Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang indah dan baik, yang mencerminkan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Setiap nama memiliki makna yang mendalam, yang jika direnungkan dapat meningkatkan rasa cinta, takut, dan harap seorang hamba kepada Sang Pencipta. Mengenal Allah melalui nama-nama-Nya adalah salah satu pilar utama dalam akidah Islam. Dengan memahami Asmaul Husna, kita belajar tentang keagungan, kekuasaan, kasih sayang, dan keadilan Allah SWT. Ini bukan sekadar menghafal daftar nama, melainkan sebuah perjalanan spiritual untuk menyelami sifat-sifat Ilahi yang tak terbatas. Berikut adalah urutan 99 Asmaul Husna beserta arti dan penjelasannya yang dapat menjadi panduan bagi kita semua.
Sifat Ar-Rahman menunjukkan kasih sayang Allah yang meliputi seluruh makhluk-Nya di dunia, baik yang beriman maupun yang tidak. Rahmat ini bersifat umum dan universal, tercermin dalam setiap nikmat yang kita rasakan, seperti udara yang kita hirup, air yang kita minum, dan rezeki yang kita terima. Kasih sayang-Nya mendahului murka-Nya.
Berbeda dengan Ar-Rahman, sifat Ar-Rahim adalah kasih sayang Allah yang khusus diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di akhirat kelak. Ini adalah bentuk rahmat yang abadi, berupa surga dan segala kenikmatannya, sebagai balasan atas keimanan dan amal saleh mereka selama di dunia.
Al-Malik berarti Allah adalah Raja yang sesungguhnya, Pemilik mutlak atas segala sesuatu di langit dan di bumi. Kekuasaan-Nya tidak terbatas oleh waktu, ruang, atau apapun. Dia mengatur kerajaan-Nya dengan kehendak-Nya yang mutlak, tanpa memerlukan bantuan atau pertanggungjawaban kepada siapapun.
Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, cacat, dan sifat-sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Kesucian-Nya adalah mutlak, meliputi Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Tidak ada satu pun yang dapat menandingi atau menyerupai kesucian-Nya.
As-Salam berarti Allah adalah sumber segala kedamaian dan keselamatan. Dia selamat dari segala aib dan kekurangan, dan dari-Nya lah datangnya kesejahteraan bagi seluruh alam. Berdzikir dengan nama ini dapat mendatangkan ketenangan jiwa dan kedamaian hati.
Al-Mu'min memiliki dua makna utama: Dia yang membenarkan para nabi dan rasul-Nya dengan mukjizat, dan Dia yang memberikan rasa aman kepada hamba-hamba-Nya dari segala ketakutan dan kezhaliman. Keamanan sejati hanya berasal dari Allah SWT.
Allah adalah Al-Muhaimin, yang senantiasa mengawasi, menjaga, dan memelihara seluruh makhluk-Nya. Tidak ada satu pun perbuatan, ucapan, atau niat yang luput dari pengawasan-Nya. Dia adalah saksi atas segala sesuatu dan pelindung bagi hamba-Nya yang taat.
Keperkasaan Allah (Al-'Aziz) adalah mutlak dan tidak terkalahkan. Dia memiliki kekuatan yang mampu menundukkan segala sesuatu sesuai kehendak-Nya. Tidak ada yang dapat menghalangi ketetapan-Nya. Keperkasaan-Nya juga berarti kemuliaan yang tak tertandingi.
Al-Jabbar memiliki makna Yang Maha Memaksa, di mana kehendak-Nya pasti terjadi. Dia juga Yang Maha Memperbaiki, yang mampu memperbaiki keadaan hamba-Nya yang hancur dan lemah. Kegagahan-Nya digunakan untuk menegakkan keadilan dan menolong yang tertindas.
Hanya Allah yang berhak memiliki sifat kesombongan atau kebesaran (Kibriya'). Sifat ini menunjukkan keagungan-Nya yang sempurna, yang jauh melampaui segala sesuatu. Bagi makhluk, kesombongan adalah sifat tercela, namun bagi Allah, itu adalah cerminan kebesaran Dzat-Nya.
Al-Khaliq adalah Pencipta yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Setiap atom di alam semesta ini adalah bukti kehebatan-Nya dalam menciptakan. Proses penciptaan-Nya sempurna, terukur, dan penuh dengan hikmah yang luar biasa.
Al-Bari' adalah Dia yang mengadakan, membentuk, dan melepaskan ciptaan-Nya dari satu bentuk ke bentuk lainnya dengan keseimbangan yang sempurna. Dia menciptakan makhluk tanpa cacat, dengan setiap bagian berfungsi sesuai tujuannya. Ini menunjukkan kehalusan dan ketelitian dalam penciptaan-Nya.
Allah adalah Al-Mushawwir, yang memberikan bentuk dan rupa kepada setiap ciptaan-Nya. Perbedaan rupa manusia, hewan, dan tumbuhan adalah bukti kekuasaan-Nya. Dia membentuk rupa janin di dalam rahim sesuai dengan kehendak-Nya yang penuh seni dan kebijaksanaan.
Al-Ghaffar adalah Dia yang senantiasa menutupi dosa dan memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang bertaubat, berulang kali. Tidak peduli seberapa besar dosa seorang hamba, pintu ampunan-Nya selalu terbuka bagi mereka yang kembali kepada-Nya dengan tulus.
Al-Qahhar adalah Dia yang menundukkan segala sesuatu di bawah kekuasaan dan kehendak-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat menentang atau lari dari ketetapan-Nya. Semua tunduk dan patuh pada kekuatan-Nya yang mutlak.
Al-Wahhab adalah Dia yang melimpahkan karunia dan nikmat kepada hamba-Nya tanpa meminta balasan. Pemberian-Nya tidak terhitung dan terus-menerus, mencakup segala kebutuhan makhluk baik yang diminta maupun yang tidak diminta.
Allah adalah Ar-Razzaq, penjamin rezeki bagi seluruh makhluk-Nya. Dari semut terkecil hingga paus terbesar, semuanya mendapatkan rezeki dari-Nya. Rezeki-Nya tidak hanya berupa materi, tetapi juga kesehatan, ilmu, dan keimanan.
Al-Fattah adalah Dia yang membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan rezeki bagi hamba-Nya. Dia juga yang membuka jalan keluar dari setiap kesulitan dan memberikan kemenangan. Ketika Allah membuka sesuatu, tidak ada yang dapat menutupnya.
Ilmu Allah (Al-'Alim) meliputi segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, yang telah, sedang, dan akan terjadi. Tidak ada sehelai daun pun yang jatuh tanpa sepengetahuan-Nya. Ilmu-Nya sempurna dan tidak terbatas.
Al-Qabidh adalah Dia yang menyempitkan atau menahan rezeki, rahmat, atau bahkan ruh (nyawa) sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya. Sifat ini mengajarkan kita untuk bersabar dan introspeksi diri di saat-saat sulit atau sempit.
Sebagai lawan dari Al-Qabidh, Al-Basith adalah Dia yang melapangkan rezeki dan rahmat-Nya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sifat ini mengajarkan kita untuk bersyukur dan tidak sombong ketika mendapatkan kelapangan dan kemudahan.
Al-Khafidh adalah Dia yang merendahkan derajat orang-orang yang sombong, durhaka, dan menentang kebenaran. Perendahan ini bisa terjadi di dunia maupun di akhirat, sebagai bentuk keadilan-Nya yang sempurna.
Ar-Rafi' adalah Dia yang meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertaqwa. Ketinggian derajat ini bisa berupa kemuliaan di dunia dan kedudukan yang tinggi di surga kelak.
Al-Mu'izz adalah Dia yang memberikan kemuliaan dan kehormatan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, terutama mereka yang taat kepada-Nya. Kemuliaan sejati adalah kemuliaan yang datang dari Allah, bukan dari penilaian manusia.
Al-Mudzill adalah Dia yang memberikan kehinaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, terutama mereka yang ingkar dan menentang perintah-Nya. Kehinaan ini adalah balasan yang setimpal atas kesombongan dan kedurhakaan mereka.
Pendengaran Allah (As-Sami') meliputi segala suara, baik yang diucapkan dengan lisan, dibisikkan, maupun yang terlintas di dalam hati. Tidak ada suara sekecil apapun yang terlewat dari pendengaran-Nya yang sempurna dan tak terbatas.
Penglihatan Allah (Al-Bashir) meliputi segala sesuatu yang ada, dari yang terbesar hingga yang terkecil. Dia melihat semut hitam di atas batu hitam di tengah malam yang gelap. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari pandangan-Nya.
Al-Hakam adalah Hakim yang paling adil. Hukum dan ketetapan-Nya adalah yang terbaik dan paling bijaksana. Keputusan-Nya tidak dapat diganggu gugat dan pasti mengandung kebaikan, meskipun terkadang hikmahnya tidak langsung kita pahami.
Keadilan Allah (Al-'Adl) adalah sempurna. Dia tidak pernah berbuat zhalim kepada hamba-Nya. Setiap balasan, baik pahala maupun siksa, diberikan sesuai dengan perbuatan dan tidak akan pernah tertukar atau salah sasaran. Keadilan-Nya mutlak dan menyeluruh.
Al-Lathif berarti Yang Maha Lembut dan Halus. Kelembutan-Nya terwujud dalam cara-Nya memberikan rezeki dan pertolongan dari arah yang tidak terduga. Pengetahuan-Nya juga sangat halus, mampu menjangkau hal-hal yang paling tersembunyi.
Al-Khabir adalah Dia yang mengetahui secara mendalam segala urusan, termasuk yang tersembunyi di lubuk hati. Pengetahuan-Nya mencakup hakikat segala sesuatu. Tidak ada rahasia yang bisa disembunyikan dari-Nya.
Al-Halim adalah Dia yang tidak tergesa-gesa dalam memberikan hukuman kepada hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Sifat penyantun-Nya menunjukkan betapa besar kesabaran dan kasih sayang-Nya.
Keagungan Allah (Al-'Azhim) tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran manusia. Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya Maha Agung. Seluruh alam semesta ini terasa sangat kecil jika dibandingkan dengan keagungan-Nya yang tak terbatas.
Serupa dengan Al-Ghaffar, Al-Ghafur juga berarti Maha Pengampun. Nama ini lebih menekankan pada kualitas dan kuantitas ampunan-Nya yang sangat luas, mampu menghapuskan dosa-dosa besar sekalipun bagi hamba yang bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Asy-Syakur adalah Dia yang menghargai dan membalas setiap amal kebaikan hamba-Nya, sekecil apapun itu, dengan balasan yang berlipat ganda. Dia tidak pernah menyia-nyiakan amal shaleh dan rasa syukur hamba-Nya.
Ketinggian Allah (Al-'Aliyy) adalah mutlak, baik dari segi Dzat, kedudukan, maupun kekuasaan. Dia berada di atas segala ciptaan-Nya, tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Ketinggian-Nya menunjukkan kesempurnaan dan keagungan-Nya.
Al-Kabir berarti Yang Maha Besar. Kebesaran-Nya meliputi segala aspek, melebihi apapun yang dapat dibayangkan oleh makhluk. Ucapan "Allahu Akbar" adalah pengakuan kita atas kebesaran-Nya yang tiada tara.
Al-Hafizh adalah Dia yang menjaga dan memelihara langit, bumi, dan segala isinya agar tetap berjalan sesuai dengan tatanan yang telah Dia tetapkan. Dia juga menjaga amal perbuatan hamba-Nya dan melindungi orang-orang beriman dari keburukan.
Al-Muqit adalah Dia yang memberikan makanan dan kecukupan bagi seluruh makhluk-Nya. Dia mengatur dan membagikan rezeki sesuai dengan kebutuhan masing-masing, baik jasmani maupun rohani.
Al-Hasib adalah Dia yang akan menghitung seluruh amal perbuatan manusia di hari kiamat dengan sangat teliti dan adil. Perhitungan-Nya sangat cepat dan tepat. Nama ini juga berarti Yang Maha Mencukupi, di mana cukuplah Allah sebagai penolong.
Al-Jalil menunjukkan keluhuran dan keagungan Dzat Allah. Sifat-sifat-Nya penuh dengan kemuliaan dan kebesaran yang membuat siapapun yang merenungkannya akan merasakan kekerdilan dirinya di hadapan Sang Pencipta.
Kedermawanan Allah (Al-Karim) tidak ada batasnya. Dia memberi tanpa diminta, dan memaafkan kesalahan tanpa diungkit. Kemurahan-Nya meliputi semua makhluk, dan Dia senang melihat hamba-Nya yang juga bersifat pemurah.
Ar-Raqib adalah Dia yang senantiasa mengawasi setiap gerak-gerik dan isi hati makhluk-Nya. Tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya. Kesadaran akan sifat ini akan mendorong seorang hamba untuk selalu berhati-hati dalam bertindak.
Al-Mujib adalah Dia yang menjawab dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Dia dekat dengan orang yang berdoa, mendengar permohonan mereka, dan mengabulkannya sesuai dengan cara dan waktu yang terbaik menurut ilmu-Nya.
Keluasan Allah (Al-Wasi') meliputi segala sesuatu. Rahmat-Nya luas, ilmu-Nya luas, karunia-Nya luas, dan kerajaan-Nya pun sangat luas. Tidak ada batasan bagi kekuasaan dan pemberian-Nya.
Setiap perbuatan, perintah, dan larangan Allah (Al-Hakim) selalu dilandasi oleh hikmah dan kebijaksanaan yang sempurna. Dia menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang paling tepat. Terkadang manusia tidak mampu memahami hikmah di balik suatu kejadian, namun pasti ada kebaikan di dalamnya.
Al-Wadud adalah Dia yang mencintai hamba-hamba-Nya yang shaleh dan dicintai oleh mereka. Cinta-Nya adalah cinta yang murni dan penuh kasih. Dia menanamkan rasa cinta di antara manusia sebagai bagian dari rahmat-Nya.
Ketinggian dan kemuliaan Allah (Al-Majid) adalah sempurna dan tak tertandingi. Dia memiliki semua sifat kesempurnaan dan keagungan. Kemuliaan-Nya terpancar dalam setiap ciptaan dan ketetapan-Nya.
Al-Ba'its adalah Dia yang akan membangkitkan seluruh manusia dari kubur mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat dan mengutus para rasul untuk memberi petunjuk.
Asy-Syahid adalah Saksi atas segala sesuatu. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya. Dia menyaksikan semua perbuatan makhluk-Nya, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi, dan akan menjadi saksi di hari pembalasan.
Allah adalah Al-Haqq, satu-satunya Dzat yang keberadaan-Nya adalah mutlak dan pasti. Segala sesuatu selain-Nya adalah fana. Ajaran, janji, dan ancaman-Nya adalah kebenaran yang tidak mengandung keraguan sedikitpun.
Al-Wakil adalah tempat terbaik untuk berserah diri. Dia yang mengatur segala urusan makhluk-Nya dengan sempurna. Siapa saja yang bertawakal kepada-Nya, maka cukuplah Allah sebagai pelindung dan penjamin urusannya.
Kekuatan Allah (Al-Qawiyy) adalah sempurna dan tidak terbatas. Tidak ada yang dapat melemahkan-Nya. Kekuatan seluruh makhluk jika digabungkan tidak akan bisa menandingi sedikit pun dari kekuatan-Nya.
Al-Matin berarti Yang Maha Kokoh dalam kekuatan-Nya. Kekuatan-Nya tidak pernah berkurang atau melemah. Kekokohan-Nya menunjukkan bahwa Dia tidak membutuhkan bantuan dari siapapun dan tidak terpengaruh oleh apapun.
Al-Waliyy adalah Pelindung dan Penolong bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, membimbing mereka, dan menolong mereka dalam menghadapi kesulitan.
Allah adalah Al-Hamid, Dzat yang berhak atas segala pujian. Dia terpuji dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya, baik ketika memberi nikmat maupun saat memberi ujian. Segala puji di langit dan di bumi hanyalah milik-Nya.
Al-Muhshi adalah Dia yang menghitung segala sesuatu dengan sangat detail. Tidak ada satu pun ciptaan, perbuatan, atau kejadian yang luput dari perhitungan-Nya. Ilmu-Nya meliputi jumlah setiap atom di alam semesta.
Al-Mubdi' adalah Dia yang memulai penciptaan dari ketiadaan, tanpa ada contoh sebelumnya. Setiap penciptaan adalah bukti kehebatan-Nya dalam memulai sesuatu yang baru.
Al-Mu'id adalah Dia yang akan mengembalikan kehidupan kepada makhluk yang telah mati. Sebagaimana Dia mampu memulai penciptaan, maka mengembalikannya adalah perkara yang lebih mudah bagi-Nya. Ini adalah janji akan adanya hari kebangkitan.
Al-Muhyi adalah Dia yang memberikan kehidupan kepada segala sesuatu yang hidup. Dia menghidupkan tanah yang mati dengan air hujan, dan menghidupkan hati yang mati dengan hidayah dan keimanan.
Al-Mumit adalah satu-satunya Dzat yang berkuasa untuk mencabut nyawa atau mematikan setiap makhluk yang hidup. Kematian adalah ketetapan-Nya yang pasti akan dialami oleh setiap yang bernyawa.
Allah adalah Al-Hayy, Dzat yang hidup kekal abadi, tidak didahului oleh ketiadaan dan tidak akan diakhiri oleh kematian. Kehidupan-Nya sempurna dan menjadi sumber kehidupan bagi seluruh makhluk.
Al-Qayyum adalah Dia yang berdiri sendiri, tidak bergantung pada apapun, dan segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia yang mengurus dan mengatur seluruh alam semesta secara terus-menerus tanpa merasa lelah atau mengantuk.
Al-Wajid adalah Dia yang menemukan apa saja yang Dia kehendaki, dan Dia tidak pernah kehilangan apapun. Makna lainnya adalah Dia Maha Kaya dan tidak memiliki kekurangan sedikit pun.
Serupa dengan Al-Majid sebelumnya, nama ini juga menekankan pada kemuliaan dan keagungan Allah yang sempurna, yang memiliki segala kehormatan dan kebesaran. (Catatan: Terkadang ada sedikit perbedaan dalam urutan atau nama, namun makna kemuliaan tetap sama).
Al-Wahid berarti Allah adalah Satu-satunya, tidak ada Tuhan selain Dia. Dia tunggal dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Ini adalah inti dari ajaran tauhid.
Al-Ahad lebih dalam maknanya dari Al-Wahid. Ia menekankan keesaan mutlak yang tidak dapat dibagi-bagi. Allah itu Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.
Ash-Shamad adalah Dzat yang menjadi tumpuan dan tempat bergantung bagi seluruh makhluk dalam memenuhi segala kebutuhan mereka, sementara Dia sendiri tidak membutuhkan apapun.
Al-Qadir adalah Dia yang memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Kekuasaan-Nya atas segala sesuatu adalah mutlak.
Al-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Ini menunjukkan kekuasaan Allah yang sangat sempurna dan mencakup segala-galanya, yang mampu menentukan dan mengatur segala urusan dengan kekuasaan-Nya yang tak terbatas.
Al-Muqaddim adalah Dia yang berkuasa untuk mendahulukan apa yang Dia kehendaki, baik dalam hal waktu, tempat, maupun kedudukan, sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya.
Al-Mu'akhkhir adalah Dia yang berkuasa untuk mengakhirkan atau menunda apa yang Dia kehendaki. Dia menunda hukuman bagi yang berdosa untuk memberi kesempatan bertaubat, dan menunda beberapa nikmat untuk waktu yang lebih tepat.
Al-Awwal berarti tidak ada sesuatu pun sebelum Allah. Dia adalah awal dari segala sesuatu, yang ada tanpa permulaan. Keberadaan-Nya azali.
Al-Akhir berarti tidak ada sesuatu pun setelah Allah. Ketika semua makhluk hancur, Dia tetap ada, kekal abadi tanpa akhir.
Az-Zhahir berarti keberadaan Allah sangat nyata melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya yang tersebar di seluruh alam semesta. Tidak ada yang lebih nyata dari keberadaan-Nya.
Al-Bathin berarti Dzat Allah itu ghaib, tidak dapat dijangkau oleh panca indera makhluk. Dia tersembunyi, namun ilmu-Nya meliputi segala sesuatu yang tersembunyi.
Al-Wali adalah Penguasa tunggal yang memerintah dan mengatur segala urusan ciptaan-Nya. Kekuasaan-Nya mutlak dan pemerintahan-Nya penuh dengan keadilan dan kebijaksanaan.
Al-Muta'ali menunjukkan ketinggian Allah yang sempurna, yang suci dari segala sifat makhluk dan terbebas dari segala kekurangan. Ketinggian-Nya melampaui segala pemikiran dan imajinasi.
Al-Barr adalah sumber segala kebaikan. Kebaikan dan kedermawanan-Nya sangat luas, dilimpahkan kepada seluruh makhluk, baik yang taat maupun yang durhaka, sebagai bentuk kasih sayang-Nya yang tak terbatas.
At-Tawwab adalah Dia yang senantiasa menerima taubat hamba-Nya. Dia yang memberi inspirasi untuk bertaubat dan kemudian menerima taubat itu. Pintu taubat-Nya selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin kembali ke jalan-Nya.
Al-Muntaqim adalah Dia yang memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat dosa dan melampaui batas, setelah semua peringatan diabaikan. Balasan-Nya adalah bentuk keadilan-Nya yang sempurna.
Al-'Afuww adalah Dia yang memaafkan kesalahan dan menghapus dosa-dosa hamba-Nya. Pemaafan-Nya lebih luas dari sekedar pengampunan; ia menghapus catatan dosa seolah-olah tidak pernah terjadi.
Ar-Ra'uf adalah Dia yang memiliki belas kasihan yang sangat dalam. Kasih sayang-Nya mencegah hamba-Nya dari tertimpa musibah yang berat dan selalu memberikan kemudahan di atas kesulitan.
Malikul Mulk adalah Pemilik mutlak dari seluruh kerajaan di langit dan di bumi. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Dia kehendaki. Segala sesuatu berada dalam genggaman-Nya.
Nama ini menunjukkan bahwa Allah adalah Dzat yang memiliki segala keagungan, kebesaran, dan kemuliaan. Dia juga yang melimpahkan kemuliaan dan karunia kepada hamba-hamba-Nya.
Al-Muqsith adalah Dia yang menegakkan keadilan di antara hamba-hamba-Nya. Keadilan-Nya sempurna, memastikan bahwa tidak ada yang dizhalimi dan setiap hak akan dikembalikan kepada pemiliknya.
Al-Jami' adalah Dia yang akan mengumpulkan seluruh manusia pada hari kiamat di satu tempat untuk dihisab. Dia juga yang mengumpulkan berbagai hal yang saling berlawanan di dalam ciptaan-Nya.
Kekayaan Allah (Al-Ghaniyy) adalah mutlak. Dia tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya, sementara semua makhluk sangat membutuhkan-Nya. Perbendaharaan-Nya tidak akan pernah habis.
Al-Mughni adalah Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Kekayaan sejati adalah kekayaan hati (rasa cukup), dan itu adalah anugerah dari-Nya.
Al-Mani' adalah Dia yang mencegah terjadinya sesuatu atau menahan karunia-Nya dari seseorang, semua itu berdasarkan hikmah-Nya. Pencegahan-Nya bisa jadi merupakan bentuk perlindungan dari keburukan.
Ad-Darr adalah Dia yang berkuasa untuk menimpakan mudharat atau kesulitan kepada siapa pun yang Dia kehendaki, sebagai ujian, teguran, atau hukuman, sesuai dengan keadilan dan kebijaksanaan-Nya.
An-Nafi' adalah sumber segala manfaat dan kebaikan. Tidak ada manfaat yang bisa diperoleh kecuali dengan izin-Nya. Segala kebaikan yang kita rasakan berasal dari-Nya.
An-Nur adalah cahaya langit dan bumi. Dia yang memberikan cahaya petunjuk (iman) ke dalam hati hamba-Nya, dan menerangi alam semesta dengan cahaya-Nya. Tanpa cahaya-Nya, semua akan berada dalam kegelapan.
Al-Hadi adalah Dia yang memberikan petunjuk kepada hamba-Nya menuju jalan kebenaran. Hidayah adalah karunia terbesar, dan hanya Allah yang mampu membukakan hati seseorang untuk menerimanya.
Al-Badi' adalah Pencipta yang tiada bandingannya. Dia menciptakan langit dan bumi dengan keindahan yang sempurna tanpa ada contoh sebelumnya. Setiap ciptaan-Nya adalah sebuah karya seni yang agung.
Al-Baqi adalah Dzat yang keberadaan-Nya kekal abadi. Sementara segala sesuatu akan hancur dan binasa, hanya Dzat Allah yang akan tetap kekal selamanya.
Al-Warits adalah Pewaris yang sesungguhnya. Ketika semua makhluk telah tiada, segala sesuatu akan kembali kepada-Nya, karena Dialah Pemilik sejati dari langit, bumi, dan segala isinya.
Ar-Rasyid adalah Dia yang Maha Cerdas dan Pandai dalam segala tindakan dan pengaturan-Nya. Petunjuk-Nya selalu lurus dan membawa kepada kebenaran. Siapa yang mengikuti petunjuk-Nya tidak akan pernah tersesat.
Ash-Shabur adalah Dia yang Maha Sabar, tidak tergesa-gesa dalam menghukum para pelaku maksiat. Kesabaran-Nya memberi mereka waktu untuk menyadari kesalahan dan bertaubat. Dia sabar dalam menjalankan ketetapan-Nya sesuai waktu yang paling tepat.