Menegakkan salat adalah rukun Islam yang paling fundamental. Salah satu syarat sahnya salat adalah menghadap ke arah Ka'bah di Makkah, yang dikenal sebagai Kiblat. Bagi umat Muslim yang tinggal jauh dari Makkah, menemukan arah Kiblat yang tepat di rumah memerlukan ketelitian, terutama saat peralatan modern seperti kompas atau aplikasi mungkin tidak tersedia atau diragukan keakuratannya.
Gambar di atas adalah ilustrasi skematis penentuan arah relatif.
Jika Anda berada di rumah dan tidak memiliki akses ke kompas atau smartphone, Anda bisa menggunakan metode tradisional yang mengandalkan pengamatan alam semesta. Metode ini memerlukan pemahaman lokasi geografis Anda relatif terhadap Makkah.
Metode ini sangat akurat pada waktu tertentu dalam sehari, terutama saat Matahari berada tepat di atas Ka'bah (disebut waktu Zawal). Namun, karena Indonesia berada di timur Makkah, kita harus menggunakan metode bayangan terbalik.
Metode ini lebih sederhana namun kurang presisi, mengandalkan pengetahuan bahwa Matahari terbit di Timur dan terbenam di Barat. Umat Islam di Indonesia berada di sebelah Timur Ka'bah.
Di era digital, cara termudah dan paling umum adalah menggunakan teknologi. Namun, penting untuk memastikan akurasi alat yang digunakan.
Jika Anda memiliki kompas magnetik, arahkan jarum kompas ke Utara magnetik. Setelah itu, putar badan Anda hingga jarum menunjuk ke arah Utara. Arah Kiblat di Indonesia umumnya berada pada azimut (derajat) antara 290° hingga 300° dari Utara (bergantung pada letak geografis Anda). Cari tahu derajat pasti Kiblat kota Anda dan putar badan Anda sesuai derajat tersebut.
Banyak aplikasi tersedia yang menggunakan sensor magnetik (magnetometer) dan GPS di ponsel Anda. Pastikan Anda meletakkan ponsel di permukaan datar dan jauh dari benda logam besar (seperti kulkas atau lemari besi) yang dapat mengganggu medan magnet.
Menentukan arah Kiblat adalah proses yang membutuhkan keyakinan dan usaha maksimal. Jika Anda telah berusaha keras menggunakan metode yang tersedia (baik metode alamiah maupun teknologi) dan merasa telah mencapai tingkat keyakinan tertinggi (hushulul-dzhan), maka salat yang Anda lakukan di arah tersebut dianggap sah.
Jika Anda tinggal di bangunan bertingkat, pastikan Anda tidak hanya mengandalkan dinding luar. Kadang-kadang, karena struktur bangunan yang rumit, sedikit pergeseran sudut diperlukan agar salat Anda benar-benar mengarah ke garis lurus menuju Ka'bah. Menggunakan lebih dari satu metode untuk verifikasi silang sangat dianjurkan untuk memastikan akurasi maksimal dalam ibadah Anda.