Memahami Jantung Koroner: Perspektif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Jantung Sehat Jantung Koroner

Jantung koroner, yang secara medis dikenal sebagai penyakit jantung iskemik, merupakan kondisi serius yang mengancam jiwa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan penyakit jantung koroner sebagai penyakit yang disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pada arteri koroner, pembuluh darah yang memasok darah kaya oksigen ke otot jantung. Penyempitan ini umumnya disebabkan oleh penumpukan plak lemak, kolesterol, dan zat lain di dinding arteri, sebuah proses yang dikenal sebagai aterosklerosis.

Proses Aterosklerosis dan Dampaknya

Aterosklerosis adalah proses bertahap yang seringkali dimulai tanpa gejala yang jelas. Seiring waktu, plak ini bisa tumbuh semakin besar, mengurangi elastisitas arteri dan membatasi aliran darah ke jantung. Ketika aliran darah ke otot jantung berkurang secara signifikan, otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Kekurangan oksigen ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada (angina) atau, dalam kasus yang lebih parah, serangan jantung (infark miokard).

WHO menekankan bahwa jantung koroner adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyakit ini termasuk dalam kelompok penyakit kardiovaskular yang sangat dipengaruhi oleh faktor gaya hidup dan genetik. Pemahaman yang mendalam mengenai pengertian jantung koroner menurut WHO sangat penting untuk upaya pencegahan dan penatalaksanaan.

Faktor Risiko Utama Jantung Koroner Menurut WHO

Berdasarkan panduan dan penelitian yang dikumpulkan oleh WHO, terdapat beberapa faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap perkembangan jantung koroner. Faktor-faktor ini dapat dibagi menjadi dua kategori: yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah.

Pentingnya Pencegahan dan Penanganan

Memahami pengertian jantung koroner menurut WHO dan faktor risikonya adalah langkah awal yang krusial. WHO sangat menganjurkan masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup sehat guna mencegah atau menunda timbulnya penyakit ini. Hal ini meliputi:

Bagi mereka yang sudah didiagnosis menderita jantung koroner, penanganan medis sangat penting. Ini bisa meliputi perubahan gaya hidup yang lebih ketat, pengobatan dengan obat-obatan (seperti statin, aspirin, atau obat penurun tekanan darah), serta prosedur medis seperti angioplasti dan pemasangan stent, atau operasi bypass arteri koroner (CABG). Kepatuhan terhadap anjuran dokter dan pengobatan adalah kunci untuk mengelola kondisi ini dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Secara ringkas, jantung koroner adalah kondisi yang ditandai dengan penyempitan atau penyumbatan arteri yang memasok darah ke jantung. Pengertian jantung koroner menurut WHO menyoroti aterosklerosis sebagai penyebab utamanya dan menekankan peran penting faktor gaya hidup dalam pencegahan dan pengelolaannya. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, risiko penyakit ini dapat dikurangi secara signifikan.

🏠 Homepage