (QS. Hud: 73)

49. Al-Ba'its الْبَاعِثُ Yang Maha Membangkitkan

Al-Ba'its adalah Yang Maha Membangkitkan. Dia membangkitkan makhluk dari kematian pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga membangkitkan semangat dan kemauan dalam hati manusia, serta mengutus para rasul untuk membangkitkan umat dari kejahilan.

"Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan (yab'atsu) semua orang di dalam kubur." (QS. Al-Hajj: 7)

50. Asy-Syahid الشَّهِيدُ Yang Maha Menyaksikan

Asy-Syahid adalah Yang Maha Menyaksikan segala sesuatu. Dia menyaksikan perbuatan hamba-Nya, baik yang lahir maupun batin. Persaksian-Nya adalah bukti yang paling benar dan adil di hari pengadilan kelak.

"...Dan cukuplah Allah sebagai Saksi (Syahida)." (QS. An-Nisa: 79)

51. Al-Haqq الْحَقُّ Yang Maha Benar

Al-Haqq berarti Dzat yang keberadaan-Nya adalah pasti dan mutlak benar. Dia adalah kebenaran itu sendiri. Semua yang berasal dari-Nya, seperti firman-Nya (Al Quran) dan janji-Nya, adalah benar dan pasti terjadi.

"Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq..." (QS. Luqman: 30)

52. Al-Wakil الْوَكِيلُ Yang Maha Memelihara

Al-Wakil adalah tempat bersandar dan bertawakal yang paling sempurna. Dia mengatur dan menyelesaikan semua urusan hamba-Nya yang menyerahkan diri kepada-Nya. Cukuplah Allah sebagai pelindung dan penjamin.

"...Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung (Wakil)." (QS. Ali 'Imran: 173)

53. Al-Qawiy الْقَوِيُّ Yang Maha Kuat

Al-Qawiy adalah Yang Maha Memiliki Kekuatan yang sempurna dan tidak terbatas. Kekuatan-Nya tidak pernah berkurang atau melemah. Tidak ada kekuatan lain yang mampu menandingi kekuatan-Nya.

"Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi Rezeki Yang Mempunyai Kekuatan (Al-Qawiy) lagi Sangat Kokoh." (QS. Adz-Dzariyat: 58)

54. Al-Matin الْمَتِينُ Yang Maha Kokoh

Al-Matin berarti Yang Maha Kokoh dalam kekuatan-Nya. Kekuatan-Nya sangat hebat dan tidak terpengaruh oleh apapun. Kekokohan-Nya menunjukkan bahwa Dia tidak pernah merasa lelah atau sulit dalam melakukan apapun.

"Sesungguhnya Allah... Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh (Al-Matin)." (QS. Adz-Dzariyat: 58)

55. Al-Waliy الْوَلِيُّ Yang Maha Melindungi

Al-Waliy adalah Pelindung, Penolong, dan Kekasih bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman) dan senantiasa menolong urusan mereka.

"Allah adalah Pelindung (Waliy) orang-orang yang beriman..." (QS. Al-Baqarah: 257)

56. Al-Hamid الْحَمِيدُ Yang Maha Terpuji

Al-Hamid adalah Dzat yang berhak atas segala puji. Dia terpuji dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya, baik saat memberi maupun menahan. Seluruh alam semesta bertasbih dengan memuji-Nya.

"Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji (Hamid)." (QS. Al-Baqarah: 267)

57. Al-Muhshi الْمُحْصِي Yang Maha Menghitung

Al-Muhshi adalah Yang Maha Menghitung segala sesuatu. Ilmu-Nya meliputi jumlah setiap ciptaan, setiap perbuatan, dan setiap nafas makhluk-Nya, tanpa ada satupun yang terlewat.

"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS. Yasin: 12)

58. Al-Mubdi' الْمُبْدِئُ Yang Maha Memulai

Al-Mubdi' adalah Yang Maha Memulai penciptaan dari awal tanpa ada contoh sebelumnya. Dia yang memulai kehidupan pertama kali bagi setiap makhluk.

59. Al-Mu'id الْمُعِيدُ Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

Al-Mu'id adalah Yang Maha Mengembalikan kehidupan setelah kematian. Sebagaimana Dia mampu memulai (Al-Mubdi'), Dia juga sangat mudah untuk mengulanginya kembali pada hari kebangkitan.

"Dan Dialah yang memulai penciptaan (yubdi'u), kemudian mengulanginya (yu'iduhu) kembali, dan hal itu lebih mudah bagi-Nya." (QS. Ar-Rum: 27)

60. Al-Muhyi الْمُحْيِي Yang Maha Menghidupkan

Al-Muhyi adalah Yang Maha Memberi Kehidupan. Dia yang menghidupkan sesuatu yang mati, seperti menghidupkan tanah yang tandus dengan air hujan, dan yang paling utama adalah menghidupkan manusia dari tiada menjadi ada.

61. Al-Mumit الْمُمِيتُ Yang Maha Mematikan

Al-Mumit adalah Yang Maha Mematikan setiap yang hidup. Kematian adalah ketetapan-Nya yang pasti berlaku bagi setiap makhluk bernyawa. Kehidupan dan kematian sepenuhnya berada dalam kuasa-Nya.

"Dialah yang menghidupkan (yuhyi) dan mematikan (yumitu), dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan." (QS. Yunus: 56)

62. Al-Hayy الْحَيُّ Yang Maha Hidup

Al-Hayy adalah Yang Maha Hidup dengan kehidupan yang sempurna, abadi, dan tidak berawal serta tidak berakhir. Kehidupan-Nya tidak sama dengan kehidupan makhluk. Dia adalah sumber kehidupan bagi segala sesuatu.

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal (Al-Hayy) lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)..." (QS. Al-Baqarah: 255)

63. Al-Qayyum الْقَيُّومُ Yang Maha Berdiri Sendiri

Al-Qayyum adalah Dzat yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan siapapun. Justru, seluruh makhluk bergantung kepada-Nya dalam segala urusan. Dia yang mengurus dan mengatur alam semesta secara terus-menerus.

"...Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya) (Al-Qayyum)..." (QS. Al-Baqarah: 255)

64. Al-Wajid الْوَاجِدُ Yang Maha Menemukan

Al-Wajid berarti Yang Maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun. Dia menemukan apa saja yang Dia kehendaki karena semua adalah milik-Nya. Berbeda dengan makhluk yang seringkali kehilangan atau tidak menemukan apa yang dicarinya.

65. Al-Majid الْمَاجِدُ Yang Maha Mulia

Nama ini memiliki makna yang mirip dengan Al-Majid (no. 48), yaitu Yang Maha Mulia dan Terpuji karena keagungan dan kebaikan-Nya yang melimpah.

66. Al-Wahid الْوَاحِدُ Yang Maha Tunggal

Al-Wahid berarti Yang Maha Esa, Tunggal, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam Dzat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Dia adalah satu-satunya yang berhak disembah.

"Katakanlah: 'Sesungguhnya aku ini hanya seorang pemberi peringatan, dan sekali-kali tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa (Al-Wahid) lagi Maha Mengalahkan.'" (QS. Shad: 65)

67. Al-Ahad الْأَحَدُ Yang Maha Esa

Al-Ahad memiliki makna keesaan yang lebih dalam, yaitu Esa yang tidak tersusun dari bagian-bagian dan tidak ada satupun yang setara dengan-Nya. Nama ini secara khusus menolak segala bentuk syirik, seperti konsep trinitas atau keyakinan adanya tuhan lain.

"Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa (Ahad).'" (QS. Al-Ikhlas: 1)

68. Ash-Shamad الصَّمَدُ Yang Maha Dibutuhkan

Ash-Shamad adalah Dzat yang menjadi tujuan dan tempat bergantung bagi seluruh makhluk dalam memenuhi hajat mereka. Dia sempurna dan tidak membutuhkan makan, minum, atau apapun, sementara semua makhluk sangat membutuhkan-Nya.

"Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu (Ash-Shamad)." (QS. Al-Ikhlas: 2)

69. Al-Qadir الْقَادِرُ Yang Maha Berkuasa

Al-Qadir adalah Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Dia mampu melakukan apa saja yang Dia kehendaki tanpa ada yang bisa menghalangi. Kekuasaan-Nya sempurna.

"Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), lalu mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan yang lain? Katakanlah: 'Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar'. Katakanlah: 'Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah', dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana). Malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta daripadanya." (QS. An-Naml: 64-66) - Konteks kekuasaan Allah.

70. Al-Muqtadir الْمُقْتَدِرُ Yang Sangat Berkuasa

Al-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Ini menunjukkan kekuasaan yang sangat besar dan sempurna, yang mampu menentukan dan mengatur segala urusan dengan detail yang mutlak.

"Dan mereka mendustakan mukjizat-mukjizat Kami semuanya, lalu Kami azab mereka dengan azab dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa (Muqtadir)." (QS. Al-Qamar: 42)

71. Al-Muqaddim الْمُقَدِّمُ Yang Maha Mendahulukan

Al-Muqaddim adalah Yang Maha Mendahulukan apa yang Dia kehendaki. Dia mendahulukan sebagian makhluk atas sebagian yang lain dalam penciptaan, kedudukan, atau waktu, sesuai dengan hikmah-Nya.

72. Al-Mu'akhkhir الْمُؤَخِّرُ Yang Maha Mengakhirkan

Al-Mu'akhkhir adalah Yang Maha Mengakhirkan atau menangguhkan apa yang Dia kehendaki. Dia mengakhirkan azab bagi pendosa untuk memberi kesempatan bertaubat, dan menempatkan segala sesuatu pada urutan yang telah Dia tetapkan.

73. Al-Awwal الْأَوَّلُ Yang Maha Awal

Al-Awwal adalah Yang Maha Pertama, yang tidak ada sesuatupun sebelum-Nya. Keberadaan-Nya tidak didahului oleh ketiadaan. Dia adalah awal dari segala sesuatu.

74. Al-Akhir الْآخِرُ Yang Maha Akhir

Al-Akhir adalah Yang Maha Terakhir, yang tidak ada sesuatunpun setelah-Nya. Ketika semua makhluk binasa, hanya Dia yang kekal abadi. Dia adalah tujuan akhir dari segalanya.

"Dialah Yang Awal (Al-Awwal) dan Yang Akhir (Al-Akhir), Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Hadid: 3)

75. Az-Zhahir الظَّاهِرُ Yang Maha Nyata

Az-Zhahir berarti Yang Maha Nyata, yang keberadaan-Nya sangat jelas melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya di seluruh alam semesta. Dia berada di atas segala sesuatu dan tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya.

76. Al-Bathin الْبَاطِنُ Yang Maha Ghaib

Al-Bathin berarti Yang Maha Tersembunyi, yang Dzat-Nya tidak dapat dijangkau oleh panca indera makhluk. Dia lebih dekat dari urat leher, namun tersembunyi dari pandangan. Ilmu-Nya meliputi segala yang tersembunyi.

"Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir (Az-Zhahir) dan Yang Bathin (Al-Bathin); dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Hadid: 3)

77. Al-Wali الْوَالِي Yang Maha Memerintah

Al-Wali adalah Penguasa Tunggal yang memiliki dan mengatur segala urusan alam semesta. Pemerintahan-Nya mutlak dan sempurna, didasari oleh keadilan dan kebijaksanaan.

78. Al-Muta'ali الْمُتَعَالِي Yang Maha Tinggi

Al-Muta'ali berarti Yang Maha Tinggi dan suci dari segala sifat-sifat makhluk. Ketinggian-Nya melampaui segala pemikiran dan imajinasi manusia.

"(Dialah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi (Al-Muta'ali)." (QS. Ar-Ra'd: 9)

79. Al-Barr الْبَرُّ Yang Maha Dermawan

Al-Barr adalah sumber segala kebaikan dan kedermawanan. Kebaikan-Nya sangat luas, mencakup seluruh makhluk. Dia membalas kebaikan dengan kebaikan yang berlipat ganda dan memaafkan banyak kesalahan.

"Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan (Al-Barr) lagi Maha Penyayang." (QS. At-Tur: 28)

80. At-Tawwab التَّوَّابُ Yang Maha Penerima Taubat

At-Tawwab adalah Dzat yang senantiasa membuka pintu taubat bagi hamba-Nya dan menerima penyesalan mereka. Dia memberi taufik kepada hamba untuk bertaubat, kemudian Dia menerima taubat tersebut.

"...dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. Dan Allah Maha Penerima Taubat (Tawwab) lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nur: 31, konteksnya)

81. Al-Muntaqim الْمُنْتَقِمُ Yang Maha Pemberi Balasan

Al-Muntaqim berarti Yang Maha Memberi Balasan yang setimpal kepada orang-orang yang berbuat dosa dan melampaui batas. Ini adalah manifestasi keadilan-Nya, bukan balas dendam yang didasari kebencian seperti pada makhluk.

82. Al-'Afuww الْعَفُوُّ Yang Maha Pemaaf

Al-'Afuww berarti Yang Maha Pemaaf. Dia menghapus dosa dan tidak menyisakan jejaknya sama sekali. Pemaafan-Nya lebih luas dari sekadar ampunan (maghfirah), karena 'afwun berarti menghapus hingga ke akarnya.

"...Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf ('Afuww) lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Hajj: 60)

83. Ar-Ra'uf الرَّءُوفُ Yang Maha Penyantun

Ar-Ra'uf adalah Yang Maha Belas Kasih. Sifat ini adalah puncak dari rahmat dan kasih sayang, yang mendorong untuk menghilangkan segala kesulitan dan penderitaan dari hamba-Nya.

"Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (Ra'uf)." (QS. An-Nahl: 7)

84. Malik-ul-Mulk مَالِكُ الْمُلْكِ Penguasa Kerajaan

Malik-ul-Mulk adalah Pemilik mutlak dari seluruh kerajaan alam semesta. Dia berbuat apa saja yang Dia kehendaki di dalam kerajaan-Nya, memberi dan mencabut kekuasaan dari siapa pun yang Dia kehendaki.

"Katakanlah: 'Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan (Malik-ul-Mulk), Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki...'" (QS. Ali 'Imran: 26)

85. Dzul-Jalali wal-Ikram ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

Nama ini menunjukkan bahwa Allah adalah pemilik segala sifat keagungan (jalal) dan sumber segala kemuliaan serta karunia (ikram) yang dilimpahkan kepada makhluk-Nya.

"Maha Suci nama Tuhanmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia (Dzul-Jalali wal-Ikram)." (QS. Ar-Rahman: 78)

86. Al-Muqsith الْمُقْسِطُ Yang Maha Adil

Al-Muqsith adalah Yang Maha Adil dalam keputusan dan hukum-Nya. Keadilan-Nya sempurna, Dia memberikan hak kepada setiap pemiliknya dan mengambil hak dari orang yang zalim untuk diberikan kepada yang dizalimi.

87. Al-Jami' الْجَامِعُ Yang Maha Mengumpulkan

Al-Jami' adalah Yang Maha Mengumpulkan seluruh manusia pada hari kiamat di padang mahsyar untuk dihisab, hari yang tidak ada keraguan tentangnya.

"Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan (Jami') manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya." (QS. Ali 'Imran: 9)

88. Al-Ghaniy الْغَنِيُّ Yang Maha Kaya

Al-Ghaniy adalah Yang Maha Kaya, yang tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya. Kekayaan-Nya mutlak dan sempurna. Seluruh makhluklah yang fakir dan membutuhkan-Nya.

"Wahai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (Al-Ghaniy) lagi Maha Terpuji." (QS. Fatir: 15)

89. Al-Mughni الْمُغْنِي Yang Maha Memberi Kekayaan

Al-Mughni adalah Yang Maha Memberi kekayaan dan kecukupan kepada siapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Kekayaan sejati adalah kekayaan hati yang merasa cukup dengan pemberian-Nya.

90. Al-Mani' الْمَانِعُ Yang Maha Mencegah

Al-Mani' adalah Yang Maha Mencegah atau Menghalangi. Dia mencegah terjadinya keburukan untuk melindungi hamba-Nya, atau menahan karunia-Nya dari seseorang karena hikmah tertentu.

91. Ad-Darr الضَّارُّ Yang Maha Memberi Mudharat

Ad-Darr adalah Yang Maha Menimpakan mudharat (bahaya atau kesulitan) kepada siapa yang Dia kehendaki sebagai ujian, hukuman, atau untuk hikmah yang lebih besar.

92. An-Nafi' النَّافِعُ Yang Maha Memberi Manfaat

An-Nafi' adalah sumber segala manfaat dan kebaikan. Tidak ada manfaat yang sampai kepada makhluk kecuali atas izin-Nya. Mudharat (Ad-Darr) dan manfaat (An-Nafi') keduanya berasal dari-Nya dan merupakan bagian dari ujian kehidupan.

93. An-Nur النُّورُ Yang Maha Bercahaya

An-Nur adalah Cahaya langit dan bumi. Dia adalah sumber cahaya hakiki yang menerangi alam semesta dan memberi cahaya petunjuk (hidayah) ke dalam hati hamba-hamba-Nya.

"Allah (Pemberi) cahaya (Nur) kepada langit dan bumi..." (QS. An-Nur: 35)

94. Al-Hadi الْهَادِي Yang Maha Pemberi Petunjuk

Al-Hadi adalah Yang Maha Memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus. Hidayah adalah karunia terbesar yang hanya berasal dari-Nya.

"...Dan cukuplah Tuhanmu sebagai Pemberi Petunjuk (Hadi) dan Penolong." (QS. Al-Furqan: 31)

95. Al-Badi' الْبَدِيعُ Yang Maha Pencipta Keindahan

Al-Badi' adalah Pencipta yang tiada bandingannya. Dia menciptakan langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya, dengan keindahan dan kesempurnaan yang menakjubkan.

"Pencipta langit dan bumi (Badi')..." (QS. Al-Baqarah: 117)

96. Al-Baqi الْبَاقِي Yang Maha Kekal

Al-Baqi adalah Yang Maha Kekal dan tidak akan pernah binasa. Semua makhluk akan fana, sedangkan Dzat Allah akan tetap kekal selamanya.

"Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (QS. Ar-Rahman: 27)

97. Al-Warits الْوَارِثُ Yang Maha Mewarisi

Al-Warits adalah Pewaris sejati. Ketika semua makhluk telah tiada, hanya Allah yang tersisa, mewarisi seluruh langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya.

"Dan sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi (Waritsun)." (QS. Al-Hijr: 23)

98. Ar-Rasyid الرَّشِيدُ Yang Maha Pandai

Ar-Rasyid adalah Yang Maha Cerdas dan Pandai dalam segala pengaturan dan tuntunan-Nya. Petunjuk-Nya adalah petunjuk yang paling lurus dan benar.

99. Ash-Shabur الصَّبُورُ Yang Maha Sabar

Ash-Shabur adalah Yang Maha Sabar. Dia tidak tergesa-gesa menghukum pelaku maksiat. Kesabaran-Nya sangat besar, Dia melihat kedurhakaan mereka namun tetap memberi mereka rezeki dan kesempatan untuk kembali.

Penutup: Buah Mengenal Asmaul Husna

Mengenal Asmaul Husna adalah sebuah perjalanan tanpa akhir untuk mengenal keagungan Sang Pencipta. Setiap nama adalah sebuah pintu menuju ma'rifatullah (mengenal Allah). Semakin dalam kita merenungi makna-maknanya, semakin besar pula rasa cinta, pengagungan, dan ketundukan kita kepada-Nya.

Dengan memahami Ar-Razzaq, kita menjadi tenang akan urusan rezeki. Dengan meresapi Al-Ghafur, kita tidak akan pernah putus asa dari ampunan-Nya. Dengan meyakini Asy-Syahid dan Ar-Raqib, kita akan senantiasa merasa diawasi dan berusaha menjaga diri dari perbuatan dosa.

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa mempelajari, merenungi, dan berdoa dengan menyebut Asmaul Husna. Semoga dengan itu, Allah SWT memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang mengenal, mencintai, dan dicintai oleh-Nya, serta mengizinkan kita untuk merasakan manisnya iman dan indahnya kedekatan dengan-Nya.

🏠 Homepage