Memberikan ASI perah (ASIP) adalah upaya besar bagi seorang ibu. Untuk memastikan nutrisi terbaik tetap terjaga saat ibu sedang tidak berada di dekat bayi, pembekuan ASI menjadi solusi krusial. Banyak ibu memilih **botol kaca ASI** karena dianggap lebih aman dan tidak meninggalkan zat kimia seperti BPA (meskipun botol plastik *food-grade* modern juga aman). Namun, memasukkan botol kaca langsung ke dalam *freezer* memerlukan kehati-hatian khusus untuk menghindari risiko pecah.
Botol kaca memiliki beberapa keunggulan yang menarik bagi para ibu menyusui. Pertama, kaca adalah bahan yang inert, artinya tidak bereaksi dengan ASI dan tidak melepaskan zat berbahaya. Kedua, kaca mudah dibersihkan dan disterilkan secara menyeluruh, mengurangi risiko kontaminasi bakteri. Selain itu, banyak ibu merasa ASI yang disimpan dalam kaca terasa lebih 'segar' setelah dicairkan, meskipun secara ilmiah perbedaannya mungkin minimal.
Masalah mendasar ketika menyimpan cairan dalam wadah tertutup di *freezer* adalah hukum fisika: air mengembang saat membeku. Ketika ASI membeku, volumenya akan bertambah sekitar 8 hingga 10 persen. Jika botol kaca diisi terlalu penuh, tekanan yang dihasilkan oleh ekspansi ini tidak memiliki ruang gerak dan dapat menyebabkan **botol kaca ASI pecah** di dalam *freezer*. Pecahnya botol kaca tidak hanya menghamburkan ASI berharga, tetapi juga menciptakan bahaya serius berupa pecahan kaca di dalam kompartemen pembeku.
Untuk memaksimalkan keamanan dan efektivitas penyimpanan ASI menggunakan botol kaca, ikuti panduan langkah demi langkah berikut:
Penyimpanan ASI dalam botol kaca di *freezer* standar rumah tangga (sekitar -18°C) umumnya aman hingga enam bulan, meskipun kualitas nutrisi terbaik dipertahankan dalam waktu 3 hingga 4 bulan pertama. ASI yang dibekukan akan terlihat keruh atau memiliki lapisan lemak di atasnya setelah dicairkan; ini normal. Perhatikan bahwa botol kaca dapat membutuhkan waktu lebih lama untuk membeku sepenuhnya dibandingkan kantong plastik tipis.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa botol kaca lebih sensitif terhadap perubahan suhu mendadak. Jangan pernah memindahkan botol kaca ASI yang beku langsung ke air panas untuk mencairkan. Proses pencairan harus dilakukan bertahap, idealnya dengan memindahkan botol ke kulkas semalaman, atau dengan merendamnya di wadah berisi air hangat (bukan panas).
Banyak ibu yang merasa khawatir dengan risiko pecah memilih strategi hibrida: mereka memerah ASI ke dalam kantong *freezer* khusus ASI, kemudian, jika ingin menyimpan dalam jumlah besar atau ingin menggunakan wadah yang lebih kokoh, mereka menggunakan botol kaca hanya untuk penyimpanan di kulkas (masa simpan 3-5 hari) atau untuk pemberian langsung setelah ASI dicairkan.
Kesimpulannya, **botol kaca ASI masuk freezer** bisa dilakukan dengan aman asalkan Anda sangat disiplin dalam menyisakan ruang kosong (*headspace*) dan menghindari perubahan suhu ekstrem yang dapat menyebabkan termal *shock* pada kaca. Prioritaskan keamanan pecahan kaca di atas kemudahan penyimpanan.