99 Asmaul Husna: Mengenal Nama-Nama Terindah Allah SWT

Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang indah dan baik. Kata "Asma" berarti nama-nama, dan "Husna" berarti yang paling baik. Jadi, Asmaul Husna adalah nama-nama terbaik yang dimiliki oleh Allah SWT, yang menunjukkan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Mengenal, memahami, dan merenungkan Asmaul Husna merupakan salah satu pilar utama dalam membangun hubungan yang kuat dan mendalam dengan Sang Pencipta. Ini adalah jalan untuk mengenal siapa Tuhan yang kita sembah, meningkatkan keimanan, serta menumbuhkan rasa cinta, takut, dan harap kepada-Nya.

Allah SWT sendiri memerintahkan kita untuk berdoa dengan menyebut nama-nama-Nya yang agung ini. Dalam Al-Qur'an, Surah Al-A'raf ayat 180, Allah berfirman: "Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asmaul Husna itu..." Ayat ini menegaskan betapa penting dan mulianya nama-nama tersebut. Dengan meresapi setiap nama, kita akan menemukan kedamaian, petunjuk, dan kekuatan dalam menjalani kehidupan. Mari kita selami makna dari 99 nama-nama terindah milik Allah.

Simbol Geometris Islami Pola bintang delapan sudut yang melambangkan harmoni dan keindahan dalam seni Islam, merepresentasikan keagungan Asmaul Husna.

Simbol keindahan dan keteraturan ciptaan-Nya.

Daftar Lengkap 99 Asmaul Husna Beserta Maknanya

  1. الرَّحْمَنُ Ar-Rahman - Yang Maha Pengasih

    Nama ini menunjukkan kasih sayang Allah yang tak terbatas dan meliputi seluruh ciptaan-Nya, tanpa terkecuali. Rahmat-Nya dirasakan oleh orang beriman maupun yang tidak beriman, oleh manusia, hewan, tumbuhan, dan seluruh alam semesta. Sinar matahari yang menyinari bumi, udara yang kita hirup, dan air yang menyegarkan adalah manifestasi nyata dari sifat Ar-Rahman. Kasih-Nya mendahului murka-Nya. Merenungkan nama ini mengajarkan kita untuk menyebarkan kasih sayang kepada semua makhluk tanpa memandang latar belakang mereka.

  2. الرَّحِيمُ Ar-Rahim - Yang Maha Penyayang

    Jika Ar-Rahman adalah kasih sayang umum, Ar-Rahim adalah kasih sayang khusus yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat. Kasih sayang ini bersifat abadi, terutama akan dirasakan di akhirat kelak dalam bentuk ampunan, petunjuk, dan surga-Nya. Nama ini menjadi sumber harapan bagi orang-orang mukmin bahwa setiap ketaatan dan kesabaran mereka akan dibalas dengan kasih sayang yang tiada tara. Ini mendorong kita untuk terus berbuat baik agar layak menerima anugerah khusus ini.

  3. الْمَلِكُ Al-Malik - Yang Maha Merajai

    Al-Malik berarti Allah adalah Raja yang sebenarnya, Pemilik mutlak dari segala kerajaan di langit dan di bumi. Kekuasaan-Nya abadi, tidak terbatas oleh ruang dan waktu, dan tidak memerlukan bantuan siapapun. Berbeda dengan raja-raja dunia yang kekuasaannya fana dan terbatas, kekuasaan Allah adalah absolut. Mengimani Al-Malik membuat kita sadar bahwa kita hanyalah hamba dan segala yang kita miliki hanyalah titipan dari Raja segala raja, sehingga menumbuhkan sifat rendah hati dan tidak sombong.

  4. الْقُدُّوسُ Al-Quddus - Yang Maha Suci

    Nama ini menegaskan bahwa Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, cela, dan sifat-sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Dia suci dari keserupaan dengan makhluk-Nya. Dia tidak memiliki anak, tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya. Al-Quddus juga berarti sumber dari segala kesucian. Mengingat nama ini membersihkan hati kita dari pikiran-pikiran kotor dan mendorong kita untuk senantiasa menjaga kesucian diri, baik lahir maupun batin.

  5. السَّلَامُ As-Salam - Yang Maha Memberi Kesejahteraan

    As-Salam berarti Allah adalah sumber segala kedamaian dan keselamatan. Dia terhindar dari segala aib dan kekurangan. Dia juga yang menganugerahkan rasa aman dan damai kepada hamba-Nya di dunia dan di akhirat. Surga disebut "Dar As-Salam" (Negeri Kedamaian) karena di sanalah kedamaian sejati berada, yang bersumber dari-Nya. Berzikir dengan nama As-Salam dapat menentramkan hati yang gelisah dan memotivasi kita untuk menjadi agen perdamaian di tengah masyarakat.

  6. الْمُؤْمِنُ Al-Mu'min - Yang Maha Memberi Keamanan

    Al-Mu'min memiliki dua makna utama. Pertama, Allah adalah sumber keamanan yang melindungi hamba-Nya dari segala ketakutan dan bahaya. Kedua, Allah adalah Yang Maha Membenarkan janji-janji-Nya kepada para nabi dan orang-orang beriman. Dia tidak pernah mengingkari janji-Nya. Keyakinan pada Al-Mu'min memberikan ketenangan jiwa, bahwa selama kita berlindung kepada-Nya, kita akan aman. Ini juga memperkuat keyakinan kita bahwa setiap janji pahala dan ancaman siksa dari-Nya adalah benar adanya.

  7. الْمُهَيْمِنُ Al-Muhaimin - Yang Maha Memelihara

    Al-Muhaimin berarti Allah adalah Pemelihara, Pengawas, dan Saksi atas segala sesuatu. Tidak ada satu pun perbuatan, ucapan, atau bahkan niat di dalam hati yang luput dari pengawasan-Nya. Dia menjaga dan mengatur seluruh alam semesta dengan sempurna. Kesadaran akan sifat Al-Muhaimin akan membuat kita senantiasa berhati-hati dalam setiap tindakan, karena kita tahu bahwa Allah selalu mengawasi kita. Ini adalah dasar dari sifat ihsan, yaitu beribadah seolah-olah kita melihat-Nya.

  8. الْعَزِيزُ Al-'Aziz - Yang Maha Perkasa

    Al-'Aziz menunjukkan bahwa Allah memiliki keperkasaan yang mutlak, yang tidak dapat dikalahkan oleh siapapun. Dia Maha Mulia dan tidak membutuhkan siapapun, sementara semua makhluk membutuhkan-Nya. Keperkasaan-Nya bukanlah untuk menindas, melainkan untuk menjaga keteraturan alam dan melindungi hamba-hamba-Nya yang taat. Merenungi nama Al-'Aziz memberikan kita kekuatan dan keberanian untuk menghadapi kesulitan, karena kita bersandar pada Dzat Yang Maha Perkasa.

  9. الْجَبَّارُ Al-Jabbar - Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

    Nama ini memiliki tiga makna: Yang Maha Memaksa, Yang Maha Tinggi dan tidak terjangkau, serta Yang Maha Memperbaiki. Allah memiliki kehendak yang tidak dapat dihalangi oleh siapapun. Dia memperbaiki keadaan hamba-Nya yang lemah dan hancur hatinya, seperti "memperbaiki" tulang yang patah. Sifat-Nya ini mengajarkan kita untuk tunduk pada kehendak-Nya dan mencari "perbaikan" dari-Nya ketika kita merasa hancur dan tak berdaya.

  10. الْمُتَكَبِّرُ Al-Mutakabbir - Yang Maha Megah

    Al-Mutakabbir berarti Allah adalah satu-satunya Dzat yang berhak memiliki kesombongan dan kebesaran. Kesombongan bagi Allah adalah sifat kesempurnaan, karena Dia memang Maha Besar. Namun, bagi makhluk, kesombongan adalah sifat tercela karena menunjukkan pengingkaran terhadap statusnya sebagai hamba. Mengimani Al-Mutakabbir menghancurkan sifat sombong dalam diri kita dan membuat kita sadar akan posisi kita yang sangat kecil di hadapan keagungan-Nya.

  11. الْخَالِقُ Al-Khaliq - Yang Maha Pencipta

    Al-Khaliq adalah Dzat yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, dengan ukuran dan perencanaan yang sempurna. Setiap atom, sel, planet, dan galaksi adalah bukti kehebatan-Nya sebagai Sang Pencipta. Proses penciptaan-Nya tidak memerlukan bahan baku atau contoh sebelumnya. Memahami nama ini akan menumbuhkan rasa takjub dan syukur atas segala ciptaan-Nya yang indah dan kompleks di sekitar kita.

  12. الْبَارِئُ Al-Bari' - Yang Maha Melepaskan

    Al-Bari' adalah tahap selanjutnya dari penciptaan. Setelah merencanakan (Al-Khaliq), Allah mengadakan ciptaan-Nya, melepaskannya dari ketiadaan menjadi ada. Nama ini menekankan proses penciptaan yang tanpa cacat dan proporsional. Dia menciptakan manusia, hewan, dan tumbuhan dengan bentuk yang seimbang dan fungsional. Ini menunjukkan betapa detail dan sempurnanya karya Allah, tanpa ada kesalahan sedikitpun dalam prosesnya.

  13. الْمُصَوِّرُ Al-Mushawwir - Yang Maha Membentuk Rupa

    Setelah mengadakan ciptaan-Nya, Al-Mushawwir adalah Dzat yang memberikan bentuk dan rupa yang khas bagi setiap makhluk. Tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari yang sama, tidak ada dua kepingan salju yang identik. Inilah bukti kekuasaan-Nya dalam membentuk rupa. Nama ini mengisyaratkan keindahan dan keragaman dalam ciptaan Allah. Kita diajarkan untuk bersyukur atas rupa yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita.

  14. الْغَفَّارُ Al-Ghaffar - Yang Maha Pengampun

    Al-Ghaffar berarti Allah senantiasa memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang berbuat dosa, selama mereka mau bertaubat. Kata Ghaffar menunjukkan pengampunan yang berulang-ulang. Tidak peduli seberapa besar atau seberapa sering dosa yang dilakukan, pintu ampunan-Nya selalu terbuka bagi mereka yang kembali dengan tulus. Nama ini adalah sumber harapan terbesar bagi para pendosa, mengajarkan kita untuk tidak pernah putus asa dari rahmat Allah.

  15. الْقَهَّارُ Al-Qahhar - Yang Maha Memaksa

    Al-Qahhar adalah Dzat yang menundukkan segala sesuatu di bawah kekuasaan dan kehendak-Nya. Tidak ada satupun makhluk yang dapat menentang atau lari dari ketetapan-Nya. Kematian adalah salah satu bukti terbesar dari sifat Al-Qahhar, yang menimpa setiap yang bernyawa tanpa bisa ditolak. Mengingat nama ini membuat kita tunduk dan patuh kepada-Nya, menyadari bahwa kekuatan kita tidak ada apa-apanya di hadapan kekuasaan-Nya yang menaklukkan segalanya.

  16. الْوَهَّابُ Al-Wahhab - Yang Maha Pemberi Karunia

    Al-Wahhab adalah Dzat yang memberi anugerah dan karunia kepada hamba-Nya tanpa mengharapkan imbalan apapun. Pemberian-Nya tidak didasari oleh permintaan atau kelayakan semata, melainkan murni karena kemurahan-Nya. Nikmat iman, kesehatan, dan rezeki adalah sebagian kecil dari anugerah-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang dermawan, memberi tanpa pamrih, meneladani sifat Allah dalam kapasitas kita sebagai manusia.

  17. الرَّزَّاقُ Ar-Razzaq - Yang Maha Pemberi Rezeki

    Ar-Razzaq adalah Dzat yang menjamin rezeki bagi seluruh makhluk-Nya, dari semut terkecil di dalam tanah hingga paus terbesar di lautan. Rezeki tidak hanya berupa materi seperti makanan dan harta, tetapi juga rezeki non-materi seperti ilmu, kesehatan, dan ketenangan jiwa. Mengimani Ar-Razzaq menghilangkan kekhawatiran berlebihan akan urusan dunia dan membuat kita yakin bahwa selama kita berusaha, Allah pasti akan mencukupi kebutuhan kita dari jalan yang terduga maupun tidak terduga.

  18. الْفَتَّاحُ Al-Fattah - Yang Maha Pembuka Rahmat

    Al-Fattah adalah Dzat yang membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan solusi atas segala permasalahan. Dia membuka pintu rezeki bagi yang kesulitan, membuka pintu ilmu bagi yang mencari, dan membuka hati yang terkunci untuk menerima hidayah. Ketika kita merasa buntu dan semua pintu seolah tertutup, berdoalah kepada Al-Fattah, karena Dia-lah satu-satunya yang mampu membuka jalan keluar dari setiap kesulitan.

  19. الْعَلِيمُ Al-'Alim - Yang Maha Mengetahui

    Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, yang tampak maupun yang tersembunyi, yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Pengetahuan-Nya tidak terbatas dan tidak didahului oleh ketidaktahuan. Dia mengetahui apa yang terlintas di dalam hati dan bisikan jiwa. Kesadaran akan sifat Al-'Alim mendorong kita untuk menjaga keikhlasan dalam setiap amalan, karena Allah mengetahui niat kita yang sebenarnya.

  20. الْقَابِضُ Al-Qabidh - Yang Maha Menyempitkan

    Al-Qabidh adalah Dzat yang menyempitkan rezeki, mencabut nyawa, dan menahan rahmat-Nya sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Penyempitan ini bukanlah bentuk kezaliman, melainkan ujian atau teguran bagi hamba-Nya agar kembali kepada-Nya. Terkadang, kesulitan membuat kita lebih dekat dengan Allah. Memahami nama ini mengajarkan kita untuk bersabar dan berintrospeksi diri ketika menghadapi masa-masa sulit dalam hidup.

  21. الْبَاسِطُ Al-Basith - Yang Maha Melapangkan

    Al-Basith adalah kebalikan dari Al-Qabidh. Dia adalah Dzat yang melapangkan rezeki, memanjangkan umur, dan meluaskan rahmat-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki. Kelapangan ini adalah bentuk nikmat yang harus disyukuri. Nama ini mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur saat mendapat kelapangan dan tidak sombong, serta yakin bahwa setelah kesulitan (Al-Qabidh) pasti ada kemudahan (Al-Basith).

  22. الْخَافِضُ Al-Khafidh - Yang Maha Merendahkan

    Al-Khafidh adalah Dzat yang merendahkan derajat orang-orang yang sombong, durhaka, dan menentang perintah-Nya. Dia mampu menjatuhkan mereka dari posisi tertinggi ke posisi terendah, baik di dunia maupun di akhirat. Sifat ini menjadi peringatan keras bagi siapapun agar tidak berlaku angkuh di muka bumi, karena Allah-lah yang mampu merendahkan siapa saja yang Dia kehendaki.

  23. الرَّافِعُ Ar-Rafi' - Yang Maha Meninggikan

    Ar-Rafi' adalah Dzat yang meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertaqwa. Dia mengangkat posisi mereka di mata sesama manusia dan di sisi-Nya. Ketinggian derajat yang hakiki adalah yang berasal dari Allah. Nama ini memotivasi kita untuk terus menuntut ilmu dan meningkatkan ketakwaan, karena itulah jalan untuk diangkat derajatnya oleh Ar-Rafi'.

  24. الْمُعِزُّ Al-Mu'izz - Yang Maha Memuliakan

    Al-Mu'izz adalah Dzat yang memberikan kemuliaan ('izzah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Kemuliaan sejati datang dari ketaatan kepada-Nya. Siapapun yang mencari kemuliaan dari selain Allah, maka ia akan terhina. Mengimani Al-Mu'izz membuat kita hanya mencari ridha dan kemuliaan dari sisi Allah, bukan dari pujian atau pengakuan manusia yang bersifat sementara.

  25. الْمُذِلُّ Al-Mudzill - Yang Maha Menghinakan

    Al-Mudzill adalah Dzat yang menimpakan kehinaan kepada siapa yang Dia kehendaki, yaitu mereka yang berpaling dari jalan-Nya dan memilih kemaksiatan. Kehinaan ini bisa terjadi di dunia maupun di akhirat. Pasangan nama Al-Mu'izz dan Al-Mudzill menunjukkan bahwa kemuliaan dan kehinaan sepenuhnya berada di tangan Allah, sebagai balasan atas pilihan hidup seorang hamba.

  26. السَّمِيعُ As-Sami' - Yang Maha Mendengar

    Pendengaran Allah tidak sama dengan makhluk. Dia Maha Mendengar segala suara, baik yang diucapkan dengan lisan, yang tersembunyi di dalam hati, maupun suara sekecil apapun di alam semesta. Tidak ada satu suara pun yang terlewatkan oleh-Nya. Mengimani As-Sami' membuat kita menjaga lisan dari perkataan yang buruk dan memperbanyak doa, karena kita yakin setiap bisikan doa kita didengar oleh-Nya.

  27. الْبَصِيرُ Al-Bashir - Yang Maha Melihat

    Penglihatan Allah meliputi segala sesuatu, tanpa batas. Dia melihat semut hitam di atas batu hitam di kegelapan malam. Tidak ada yang tersembunyi dari pandangan-Nya. Keyakinan bahwa Allah Al-Bashir senantiasa melihat kita akan mencegah kita dari perbuatan maksiat di kala sepi dan mendorong kita untuk berbuat baik meskipun tidak ada orang lain yang melihat.

  28. الْحَكَمُ Al-Hakam - Yang Maha Menetapkan Hukum

    Al-Hakam adalah Hakim yang paling adil. Hukum dan ketetapan-Nya adalah yang terbaik dan paling sempurna. Keputusan-Nya di hari kiamat nanti akan menjadi keputusan final yang tidak bisa diganggu gugat. Mengimani Al-Hakam membuat kita ridha dan tunduk pada syariat-Nya, serta yakin bahwa setiap ketetapan takdir-Nya, baik atau buruk, pasti mengandung hikmah dan keadilan.

  29. الْعَدْلُ Al-'Adl - Yang Maha Adil

    Keadilan Allah adalah mutlak dan sempurna. Dia tidak pernah berbuat zalim sedikit pun kepada hamba-Nya. Setiap balasan, baik pahala maupun siksa, akan diberikan sesuai dengan perbuatan masing-masing, bahkan akan dilipatgandakan untuk kebaikan. Sifat Al-'Adl memberikan ketenangan bahwa tidak ada satu pun kebaikan kita yang sia-sia dan tidak ada kezaliman yang akan dibiarkan tanpa balasan.

  30. اللَّطِيفُ Al-Lathif - Yang Maha Lembut

    Al-Lathif memiliki makna kelembutan dan keluasan ilmu hingga hal-hal yang paling tersembunyi. Pertolongan dan kasih sayang-Nya seringkali datang dengan cara yang sangat halus dan tidak kita sadari. Dia mengetahui kebutuhan terdalam hamba-Nya dan memenuhinya dengan cara yang terbaik. Berdoa dengan nama Al-Lathif adalah memohon kelembutan dan kemudahan dalam setiap urusan.

  31. الْخَبِيرُ Al-Khabir - Yang Maha Mengetahui Rahasia

    Al-Khabir adalah Dzat yang pengetahuannya sangat mendalam hingga mencakup hakikat segala sesuatu, termasuk hal-hal yang tersembunyi dan niat di dalam hati. Tidak ada rahasia di alam semesta ini yang tidak Dia ketahui. Mengimani Al-Khabir menuntut kita untuk senantiasa jujur dan tulus, karena Allah mengetahui apa yang kita sembunyikan di dalam dada.

  32. الْحَلِيمُ Al-Halim - Yang Maha Penyantun

    Al-Halim adalah Dzat yang tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan kesempatan yang luas bagi mereka untuk bertaubat. Walaupun Dia Maha Kuasa untuk langsung mengazab, sifat penyantun-Nya membuat Dia menangguhkan hukuman. Sifat ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang sabar, tidak mudah marah, dan pemaaf terhadap kesalahan orang lain.

  33. الْعَظِيمُ Al-'Azhim - Yang Maha Agung

    Keagungan Allah meliputi segala hal, baik Dzat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Akal manusia tidak akan pernah mampu menjangkau hakikat keagungan-Nya. Semua kebesaran yang ada di alam semesta ini hanyalah setitik kecil dari keagungan-Nya. Mengagungkan Allah dengan ucapan "Subhanallahal 'Azhim" adalah bentuk pengakuan kita atas keagungan-Nya yang tiada tara.

  34. الْغَفُورُ Al-Ghafur - Yang Maha Memberi Pengampunan

    Al-Ghafur mirip dengan Al-Ghaffar, namun lebih menekankan pada kualitas dan kuantitas ampunan. Dia mengampuni segala jenis dosa, besar maupun kecil, selama hamba-Nya mau bertaubat dengan sungguh-sungguh. Nama ini memberikan harapan dan motivasi untuk selalu kembali kepada-Nya setelah terjerumus dalam kesalahan, karena ampunan-Nya lebih besar dari dosa kita.

  35. الشَّكُورُ Asy-Syakur - Yang Maha Pembalas Budi

    Asy-Syakur adalah Dzat yang sangat menghargai dan membalas setiap amalan baik hamba-Nya, sekecil apapun itu. Dia membalas satu kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda. Rasa syukur kita kepada-Nya pun akan Dia balas dengan tambahan nikmat. Sifat ini mendorong kita untuk tidak pernah meremehkan perbuatan baik, sekecil apapun, dan senantiasa bersyukur atas segala nikmat.

  36. الْعَلِيُّ Al-'Aliy - Yang Maha Tinggi

    Ketinggian Allah adalah mutlak, baik secara Dzat, derajat, maupun kekuasaan. Dia berada di atas segala sesuatu dan tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Ketinggian-Nya adalah ketinggian yang penuh dengan keagungan dan kemuliaan. Mengimani Al-'Aliy membuat kita senantiasa menengadahkan doa ke atas dan menyadari kerendahan posisi kita sebagai makhluk.

  37. الْكَبِيرُ Al-Kabir - Yang Maha Besar

    Al-Kabir menunjukkan bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Besar, yang segala sesuatu selain-Nya menjadi kecil dan tidak berarti jika dibandingkan dengan kebesaran-Nya. Kalimat takbir "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) yang kita ucapkan dalam shalat adalah pengakuan tulus akan kebesaran-Nya yang melampaui segala hal.

  38. الْحَفِيظُ Al-Hafizh - Yang Maha Memelihara

    Al-Hafizh adalah Dzat yang memelihara dan menjaga segala ciptaan-Nya dari kerusakan dan kebinasaan. Dia menjaga langit agar tidak runtuh, menjaga bumi agar tetap stabil, dan menjaga amalan hamba-hamba-Nya agar tidak sia-sia. Berlindung kepada Al-Hafizh adalah cara terbaik untuk memohon penjagaan dari segala marabahaya.

  39. الْمُقِيتُ Al-Muqit - Yang Maha Pemberi Kecukupan

    Al-Muqit adalah Dzat yang menciptakan segala jenis makanan dan menyampaikannya kepada setiap makhluk sesuai dengan kebutuhannya. Dia menjamin rezeki dan kecukupan bagi seluruh ciptaan-Nya. Lebih dari itu, Dia juga memberikan makanan spiritual bagi ruh, yaitu iman dan ilmu. Bergantung pada Al-Muqit akan menenangkan jiwa dari kekhawatiran akan pangan dan kebutuhan hidup.

  40. الْحَسِيبُ Al-Hasib - Yang Maha Membuat Perhitungan

    Al-Hasib berarti Allah adalah Dzat yang akan menghisab atau memperhitungkan seluruh amal perbuatan manusia di hari kiamat dengan sangat teliti, tanpa ada yang terlewat. Makna lainnya adalah bahwa Allah Maha Mencukupi. Ucapan "Hasbunallah" (Cukuplah Allah bagi kami) adalah ungkapan tawakal tertinggi, bahwa dengan pertolongan-Nya, kita tidak memerlukan yang lain.

  41. الْجَلِيلُ Al-Jalil - Yang Maha Luhur

    Al-Jalil menunjukkan keagungan dan keluhuran Dzat Allah yang sempurna. Nama ini mencakup semua sifat kesempurnaan lainnya. Keagungan-Nya menimbulkan rasa hormat dan takjub yang mendalam di dalam hati orang-orang yang beriman. Merenungkan nama ini akan membuat kita semakin menghormati perintah dan larangan-Nya.

  42. الْكَرِيمُ Al-Karim - Yang Maha Pemurah

    Al-Karim adalah Dzat yang sangat pemurah, suka memberi, dan mulia. Dia memberi tanpa diminta dan memberi lebih dari yang diharapkan. Dia juga memaafkan kesalahan dengan mudah. Kemurahan-Nya tidak pernah berkurang meskipun Dia terus menerus memberi kepada seluruh makhluk. Sifat ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang mulia dan dermawan.

  43. الرَّقِيبُ Ar-Raqib - Yang Maha Mengawasi

    Ar-Raqib adalah Dzat yang senantiasa mengawasi gerak-gerik dan keadaan seluruh makhluk-Nya. Tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya. Sifat ini lebih spesifik dari Al-Bashir (Melihat) dan As-Sami' (Mendengar), karena mencakup pengawasan yang konstan dan penuh perhatian. Mengimani Ar-Raqib akan melahirkan sifat muraqabah, yaitu perasaan selalu diawasi oleh Allah.

  44. الْمُجِيبُ Al-Mujib - Yang Maha Mengabulkan Doa

    Al-Mujib adalah Dzat yang menjawab dan mengabulkan permohonan hamba-Nya yang berdoa kepada-Nya. Janji-Nya untuk mengabulkan doa adalah pasti. Namun, cara pengabulan-Nya sesuai dengan kebijaksanaan-Nya: bisa dengan memberikan apa yang diminta, menggantinya dengan yang lebih baik, atau menyimpannya sebagai pahala di akhirat. Nama ini adalah sumber optimisme untuk tidak pernah berhenti berdoa.

  45. الْوَاسِعُ Al-Wasi' - Yang Maha Luas

    Keluasan Allah meliputi segala hal: rahmat-Nya luas, ilmu-Nya luas, karunia-Nya luas, dan ampunan-Nya pun sangat luas. Alam semesta yang kita lihat ini hanyalah sebagian kecil dari ciptaan-Nya. Sifat Al-Wasi' membuka pikiran kita untuk tidak membatasi kekuasaan dan kemurahan Allah, serta mengajarkan kita untuk memiliki hati yang lapang.

  46. الْحَكِيمُ Al-Hakim - Yang Maha Bijaksana

    Al-Hakim adalah Dzat yang setiap perbuatan, perintah, dan larangan-Nya selalu dilandasi oleh hikmah dan kebijaksanaan yang sempurna. Tidak ada satupun dalam ciptaan atau syariat-Nya yang sia-sia atau tanpa tujuan. Terkadang akal kita tidak mampu memahaminya, namun keyakinan pada Al-Hakim membuat kita menerima setiap ketetapan-Nya dengan lapang dada.

  47. الْوَدُودُ Al-Wadud - Yang Maha Mengasihi

    Al-Wadud adalah Dzat yang mencintai hamba-hamba-Nya yang taat dan dicintai oleh mereka. Cinta-Nya adalah cinta yang murni, aktif, dan penuh kasih sayang. Dia menunjukkan cinta-Nya melalui nikmat dan petunjuk. Merenungkan Al-Wadud akan menumbuhkan cinta yang mendalam kepada Allah dan memotivasi kita untuk melakukan amalan-amalan yang dicintai-Nya.

  48. الْمَجِيدُ Al-Majid - Yang Maha Mulia

    Al-Majid berarti Allah memiliki kemuliaan yang sempurna dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Kemuliaan-Nya sangat agung dan luhur. Nama ini sering digandengkan dengan Al-Karim, menunjukkan bahwa kemuliaan-Nya disertai dengan kedermawanan yang tiada batas. Bacaan shalawat Ibrahimiyah di dalam tasyahud akhir shalat menyebut sifat ini ("innaka hamiidum majiid").

  49. الْبَاعِثُ Al-Ba'its - Yang Maha Membangkitkan

    Al-Ba'its adalah Dzat yang akan membangkitkan seluruh manusia dari kubur mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat dan kemauan dalam diri manusia, serta mengutus para rasul untuk membangkitkan umat dari kejahilan. Mengimani Al-Ba'its adalah pilar keimanan pada hari akhir.

  50. الشَّهِيدُ Asy-Syahid - Yang Maha Menyaksikan

    Asy-Syahid adalah Dzat yang menjadi saksi atas segala sesuatu. Persaksian-Nya meliputi segala perbuatan, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Pada hari kiamat, Allah akan menjadi saksi utama atas semua tindakan kita. Keyakinan pada Asy-Syahid membuat kita hidup dengan integritas, karena kita tahu bahwa saksi kita adalah Allah sendiri.

  51. الْحَقُّ Al-Haqq - Yang Maha Benar

    Al-Haqq berarti Allah adalah kebenaran yang mutlak. Dzat-Nya, firman-Nya, dan janji-Nya adalah benar. Semua kebenaran berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Segala sesuatu selain Dia adalah batil dan fana. Berpegang teguh pada Al-Haqq (kebenaran dari Allah) adalah jalan keselamatan di dunia dan akhirat.

  52. الْوَكِيلُ Al-Wakil - Yang Maha Memelihara

    Al-Wakil adalah Dzat yang paling bisa diandalkan untuk diserahi segala urusan. Dia adalah pelindung dan penjamin yang sempurna. Bertawakal kepada Al-Wakil berarti menyerahkan hasil akhir dari usaha kita kepada-Nya dengan keyakinan penuh bahwa Dia akan memberikan yang terbaik. Ini memberikan ketenangan jiwa dan melepaskan beban kekhawatiran.

  53. الْقَوِيُّ Al-Qawiy - Yang Maha Kuat

    Kekuatan Allah adalah kekuatan yang sempurna, tidak ada batasnya, dan tidak pernah berkurang. Dia tidak pernah merasa lelah atau lemah. Kekuatan seluruh makhluk jika digabungkan tidak ada apa-apanya dibandingkan kekuatan-Nya. Bersandar pada Al-Qawiy memberikan kita kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup.

  54. الْمَتِينُ Al-Matin - Yang Maha Kokoh

    Al-Matin adalah Dzat yang memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dan kokoh, tidak tergoyahkan. Jika Al-Qawiy berbicara tentang besarnya kekuatan, Al-Matin berbicara tentang kekokohan dan intensitas kekuatan tersebut. Siksa-Nya bagi orang yang ingkar sangatlah dahsyat dan tidak dapat dihindari, menunjukkan kekokohan kekuatan-Nya.

  55. الْوَلِيُّ Al-Waliy - Yang Maha Melindungi

    Al-Waliy adalah Pelindung, Penolong, dan Sahabat sejati bagi orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Ketika Allah menjadi Wali (pelindung) seseorang, maka tidak ada yang bisa mencelakakannya. Menjadikan Allah sebagai satu-satunya Wali adalah puncak dari tauhid.

  56. الْحَمِيدُ Al-Hamid - Yang Maha Terpuji

    Al-Hamid adalah Dzat yang berhak atas segala puji, baik Dia memberi nikmat maupun tidak. Dia terpuji karena Dzat-Nya yang sempurna dan perbuatan-Nya yang agung. Seluruh alam semesta bertasbih memuji-Nya. Mengucapkan "Alhamdulillah" adalah bentuk pengakuan kita bahwa hanya Dia yang layak menerima segala pujian.

  57. الْمُحْصِي Al-Muhshi - Yang Maha Menghitung Segala Sesuatu

    Al-Muhshi adalah Dzat yang menghitung dan mencatat segala sesuatu dengan sangat detail, tidak ada yang terlewat satupun. Jumlah tetesan hujan, butiran pasir di pantai, daun yang gugur, hingga setiap amal perbuatan manusia, semuanya tercatat dalam ilmu-Nya. Sifat ini mengingatkan kita akan akurasi perhitungan di hari akhir kelak.

  58. الْمُبْدِئُ Al-Mubdi' - Yang Maha Memulai

    Al-Mubdi' adalah Dzat yang memulai penciptaan dari ketiadaan. Dia adalah inisiator dari segala eksistensi. Tidak ada yang mendahului-Nya dalam menciptakan. Memahami nama ini memperkuat keyakinan kita bahwa asal muasal segala sesuatu adalah dari Allah semata.

  59. الْمُعِيدُ Al-Mu'id - Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

    Al-Mu'id adalah Dzat yang akan mengembalikan kehidupan setelah kematian. Sebagaimana Dia mampu memulai penciptaan (Al-Mubdi'), maka sangat mudah bagi-Nya untuk mengulanginya kembali. Proses ini akan terjadi pada hari kebangkitan. Keyakinan pada Al-Mu'id menegaskan iman kita pada kehidupan setelah mati.

  60. الْمُحْيِي Al-Muhyi - Yang Maha Menghidupkan

    Al-Muhyi adalah Dzat yang memberikan kehidupan kepada setiap makhluk yang bernyawa. Dia yang meniupkan ruh ke dalam janin, menumbuhkan tanaman dari tanah yang mati, dan akan menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Hidup dan mati sepenuhnya berada dalam genggaman kekuasaan-Nya.

  61. الْمُمِيتُ Al-Mumit - Yang Maha Mematikan

    Al-Mumit adalah Dzat yang menetapkan kematian bagi setiap yang hidup. Tidak ada yang bisa lari dari kematian. Kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan gerbang menuju kehidupan abadi di akhirat. Pasangan nama Al-Muhyi dan Al-Mumit menunjukkan siklus kehidupan yang sepenuhnya diatur oleh Allah.

  62. الْحَيُّ Al-Hayy - Yang Maha Hidup

    Al-Hayy berarti Allah adalah Dzat yang hidup kekal abadi, tidak didahului oleh ketiadaan dan tidak akan diakhiri oleh kebinasaan. Kehidupan-Nya adalah kehidupan yang sempurna, tidak bergantung pada apapun dan menjadi sumber kehidupan bagi seluruh makhluk. Dia tidak pernah tidur dan tidak pernah lelah.

  63. الْقَيُّومُ Al-Qayyum - Yang Maha Berdiri Sendiri

    Al-Qayyum adalah Dzat yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan makhluk-Nya, sementara seluruh makhluk bergantung sepenuhnya kepada-Nya untuk bisa ada dan bertahan. Dia yang mengatur dan mengurus seluruh alam semesta secara terus-menerus. Nama Al-Hayy dan Al-Qayyum adalah nama teragung Allah (Ismullahil A'zham) menurut sebagian ulama, seperti yang terdapat dalam Ayat Kursi.

  64. الْوَاجِدُ Al-Wajid - Yang Maha Menemukan

    Al-Wajid berarti Allah adalah Dzat yang tidak memiliki kekurangan apapun. Dia Maha Kaya dan memiliki segalanya. Dia menemukan apa saja yang Dia kehendaki tanpa kesulitan. Merenungkan nama ini membuat kita sadar akan kefakiran kita dan kekayaan Allah yang mutlak.

  65. الْمَاجِدُ Al-Majid - Yang Maha Mulia

    Nama ini mirip dengan Al-Majid, namun memiliki penekanan yang sedikit berbeda. Al-Maajid menekankan pada keluasan kemuliaan dan keagungan-Nya. Kemuliaan-Nya sangat banyak dan melimpah, tercermin dalam kebesaran ciptaan dan karunia-Nya.

  66. الْوَاحِدُ Al-Wahid - Yang Maha Tunggal

    Al-Wahid berarti Allah adalah Esa dalam Dzat-Nya, tidak ada duanya. Dia adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Konsep ini adalah inti dari ajaran tauhid, yang menafikan segala bentuk kemusyrikan dan penyekutuan terhadap Allah.

  67. الْأَحَدُ Al-Ahad - Yang Maha Esa

    Al-Ahad lebih dalam maknanya dari Al-Wahid. Jika Al-Wahid menekankan ketunggalan-Nya, Al-Ahad menekankan keesaan-Nya yang unik dan tidak terbagi-bagi. Dia tidak tersusun dari bagian-bagian, tidak memiliki anak, dan tidak diperanakkan. Nama ini secara khusus disebut dalam Surah Al-Ikhlas ("Qul Huwallahu Ahad").

  68. الصَّمَدُ As-Shamad - Yang Maha Dibutuhkan

    As-Shamad adalah Dzat yang menjadi tempat bergantung bagi seluruh makhluk dalam memenuhi segala kebutuhan mereka. Semua meminta kepada-Nya, sementara Dia tidak membutuhkan siapapun. Dia adalah tujuan akhir dari segala harapan dan permohonan. Nama ini juga terdapat dalam Surah Al-Ikhlas ("Allahus-Shamad").

  69. الْقَادِرُ Al-Qadir - Yang Maha Berkuasa

    Al-Qadir adalah Dzat yang memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Tidak ada yang bisa melemahkan atau menghalangi kekuasaan-Nya. Dia berkuasa untuk menciptakan, menghancurkan, menghidupkan, dan mematikan sesuai kehendak-Nya.

  70. الْمُقْتَدِرُ Al-Muqtadir - Yang Maha Berkuasa Penuh

    Al-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Nama ini menunjukkan kekuasaan yang sangat sempurna dan mutlak atas segala sesuatu. Kekuasaan-Nya meliputi takdir dan ketetapan bagi seluruh alam. Semua makhluk berada dalam genggaman kekuasaan-Nya yang sempurna.

  71. الْمُقَدِّمُ Al-Muqaddim - Yang Maha Mendahulukan

    Al-Muqaddim adalah Dzat yang berkuasa untuk mendahulukan apa yang Dia kehendaki dan siapa yang Dia kehendaki. Dia mendahulukan sebagian makhluk atas sebagian yang lain dalam hal penciptaan, rezeki, atau derajat, sesuai dengan hikmah-Nya.

  72. الْمُؤَخِّرُ Al-Mu'akhkhir - Yang Maha Mengakhirkan

    Al-Mu'akhkhir adalah Dzat yang berkuasa untuk mengakhirkan atau menunda apa yang Dia kehendaki. Dia menunda azab bagi pendosa untuk memberi kesempatan bertaubat, dan menunda pertolongan bagi orang beriman sebagai ujian. Urutan segala sesuatu di alam ini berada dalam kendali-Nya.

  73. الْأَوَّلُ Al-Awwal - Yang Maha Awal

    Al-Awwal berarti Allah adalah yang pertama, tidak ada sesuatu pun sebelum-Nya. Eksistensi-Nya tidak berawal. Dia adalah sumber dari segala yang ada. Merenungkan nama ini membuat kita sadar bahwa segala sesuatu selain Dia adalah baru dan diciptakan.

  74. الْآخِرُ Al-Akhir - Yang Maha Akhir

    Al-Akhir berarti Allah adalah yang terakhir, tidak ada sesuatu pun setelah-Nya. Ketika semua makhluk binasa, Dia tetap kekal abadi. Dia adalah tujuan akhir dari perjalanan setiap hamba. Nama ini menanamkan kesadaran akan kefanaan dunia dan kekekalan Allah.

  75. الظَّاهِرُ Az-Zhahir - Yang Maha Nyata

    Az-Zhahir berarti keberadaan Allah sangat nyata melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya yang tersebar di seluruh alam semesta. Segala ciptaan adalah bukti nyata akan eksistensi-Nya. Dia berada di atas segala sesuatu dan tidak ada yang lebih nyata dari-Nya.

  76. الْبَاطِنُ Al-Bathin - Yang Maha Ghaib

    Al-Bathin berarti Dzat Allah adalah ghaib, tidak dapat dijangkau oleh panca indera maupun akal manusia. Dia lebih dekat dari urat leher kita, namun kita tidak bisa melihat-Nya. Pasangan nama Az-Zhahir dan Al-Bathin menunjukkan bahwa Allah meliputi segala sesuatu, yang tampak maupun yang tersembunyi.

  77. الْوَالِي Al-Wali - Yang Maha Memerintah

    Al-Wali adalah Penguasa tunggal yang memerintah dan mengatur segala urusan makhluk-Nya. Dia adalah Raja dan Pemilik segala sesuatu. Ketaatan mutlak hanya boleh diberikan kepada-Nya sebagai satu-satunya penguasa yang hakiki.

  78. الْمُتَعَالِي Al-Muta'ali - Yang Maha Tinggi

    Al-Muta'ali menunjukkan ketinggian yang sempurna dan suci dari segala kekurangan. Dia Maha Tinggi dari keserupaan dengan makhluk-Nya dan dari segala sifat yang tidak layak bagi-Nya. Ketinggian-Nya adalah ketinggian keagungan yang tidak terjangkau.

  79. الْبَرُّ Al-Barr - Yang Maha Penderma

    Al-Barr adalah sumber segala kebaikan dan kedermawanan. Kebaikan-Nya sangat luas dan melimpah, diberikan kepada seluruh makhluk. Dia membalas kebaikan dengan kebaikan yang jauh lebih besar. Nama ini menginspirasi kita untuk selalu berbuat baik (birr) kepada sesama, terutama kepada orang tua (birrul walidain).

  80. التَّوَّابُ At-Tawwab - Yang Maha Penerima Taubat

    At-Tawwab adalah Dzat yang senantiasa membuka pintu taubat dan menerima kembalinya hamba-Nya yang berdosa. Dia tidak hanya menerima taubat, tetapi juga memberikan taufiq (kemudahan) kepada hamba-Nya untuk bisa bertaubat. Sifat ini memberikan harapan besar bagi siapapun yang ingin memperbaiki diri.

  81. الْمُنْتَقِمُ Al-Muntaqim - Yang Maha Pemberi Balasan

    Al-Muntaqim adalah Dzat yang memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat zalim dan melampaui batas, setelah keadilan ditegakkan. Balasan-Nya bukanlah balas dendam yang didasari emosi, melainkan penegakan keadilan yang sempurna. Nama ini menjadi penghibur bagi orang-orang yang terzalimi.

  82. الْعَفُوُّ Al-'Afuww - Yang Maha Pemaaf

    Al-'Afuww lebih dalam dari Al-Ghafur. Jika Al-Ghafur berarti mengampuni (menutupi dosa), maka Al-'Afuww berarti memaafkan, yaitu menghapus dosa tersebut hingga tidak ada bekasnya dan tidak akan diungkit lagi. Inilah tingkat pemaafan tertinggi. Kita dianjurkan berdoa memohon 'afw (pemaafan) di malam Lailatul Qadar.

  83. الرَّءُوفُ Ar-Ra'uf - Yang Maha Belas Kasih

    Ar-Ra'uf adalah Dzat yang memiliki belas kasihan yang sangat mendalam dan lembut kepada hamba-hamba-Nya. Kasih sayang-Nya mencegah datangnya bencana dan meringankan penderitaan. Sifat ini lebih intens dan lembut dibandingkan Ar-Rahim. Ini menunjukkan betapa besar perhatian Allah kepada makhluk-Nya.

  84. مَالِكُ الْمُلْكِ Malik-ul-Mulk - Yang Maha Penguasa Kerajaan

    Nama ini menegaskan bahwa Allah adalah Pemilik dan Penguasa absolut dari seluruh kerajaan, baik di langit maupun di bumi. Dia berkuasa memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Dia kehendaki. Kekuasaan manusia hanyalah pinjaman yang bersifat sementara dari-Nya.

  85. ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ Dzul-Jalali wal-Ikram - Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

    Nama ini mencakup dua sifat agung: Al-Jalal (Kebesaran) dan Al-Ikram (Kemuliaan dan Kedermawanan). Dia adalah Dzat yang agung dan pada saat yang sama sangat pemurah kepada hamba-Nya. Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk memperbanyak doa dengan menyebut nama ini.

  86. الْمُقْسِطُ Al-Muqsith - Yang Maha Pemberi Keadilan

    Al-Muqsith adalah Dzat yang menegakkan keadilan dengan sempurna. Dia memberikan hak kepada setiap pemiliknya dan mengambil hak orang yang terzalimi dari orang yang zalim. Keadilan-Nya akan tegak sepenuhnya di hari akhir, di mana tidak akan ada seorang pun yang dirugikan.

  87. الْجَامِعُ Al-Jami' - Yang Maha Mengumpulkan

    Al-Jami' adalah Dzat yang akan mengumpulkan seluruh manusia, dari generasi pertama hingga terakhir, di Padang Mahsyar pada hari kiamat. Dia juga yang mengumpulkan berbagai hal yang berlawanan di alam semesta (seperti panas dan dingin) dalam satu kesatuan yang harmonis.

  88. الْغَنِيُّ Al-Ghaniy - Yang Maha Kaya

    Al-Ghaniy berarti Allah Maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya. Kekayaan-Nya mutlak dan tidak terbatas. Seluruh makhluklah yang fakir dan membutuhkan-Nya. Mengimani Al-Ghaniy membebaskan kita dari perbudakan materi dan membuat kita hanya berharap kepada-Nya.

  89. الْمُغْنِي Al-Mughni - Yang Maha Pemberi Kekayaan

    Al-Mughni adalah Dzat yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa yang Dia kehendaki. Kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati (rasa cukup), dan inilah anugerah terbesar dari Al-Mughni. Dia yang mencukupi kebutuhan hamba-Nya sehingga tidak perlu bergantung pada selain-Nya.

  90. الْمَانِعُ Al-Mani' - Yang Maha Mencegah

    Al-Mani' adalah Dzat yang berkuasa mencegah atau menahan sesuatu sesuai dengan kehendak dan hikmah-Nya. Dia mencegah bahaya dari hamba-Nya sebagai bentuk perlindungan, atau menahan karunia sebagai bentuk ujian. Penahanan-Nya bukanlah kebakhilan, melainkan bagian dari kebijaksanaan-Nya yang agung.

  91. الضَّارُّ Ad-Dhar - Yang Maha Memberi Mudharat

    Ad-Dhar adalah Dzat yang berkuasa menimpakan bahaya atau mudharat kepada siapa saja yang Dia kehendaki, sebagai ujian atau hukuman. Ini menunjukkan bahwa sumber segala sesuatu, baik dan buruk, berasal dari-Nya. Namun, mudharat yang Dia timpakan selalu mengandung keadilan dan hikmah.

  92. النَّافِعُ An-Nafi' - Yang Maha Memberi Manfaat

    An-Nafi' adalah sumber segala kebaikan dan manfaat. Tidak ada satu pun manfaat yang sampai kepada kita kecuali atas izin-Nya. Pasangan nama Ad-Dhar dan An-Nafi' mengajarkan kita untuk hanya takut dan berharap kepada Allah, karena hanya Dia yang mengendalikan bahaya dan manfaat.

  93. النُّورُ An-Nur - Yang Maha Bercahaya

    An-Nur berarti Allah adalah cahaya langit dan bumi. Cahaya-Nya adalah cahaya hakiki yang menerangi alam semesta. Dia juga yang memberikan cahaya petunjuk (hidayah) ke dalam hati hamba-hamba-Nya, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju terang benderang. Al-Qur'an adalah salah satu bentuk cahaya-Nya.

  94. الْهَادِي Al-Hadi - Yang Maha Pemberi Petunjuk

    Al-Hadi adalah Dzat yang memberikan petunjuk (hidayah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Ada dua jenis hidayah: hidayah umum (berupa akal dan insting bagi semua makhluk) dan hidayah khusus (berupa taufiq untuk menerima iman), yang merupakan anugerah murni dari-Nya. Kita harus senantiasa memohon petunjuk kepada Al-Hadi.

  95. الْبَدِيعُ Al-Badi' - Yang Maha Pencipta Keindahan

    Al-Badi' adalah Dzat yang menciptakan segala sesuatu dengan keindahan yang tiada tara, tanpa ada contoh sebelumnya. Setiap ciptaan-Nya adalah sebuah karya seni yang unik dan original. Keindahan alam semesta, dari galaksi hingga kelopak bunga, adalah manifestasi dari sifat Al-Badi'.

  96. الْبَاقِي Al-Baqi - Yang Maha Kekal

    Al-Baqi adalah Dzat yang keberadaan-Nya kekal abadi, tidak akan pernah sirna atau berakhir. Segala sesuatu di dunia ini fana dan akan hancur, kecuali Dzat-Nya. Mengingat Al-Baqi membuat kita tidak terlalu terikat dengan dunia yang sementara dan lebih fokus pada kehidupan akhirat yang kekal.

  97. الْوَارِثُ Al-Warits - Yang Maha Pewaris

    Al-Warits adalah Dzat yang akan mewarisi segala sesuatu setelah seluruh makhluk binasa. Semua kepemilikan di dunia ini hanyalah sementara. Pada akhirnya, semua akan kembali kepada-Nya sebagai Pewaris yang sejati. "Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi."

  98. الرَّشِيدُ Ar-Rasyid - Yang Maha Pandai

    Ar-Rasyid adalah Dzat yang Maha Cerdas dan Pandai dalam setiap pengaturan dan tindakan-Nya. Petunjuk-Nya selalu lurus dan membawa kepada kebenaran. Mengikuti jalan yang ditunjukkan oleh Ar-Rasyid adalah jaminan untuk tidak tersesat dalam kehidupan.

  99. الصَّبُورُ As-Shabur - Yang Maha Sabar

    As-Shabur adalah Dzat yang Maha Sabar, tidak tergesa-gesa dalam menghukum para pendosa. Dia menangguhkan siksa-Nya untuk memberi mereka kesempatan bertaubat. Kesabaran-Nya sangatlah luas, melebihi kesabaran makhluk manapun. Sifat ini mengajarkan kita untuk meneladani kesabaran dalam menghadapi cobaan dan dalam berinteraksi dengan orang lain.

🏠 Homepage