Panduan Praktis Menyimpan ASI di Freezer Agar Tetap Berkualitas
Menyimpan Air Susu Ibu (ASI) perah adalah solusi cerdas bagi ibu menyusui yang bekerja atau memiliki jadwal padat. Agar nutrisi dan kualitas ASI tetap terjaga maksimal, teknik penyimpanan, terutama pembekuan di freezer, harus dilakukan dengan benar. Freezer menjadi zona penyimpanan jangka panjang yang ideal, namun ada beberapa protokol yang wajib diikuti.
Suhu Freezer yang Tepat
Kunci utama keberhasilan menyimpan ASI di freezer adalah menjaga suhu tetap konsisten dan dingin. Suhu yang direkomendasikan untuk penyimpanan ASI jangka panjang adalah -18°C (0°F) atau lebih dingin. Pada suhu ini, ASI dapat bertahan hingga 6 hingga 12 bulan, meskipun sebagian besar dokter anak menyarankan penggunaan dalam waktu 6 bulan untuk kualitas terbaik.
Penting: Hindari menyimpan ASI di pintu freezer. Pintu freezer mengalami fluktuasi suhu setiap kali dibuka, yang dapat mengurangi kualitas ASI. Selalu simpan wadah ASI di bagian paling dalam freezer yang suhunya paling stabil.
Wadah dan Teknik Pengemasan
Pemilihan wadah sangat mempengaruhi keamanan dan kebersihan ASI beku Anda.
Gunakan Wadah Khusus ASI: Kantong penyimpanan ASI (breast milk storage bags) yang steril dan bebas BPA adalah pilihan paling populer karena praktis dan hemat tempat. Alternatifnya, gunakan botol polipropilena (PP) atau wadah kaca yang memiliki tutup kedap udara.
Jangan Isi Penuh: ASI akan mengembang saat membeku. Isi wadah maksimal ¾ dari kapasitasnya untuk memberi ruang ekspansi dan mencegah wadah pecah.
Labelisasi Wajib: Setiap wadah WAJIB diberi label yang jelas. Informasi yang harus tercantum meliputi: Tanggal pemompaan (tanggal pembekuan) dan Volume ASI. Menambahkan nama bayi juga membantu jika Anda memiliki lebih dari satu anak yang menyusu.
Pembekuan Bertahap: Jika Anda memompa dalam jumlah kecil, lebih baik bekukan ASI per sesi (misalnya, 60 ml atau 90 ml per kantong). Ini memudahkan Anda mencairkan sesuai kebutuhan bayi, meminimalkan pemborosan.
Proses Memasukkan ASI ke Freezer
Setelah ASI dikemas dan diberi label, proses pembekuan harus dilakukan secepat mungkin. Jika ASI diperah dan didinginkan di kulkas (bukan freezer) terlebih dahulu, pastikan ia tetap dingin saat dipindahkan ke freezer.
Dinginkan Dulu: Sebaiknya, dinginkan ASI di kulkas (suhu 4°C) selama beberapa jam sebelum dipindahkan ke freezer. Jangan pernah memasukkan ASI hangat langsung ke dalam freezer yang sudah penuh dengan barang beku lainnya, karena ini bisa menaikkan suhu barang lain.
Susun Rapi: Susun kantong atau botol ASI secara datar di awal pembekuan. Setelah beku, Anda bisa menumpuknya agar lebih efisien dalam penggunaan ruang.
Sistem FIFO: Terapkan sistem "First In, First Out" (yang pertama masuk, yang pertama keluar). Pastikan ASI yang paling lama disimpan (paling awal dibekukan) diletakkan di depan atau mudah dijangkau untuk digunakan lebih dulu.
Perbedaan Penyimpanan ASI: Kulkas vs. Freezer
Penting untuk membedakan masa simpan ASI berdasarkan lokasi penyimpanannya:
Suhu Ruangan (25°C): Maksimal 4 jam.
Kulkas (4°C): Maksimal 4 hari (beberapa sumber mengatakan hingga 8 hari, namun 4 hari lebih aman).
Freezer Rumah Tangga (-18°C): Maksimal 6 bulan (ideal), hingga 12 bulan (masih aman namun kualitasnya mungkin sedikit menurun).
Freezer Khusus (-20°C atau lebih dingin): Hingga 12 bulan.
Memahami cara menyimpan ASI di freezer yang benar adalah investasi waktu dan usaha yang sangat berharga. Dengan mengikuti panduan suhu, pengemasan, dan pelabelan yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa setiap tetes ASI yang diberikan kepada buah hati tetap bernutrisi sempurna, bahkan saat Anda sedang berjauhan dengannya.