Asam sulfat (H₂SO₄) adalah salah satu bahan kimia industri yang paling penting dan paling banyak digunakan di dunia. Ia memegang peranan krusial dalam berbagai proses manufaktur, mulai dari produksi pupuk, pemurnian minyak bumi, pengolahan logam, hingga pembuatan baterai dan bahan kimia lainnya. Namun, di balik kegunaannya yang luas, asam sulfat juga merupakan zat yang sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Pemahaman mendalam mengenai klasifikasi bahaya, penanganan yang aman, dan tindakan darurat sangatlah penting. Di sinilah peran standar National Fire Protection Association (NFPA) menjadi sangat relevan.
Standar NFPA 704, yang sering disebut sebagai "papan berlian" atau "fire diamond", menyediakan cara cepat dan mudah untuk mengidentifikasi bahaya yang terkait dengan bahan kimia. Papan ini dibagi menjadi empat bagian berwarna yang masing-masing mewakili jenis bahaya tertentu:
Setiap bagian diberi peringkat dari 0 (tanpa bahaya) hingga 4 (bahaya ekstrem). Untuk asam sulfat pekat, klasifikasinya biasanya mencerminkan tingkat bahaya yang signifikan.
Angka-angka ini, terutama tingkat kesehatan 3 dan simbol korosif (C), menekankan sifat asam sulfat yang sangat berbahaya. Ini berarti bahwa paparan terhadap asam sulfat, bahkan dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan luka bakar kimia yang parah pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. Dalam kasus yang lebih parah, dapat menyebabkan kerusakan permanen atau bahkan kematian.
Mengingat bahaya yang melekat pada asam sulfat, protokol penanganan yang ketat harus selalu diikuti. Ini mencakup:
Penggunaan APD yang sesuai adalah garis pertahanan pertama. Ini meliputi:
Bekerja dengan asam sulfat harus selalu dilakukan di area yang berventilasi baik, idealnya menggunakan sungkup asam (fume hood) untuk mencegah terhirupnya uap berbahaya.
Peraturan "Do not add water to acid" (jangan tambahkan air ke asam) sangatlah krusial. Asam sulfat bereaksi hebat dengan air melalui proses eksotermik, melepaskan panas yang signifikan dan dapat menyebabkan percikan atau pendidihan yang berbahaya. Selalu tambahkan asam ke dalam air secara perlahan, sambil diaduk, bukan sebaliknya.
Asam sulfat harus disimpan dalam wadah yang tahan korosi, jauh dari bahan yang tidak kompatibel seperti basa, bahan organik, dan logam reaktif. Area penyimpanan harus memiliki ventilasi yang baik dan terlindung dari sumber panas atau api.
Dalam kasus paparan atau tumpahan asam sulfat, tindakan cepat dan tepat sangat penting:
Segera bilas area yang terkena dengan air mengalir yang banyak selama minimal 15-20 menit. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Cari pertolongan medis segera.
Bilas mata dengan air bersih yang mengalir selama minimal 15-20 menit, sambil sesekali membuka kelopak mata. Cari pertolongan medis darurat tanpa menunda.
Pindahkan korban ke udara segar. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Jika pernapasan berhenti, berikan napas buatan. Cari pertolongan medis segera.
Untuk tumpahan kecil, netralkan dengan bahan yang sesuai (misalnya, natrium bikarbonat atau soda abu) dan serap dengan bahan penyerap inert. Untuk tumpahan besar, evakuasi area dan hubungi tim darurat yang terlatih. Hindari kontak langsung dan pastikan ventilasi yang memadai.
Memahami dan menerapkan panduan NFPA terkait asam sulfat bukan hanya masalah kepatuhan, tetapi merupakan pondasi penting untuk memastikan keselamatan di tempat kerja dan melindungi kesehatan individu dari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia kuat ini.