Panduan Tekanan Darah Normal Menurut WHO dan Klasifikasinya

Ilustrasi Representasi Tekanan Darah Sistolik (Atas) Diastolik (Bawah) 120 / 80 mmHg

Tekanan darah adalah ukuran kekuatan jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Pengukuran ini sangat penting untuk menilai kesehatan kardiovaskular seseorang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai badan kesehatan internasional telah menetapkan pedoman standar untuk mengklasifikasikan rentang tekanan darah, yang biasanya disajikan dalam milimeter merkuri (mmHg), terdiri dari tekanan sistolik (angka atas) dan diastolik (angka bawah).

Memahami nilai normal sangat krusial karena penyimpangan yang berkelanjutan dapat mengarah pada kondisi serius seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) atau hipotensi (tekanan darah rendah). Informasi mengenai klasifikasi ini seringkali tersedia dalam dokumen PDF resmi dari WHO atau panduan klinis terkait, meskipun interpretasi dasarnya telah menjadi konsensus global.

Klasifikasi Tekanan Darah Menurut WHO (Umum)

Secara umum, pedoman yang diacu merujuk pada klasifikasi yang membantu dokter dan individu menilai risiko kesehatan. Nilai normal baku yang sering dijadikan acuan adalah kurang dari 120 mmHg untuk sistolik dan kurang dari 80 mmHg untuk diastolik.

Tekanan Darah Optimal/Normal: Sistolik < 120 mmHg DAN Diastolik < 80 mmHg.

Ketika pembacaan mencapai atau melebihi batas tertentu, status tekanan darah akan diklasifikasikan ke dalam kategori yang berbeda. Berikut adalah ringkasan umum dari kategori yang sering digunakan, yang selaras dengan interpretasi WHO mengenai peningkatan risiko:

Mengapa Penting Merujuk pada PDF WHO?

Meskipun ringkasan di atas memberikan kerangka kerja yang baik, penting untuk dicatat bahwa pedoman klinis dapat diperbarui atau disesuaikan berdasarkan populasi tertentu. Dokumen PDF resmi dari WHO atau pedoman yang mereka dukung seringkali mencakup detail metodologi penelitian, kriteria inklusi/eksklusi, dan penyesuaian untuk kelompok usia atau kondisi penyakit tertentu.

Jika Anda mencari dokumen spesifik seperti "tekanan darah normal menurut WHO pdf," Anda biasanya akan diarahkan ke publikasi terbaru mengenai manajemen hipertensi global. Dokumen-dokumen ini sangat rinci dan memberikan dasar ilmiah mengapa batas-batas tersebut ditetapkan.

Mendapatkan hasil pembacaan di luar rentang normal tidak selalu berarti diagnosis hipertensi. Faktor-faktor seperti stres sesaat, aktivitas fisik sebelum pengukuran, atau bahkan posisi tubuh saat mengukur dapat mempengaruhi angka. Oleh karena itu, diagnosis definitif selalu memerlukan serangkaian pengukuran yang dilakukan dalam kondisi yang terkontrol.

Faktor yang Mempengaruhi Pembacaan Tekanan Darah

Tekanan darah adalah pengukuran dinamis. Beberapa variabel eksternal dan internal dapat mengubah angka secara signifikan, yang harus dipertimbangkan saat membandingkan hasil Anda dengan standar WHO:

  1. Usia: Seiring bertambahnya usia, kekakuan pembuluh darah cenderung meningkat, yang dapat meningkatkan tekanan sistolik.
  2. Aktivitas Fisik: Olahraga intensif dapat meningkatkan tekanan darah sementara, tetapi secara rutin menurunkan tekanan istirahat.
  3. Stres dan Emosi: Kecemasan atau ketegangan dapat memicu pelepasan hormon yang menyebabkan lonjakan sementara pada tekanan darah.
  4. Obat-obatan: Beberapa jenis obat, termasuk dekongestan atau pil KB, dapat mempengaruhi pembacaan.
  5. Kondisi Pengukuran: Mengukur segera setelah merokok, minum kafein, atau saat kandung kemih penuh dapat memberikan hasil yang tidak akurat.

Kesimpulannya, mengukur tekanan darah secara teratur adalah langkah preventif yang vital. Mengacu pada standar yang ditetapkan oleh badan kesehatan global seperti WHO memberikan landasan yang kuat untuk memantau kesehatan jantung Anda. Jika hasil Anda konsisten berada di zona "Pra-Hipertensi" atau lebih tinggi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan interpretasi yang paling akurat dan personal, mungkin merujuk pada panduan berbasis PDF resmi mereka.

🏠 Homepage