Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, pemahaman mendalam mengenai kemampuan dasar siswa menjadi krusial. Salah satu aspek yang mendapatkan sorotan adalah literasi. Di jenjang Sekolah Dasar (SD), penguasaan literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, melainkan fondasi utama yang akan menentukan keberhasilan siswa dalam menempuh pendidikan lebih lanjut dan menghadapi tantangan kehidupan. Konsep Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) menjadi alat ukur penting dalam mengidentifikasi sejauh mana siswa, termasuk di jenjang SD, telah menguasai kompetensi literasi yang esensial. Literasi AKM SD adalah kunci pembuka gerbang pemahaman dan kemampuan berpikir kritis anak.
Literasi AKM SD merujuk pada kemampuan siswa Sekolah Dasar untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan, dan berinteraksi dengan berbagai jenis teks (baik lisan maupun tulisan) untuk mencapai tujuan, mengembangkan pengetahuan dan potensi diri, serta berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dirancang untuk mengukur dua kompetensi mendasar, yaitu literasi membaca dan literasi numerasi. Fokus pada literasi membaca dalam AKM SD berarti menilai kemampuan siswa dalam:
Penguasaan literasi di jenjang SD memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. Siswa yang memiliki kemampuan literasi AKM SD yang baik akan lebih mudah memahami materi pelajaran di semua mata pelajaran, tidak hanya Bahasa Indonesia. Kemampuan ini menjadi prasyarat untuk dapat mengakses dan mengolah informasi dari berbagai sumber, yang semakin melimpah di era digital.
Lebih dari itu, literasi AKM SD juga menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Ketika anak terbiasa membaca, memahami, dan menganalisis informasi, mereka belajar untuk tidak menerima segala sesuatu begitu saja. Mereka didorong untuk bertanya, mencari tahu lebih dalam, dan membentuk opini sendiri berdasarkan bukti. Kemampuan ini sangat vital dalam membekali mereka untuk menjadi warga negara yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab di masa depan. Anak-anak yang literat cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mandiri dalam belajar, dan mampu menyelesaikan masalah dengan lebih efektif.
Meningkatkan literasi AKM SD membutuhkan upaya kolaboratif antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:
Dengan menanamkan fondasi literasi AKM SD yang kuat, kita tidak hanya mempersiapkan anak untuk sukses dalam pendidikan formal, tetapi juga membekali mereka dengan alat penting untuk menjelajahi dunia, berpikir kritis, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Investasi pada literasi anak di usia dini adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa.