Memahami Tekanan Darah Diastolik Tidak Normal: Risiko dan Penanganan

Sistolik (Atas) Diastolik (Bawah) Normal (~80) Tinggi (>90) Rendah (<60)

Tekanan darah diukur dalam dua angka: sistolik (angka atas) dan diastolik (angka bawah). Angka diastolik, yang mewakili tekanan dalam arteri saat jantung beristirahat di antara detak, memainkan peran krusial dalam menentukan kesehatan kardiovaskular seseorang. Ketika tekanan darah diastolik tidak normal, baik terlalu tinggi maupun terlalu rendah, ini menjadi indikator penting yang memerlukan perhatian medis segera.

Apa Itu Tekanan Darah Diastolik?

Pembacaan tekanan darah sering ditulis sebagai SBP/DBP (misalnya, 120/80 mmHg). Angka diastolik (DBP) adalah pengukuran tekanan residual dalam pembuluh darah ketika jantung sedang mengisi ulang dengan darah (fase relaksasi). Nilai ideal umumnya berada di bawah 80 mmHg.

Kategori Diastolik Normal:

Penyebab Tekanan Darah Diastolik Tinggi Tidak Normal

Tekanan darah diastolik tinggi, sering disebut hipertensi diastolik, menunjukkan bahwa pembuluh darah Anda mungkin mengalami ketegangan atau penyempitan bahkan saat jantung sedang beristirahat. Kondisi ini lebih umum terjadi pada orang yang lebih muda dan seringkali merupakan tanda awal hipertensi yang perlu diwaspadai.

Beberapa faktor utama yang menyebabkan tekanan darah diastolik tidak normal (tinggi) meliputi:

  1. Gaya Hidup Tidak Sehat: Konsumsi garam berlebih, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol berlebihan adalah kontributor utama.
  2. Penyakit Ginjal Kronis: Ginjal berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan dan tekanan darah. Gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan peningkatan DBP.
  3. Penyakit Endokrin: Kondisi seperti hipotiroidisme atau sindrom Cushing dapat memengaruhi hormon yang mengatur tekanan vaskular.
  4. Faktor Genetik: Riwayat keluarga hipertensi meningkatkan risiko seseorang mengalami tekanan darah diastolik yang tinggi.
  5. Kekakuan Arteri: Seiring bertambahnya usia, arteri bisa menjadi kurang elastis, yang meningkatkan resistensi perifer dan menaikkan DBP.

Risiko Jangka Panjang Hipertensi Diastolik

Mengabaikan pembacaan diastolik yang secara konsisten berada di atas 90 mmHg adalah tindakan berbahaya. DBP yang tinggi secara kronis meningkatkan risiko kerusakan jangka panjang pada organ vital, karena pembuluh darah terus-menerus berada di bawah tekanan berlebihan. Risiko utama meliputi:

Ketika Diastolik Terlalu Rendah (Hipotensi Diastolik)

Meskipun hipertensi lebih sering dibicarakan, tekanan darah diastolik yang sangat rendah (umumnya di bawah 60 mmHg) juga bisa menjadi masalah. Hipotensi diastolik sering dikaitkan dengan penurunan output jantung atau pelebaran pembuluh darah yang berlebihan.

Penyebab hipotensi diastolik bisa termasuk:

Gejala tekanan darah diastolik yang terlalu rendah antara lain pusing, kelelahan ekstrem, dan pingsan. Jika terjadi secara mendadak atau ekstrem, ini memerlukan evaluasi medis segera.

Penanganan dan Langkah Selanjutnya

Jika Anda mendapati tekanan darah diastolik tidak normal secara berulang, langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis menyeluruh. Pengobatan sangat bergantung pada penyebabnya.

Modifikasi Gaya Hidup: Pondasi Pengobatan

Untuk kasus hipertensi diastolik ringan hingga sedang, perubahan gaya hidup sering kali menjadi lini pertahanan pertama:

  1. Diet DASH: Fokus pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan produk susu rendah lemak, sambil membatasi lemak jenuh dan kolesterol.
  2. Batasi Natrium (Garam): Targetkan asupan kurang dari 1500 mg per hari jika Anda memiliki riwayat hipertensi.
  3. Aktivitas Fisik Teratur: Setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu.
  4. Jaga Berat Badan Ideal: Penurunan berat badan sering kali berdampak signifikan menurunkan kedua nilai tekanan darah.

Intervensi Medis

Jika perubahan gaya hidup tidak cukup, dokter mungkin akan meresepkan obat antihipertensi. Pemilihan obat akan mempertimbangkan usia pasien, komorbiditas, dan seberapa besar DBP yang perlu diturunkan. Pemantauan rutin sangat penting untuk memastikan bahwa pengobatan tidak menyebabkan tekanan diastolik menjadi terlalu rendah (hipotensi rebound).

Kesadaran akan nilai diastolik Anda sama pentingnya dengan nilai sistolik. Pemantauan mandiri di rumah menggunakan alat ukur yang terkalibrasi dengan baik sangat dianjurkan untuk mendeteksi fluktuasi sebelum masalah kesehatan serius muncul.

🏠 Homepage