Kekakuan pada area bahu adalah keluhan umum yang seringkali diremehkan. Dalam ritme kehidupan modern, banyak dari kita menghabiskan waktu berjam-jam dalam posisi duduk yang statis, baik saat bekerja di depan komputer, menatap layar ponsel, atau bahkan saat mengemudi. Postur yang buruk secara kronis memaksa otot-otot di sekitar leher, punggung atas, dan bahu bekerja lebih keras untuk menahan gravitasi. Hal ini menyebabkan penumpukan asam laktat, ketegangan otot, hingga munculnya titik pemicu rasa sakit (trigger points).
Selain faktor postur, stres emosional memainkan peran besar. Ketika kita cemas atau tegang, secara refleks otot trapezius (otot besar di antara leher dan bahu) akan mengencang. Jika kebiasaan ini tidak segera diatasi, kekakuan bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, membatasi rentang gerak dan mengganggu kualitas tidur.
Kabar baiknya, sebagian besar kasus bahu kaku dapat diatasi dengan intervensi sederhana di rumah. Kunci utamanya adalah kombinasi antara relaksasi, peregangan dinamis, dan peningkatan kesadaran postur. Berikut adalah beberapa langkah efektif yang dapat Anda terapkan segera untuk mendapatkan kelegaan:
Mengatasi kekakuan bukan hanya tentang sesi peregangan 5 menit. Ini tentang mengubah kebiasaan. Jika Anda bekerja di meja, pastikan monitor berada sejajar dengan mata Anda agar Anda tidak terus-menerus menunduk. Gunakan kursi ergonomis yang mendukung punggung bawah Anda.
Terapkan aturan 30/5: setiap 30 menit duduk, berdirilah, regangkan lengan Anda ke atas, dan berjalanlah setidaknya selama 5 menit. Mengintegrasikan gerakan kecil ini secara teratur akan mencegah otot mulai mengeras dan kaku kembali. Ingat, tubuh dirancang untuk bergerak, bukan untuk terpaku pada satu posisi. Jika kekakuan menetap lebih dari seminggu meskipun sudah mencoba tips di atas, berkonsultasi dengan fisioterapis profesional sangat dianjurkan untuk mendapatkan diagnosis dan program latihan yang lebih personal.