Memahami Berapa Lama ASI Bertahan: Panduan Lengkap Penyimpanan

Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik bagi bayi, kaya akan antibodi dan zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Namun, seringkali muncul pertanyaan penting bagi para ibu menyusui: bertahan berapa lama ASI setelah dipompa atau dikeluarkan? Jawaban atas pertanyaan ini sangat bergantung pada metode penyimpanan yang digunakan. Mengetahui durasi aman penyimpanan ASI sangat krusial untuk memastikan bayi tetap mendapatkan manfaat maksimal dari ASI yang diberikan.

Penyimpanan ASI yang tepat tidak hanya mempertahankan nutrisi, tetapi juga mencegah kontaminasi bakteri. Pedoman umum sering kali berbeda-beda tergantung kondisi suhu. Para ahli kesehatan, termasuk organisasi seperti *Centers for Disease Control and Prevention* (CDC) dan *Academy of Breastfeeding Medicine* (ABM), telah menetapkan panduan yang dapat membantu ibu menyusui mengelola persediaan ASI mereka dengan lebih baik. Perbedaan utama terletak pada penyimpanan di suhu ruangan, di kulkas (pendingin), dan di dalam freezer (pembeku).

Penyimpanan ASI di Suhu Ruangan (Ambient)

ASI yang baru diperah dan belum didinginkan, atau ASI yang baru dicairkan, memiliki ketahanan yang paling singkat. Penyimpanan di suhu ruangan adalah metode yang paling tidak disarankan untuk jangka waktu lama, namun sangat praktis jika ASI akan segera dikonsumsi.

Umumnya, ASI segar yang disimpan dalam wadah steril tertutup rapat pada suhu ruangan (sekitar 15°C hingga 25°C) diperkirakan bertahan hingga 4 jam. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa jika ruangan sangat bersih dan sejuk (mendekati 15°C), ASI mungkin bisa bertahan hingga 6 jam. Namun, untuk keamanan maksimal, disarankan untuk memberikan ASI tersebut dalam waktu maksimal 4 jam setelah pemompaan.

Penyimpanan ASI di Kulkas (Pendingin)

Jika Anda memompa ASI dalam jumlah banyak dan berencana menggunakannya dalam beberapa hari ke depan, kulkas adalah pilihan yang tepat. Kulkas membantu memperlambat pertumbuhan bakteri tanpa membekukan ASI.

ASI yang disimpan dalam kulkas dengan suhu 4°C atau lebih rendah umumnya bertahan hingga 4 hari. Untuk hasil terbaik, ASI sebaiknya disimpan di bagian belakang kulkas (area yang paling dingin dan stabil suhunya), bukan di pintu kulkas yang suhunya sering berubah setiap kali pintu dibuka. Jika Anda ragu, batas aman yang paling sering direkomendasikan adalah 3 hingga 4 hari.

Penyimpanan ASI di Freezer (Pembeku)

Untuk penyimpanan jangka panjang, freezer adalah solusi terbaik. Pembekuan menahan ASI dalam keadaan "tertidur", menjaga sebagian besar nutrisi dan antibodi tetap utuh.

Durasi ASI bertahan berapa lama di freezer bervariasi tergantung jenis freezer:

Penting untuk tidak mengisi wadah ASI hingga penuh karena ASI akan mengembang saat membeku.

Tabel Ringkasan Durasi Aman Penyimpanan ASI

Lokasi Penyimpanan Kisaran Suhu Durasi Aman (Perkiraan)
Suhu Ruangan 15°C - 25°C Hingga 4 Jam
Kulkas (Pendingin) 4°C atau lebih rendah Hingga 4 Hari
Freezer (Terintegrasi) -18°C atau lebih rendah Hingga 3-4 Bulan
Freezer (Terpisah/Deep Freezer) -18°C atau lebih rendah Hingga 6 Bulan

Tips Penting dalam Menyimpan dan Mencairkan ASI

Selain mengetahui berapa lama ASI bertahan, teknik penyimpanan dan pencairan juga mempengaruhi kualitasnya. Selalu gunakan metode "First In, First Out" (FIFO), artinya ASI yang pertama diperah harus digunakan lebih dulu.

Saat mencairkan ASI beku, jangan pernah menggunakan microwave karena dapat merusak nutrisi penting dan menciptakan titik panas berbahaya bagi mulut bayi. Cara terbaik adalah memindahkannya ke kulkas semalaman sebelumnya, atau merendam wadah tertutup di bawah air hangat mengalir.

ASI yang telah dicairkan harus segera digunakan (idealnya dalam waktu 1 jam setelah suhu ruangan tercapai) dan tidak boleh dibekukan kembali. ASI yang telah dipanaskan atau pernah bersentuhan dengan mulut bayi harus dihabiskan dalam 1-2 jam.

🏠 Homepage