Resep dokter seringkali menjadi teka-teki bagi banyak orang. Tulisan tangan yang terburu-buru, singkatan yang asing, serta format yang baku membuat pasien kesulitan memastikan obat apa yang seharusnya mereka minum, dosisnya, dan frekuensinya. Memahami cara membaca resep bukan hanya soal mengetahui nama obat, tetapi juga mengenai keamanan dan kepatuhan terhadap pengobatan yang diresepkan.
Artikel ini akan memandu Anda memahami komponen utama resep dokter dan mengungkap makna di balik singkatan latin yang sering digunakan.
Anatomi Dasar Resep Dokter
Setiap resep yang sah harus mencakup beberapa elemen penting. Jika salah satu elemen ini hilang, apoteker mungkin akan menghubungi dokter untuk klarifikasi. Komponen utama tersebut meliputi:
- Inscriptio: Bagian kepala resep yang berisi nama, alamat, dan nomor izin praktik dokter.
- Praescriptio (R/): Ini adalah inti dari resep, dimulai dengan singkatan "R/" (dari bahasa Latin 'Recipe' yang berarti 'Ambil'). Di bawah simbol ini tertera nama obat, kekuatan (dosis), dan jumlah total obat yang diresepkan.
- Signatura (S./Sign.): Instruksi mengenai bagaimana cara mengonsumsi obat tersebut. Inilah bagian yang sangat penting untuk dipahami oleh pasien (misalnya, diminum 3 kali sehari sesudah makan).
- Subscriptio: Bagian di mana dokter menuliskan paraf atau tanda tangan mereka sebagai bukti otorisasi resep.
Mengurai Kode di Bawah R/ (Nama Obat dan Dosis)
Pada bagian Praescriptio, Anda akan melihat nama obat diikuti oleh angka dan huruf. Angka menunjukkan dosis (kekuatan obat), dan seringkali diikuti oleh singkatan bentuk sediaan:
- mg: Miligram (satuan dosis).
- g: Gram.
- ml: Mililiter (untuk cairan).
- cth: Contohnya, "Paracetamol 500 mg ct 10" berarti Paracetamol 500 miligram, total 10 tablet.
Memahami Singkatan Latin yang Wajib Diketahui
Dokter sering menggunakan singkatan bahasa Latin untuk menghemat waktu penulisan dan mengikuti standar medis. Berikut adalah beberapa singkatan yang paling umum ditemukan di bagian Signatura (cara pakai):
| Singkatan | Bahasa Latin | Arti dalam Bahasa Indonesia |
|---|---|---|
| a.c. | Ante cibum | Sebelum makan |
| p.c. | Post cibum | Sesudah makan |
| p.o. | Per os | Diminum melalui mulut |
| t.d.d. / t.d.d. | Ter de die | Tiga kali sehari |
| b.d.d. / b.i.d. | Bis in die | Dua kali sehari |
| q.d. / q.i.d. | Quater in die | Empat kali sehari |
| gtt. | Guttae | Tetes (biasanya untuk obat mata/telinga) |
| stat. | Statim | Segera |
| s.l. | Sub lingua | Di bawah lidah |
Klarifikasi Adalah Kunci Keamanan
Meskipun panduan ini membantu, hal terpenting yang harus diingat adalah: **jangan pernah ragu untuk bertanya.** Tulisan dokter bisa sangat bervariasi, dan interpretasi yang salah dapat membahayakan kesehatan Anda.
Ketika Anda menerima resep:
- Periksa dengan Apoteker: Apoteker adalah ahli farmasi yang bertugas menerjemahkan resep dan memastikan keamanan dosis. Sebelum meninggalkan apotek, pastikan Anda memahami: nama obat, berapa banyak yang harus diminum, dan kapan harus diminum.
- Konfirmasi Nama Obat: Jika dokter meresepkan obat generik, Anda mungkin perlu menanyakan nama dagang yang tersedia atau efek samping umum.
- Simpan Detail Resep: Simpan salinan resep atau catatan apoteker mengenai dosis yang benar. Ini sangat membantu jika Anda perlu menebus kembali obat tersebut atau jika ada pertanyaan lanjutan.
Memahami resep adalah bagian aktif dari proses penyembuhan Anda. Dengan sedikit pengetahuan mengenai terminologi medis dasar dan kesediaan untuk bertanya, Anda dapat memastikan bahwa Anda mengonsumsi pengobatan yang tepat, dengan dosis yang tepat, sesuai instruksi dari dokter Anda.