Asesmen Nasional (AN) merupakan evaluasi sistem pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk memetakan mutu pendidikan di Indonesia. Berbeda dengan ujian pada umumnya yang berfokus pada pencapaian individu, AN bertujuan untuk menilai kualitas pembelajaran di sekolah, yang mencakup literasi, numerasi, karakter, dan iklim sekolah. Hasil asesmen ini dilaporkan dalam bentuk laporan yang komprehensif, baik bagi sekolah maupun bagi pemerintah pusat. Memahami isi dan struktur dari contoh laporan asesmen nasional akan sangat membantu institusi pendidikan dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, serta merancang strategi perbaikan yang efektif.
Meskipun format detail bisa sedikit bervariasi, sebagian besar laporan asesmen nasional mengikuti struktur yang logis dan informatif. Tujuannya adalah untuk menyajikan data yang mudah dipahami dan dapat ditindaklanjuti. Berikut adalah komponen-komponen utama yang sering ditemukan dalam sebuah contoh laporan asesmen nasional:
Bagian ini memberikan gambaran singkat mengenai temuan utama dari asesmen. Biasanya berisi poin-poin penting mengenai capaian keseluruhan, area yang menonjol, serta area yang memerlukan perhatian khusus. Tujuannya adalah agar pembaca, terutama pengambil keputusan, dapat segera mengetahui inti dari laporan tanpa harus membaca keseluruhan dokumen.
Bagian ini memuat informasi dasar mengenai sekolah yang dilaporkan, seperti jenjang pendidikan, lokasi, jumlah siswa, dan data demografis relevan lainnya. Profil sekolah ini penting untuk memberikan konteks terhadap hasil asesmen yang diperoleh.
Ini adalah inti dari laporan asesmen nasional, yang menyajikan data terkait literasi membaca dan literasi matematika siswa. Dalam contoh laporan asesmen nasional, Anda akan menemukan:
Survei karakter bertujuan untuk mengukur enam profil pelajar Pancasila, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Contoh laporan akan menampilkan:
Bagian ini menganalisis persepsi siswa, guru, dan orang tua mengenai iklim belajar di sekolah. Aspek yang dievaluasi meliputi kualitas interaksi guru-siswa, dukungan kepala sekolah, kenyamanan lingkungan fisik, keamanan, serta partisipasi orang tua. Laporan akan menunjukkan:
Melihat contoh laporan asesmen nasional bukan sekadar untuk mengetahui angka, tetapi lebih penting lagi adalah untuk merumuskan langkah konkret. Sekolah dapat menggunakan data ini untuk:
Misalkan dalam sebuah contoh laporan asesmen nasional, ditemukan bahwa sebagian besar siswa berada pada tingkat literasi membaca "Dasar" dan "Perlu Intervensi Khusus" pada dimensi "Menemukan Informasi". Laporan juga menunjukkan bahwa skor survei lingkungan belajar terkait "interaksi guru-siswa yang positif" masih rendah. Berdasarkan temuan ini, sekolah dapat merencanakan beberapa tindak lanjut:
Contoh di atas hanyalah ilustrasi singkat. Setiap sekolah akan memiliki tantangan dan peluang yang unik berdasarkan hasil asesmen mereka.
Laporan Asesmen Nasional adalah alat diagnostik yang sangat berharga bagi kemajuan pendidikan. Dengan memahami struktur dan isi dari contoh laporan asesmen nasional, serta memanfaatkan informasi yang disajikan untuk merancang tindak lanjut yang tepat, sekolah dapat secara bertahap meningkatkan mutu pembelajaran dan menghasilkan lulusan yang berkarakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.