Ilustrasi Makanan Pendamping ASI (MPASI)
Memasuki usia enam bulan adalah tonggak penting dalam tumbuh kembang bayi. Pada fase ini, produksi ASI mungkin masih menjadi sumber nutrisi utama, namun kebutuhan energi, zat besi, dan nutrisi mikro lainnya mulai meningkat pesat. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pengenalan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dimulai pada usia genap enam bulan, seiring dengan pemberian ASI yang tetap dilanjutkan.
Usia enam bulan seringkali disebut sebagai "jendela emas" untuk memulai MPASI. Ada beberapa tanda kesiapan yang perlu diperhatikan selain usia kronologis:
Memperkenalkan makanan padat terlalu dini (sebelum 6 bulan) dapat meningkatkan risiko alergi dan gangguan pencernaan. MPASI yang tepat pada usia 6 bulan bertujuan untuk melengkapi nutrisi, bukan menggantikan ASI.
Pada usia 6 bulan, fokus utama adalah mengenalkan rasa, tekstur, dan membuat sistem pencernaan bayi beradaptasi dengan makanan non-cair. Pilihan makanan haruslah yang kaya nutrisi dan rendah risiko alergi.
Ini adalah fase awal di mana bayi diperkenalkan satu jenis makanan selama 3-4 hari berturut-turut. Tujuannya adalah memantau reaksi alergi atau intoleransi terhadap makanan tersebut.
Pilihan bahan makanan pertama yang direkomendasikan:
Lemak sangat krusial untuk perkembangan otak bayi. Setelah memperkenalkan karbohidrat dan protein, tambahkan sumber lemak sehat seperti minyak zaitun (EVOO), minyak kanola, atau santan kental pada makanan yang sudah dihaluskan.
Cara menyajikan makanan sama pentingnya dengan isi makanan itu sendiri. Untuk bayi 6 bulan, gunakan teknik berikut:
MPASI usia 6 bulan adalah proses eksplorasi. Jangan berkecil hati jika bayi hanya mau makan sedikit pada awalnya. ASI tetap menjadi sumber nutrisi utama hingga usia 12 bulan. Kesabaran dan konsistensi adalah kunci sukses dalam perjalanan memperkenalkan makanan pendamping ASI pertama si kecil.