Ilustrasi keluarnya cairan dari payudara selama masa kehamilan.
Kehamilan adalah periode penuh perubahan, baik secara fisik maupun hormonal. Bagi banyak wanita, menemukan adanya cairan yang keluar dari payudara saat hamil muda—seringkali berupa kolostrum awal—bisa menimbulkan kebingungan, bahkan kekhawatiran. Apakah ini normal? Mengapa ini terjadi bahkan sebelum bayi lahir?
Dikenal sebagai "susu pertama," kolostrum adalah cairan kental berwarna kekuningan yang diproduksi payudara menjelang akhir kehamilan dan beberapa hari setelah melahirkan. Namun, payudara ibu hamil seringkali mulai memproduksi kolostrum ini jauh lebih awal, bahkan pada trimester pertama atau awal trimester kedua. Keluarnya cairan ini, meskipun tidak selalu terjadi pada semua wanita, umumnya dianggap sebagai respons alami tubuh terhadap lonjakan hormon kehamilan.
Penyebab utama di balik fenomena ini adalah perubahan hormonal masif yang terjadi dalam tubuh Anda. Estrogen dan progesteron meningkat secara drastis untuk mendukung pertumbuhan janin. Peningkatan hormon ini juga merangsang perkembangan kelenjar susu di payudara, mempersiapkannya untuk fungsi menyusui di masa depan.
Selain itu, hormon Prolaktin, yang bertugas memproduksi ASI, juga mulai meningkat kadarnya. Peningkatan prolaktin inilah yang mendorong produksi kolostrum dalam jumlah kecil. Meskipun kadarnya masih rendah dibandingkan setelah melahirkan, rangsangan hormon yang kuat dapat menyebabkan kebocoran kecil, terutama jika payudara mengalami stimulasi fisik, seperti sentuhan pakaian atau aktivitas tertentu.
Selama kehamilan muda, payudara seringkali menjadi salah satu area tubuh yang paling sensitif. Pembuluh darah mungkin menjadi lebih terlihat, area areola menjadi lebih gelap, dan ukuran payudara bertambah. Peningkatan ukuran dan sensitivitas ini membuat jaringan kelenjar lebih rentan terhadap tekanan atau gesekan. Dalam beberapa kasus, aktivitas fisik ringan atau bahkan perubahan suhu dapat memicu pelepasan kolostrum yang sudah mulai diproduksi.
Penting untuk diingat bahwa intensitas kebocoran sangat bervariasi. Ada ibu hamil yang tidak mengalami kebocoran sama sekali hingga mendekati persalinan, sementara yang lain mungkin mengalaminya sesekali sejak minggu-minggu awal kehamilan. Kedua situasi tersebut sama-sama normal.
Meskipun keluarnya kolostrum saat hamil muda biasanya adalah tanda fisiologis yang normal, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis. Jika cairan yang keluar bukan berwarna bening kekuningan atau putih susu, atau jika terjadi iritasi parah dan rasa sakit yang signifikan, sebaiknya konsultasikan dengan bidan atau dokter kandungan Anda.
Perhatikan juga volume cairan. Jika kebocoran terjadi sangat banyak hingga membasahi pakaian secara terus-menerus, dokter mungkin ingin memastikan bahwa ini murni kolostrum dan bukan tanda komplikasi lain, meskipun ini sangat jarang terjadi pada kehamilan muda. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua perkembangan hormonal berjalan sebagaimana mestinya dan tidak ada infeksi yang menyertai.
Jika Anda mulai mengalami kebocoran dan merasa tidak nyaman, ada beberapa langkah praktis yang dapat Anda lakukan:
Secara keseluruhan, keluarnya cairan dari payudara saat hamil muda adalah indikasi bahwa tubuh Anda sedang mempersiapkan diri untuk menyusui. Ini adalah bagian alami dari proses kehamilan yang didorong oleh perubahan hormon. Selama cairan tersebut jernih atau sedikit kekuningan, anggaplah itu sebagai bagian dari perjalanan menakjubkan menuju menjadi seorang ibu.