Muhammadiyah Identitas & Asas

Memahami Identitas dan Asas Muhammadiyah

Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki identitas dan asas yang kuat serta menjadi landasan utama gerakannya. Memahami kedua pilar ini sangat penting bagi setiap anggota, simpatisan, maupun masyarakat luas yang ingin mengenal lebih dalam tentang organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan ini. Identitas dan asas Muhammadiyah bukan sekadar slogan, melainkan prinsip hidup yang terinternalisasi dalam setiap amal usaha dan perjuangannya.

Identitas Muhammadiyah: Gerakan Islam Berkemajuan

Identitas Muhammadiyah dapat dirangkum dalam beberapa poin krusial. Pertama, Muhammadiyah adalah gerakan Islam. Hal ini menegaskan bahwa akar spiritualitas dan ajaran Islam menjadi pondasi segala aktivitasnya. Namun, Muhammadiyah bukanlah sekadar gerakan keagamaan biasa. Ia adalah gerakan Islam yang bercita-cita mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, yang maju dan berkeadaban. Konsep "berkemajuan" menjadi penekanan penting yang membedakannya dari gerakan keagamaan lain.

Gerakan berkemajuan ini mengimplikasikan sikap progresif, dinamis, dan senantiasa berorientasi pada solusi serta perbaikan. Muhammadiyah tidak hanya berhenti pada aspek ritual ibadah, tetapi juga meluas pada upaya peningkatan kualitas kehidupan manusia di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, hingga kebudayaan. Dengan demikian, identitas Muhammadiyah adalah sebagai gerakan Islam yang senantiasa berusaha membawa pembaharuan dan kemajuan bagi umat dan bangsa.

Selain itu, Muhammadiyah juga memiliki identitas sebagai organisasi yang dakwahnya bersifat amar ma'ruf nahi munkar. Artinya, Muhammadiyah berupaya mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran di masyarakat. Dakwah ini dijalankan secara bijaksana, santun, dan penuh hikmah, sesuai dengan ajaran Islam.

Asas Muhammadiyah: Landasan Teologi dan Filosofi

Asas Muhammadiyah merujuk pada pondasi pemikiran dan keyakinan yang menjadi pijakan seluruh gerakannya. Terdapat dua asas pokok yang sangat fundamental bagi Muhammadiyah:

1. Asas Agama Islam

Ini adalah asas yang paling mendasar. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama wahyu yang dibawa oleh para nabi dan rasul Allah, yang tugasnya adalah menyampaikan ajaran Allah untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Keyakinan ini tertuang dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) yang mendalam. Islam dipahami sebagai ajaran yang rahmatan lil 'alamin, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.

Fokus utamanya adalah pada Islam sebagai agama yang murni, kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah. Muhammadiyah menolak segala bentuk bid'ah (inovasi dalam agama yang tidak memiliki dasar) dan taqlid buta (mengikuti tanpa dasar). Inilah yang melandasi semangat tajdid (pembaharuan) dalam Muhammadiyah, yaitu usaha untuk memahami dan mengamalkan Islam sesuai dengan tuntunan zaman, tanpa meninggalkan esensi ajaran Islam itu sendiri.

2. Asas Nasionalisme Indonesia

Muhammadiyah adalah organisasi yang lahir, tumbuh, dan berkembang di Indonesia. Oleh karena itu, Muhammadiyah juga memegang teguh asas Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Muhammadiyah melihat bahwa semangat kebangsaan yang sehat adalah bagian integral dari ajaran Islam, yang menganjurkan untuk mencintai tanah air.

Asas nasionalisme ini bukan berarti chauvinisme atau mengagungkan bangsa secara berlebihan. Melainkan, sebuah kesadaran untuk turut serta membangun dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila. Muhammadiyah berkomitmen untuk menjadi komponen bangsa yang turut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Sinergi Identitas dan Asas dalam Gerakan

Identitas sebagai gerakan Islam berkemajuan dan asas agama Islam serta asas nasionalisme Indonesia saling bersinergi. Semangat tajdid yang melekat pada identitas Muhammadiyah adalah manifestasi dari pemahaman Islam yang dinamis dan progresif. Sementara itu, komitmen terhadap Pancasila dan UUD 1945 adalah wujud nyata dari pemahaman Islam yang rahmatan lil 'alamin dan relevan untuk diterapkan dalam konteks berbangsa dan bernegara.

Segala amal usaha Muhammadiyah, mulai dari sekolah, rumah sakit, panti asuhan, hingga lembaga keuangan dan kajian keislaman, semuanya didasarkan pada identitas dan asas-asas ini. Pendidikan yang diberikan bertujuan untuk mencetak generasi muslim yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, dan berwawasan kebangsaan. Layanan kesehatan dan sosial diberikan untuk membantu meringankan beban masyarakat, tanpa memandang latar belakang.

Memahami identitas dan asas Muhammadiyah adalah kunci untuk memahami tujuan dan arah perjuangan organisasi ini. Ini bukan sekadar sejarah atau doktrin, melainkan panduan hidup yang terus relevan dalam menghadapi tantangan zaman dan mewujudkan masyarakat yang lebih baik. Dengan berpegang teguh pada identitas dan asasnya, Muhammadiyah terus melangkah maju menjadi kekuatan moral dan sosial yang signifikan di Indonesia dan dunia.

🏠 Homepage