Memanfaatkan nasi sisa seringkali menjadi tantangan di dapur. Daripada membuangnya, kita bisa mengubahnya menjadi camilan tradisional Indonesia yang lezat dan mengenyangkan, yaitu arem-arem. Arem-arem sejatinya adalah olahan nasi yang dibumbui, diisi dengan bahan gurih seperti oncom atau ayam, kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus. Teknik ini sangat efektif untuk mengolah nasi yang teksturnya sudah agak kering.
Mengapa Memilih Arem-Arem Nasi Sisa?
Nasi pera atau nasi yang disimpan semalaman cenderung lebih mudah diolah menjadi bentuk padat seperti arem-arem. Dibandingkan nasi baru yang terlalu lembek, nasi sisa memberikan struktur yang lebih baik saat dipadatkan dan dikukus. Selain itu, arem-arem adalah solusi hemat energi karena tidak memerlukan proses memasak nasi ulang, cukup pemanasan saat pengukusan.
Bahan Utama yang Diperlukan
Membuat arem-arem yang sukses dimulai dari pemilihan bahan yang tepat. Resep dasar ini berfokus pada nasi putih sisa, namun Anda bisa memodifikasinya sesuai selera.
Bahan Dasar Nasi:
- 500 gram nasi putih sisa (sebaiknya nasi pera)
- 100 ml santan kental (atau sesuai kekentalan nasi)
- 1 sendok teh garam
- 1 lembar daun salam (untuk aroma)
Bahan Isian Gurih (Contoh Isian Ayam Suwir):
- 200 gram dada ayam, rebus lalu suwir
- Bumbu halus: 3 siung bawang merah, 2 siung bawang putih, 1/2 sdt ketumbar bubuk, sedikit kunyit
- 1 batang serai, memarkan
- 1 sendok makan gula merah sisir
- Garam dan merica secukupnya
- Minyak untuk menumis
Langkah-Langkah Pembuatan Arem-Arem Nasi
1. Persiapan Isian
Langkah pertama adalah memasak isian agar rasanya meresap dan tidak basah saat dicampurkan dengan nasi.
- Tumis bumbu halus hingga harum.
- Masukkan ayam suwir, serai, gula merah, garam, dan merica. Aduk rata.
- Masak hingga isian benar-benar kering. Angkat dan dinginkan. Isian yang terlalu basah akan membuat arem-arem mudah lembek.
2. Pengolahan Adonan Nasi
Ini adalah tahap krusial agar arem-arem memiliki tekstur yang padat namun tidak keras.
- Dalam wadah besar, campurkan nasi sisa, santan, garam, dan daun salam.
- Uleni atau aduk kuat-kuat hingga semua bahan tercampur merata. Jangan terlalu lama menguleni karena nasi bisa menjadi lembek seperti bubur. Tujuannya hanya memastikan santan terserap sempurna.
- Panaskan nasi sebentar di teflon (tanpa minyak) sambil terus diaduk agar teksturnya lebih menyatu dan sedikit kesat. Angkat.
3. Pembentukan dan Pengisian
Pembungkusan tradisional menggunakan daun pisang memberikan aroma khas yang tidak tergantikan.
- Siapkan daun pisang yang sudah dijemur atau dipanaskan sebentar agar tidak mudah sobek. Potong persegi panjang.
- Ambil sekitar 2-3 sendok makan adonan nasi, pipihkan di atas daun pisang.
- Letakkan 1 sendok teh isian di tengah nasi.
- Lipat sisi kiri dan kanan nasi ke tengah, lalu gulung rapat seperti lontong atau kepalan tangan memanjang. Pastikan ujung-ujungnya tertutup rapat.
4. Pengukusan
Pengukusan akan memadatkan nasi dan mengunci rasa.
- Susun arem-arem di dalam panci kukusan yang sudah dialasi daun pisang atau kertas roti agar tidak lengket.
- Kukus selama kurang lebih 30 hingga 45 menit hingga arem-arem terasa padat dan matang sempurna.
- Angkat, dinginkan sebentar, lalu sajikan. Arem-arem siap dinikmati hangat-hangat.
Tips Agar Arem-Arem Tahan Lama dan Tidak Basi
Karena menggunakan nasi sisa dan santan, penting untuk memastikan arem-arem awet:
- Santan Harus Matang: Pastikan santan yang digunakan sudah dimasak atau terintegrasi sempurna dengan nasi saat proses pengukusan agar tidak cepat basi.
- Isian Kering: Kunci utama arem-arem yang tahan lama adalah isian yang minim kadar air. Tumislah isian hingga benar-benar kering.
- Padatkan saat Membentuk: Tekan adonan nasi dengan cukup kuat saat Anda membungkusnya. Semakin padat, semakin baik struktur akhirnya.
Dengan cara ini, nasi sisa di dapur Anda tidak hanya terselamatkan dari pembuangan, tetapi juga berubah menjadi suguhan gurih yang digemari semua kalangan. Selamat mencoba kreasi arem-arem dari nasi sisa ini!