Mendeteksi adanya **benjolan pada bahu** bisa menimbulkan kecemasan. Bahu adalah area kompleks yang terdiri dari otot, tendon, ligamen, tulang, dan sendi. Munculnya massa atau pembengkakan di area ini adalah hal yang umum dan penyebabnya sangat bervariasi, mulai dari kondisi yang ringan hingga memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Memahami apa yang mungkin menyebabkan benjolan tersebut adalah langkah pertama menuju ketenangan dan penanganan yang tepat.
Penyebab Umum Benjolan di Bahu
Sebagian besar benjolan yang teraba di area bahu disebabkan oleh masalah jaringan lunak. Berikut adalah beberapa penyebab paling sering yang perlu Anda ketahui:
Kista Ganglion: Ini adalah benjolan berisi cairan yang sering muncul di dekat persendian atau tendon. Kista ini biasanya jinak dan terkadang dapat menghilang dengan sendirinya, meskipun bisa terasa nyeri jika menekan saraf.
Lipoma: Lipoma adalah tumor jinak yang terbuat dari sel-sel lemak. Lipoma cenderung lunak saat disentuh, mudah digerakkan, dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Ini adalah salah satu penyebab benjolan paling umum di bawah kulit.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati): Kelenjar getah bening di ketiak (area yang berdekatan dengan bahu) bisa membengkak sebagai respons terhadap infeksi atau peradangan di bagian lengan atau dada.
Peradangan (Bursitis atau Tendinitis): Peradangan pada bursa (kantong berisi cairan pelumas sendi) atau tendon dapat menyebabkan pembengkakan lokal yang terasa seperti benjolan, seringkali disertai rasa sakit saat bergerak.
Kista Epidermoid: Mirip dengan lipoma, tetapi ini adalah kantung yang terbentuk di bawah kulit akibat terperangkapnya keratin (protein kulit).
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Meskipun banyak **benjolan pada bahu** yang tidak berbahaya, ada beberapa tanda peringatan yang tidak boleh diabaikan. Penting untuk mendapatkan diagnosis profesional jika Anda mengamati perubahan berikut:
Benjolan terasa sangat keras, tidak bergerak saat disentuh, atau ukurannya bertambah dengan cepat.
Benjolan menyebabkan rasa nyeri hebat, terutama saat Anda menggerakkan lengan.
Muncul gejala sistemik seperti demam, penurunan berat badan tanpa sebab jelas, atau kemerahan signifikan di sekitar benjolan.
Benjolan muncul setelah trauma atau cedera pada area bahu.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin merekomendasikan pencitraan seperti USG, MRI, atau biopsi untuk menentukan sifat pasti dari massa tersebut. Diagnosis dini sangat penting untuk memastikan penanganan yang sesuai, terutama jika benjolan tersebut mengganggu fungsi bahu sehari-hari Anda. Jangan menunda pemeriksaan jika Anda merasa khawatir tentang adanya **benjolan pada bahu** yang menetap.
Jangan mendiagnosis diri sendiri. Konsultasikan kondisi benjolan pada bahu Anda dengan profesional kesehatan untuk ketenangan pikiran dan penanganan yang akurat.