Areola, area berwarna gelap di sekitar puting susu, memiliki peran penting dalam menyusui. Namun, banyak orang menyadari bahwa ukuran dan warna areola dapat mengalami perubahan sepanjang hidup mereka. Perubahan ini seringkali menimbulkan kekhawatiran, meskipun sebagian besar kasus pembesaran areola adalah proses alami yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Memahami penyebab areola membesar adalah langkah pertama untuk mengurangi kecemasan dan mengenali kapan perubahan tersebut memerlukan perhatian medis.
Hormon adalah pendorong utama di balik hampir semua perubahan yang terjadi pada tubuh wanita, termasuk pada payudara. Ketika kadar hormon berfluktuasi, areola dapat merespons dengan mengalami sedikit pembesaran atau peningkatan pigmen (warna menjadi lebih gelap).
Saat seorang gadis memasuki masa pubertas, lonjakan estrogen menyebabkan perkembangan jaringan payudara. Pembesaran areola dan puting susu adalah bagian normal dari proses ini, mempersiapkan payudara untuk fungsi reproduksi di masa depan.
Ini adalah periode di mana perubahan areola paling signifikan terlihat. Peningkatan hormon progesteron dan estrogen, serta hormon lain seperti MSH (Melanocyte-Stimulating Hormone), menyebabkan areola tidak hanya membesar tetapi juga menjadi lebih gelap. Pembesaran ini adalah persiapan alami agar bayi lebih mudah menemukan dan melekat pada puting saat menyusu.
Beberapa wanita melaporkan bahwa areola mereka terasa sedikit lebih sensitif, sedikit membengkak, atau tampak lebih besar beberapa hari sebelum menstruasi. Ini seringkali disebabkan oleh retensi cairan sementara dan perubahan hormon yang terjadi selama fase luteal siklus.
Berat badan seseorang memiliki korelasi langsung dengan ukuran payudara secara keseluruhan. Peningkatan signifikan dalam berat badan, yang menyebabkan penumpukan lemak di area payudara, dapat menyebabkan jaringan di sekitar puting meregang, sehingga membuat areola tampak lebih besar atau lebih lebar dibandingkan sebelumnya. Sebaliknya, penurunan berat badan drastis juga dapat mengubah tampilan areola, meskipun efeknya mungkin tidak sejelas saat terjadi penambahan berat badan.
Ukuran dan warna areola sangat bergantung pada genetik seseorang. Ada rentang ukuran yang dianggap normal. Orang yang secara alami memiliki payudara yang lebih besar mungkin juga secara genetik memiliki areola yang lebih luas. Jika Anda memiliki kerabat dengan areola yang besar, kemungkinan Anda juga akan mengalaminya.
Seiring bertambahnya usia, kulit kehilangan elastisitasnya. Proses penuaan alami ini dapat memengaruhi semua bagian tubuh, termasuk payudara. Hilangnya kekencangan kulit di sekitar areola dapat menyebabkannya tampak lebih lebar atau melebar seiring waktu, meskipun ini tidak selalu berarti ukuran jaringan di bawahnya bertambah.
Meskipun jarang, ada beberapa kondisi medis atau faktor eksternal yang perlu diwaspadai terkait perubahan areola yang ekstrem:
Sementara pembesaran areola seringkali merupakan bagian dari perubahan hidup yang normal, Anda harus mencari saran medis jika perubahan ukuran disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan. Gejala tersebut meliputi:
Pada intinya, areola membesar adalah fenomena multifaktorial. Hormon, berat badan, dan genetika memainkan peran besar. Dengan pemantauan rutin dan kesadaran akan tubuh Anda, Anda dapat membedakan antara perubahan alami dan sesuatu yang memerlukan evaluasi profesional.