Panduan Lengkap 16 Mata Angin dan Derajatnya

Navigasi, baik di darat, laut, maupun udara, sangat bergantung pada pemahaman arah. Konsep dasar dalam navigasi adalah mata angin, yaitu petunjuk arah yang digunakan untuk menentukan posisi relatif suatu objek terhadap objek lain. Secara tradisional, kita mengenal empat mata angin utama: Utara (U), Timur (T), Selatan (S), dan Barat (B). Namun, dalam konteks yang lebih presisi, terutama dalam kartografi dan pelayaran, sistem ini dikembangkan menjadi 16 mata angin, yang masing-masing memiliki nilai derajat spesifik berdasarkan kompas 360 derajat.

Pengenalan Derajat Kompas

Sistem derajat pada kompas berputar searah jarum jam, dimulai dari Utara sebagai 0° (atau 360°). Timur berada pada 90°, Selatan pada 180°, dan Barat pada 270°. Pembagian 360 derajat ini memungkinkan penentuan arah yang sangat akurat. Untuk membagi lingkaran penuh menjadi 16 bagian yang sama, setiap langkah memiliki selisih sudut sebesar 360° / 16 = 22.5°.

Visualisasi 16 Mata Angin

Berikut adalah representasi visual dari 16 mata angin yang membagi lingkaran kompas secara merata:

Diagram 16 Mata Angin pada Kompas U (0°) T (90°) S (180°) B (270°) T.U (45°) T.S (135°) B.S (225°) B.U (315°) 22.5°

Tabel Lengkap 16 Mata Angin dan Derajatnya

Pembagian 16 arah ini menghasilkan interval 22.5 derajat antara setiap arah. Ini adalah sistem yang sangat umum digunakan dalam navigasi maritim dan penerbangan awal, dan masih relevan dalam pemetaan presisi.

No. Singkatan Nama Lengkap Derajat (°)
1UUtara0 / 360
2U.TUtara Timur Laut22.5
3TTimur Laut45
4T.TTimur Timur Laut67.5
5TTimur90
6T.TTimur Tenggara112.5
7TTenggara135
8T.STenggara Selatan157.5
9SSelatan180
10S.BSelatan Barat Daya202.5
11BBarat Daya225
12B.BBarat Barat Daya247.5
13BBarat270
14B.UBarat Laut292.5
15UBarat Laut315
16U.BUtara Barat Laut337.5

Kategori Mata Angin dalam Sistem 16 Arah

Sistem 16 mata angin ini dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat presisi utamanya:

  1. Mata Angin Utama (4 Arah): Ini adalah titik kardinal dasar: Utara (U), Timur (T), Selatan (S), dan Barat (B). Masing-masing mewakili 1/4 lingkaran penuh (90 derajat).
  2. Mata Angin Sekunder (4 Arah Intermediet): Ini adalah arah yang berada tepat di antara dua arah utama, yaitu 45°, 135°, 225°, dan 315°. Contohnya adalah Timur Laut (T.U).
  3. Mata Angin Tersier (8 Arah Tambahan): Ini adalah arah yang berada di antara mata angin utama dan sekunder, yang masing-masing berjarak 22.5° dari tetangganya. Misalnya, arah Timur Timur Laut (T.T) berada 22.5° dari Timur Laut (45°) menuju Timur (90°).

Pemahaman mengenai sistem 16 mata angin ini sangat krusial. Ketika navigasi membutuhkan akurasi yang lebih tinggi daripada hanya sekadar ‘timur laut’, penggunaan derajat menjadi wajib. Misalnya, dalam pengukuran geospasial atau dalam menentukan vektor pergerakan pesawat terbang, toleransi kesalahan sangat kecil, sehingga pembagian 22.5° ini memberikan lapisan detail yang diperlukan untuk komunikasi arah yang efektif dan aman. Secara keseluruhan, 16 mata angin memberikan deskripsi arah yang komprehensif tanpa harus bergantung sepenuhnya pada pembacaan derajat yang berkelanjutan.

🏠 Homepage