Visualisasi ilustratif mengenai saraf di area pundak.
Kesemutan, sensasi geli, tertusuk jarum, atau mati rasa, umumnya dikaitkan dengan kaki atau tangan. Namun, ketika sensasi ini muncul di area pundak, banyak orang menjadi khawatir. Fenomena kesemutan di pundak sering kali disebabkan oleh masalah yang melibatkan saraf atau peredaran darah di sekitar leher (servikal) hingga bahu. Meskipun dalam banyak kasus tidak berbahaya, mengabaikannya dapat berakibat fatal jika penyebabnya adalah kondisi medis serius.
Pundak adalah area yang sangat rentan terhadap ketegangan karena menopang beban tubuh, postur saat bekerja di depan komputer, atau bahkan saat tidur. Pemahaman mengenai akar masalah sangat penting untuk menentukan langkah penanganan yang tepat, apakah itu hanya perlu perubahan gaya hidup atau konsultasi medis lebih lanjut.
Penyebab Umum Kesemutan Pundak
Saraf yang bertanggung jawab mengirimkan sensasi dari lengan dan tangan berasal dari pleksus brakialis, sekelompok saraf yang membentang dari sumsum tulang belakang melalui leher dan area ketiak, termasuk melewati area pundak. Gangguan sekecil apa pun di jalur ini bisa memicu sensasi yang tidak nyaman.
Ketegangan Otot dan Postur Buruk: Ini adalah penyebab paling umum. Duduk membungkuk dalam waktu lama (sering terjadi pada pekerja kantoran) dapat menyebabkan otot trapezius dan levator skapula menegang. Otot yang kaku ini dapat menekan akar saraf yang menuju lengan, menyebabkan kesemutan di pundak atau menjalar ke lengan.
Sindrom Terowongan Toraks (Thoracic Outlet Syndrome/TOS): Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah atau saraf di antara tulang selangka dan tulang rusuk pertama mengalami kompresi. Gejala khasnya adalah rasa sakit, mati rasa, dan kesemutan yang sering muncul di pundak, leher, dan lengan.
Hernia Nukleus Pulposus (Saraf Terjepit di Leher): Disk yang menonjol atau pecah pada tulang belakang leher (servikal) dapat menekan saraf tulang belakang yang menuju pundak. Ini sering diperburuk dengan gerakan tertentu pada leher.
Cedera Akibat Aktivitas Fisik: Cedera langsung pada pundak, seperti dislokasi atau regangan ligamen yang parah, dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan yang sementara waktu menekan struktur saraf terdekat.
Kista Ganglion: Meskipun jarang, benjolan berisi cairan (kista) yang tumbuh di sekitar sendi atau tendon di dekat pundak bisa membesar dan memberikan tekanan fisik pada saraf.
Kapan Harus Khawatir?
Sebagian besar kasus kesemutan ringan dapat hilang setelah istirahat, peregangan ringan, atau kompres hangat. Namun, Anda harus segera mencari bantuan profesional jika kesemutan di pundak disertai dengan gejala berikut:
Rasa kesemutan menyebar dengan cepat ke seluruh lengan atau tangan.
Terjadi kelemahan otot yang signifikan, sehingga sulit menggenggam atau mengangkat barang.
Kesemutan terjadi secara tiba-tiba dan sangat intens setelah trauma kepala atau leher.
Disertai pusing parah, mual, atau gangguan penglihatan (potensi masalah vaskular serius).
Langkah Awal Mengatasi Kesemutan di Pundak
Untuk meredakan ketidaknyamanan awal, fokuslah pada pelepasan ketegangan pada area servikal dan pundak. Manajemen mandiri ini sangat efektif untuk penyebab yang berkaitan dengan postur.
Perbaiki Postur: Pastikan layar komputer sejajar dengan mata. Pundak harus rileks dan tidak membungkuk ke depan.
Lakukan Peregangan Ringan: Secara berkala, tarik dagu perlahan ke belakang, lalu miringkan kepala ke samping (telinga mendekati bahu) secara lembut untuk meregangkan otot leher dan pundak.
Kompres Hangat: Aplikasikan handuk hangat pada area yang terasa kaku selama 15-20 menit untuk membantu melancarkan peredaran darah dan mengendurkan otot yang tegang.
Istirahat Aktif: Hindari mempertahankan satu posisi terlalu lama. Berjalan sebentar atau berdiri setiap 30-60 menit sangat dianjurkan.
Kesemutan di pundak adalah sinyal yang dikirimkan tubuh mengenai adanya iritasi atau kompresi saraf. Dengan mengenali pola kemunculannya, Anda dapat mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan korektif yang tepat demi kenyamanan dan kesehatan jangka panjang.