Bahu adalah sendi yang paling fleksibel dalam tubuh manusia, namun karena kompleksitasnya, bahu juga rentan mengalami cedera, terutama terkilir atau dislokasi. Bahu terkilir karena jatuh terjadi ketika ujung tulang lengan atas (humerus) terlepas dari soketnya di tulang belikat (skapula). Insiden ini sering terjadi akibat trauma langsung seperti terpeleset, kecelakaan olahraga, atau ketika seseorang secara refleks mencoba menahan jatuhnya dengan tangan terulur.
Ketika Anda mengalami insiden jatuh dan merasakan nyeri hebat mendadak di area bahu, disertai kesulitan menggerakkan lengan atau bentuk bahu yang terlihat aneh (tidak normal), kemungkinan besar Anda mengalami bahu terkilir. Jangan pernah mencoba memaksakan gerakan atau membetulkan posisi bahu sendiri, karena tindakan ini dapat memperparah cedera pada ligamen, tendon, atau bahkan saraf di sekitarnya.
Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami dugaan bahu terkilir karena jatuh, penanganan awal yang tepat sangat krusial untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit sebelum mendapatkan bantuan medis profesional. Terapkan prinsip dasar penanganan cedera jaringan lunak yang dikenal sebagai R.I.C.E.:
Bahu terkilir karena jatuh, terutama yang parah, hampir selalu membutuhkan evaluasi medis. Jangan tunda kunjungan ke UGD atau dokter ortopedi jika Anda mengalami gejala berikut:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin rontgen untuk memastikan apakah itu hanya terkilir (dislokasi) atau ada patah tulang penyerta. Penanganan definitif biasanya melibatkan reduksi (mengembalikan sendi ke posisi semula) di bawah anestesi, diikuti dengan periode imobilisasi menggunakan penyangga bahu. Pemulihan total seringkali memerlukan fisioterapi intensif untuk mengembalikan kekuatan dan rentang gerak penuh.