Memahami Tekanan Darah Terlalu Rendah (Hipotensi)

Simbol Jantung dan Tekanan Darah Rendah Visualisasi abstrak tentang detak jantung yang lemah dan angka tekanan darah yang rendah. Hipotensi

Tekanan darah adalah ukuran kekuatan jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Umumnya, tekanan darah sehat berada di kisaran 120/80 mmHg. Namun, ketika angka ini turun secara signifikan, kondisi yang disebut hipotensi atau tekanan darah terlalu rendah dapat terjadi. Meskipun tekanan darah yang sedikit lebih rendah seringkali dianggap sehat, terutama pada orang yang aktif secara fisik, tekanan darah rendah yang ekstrem dapat menyebabkan gejala mengganggu, bahkan mengancam jiwa jika disebabkan oleh kondisi medis mendasar yang serius.

Apa Batas Tekanan Darah Dianggap Rendah?

Secara umum, tekanan darah dianggap rendah ketika pembacaan sistolik (angka atas) berada di bawah 90 mmHg atau pembacaan diastolik (angka bawah) berada di bawah 60 mmHg. Namun, penting untuk dicatat bahwa diagnosis hipotensi biasanya ditegakkan bukan hanya berdasarkan angka, tetapi juga berdasarkan adanya gejala yang menyertai. Seseorang mungkin memiliki angka 95/60 mmHg tanpa keluhan, namun orang lain bisa pusing hebat pada angka yang sama. Gejala inilah yang menjadi penanda utama apakah tekanan darah rendah tersebut memerlukan perhatian medis.

Gejala Umum dari Tekanan Darah Terlalu Rendah

Ketika suplai darah ke otak dan organ vital berkurang akibat tekanan darah yang anjlok, serangkaian gejala mulai muncul. Mengenali gejala-gejala ini sangat krusial untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Penyebab Tekanan Darah Rendah

Hipotensi bisa bersifat sementara dan tidak berbahaya, atau merupakan gejala dari kondisi kesehatan kronis. Beberapa penyebab tekanan darah terlalu rendah meliputi:

Dehidrasi: Kekurangan cairan mengurangi volume darah dalam tubuh, sehingga tekanan darah turun. Ini sering terjadi saat muntah, diare, atau kurang minum.

Selain dehidrasi, penyebab lain termasuk reaksi alergi berat (anafilaksis), kehilangan darah akibat cedera, masalah jantung (seperti bradikardia atau gagal jantung), masalah endokrin (seperti penyakit Addison atau diabetes), hingga efek samping dari beberapa jenis obat-obatan, khususnya diuretik dan obat tekanan darah tinggi.

Jenis-Jenis Hipotensi Spesifik

Dokter sering mengkategorikan hipotensi berdasarkan pemicu atau waktu terjadinya:

  1. Hipotensi Ortostatik (Postural): Penurunan tekanan darah yang terjadi ketika seseorang berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring. Ini disebabkan oleh kegagalan sistem saraf otonom untuk menyesuaikan tekanan darah secara cepat.
  2. Hipotensi Pasca-prandial: Terjadi 1 hingga 2 jam setelah makan, terutama makanan yang kaya karbohidrat. Darah cenderung mengalir lebih banyak ke saluran pencernaan setelah makan.
  3. Hipotensi yang Dimediasi Saraf (NMH): Terjadi ketika ada kesalahan komunikasi antara jantung dan otak, seringkali dipicu oleh berdiri terlalu lama.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?

Jika Anda mengalami gejala pusing ringan sesekali, cobalah minum air putih dan istirahat sebentar. Namun, jika tekanan darah rendah disertai dengan gejala yang parah, ini memerlukan evaluasi profesional. Segera hubungi layanan darurat jika Anda mengalami:

Penanganan hipotensi sangat bergantung pada penyebab dasarnya. Pada kasus ringan, modifikasi gaya hidup seperti meningkatkan asupan cairan, mengurangi konsumsi alkohol, dan mengelola obat-obatan yang dikonsumsi bisa sangat membantu. Pada kasus yang lebih serius, dokter mungkin perlu menangani penyakit yang mendasarinya untuk menstabilkan tekanan darah Anda agar aliran darah ke seluruh tubuh tetap optimal.

🏠 Homepage