Struktur Efisien: Rangka Baja Ringan Atap Miring Satu Sisi

Memahami Konsep Rangka Atap Miring Satu Sisi

Konstruksi atap memiliki peran krusial dalam perlindungan bangunan dari cuaca. Salah satu desain yang semakin populer, terutama untuk bangunan modern atau penambahan ruang (ekstensi), adalah penggunaan rangka baja ringan atap miring satu sisi. Desain ini dikenal juga sebagai atap pelana tunggal atau *skillion roof*.

Berbeda dengan atap pelana konvensional yang memiliki dua bidang miring bertemu di bubungan tengah, atap miring satu sisi hanya memiliki satu bidang miring. Kemiringan ini dirancang untuk mengalirkan air hujan secara efisien ke satu sisi drainase saja. Kelebihan utama dari sistem ini adalah kesederhanaan struktur dan kebutuhan material yang seringkali lebih hemat dibandingkan desain atap bertingkat.

Dinding Penopang Bawah Tinggi Rangka Utama (Rafter) Miring

Ilustrasi skema rangka baja ringan atap miring satu sisi.

Keunggulan Penggunaan Baja Ringan

Pemilihan material rangka baja ringan atap miring satu sisi sangat dipengaruhi oleh keunggulan material baja ringan itu sendiri. Baja ringan (Light Steel Frame/LSF) adalah baja galvanis yang diproses menjadi profil tipis dengan kekuatan tinggi.

Aspek Kunci dalam Perancangan

Meskipun terlihat sederhana, perancangan rangka baja ringan atap miring satu sisi memerlukan perhitungan yang cermat, terutama terkait drainase dan penahan angin.

  1. Perhitungan Kemiringan (Slope): Kemiringan harus cukup curam untuk memastikan air hujan tidak menggenang. Umumnya, kemiringan minimal 15 hingga 20 derajat direkomendasikan, tergantung jenis penutup atap yang digunakan (misalnya genteng metal atau aspal).
  2. Koneksi dan Pengaku (Bracing): Karena beban cenderung terdorong ke satu arah (ke sisi yang lebih rendah), pemasangan pengaku lateral dan diagonal sangat vital. Pengaku ini mencegah deformasi rangka akibat beban lateral seperti angin kencang.
  3. Ketinggian Overhang: Jarak antara dinding penopang yang tinggi dan yang rendah harus dipertimbangkan matang-matang. Ketinggian ini menentukan seberapa besar ruang yang tersedia di bawah atap dan bagaimana distribusi beban bekerja pada kuda-kuda utama.

Penggunaan baja ringan pada desain ini memberikan fleksibilitas estetika yang baik. Seringkali, ruang kosong di bawah atap yang tinggi dimanfaatkan untuk menciptakan pencahayaan alami tambahan melalui jendela clerestory di sisi dinding yang lebih tinggi.

🏠 Homepage