Tekanan darah arteri merupakan salah satu indikator kesehatan kardiovaskular yang paling fundamental. Pemantauan nilai tekanan darah secara teratur membantu dalam deteksi dini penyakit hipertensi, yang merupakan faktor risiko utama berbagai komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan masalah penglihatan. Meskipun pengukuran tekanan darah secara langsung melalui kateter arteri memberikan data yang sangat akurat, prosedur ini bersifat invasif, memerlukan lingkungan medis steril, dan hanya dilakukan dalam situasi klinis yang sangat spesifik. Oleh karena itu, metode pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung menjadi pilihan utama untuk pemeriksaan rutin, skrining, dan pemantauan berkelanjutan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan maupun di rumah.
Metode pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung, yang paling umum dikenal adalah teknik auskultasi menggunakan stetoskop dan tensimeter aneroid atau digital, didasarkan pada prinsip mendeteksi perubahan aliran darah dalam arteri ketika tekanan eksternal diterapkan dan dilepaskan. Arteri utama yang paling sering digunakan untuk pengukuran ini adalah arteri brakialis di lengan atas.
Prinsipnya adalah sebagai berikut: sebuah manset yang dapat dikembangkan dipasang di sekitar lengan, tepat di atas arteri brakialis. Saat manset dikembangkan hingga tekanannya melebihi tekanan sistolik arteri, aliran darah di arteri tersebut akan terhenti sepenuhnya. Kemudian, tekanan pada manset secara bertahap dikurangi.
Metode ini paling umum digunakan dan melibatkan pendengaran suara aliran darah (suara Korotkoff) menggunakan stetoskop yang ditempatkan di atas arteri brakialis, tepat di bawah manset.
Pembacaan tekanan darah biasanya dilaporkan dalam format sistolik/diastolik, misalnya 120/80 mmHg.
Seiring kemajuan teknologi, tensimeter digital telah menjadi pilihan yang populer karena kemudahan penggunaan dan kemampuannya untuk melakukan pengukuran secara otomatis tanpa memerlukan stetoskop. Tensimeter digital menggunakan sensor tekanan untuk mendeteksi pulsasi arteri secara elektronik. Beberapa teknologi yang digunakan meliputi:
Meskipun praktis, penting untuk dicatat bahwa akurasi tensimeter digital dapat dipengaruhi oleh faktor seperti gerakan pasien, irama jantung yang tidak teratur, dan posisi lengan. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti instruksi penggunaan dengan cermat dan membandingkan hasilnya secara berkala dengan pengukuran manual oleh tenaga profesional kesehatan.
Keakuratan pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung sangat krusial. Pembacaan yang salah dapat menyebabkan diagnosis yang keliru, pengobatan yang tidak perlu, atau justru menunda intervensi yang diperlukan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akurasi meliputi:
Pengukuran tekanan darah arteri secara tidak langsung adalah alat yang sangat berharga dalam manajemen kesehatan. Dengan memahami prinsip, metode, dan faktor-faktor yang mempengaruhi akurasinya, individu dapat lebih proaktif dalam memantau kesehatan kardiovaskular mereka.