Ilustrasi sirkulasi darah yang stabil.
Darah rendah, atau hipotensi, adalah kondisi ketika tekanan darah turun di bawah batas normal (umumnya di bawah 90/60 mmHg). Meskipun pada beberapa orang ini adalah kondisi normal, bagi yang lain, ini dapat menyebabkan gejala mengganggu seperti pusing, pandangan kabur, kelelahan, bahkan pingsan. Mengelola tekanan darah rendah memerlukan pendekatan gaya hidup yang disiplin dan terencana. Memahami cara supaya tidak darah rendah adalah kunci untuk menjaga kualitas hidup yang optimal.
Salah satu penyebab paling umum dari tekanan darah rendah adalah dehidrasi. Ketika tubuh kekurangan cairan, volume darah menurun drastis, yang secara otomatis menurunkan tekanan. Untuk mencegah hal ini, asupan cairan harus diprioritaskan.
Berbeda dengan penderita hipertensi, orang dengan darah rendah sering kali dianjurkan untuk mengonsumsi garam sedikit lebih banyak. Natrium membantu tubuh menahan cairan, sehingga meningkatkan volume darah dan tekanan. Namun, ini harus dilakukan secara bijak dan di bawah pengawasan profesional kesehatan.
Tambahkan sedikit garam ekstra pada makanan Anda, atau konsumsi makanan ringan yang mengandung natrium seperti acar atau sup kaldu. Jangan berlebihan, fokuslah pada peningkatan asupan natrium secara moderat dan konsisten.
Beberapa penyesuaian diet dapat membantu menstabilkan tekanan darah sepanjang hari:
Salah satu gejala paling khas dari darah rendah adalah pusing yang terjadi ketika berdiri terlalu cepat (Hipotensi Ortostatik). Ini terjadi karena gravitasi menarik darah ke kaki saat Anda bangkit.
Untuk mengatasinya, terapkan langkah-langkah berikut:
Pakaian yang terlalu ketat di area perut, pinggang, atau kaki dapat menghambat aliran darah kembali ke jantung. Pilihlah pakaian yang longgar dan nyaman, terutama saat cuaca panas. Selain itu, olahraga teratur sangat penting, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati.
Latihan aerobik ringan seperti berjalan kaki atau berenang membantu meningkatkan fungsi jantung dan sirkulasi secara keseluruhan. Selalu mulai sesi olahraga secara perlahan dan pastikan Anda terhidrasi dengan baik sebelum dan sesudah beraktivitas. Hindari olahraga intensitas tinggi yang dapat memicu dehidrasi cepat.
Kelelahan kronis dan stres dapat memperburuk gejala tekanan darah rendah. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam. Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu mengatur sistem saraf otonom, yang berperan penting dalam regulasi tekanan darah.
Meskipun banyak kasus darah rendah dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala sering muncul atau sangat mengganggu. Dokter perlu menyingkirkan kemungkinan penyebab medis yang lebih serius, seperti masalah jantung, gangguan endokrin, atau efek samping obat-obatan tertentu. Jangan pernah mengabaikan gejala pingsan yang berulang. Penanganan yang tepat selalu dimulai dari diagnosis yang akurat. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara konsisten, Anda dapat menjaga tekanan darah tetap pada level yang sehat dan mengurangi risiko gejala tidak menyenangkan yang disebabkan oleh hipotensi.