-
الرحمن1. Ar-Rahman
Yang Maha PengasihAr-Rahman adalah sifat kasih Allah yang paling luas dan universal. Rahmat-Nya di dunia ini mencakup seluruh makhluk tanpa terkecuali, baik yang beriman maupun yang ingkar, manusia, hewan, tumbuhan, dan seluruh alam semesta. Sinar matahari, udara yang kita hirup, air yang menyegarkan, dan rezeki yang melimpah adalah wujud nyata dari sifat Ar-Rahman. Kasih sayang ini tidak mensyaratkan ketaatan; ini adalah anugerah murni dari-Nya sebagai Pencipta kepada ciptaan-Nya. Merenungkan nama ini mengajarkan kita untuk memiliki welas asih kepada semua makhluk tanpa memandang latar belakang mereka, mencerminkan setetes dari lautan kasih-Nya.
-
الرحيم2. Ar-Rahim
Yang Maha PenyayangBerbeda dengan Ar-Rahman, Ar-Rahim adalah sifat sayang Allah yang khusus dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat, terutama di akhirat kelak. Ini adalah kasih sayang yang bersifat abadi, berupa pahala, ampunan, petunjuk, dan kenikmatan surga. Jika Ar-Rahman adalah hujan yang turun di mana saja, maka Ar-Rahim adalah mata air jernih yang hanya bisa diminum oleh mereka yang berjalan di jalan-Nya. Memahami Ar-Rahim memotivasi seorang mukmin untuk terus beribadah dan berbuat baik, karena ia yakin bahwa setiap usahanya akan dibalas dengan kasih sayang istimewa dari Allah.
-
الملك3. Al-Malik
Yang Maha Merajai / MenguasaiAl-Malik berarti Raja yang memiliki kekuasaan mutlak dan sempurna atas segala sesuatu. Kerajaan-Nya tidak terbatas oleh ruang dan waktu, dan kekuasaan-Nya tidak memerlukan bantuan atau perantara. Dia mengatur alam semesta dengan kehendak-Nya yang mutlak. Semua raja dan penguasa di dunia ini hanyalah peminjam kekuasaan yang bersifat sementara dan sangat terbatas. Dengan menyadari bahwa Allah adalah Al-Malik, hati menjadi tenang karena tahu bahwa segala urusan berada dalam genggaman Raja Yang Maha Adil dan Bijaksana. Ini juga mengajarkan kita untuk tidak sombong dengan jabatan atau kekuasaan duniawi yang kita miliki.
-
القدوس4. Al-Quddus
Yang Maha SuciAl-Quddus menunjukkan kesucian Allah yang absolut, bebas dari segala bentuk kekurangan, cacat, aib, atau keserupaan dengan makhluk-Nya. Kesucian-Nya mencakup Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Tidak ada satu pun pikiran buruk atau sifat negatif yang dapat dinisbatkan kepada-Nya. Dia Suci dari kebutuhan, dari rasa lelah, dari ketidaktahuan, dan dari segala hal yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Mengimani Al-Quddus mendorong kita untuk senantiasa menyucikan hati dan pikiran dari niat-niat buruk, serta menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang kotor dan tercela, dalam upaya mendekatkan diri kepada Dzat Yang Maha Suci.
-
السلام5. As-Salam
Yang Maha Memberi KesejahteraanAs-Salam berarti sumber dari segala kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan. Dzat-Nya selamat dari segala aib, dan dari-Nya lah datang keselamatan bagi para hamba-Nya di dunia dan akhirat. Setiap rasa aman yang kita rasakan, setiap terhindarnya kita dari bahaya, adalah manifestasi dari nama As-Salam. Surga disebut sebagai "Darussalam" (Negeri Kedamaian) karena di sanalah puncak kesejahteraan abadi yang bersumber dari-Nya. Meneladani sifat ini berarti kita harus menjadi penebar kedamaian di muka bumi, menghindari konflik, dan memberikan rasa aman kepada orang-orang di sekitar kita.
-
المؤمن6. Al-Mu'min
Yang Maha Memberi KeamananAl-Mu'min memiliki dua makna utama. Pertama, Dia adalah sumber keamanan yang hakiki. Dia yang menenangkan hati para hamba-Nya dari rasa takut dan cemas. Keamanan dari bencana, kezaliman, dan ketakutan akan masa depan hanya datang dari-Nya. Kedua, Al-Mu'min berarti Yang Maha Membenarkan. Dia membenarkan janji-janji-Nya kepada para nabi dan orang-orang beriman. Dia juga yang memberikan iman ke dalam hati manusia. Ketika kita merasa cemas, mengingat Allah sebagai Al-Mu'min akan memberikan ketenangan jiwa yang luar biasa, karena kita menyerahkan segala urusan kepada Penjamin Keamanan yang sesungguhnya.
-
المهيمن7. Al-Muhaimin
Yang Maha Memelihara / MengawasiAl-Muhaimin berarti Allah adalah Pengawas dan Pemelihara segala sesuatu. Pengawasan-Nya meliputi segala gerak-gerik, ucapan, bahkan apa yang tersembunyi di dalam hati. Tidak ada satu pun daun yang jatuh tanpa sepengetahuan-Nya. Dia memelihara alam semesta agar tetap berjalan dalam keteraturan, dan Dia memelihara amal perbuatan hamba-hamba-Nya untuk diberikan balasan yang adil. Kesadaran bahwa kita selalu berada di bawah pengawasan Al-Muhaimin akan melahirkan sifat mawas diri (muraqabah), yang membuat kita senantiasa berhati-hati dalam bertindak dan berucap, baik saat sendiri maupun di tengah keramaian.
-
العزيز8. Al-'Aziz
Yang Maha PerkasaAl-'Aziz menunjukkan keperkasaan dan kekuatan Allah yang tak terkalahkan. Dia tidak pernah dapat dikalahkan, dilemahkan, atau ditundukkan oleh siapapun. Keperkasaan-Nya sempurna, tidak disertai dengan kezaliman atau kesewenang-wenangan, melainkan diimbangi dengan hikmah (Al-Hakim) dan kasih sayang (Ar-Rahim). Dengan keperkasaan-Nya, Dia melindungi para wali-Nya dan menghinakan musuh-musuh-Nya. Mengimani Al-'Aziz memberikan rasa percaya diri dan keberanian kepada seorang mukmin untuk menghadapi tantangan hidup, karena ia bersandar pada Dzat Yang Maha Perkasa, yang tidak ada kekuatan lain yang mampu menandingi-Nya.
-
الجبار9. Al-Jabbar
Yang Kehendak-Nya Tidak Dapat DiingkariAl-Jabbar memiliki tiga makna yang saling melengkapi. Pertama, Yang Maha Memaksa, di mana kehendak-Nya pasti terjadi dan tidak ada yang bisa menghalangi-Nya. Kedua, Yang Maha Tinggi dan Agung, yang segala sesuatu tunduk di hadapan-Nya. Ketiga, Yang Maha Memperbaiki, seperti memperbaiki tulang yang patah. Dia memperbaiki keadaan hamba-Nya yang sedang kesulitan, menyembuhkan yang sakit, dan mengentaskan yang miskin. Nama ini mengajarkan kita untuk tunduk sepenuhnya pada ketetapan Allah, sekaligus menumbuhkan harapan bahwa Allah, dengan kekuasaan-Nya, mampu memperbaiki segala urusan kita yang tampak rumit dan mustahil.
-
المتكبر10. Al-Mutakabbir
Yang Maha Megah / Memiliki KebesaranAl-Mutakabbir adalah Dzat yang memiliki segala kebesaran dan kesombongan yang hakiki. Sifat sombong hanya pantas dimiliki oleh-Nya karena Dia adalah Pencipta yang sempurna, sementara semua makhluk adalah ciptaan yang penuh dengan kekurangan. Kesombongan pada makhluk adalah sifat tercela karena mereka menyombongkan sesuatu yang bukan miliknya. Merenungkan nama Al-Mutakabbir akan membersihkan hati kita dari penyakit sombong dan takabur. Kita akan sadar betapa kecilnya diri kita di hadapan keagungan Allah, sehingga yang muncul adalah sikap rendah hati (tawadhu) dan pengakuan atas kebesaran-Nya.
-
الخالق11. Al-Khaliq
Yang Maha PenciptaAl-Khaliq adalah Pencipta yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, dengan ukuran dan takdir yang telah ditentukan-Nya. Proses penciptaan-Nya sempurna, tanpa memerlukan contoh atau model sebelumnya. Dari galaksi yang maha luas hingga partikel terkecil yang tak terlihat, semuanya adalah hasil karya cipta Al-Khaliq. Memahami nama ini akan menumbuhkan rasa takjub dan syukur atas keindahan dan keteraturan alam semesta. Hal ini juga menegaskan bahwa hanya Dia yang berhak disembah, karena hanya Dia-lah Sang Pencipta, sementara selain-Nya adalah ciptaan.
-
البارئ12. Al-Bari'
Yang Maha Mengadakan / MelepaskanAl-Bari' adalah tahap selanjutnya setelah Al-Khaliq. Jika Al-Khaliq adalah merencanakan dan mentakdirkan, maka Al-Bari' adalah yang mengadakan atau merealisasikan ciptaan tersebut dari tidak ada menjadi ada. Dia menciptakan makhluk dengan seimbang, serasi, dan tanpa cacat. Setiap organ dalam tubuh manusia, setiap ekosistem di alam, menunjukkan kesempurnaan ciptaan Al-Bari'. Nama ini juga berarti Yang Melepaskan, yakni melepaskan makhluk-Nya dari kekurangan dan ketidakseimbangan. Merenungkan Al-Bari' membuat kita semakin mengagumi detail dan kesempurnaan dalam setiap ciptaan-Nya.
-
المصور13. Al-Musawwir
Yang Maha Membentuk RupaAl-Musawwir adalah Dzat yang memberikan bentuk dan rupa (shurah) yang spesifik dan unik bagi setiap ciptaan-Nya. Setelah direncanakan oleh Al-Khaliq dan diadakan oleh Al-Bari', Al-Musawwir-lah yang membentuknya. Perhatikanlah bagaimana tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari yang sama persis, atau bagaimana setiap kepingan salju memiliki bentuk kristal yang berbeda. Ini adalah bukti kekuasaan Al-Musawwir. Mengimani nama ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas bentuk fisik yang telah Allah berikan dan tidak mencelanya, karena itu adalah bentuk terbaik yang telah dirancang oleh Sang Maha Pembentuk Rupa.
-
الغفار14. Al-Ghaffar
Yang Maha PengampunAl-Ghaffar berasal dari kata "ghafara" yang berarti menutupi. Allah sebagai Al-Ghaffar adalah Dia yang senantiasa menutupi dosa-dosa dan kesalahan hamba-Nya, lagi dan lagi. Bentuk kata "Ghaffar" menunjukkan pengampunan yang berulang-ulang. Tidak peduli seberapa sering seorang hamba jatuh dalam kesalahan, selama ia kembali dengan taubat yang tulus, pintu ampunan Al-Ghaffar selalu terbuka. Nama ini memberikan harapan yang luar biasa bagi para pendosa, mendorong mereka untuk tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah dan untuk terus-menerus memohon ampunan-Nya.
-
القهار15. Al-Qahhar
Yang Maha Memaksa / MenundukkanAl-Qahhar adalah Dzat yang menundukkan segala sesuatu di bawah kekuasaan dan kehendak-Nya. Tidak ada satu makhluk pun, sekuat atau sewenang-wenang apapun, yang dapat lepas dari genggaman-Nya. Semua makhluk, dari yang terbesar hingga terkecil, pada akhirnya akan tunduk dan takluk kepada-Nya. Kematian adalah salah satu bukti terbesar dari sifat Al-Qahhar, di mana raja yang paling berkuasa sekalipun tidak dapat menghindar darinya. Mengingat nama ini akan melunturkan kesombongan dan memberikan kekuatan saat berhadapan dengan kezaliman, karena kita yakin bahwa Sang Penakluk segalanya ada di pihak kebenaran.
-
الوهاب16. Al-Wahhab
Yang Maha Pemberi KaruniaAl-Wahhab adalah Pemberi yang melimpah, yang memberikan karunia dan anugerah-Nya secara terus-menerus tanpa meminta imbalan. Pemberian-Nya tidak didasari oleh amal atau jasa, melainkan murni karena kemurahan-Nya. Dia memberikan hidayah, ilmu, rezeki, kesehatan, dan berbagai nikmat lainnya kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Berdoa dengan nama Al-Wahhab mengajarkan kita untuk memohon karunia-Nya yang luas, dan juga menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang dermawan, yang suka memberi kepada sesama tanpa mengharapkan balasan dari manusia, karena hanya mengharap ridha dari Al-Wahhab.
-
الرزاق17. Ar-Razzaq
Yang Maha Pemberi RezekiAr-Razzaq adalah satu-satunya penjamin rezeki bagi seluruh makhluk. Rezeki di sini tidak hanya terbatas pada materi seperti makanan dan harta, tetapi juga mencakup rezeki non-materi seperti kesehatan, ilmu, iman, ketenangan jiwa, dan keluarga yang harmonis. Dia menjamin rezeki bagi seekor cacing di dalam tanah dan seekor burung di udara. Memahami bahwa Allah adalah Ar-Razzaq akan membebaskan kita dari kekhawatiran yang berlebihan tentang masa depan dan dari ketergantungan kepada makhluk. Hati menjadi yakin bahwa selama kita berusaha di jalan yang halal, rezeki dari-Nya pasti akan datang.
-
الفتاح18. Al-Fattah
Yang Maha Pembuka RahmatAl-Fattah adalah Pembuka segala sesuatu yang tertutup. Dia membuka pintu-pintu rahmat, rezeki, ilmu, dan solusi dari setiap permasalahan. Ketika semua jalan terasa buntu dan semua pintu seolah terkunci, Al-Fattah-lah yang mampu membukakannya. Dia juga adalah Hakim yang membuka kebenaran dan menyingkap kebatilan, memberikan kemenangan kepada hamba-hamba-Nya yang berada di jalan yang benar. Berzikir dengan nama Al-Fattah akan menumbuhkan optimisme dan keyakinan bahwa tidak ada kesulitan yang tidak memiliki jalan keluar, selama kita memohon kepada Sang Maha Pembuka.
-
العليم19. Al-'Alim
Yang Maha MengetahuiAl-'Alim adalah Dzat yang ilmunya meliputi segala sesuatu, tanpa batas. Pengetahuan-Nya mencakup yang tampak dan yang gaib, yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi. Dia mengetahui bisikan hati, niat yang tersembunyi, dan setiap detail di alam semesta. Tidak ada satu pun hal yang luput dari ilmu-Nya. Kesadaran akan sifat Al-'Alim membuat kita senantiasa jujur dan tulus dalam beramal, karena kita tahu bahwa Allah Maha Mengetahui niat di balik setiap perbuatan. Ini juga memberikan ketenangan, karena Dia mengetahui segala kebutuhan dan doa kita bahkan sebelum kita mengucapkannya.
-
القابض20. Al-Qabidh
Yang Maha MenyempitkanAl-Qabidh adalah Dzat yang menyempitkan atau menahan rezeki, rahmat, atau bahkan mencabut nyawa sesuai dengan kehendak dan hikmah-Nya. Sempitnya rezeki atau datangnya kesulitan bukanlah tanda kebencian Allah, melainkan bisa jadi merupakan ujian untuk meningkatkan keimanan, menghapus dosa, atau mencegah hamba dari kesombongan. Memahami nama ini mengajarkan kita untuk bersabar dan berprasangka baik kepada Allah saat menghadapi kesulitan. Kita yakin bahwa di balik setiap kesempitan yang Dia tetapkan, terkandung hikmah dan kebaikan yang mungkin belum kita sadari.
-
الباسط21. Al-Basith
Yang Maha MelapangkanAl-Basith adalah kebalikan dari Al-Qabidh. Dia-lah yang melapangkan rezeki, memberikan kelapangan hati, dan membentangkan rahmat-Nya bagi siapa yang dikehendaki. Setelah kesulitan, datang kemudahan. Setelah kesempitan, datang kelapangan. Kedua nama ini, Al-Qabidh dan Al-Basith, menunjukkan bahwa segala kondisi hidup kita sepenuhnya berada dalam kendali Allah. Mengimani keduanya secara seimbang akan melahirkan hamba yang tidak sombong saat lapang (syukur) dan tidak putus asa saat sempit (sabar), karena ia tahu bahwa keduanya datang dari Allah Yang Maha Bijaksana.
-
الخافض22. Al-Khafidh
Yang Maha MerendahkanAl-Khafidh adalah Dzat yang merendahkan derajat orang-orang yang sombong, durhaka, dan menentang kebenaran. Perendahan ini bisa terjadi di dunia, melalui hilangnya kekuasaan dan kehormatan, atau di akhirat, melalui azab yang menghinakan. Ini adalah pengingat keras bagi kita untuk senantiasa menjaga hati dari kesombongan dan kezaliman. Allah mampu dalam sekejap merendahkan siapapun yang Dia kehendaki, tidak peduli setinggi apa pun kedudukannya di mata manusia.
-
الرافع23. Ar-Rafi'
Yang Maha MeninggikanAr-Rafi' adalah Dzat yang meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertaqwa. Ketinggian derajat ini tidak hanya di akhirat kelak, tetapi juga di dunia dalam bentuk kemuliaan, kehormatan, dan pengaruh yang baik. Ilmu dan iman adalah dua sarana utama untuk ditinggikan derajatnya oleh Ar-Rafi'. Seperti halnya Al-Khafidh, nama ini mengajarkan bahwa kemuliaan sejati hanya datang dari Allah. Oleh karena itu, kita seharusnya mencari kemuliaan dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya, bukan dengan mencari pujian dari manusia.
-
المعز24. Al-Mu'izz
Yang Maha MemuliakanAl-Mu'izz adalah Pemberi kemuliaan ('izzah). Dia memuliakan siapa saja yang dikehendaki-Nya dengan memberikan ketaatan, kekuatan, dan kehormatan. Kemuliaan yang hakiki adalah kemuliaan yang bersumber dari-Nya, bukan dari harta, jabatan, atau keturunan. Orang yang dimuliakan oleh Allah akan memiliki wibawa dan dihormati, bahkan jika ia tidak memiliki status sosial yang tinggi di mata manusia. Ketaatan kepada Allah adalah kunci untuk meraih kemuliaan dari Al-Mu'izz.
-
المذل25. Al-Mudzill
Yang Maha MenghinakanAl-Mudzill adalah Dzat yang menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki, yaitu mereka yang memilih jalan kekafiran dan kemaksiatan. Kehinaan ini adalah akibat dari perbuatan mereka sendiri. Mereka yang mencari kemuliaan dari selain Allah pada akhirnya akan dihinakan oleh-Nya. Pasangan nama Al-Mu'izz dan Al-Mudzill menegaskan bahwa sumber segala kemuliaan dan kehinaan adalah Allah semata. Hal ini mendorong kita untuk hanya mencari perlindungan dan kemuliaan dari-Nya, serta menjauhi segala perbuatan yang dapat mendatangkan kehinaan dari-Nya.
-
السميع26. As-Sami'
Yang Maha MendengarAs-Sami' adalah Dzat yang pendengaran-Nya meliputi segala suara. Tidak ada suara yang terlalu pelan atau terlalu jauh bagi-Nya. Dia mendengar rintihan doa di tengah malam yang sunyi, bisikan hati yang tak terucap, bahkan derap langkah semut hitam di atas batu hitam di malam yang gelap gulita. Pendengaran Allah tidak memerlukan alat dan tidak terbatas. Mengimani As-Sami' membuat doa kita menjadi lebih khusyuk, karena kita yakin setiap kata kita didengar. Ini juga membuat kita sangat berhati-hati dalam berucap, karena kita tahu setiap ghibah, fitnah, atau kata-kata kotor pasti didengar oleh-Nya.
-
البصير27. Al-Bashir
Yang Maha MelihatAl-Bashir adalah Dzat yang penglihatan-Nya menembus segala sesuatu. Tidak ada yang tersembunyi dari pandangan-Nya, baik di kegelapan maupun di balik tabir apapun. Dia melihat apa yang kita lakukan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Penglihatan Allah sempurna, tidak seperti makhluk yang terbatas oleh jarak dan cahaya. Keyakinan bahwa Allah Al-Bashir selalu melihat kita akan menumbuhkan rasa malu untuk berbuat maksiat, terutama ketika tidak ada orang lain yang melihat. Ini adalah fondasi dari sifat ihsan, yaitu beribadah seolah-olah kita melihat-Nya, atau jika tidak, yakinlah bahwa Dia melihat kita.
-
الحكم28. Al-Hakam
Yang Maha Menetapkan HukumAl-Hakam adalah Hakim Yang Maha Adil dan keputusan-Nya tidak dapat diganggu gugat. Hukum-Nya, baik yang tertulis dalam kitab-Nya (syariat) maupun yang berlaku di alam semesta (sunnatullah), adalah hukum yang paling sempurna dan adil. Dia menetapkan segala sesuatu dengan hikmah yang mendalam. Di hari kiamat, Dia akan menjadi hakim bagi seluruh umat manusia tanpa ada sedikit pun kezaliman. Mengimani Al-Hakam berarti kita ridha dan tunduk pada hukum-hukum syariat-Nya, serta menerima segala ketetapan takdir-Nya dengan lapang dada, yakin bahwa itulah keputusan terbaik dari Hakim Yang Maha Bijaksana.
-
العدل29. Al-'Adl
Yang Maha AdilAl-'Adl adalah personifikasi dari keadilan itu sendiri. Dzat-Nya, sifat-Nya, dan perbuatan-Nya adalah keadilan murni. Dia tidak pernah berbuat zalim sedikitpun. Keadilan-Nya sempurna, menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang semestinya. Dia memberikan balasan sesuai dengan amal perbuatan, tidak mengurangi pahala orang baik dan tidak menambah dosa orang jahat. Terkadang, hikmah di balik suatu peristiwa tidak langsung kita pahami, namun keyakinan bahwa Allah adalah Al-'Adl membuat hati tenang, bahwa tidak ada satu pun ketetapan-Nya yang mengandung kezaliman.
-
اللطيف30. Al-Lathif
Yang Maha LembutAl-Lathif memiliki dua makna yang sangat dalam. Pertama, Yang Maha Halus dan Mengetahui perkara-perkara yang paling tersembunyi. Ilmu-Nya menjangkau detail yang tak terhingga. Kedua, Yang Maha Lembut dalam perbuatan-Nya. Dia menyampaikan takdir dan rezeki-Nya kepada hamba melalui jalan-jalan yang seringkali tidak terduga dan sangat halus, sehingga kita tidak menyadarinya. Pertolongan-Nya sering datang dengan cara yang lembut dan tak disangka-sangka. Merenungkan nama Al-Lathif mengajarkan kita untuk peka terhadap kebaikan-kebaikan kecil dari Allah dalam hidup kita dan untuk selalu berharap pada pertolongan-Nya yang datang dengan cara yang indah.
-
الخبير31. Al-Khabir
Yang Maha Mengetahui RahasiaAl-Khabir adalah Dzat yang pengetahuan-Nya meliputi hakikat internal segala sesuatu. Jika Al-'Alim mengetahui secara umum, maka Al-Khabir mengetahui seluk-beluk dan rahasia yang tersembunyi di baliknya. Dia mengetahui apa yang ada di dalam hati, motif di balik tindakan, dan konsekuensi dari setiap pilihan. Tidak ada yang bisa disembunyikan dari-Nya. Keyakinan akan sifat Al-Khabir mendorong kita untuk membersihkan niat kita dalam setiap amal, karena Dia tidak hanya melihat perbuatan lahiriah, tetapi juga mengetahui dengan detail apa yang mendorong kita untuk melakukannya.
-
الحليم32. Al-Halim
Yang Maha PenyantunAl-Halim adalah Dzat yang Maha Penyantun, tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia melihat kemaksiatan mereka, namun Dia tetap memberikan rezeki, kesehatan, dan kesempatan untuk bertaubat. Sifat santun-Nya begitu luas, memberikan waktu bagi para pendosa untuk kembali ke jalan-Nya. Jika Allah tidak bersifat Al-Halim, niscaya bumi ini akan hancur karena banyaknya dosa yang dilakukan manusia. Memahami nama ini membuat kita merasa malu dan sangat berterima kasih atas kesabaran Allah, serta memotivasi kita untuk segera bertaubat. Ini juga mengajarkan kita untuk bersikap sabar dan tidak mudah marah kepada orang lain.
-
العظيم33. Al-'Azhim
Yang Maha AgungAl-'Azhim adalah Dzat yang memiliki keagungan sempurna yang tidak dapat dijangkau oleh akal dan imajinasi manusia. Segala sesuatu selain Dia adalah kecil dan hina jika dibandingkan dengan keagungan-Nya. Langit yang tujuh dan bumi beserta isinya berada dalam genggaman kekuasaan-Nya laksana sebutir pasir di padang luas. Mengucapkan "Subhanallahil 'Azhim" dalam zikir kita adalah pengakuan atas kelemahan kita dan keagungan-Nya yang tak terbatas. Semakin kita merenungkan keagungan ciptaan-Nya (gunung, lautan, galaksi), semakin kita akan merasakan keagungan Sang Pencipta, Al-'Azhim.
-
الغفور34. Al-Ghafur
Yang Maha Memberi PengampunanAl-Ghafur, seperti Al-Ghaffar, berarti Maha Pengampun. Namun, Al-Ghafur seringkali diartikan sebagai pengampunan yang lebih luas dan mencakup segala jenis dosa, besar maupun kecil, selama hamba tersebut bertaubat. Kata "Ghafur" menekankan pada kualitas dan luasnya ampunan. Dia mengampuni dosa sebanyak buih di lautan sekalipun. Nama ini memberikan harapan yang sangat besar, menegaskan bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni oleh Allah, kecuali syirik jika dibawa mati. Ini mendorong kita untuk tidak pernah meremehkan luasnya ampunan Al-Ghafur.
-
الشكور35. Asy-Syakur
Yang Maha Pembalas Budi / MenghargaiAsy-Syakur adalah Dzat yang sangat menghargai dan membalas setiap amal kebaikan hamba-Nya, sekecil apapun itu. Dia tidak pernah menyia-nyiakan amal baik. Dia membalas satu kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda, bahkan hingga 700 kali lipat atau lebih. Dia menerima amal yang sedikit dan memberikan balasan yang banyak. Dia juga 'bersyukur' kepada hamba-Nya dengan memberikan taufik untuk dapat beramal saleh. Memahami nama Asy-Syakur memotivasi kita untuk tidak pernah meremehkan perbuatan baik sekecil apapun, seperti senyuman atau menyingkirkan duri dari jalan, karena kita yakin semuanya akan dihargai dan dibalas oleh-Nya.
-
العلي36. Al-'Aliyy
Yang Maha TinggiAl-'Aliyy adalah Dzat yang memiliki ketinggian yang mutlak dalam segala aspek. Pertama, ketinggian Dzat-Nya yang berada di atas 'Arsy, terpisah dari makhluk-Nya. Kedua, ketinggian sifat-sifat-Nya yang paling luhur dan sempurna. Ketiga, ketinggian kekuasaan-Nya yang mengalahkan segala sesuatu. Tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Pengakuan akan ketinggian-Nya kita ucapkan dalam setiap gerakan shalat saat sujud, di mana kita meletakkan bagian tubuh termulia (wajah) di tempat terendah seraya berkata "Subhaana Rabbiyal A'laa" (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi).
-
الكبير37. Al-Kabir
Yang Maha BesarAl-Kabir adalah Dzat yang Maha Besar, baik dalam Dzat, nama, maupun sifat-Nya. Kebesaran-Nya jauh melampaui apa yang bisa dibayangkan oleh akal manusia. Dia lebih besar dari segala sesuatu. Ungkapan takbir "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) yang kita ucapkan setiap hari adalah pengakuan bahwa Allah lebih besar dari dunia dan segala isinya, lebih besar dari masalah kita, lebih besar dari ambisi kita, dan lebih besar dari apapun yang kita anggap besar. Meresapi makna Al-Kabir akan membuat segala urusan duniawi terasa kecil dan remeh di hadapan-Nya.
-
الحفيظ38. Al-Hafizh
Yang Maha MemeliharaAl-Hafizh adalah Pemelihara yang sempurna. Pemeliharaan-Nya mencakup dua hal. Pertama, Dia memelihara seluruh ciptaan-Nya, menjaga langit agar tidak runtuh dan bumi agar tetap stabil. Kedua, Dia memelihara hamba-hamba-Nya yang beriman, menjaga mereka dari keburukan, godaan setan, dan kesesatan. Dia juga menjaga amal-amal mereka agar tidak sia-sia. Berdoa memohon perlindungan kepada Al-Hafizh adalah bentuk penyerahan diri yang total, meyakini bahwa tidak ada penjaga yang lebih baik dan lebih kuat daripada-Nya.
-
المقيت39. Al-Muqit
Yang Maha Pemberi KecukupanAl-Muqit adalah Dzat yang memberikan kecukupan dan makanan (qut) kepada seluruh makhluk. Dia yang menciptakan berbagai jenis makanan dan menjamin sampainya rezeki tersebut kepada setiap makhluk sesuai dengan takarannya. Makna Al-Muqit lebih spesifik dari Ar-Razzaq, karena ia berfokus pada pemeliharaan kehidupan melalui makanan dan gizi. Selain itu, Al-Muqit juga berarti Maha Berkuasa dan Mengawasi, karena yang memberi makan pasti memiliki kuasa atas yang diberi makan. Ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas setiap suap makanan yang kita nikmati.
-
الحسيب40. Al-Hasib
Yang Maha Membuat PerhitunganAl-Hasib memiliki dua makna. Pertama, Yang Maha Mencukupi (Kafi). Ungkapan "Hasbunallah" berarti "Cukuplah Allah bagi kami". Dia adalah pelindung dan penolong yang paling mencukupi. Kedua, Yang Maha Membuat Perhitungan (Muhasib). Dia akan menghitung seluruh amal perbuatan manusia di hari kiamat dengan sangat teliti, tidak ada yang terlewat sedikitpun. Kesadaran akan adanya hisab dari Al-Hasib akan membuat kita selalu melakukan introspeksi diri (muhasabah) atas perbuatan kita di dunia, sebelum kita dihisab di akhirat.
-
الجليل41. Al-Jalil
Yang Maha LuhurAl-Jalil adalah Dzat yang memiliki sifat-sifat keluhuran, keagungan, dan kemuliaan. Keagungan-Nya (Jalal) menimbulkan rasa hormat dan pengagungan yang mendalam di hati hamba-hamba-Nya. Jika Al-Kabir berbicara tentang kebesaran ukuran dan kekuasaan, Al-Jalil lebih menekankan pada kemuliaan dan keluhuran sifat-sifat-Nya. Mengagungkan Al-Jalil berarti menyadari betapa luhurnya Dzat yang kita sembah, yang jauh dari segala sifat kekurangan.
-
الكريم42. Al-Karim
Yang Maha PemurahAl-Karim adalah Dzat yang Maha Pemurah, yang memberi tanpa diminta dan tanpa batas. Kemurahan-Nya melampaui ekspektasi. Dia memberi bahkan kepada orang yang tidak pantas menerimanya. Dia mudah memaafkan, menepati janji, dan jika memberi, Dia memberi yang terbaik. Berbeda dengan Al-Wahhab yang memberi karunia, Al-Karim menekankan pada kemuliaan dan kebaikan Dzat yang memberi. Meneladani sifat Al-Karim berarti menjadi orang yang pemurah, pemaaf, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi orang lain.
-
الرقيب43. Ar-Raqib
Yang Maha MengawasiAr-Raqib adalah Pengawas yang tidak pernah lalai atau lengah sedikit pun. Dia mengawasi setiap gerak, diam, dan detak jantung seluruh makhluk-Nya. Pengawasan-Nya bertujuan untuk memelihara dan mencatat segala perbuatan. Nama ini sangat dekat maknanya dengan Al-Muhaimin dan Al-Hafizh. Merasakan pengawasan (muraqabah) dari Ar-Raqib adalah puncak dari keimanan, yang membuat seseorang selalu merasa diawasi oleh Allah, sehingga ia malu untuk berbuat dosa dan senantiasa berusaha berbuat baik.
-
المجيب44. Al-Mujib
Yang Maha Mengabulkan DoaAl-Mujib adalah Dzat yang menjawab dan mengabulkan permohonan hamba-hamba-Nya. Dia dekat dengan orang yang berdoa dan berjanji akan mengabulkannya. Pengabulan doa bisa dalam tiga bentuk: diberikan langsung apa yang diminta, diganti dengan sesuatu yang lebih baik, atau dihindarkan dari musibah yang setara, atau disimpan sebagai pahala di akhirat. Keyakinan pada Al-Mujib membuat kita tidak pernah ragu untuk berdoa, karena kita tahu bahwa setiap doa pasti akan didengar dan dijawab oleh-Nya dengan cara yang terbaik menurut ilmu-Nya.
-
الواسع45. Al-Wasi'
Yang Maha LuasAl-Wasi' adalah Dzat yang Maha Luas dalam segala hal. Rahmat-Nya luas, ilmu-Nya luas, karunia-Nya luas, dan ampunan-Nya pun luas. Kerajaan-Nya meliputi langit dan bumi. Kelapangan-Nya tidak terbatas. Sifat ini mengajarkan kita untuk tidak memiliki pandangan yang sempit dalam beragama maupun dalam kehidupan. Rahmat Allah sangatlah luas, maka janganlah kita berputus asa. Karunia-Nya sangatlah luas, maka janganlah kita khawatir akan rezeki.
-
الحكيم46. Al-Hakim
Yang Maha BijaksanaAl-Hakim adalah Dzat yang memiliki hikmah (kebijaksanaan) yang sempurna dalam setiap ciptaan, perintah, dan takdir-Nya. Tidak ada satu pun perbuatan atau ketetapan-Nya yang sia-sia atau tanpa tujuan. Dia menempatkan segala sesuatu pada tempat yang paling tepat dengan cara yang paling baik. Terkadang akal kita yang terbatas tidak mampu menangkap hikmah di balik suatu kejadian, namun keimanan pada Al-Hakim membuat kita percaya bahwa pasti ada kebaikan dan kebijaksanaan di balik setiap ketetapan-Nya.
-
الودود47. Al-Wadud
Yang Maha MengasihiAl-Wadud berasal dari kata "wudd" yang berarti cinta yang tulus dan penuh kasih sayang. Dia adalah Dzat yang mencintai hamba-hamba-Nya yang taat, dan Dia juga dicintai oleh mereka. Cinta-Nya diwujudkan dengan memberikan rahmat, ampunan, dan kemudahan bagi mereka. Berbeda dengan Ar-Rahim yang merupakan kasih sayang, Al-Wadud adalah cinta yang bersifat dua arah. Untuk mendapatkan cinta Al-Wadud, seorang hamba harus mengikuti ajaran Rasul-Nya. Buah dari cinta ini adalah ketenangan dan kebahagiaan sejati.
-
المجيد48. Al-Majid
Yang Maha MuliaAl-Majid adalah Dzat yang memiliki kemuliaan yang agung dan perbuatan yang terpuji. Kemuliaan-Nya sempurna dan tidak bercela. Dia mulia dalam Dzat-Nya, dan perbuatan-Nya pun selalu terpuji karena penuh dengan kebaikan dan kemurahan. Nama ini sering kita sebut dalam tasyahud akhir shalat ("innaka hamiidum majiid"), sebagai pengakuan atas kemuliaan dan keterpujian-Nya.
-
الباعث49. Al-Ba'its
Yang Maha MembangkitkanAl-Ba'its adalah Dzat yang akan membangkitkan seluruh makhluk dari kematian mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan (mengutus) para rasul untuk memberi petunjuk kepada umat manusia. Keimanan kepada Al-Ba'its adalah salah satu pilar aqidah, yang mengingatkan kita bahwa hidup ini tidak berakhir dengan kematian. Ada kehidupan setelah mati di mana setiap perbuatan akan mendapatkan balasannya. Ini mendorong kita untuk mempersiapkan bekal terbaik untuk hari kebangkitan.
-
الشهيد50. Asy-Syahid
Yang Maha MenyaksikanAsy-Syahid adalah Saksi yang menyaksikan segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi dari-Nya. Dia menyaksikan perbuatan yang lahir maupun yang batin. Pada hari kiamat, Dia akan menjadi saksi atas semua perbuatan hamba-hamba-Nya. Kesaksian-Nya adalah kesaksian yang paling adil dan tidak terbantahkan. Menyadari bahwa Allah adalah Asy-Syahid membuat kita merasa bahwa setiap detik kehidupan kita disaksikan oleh-Nya, sehingga mendorong kita untuk mengisi waktu dengan hal-hal yang diridhai-Nya.
-
الحق51. Al-Haqq
Yang Maha BenarAl-Haqq adalah kebenaran yang mutlak. Dzat-Nya, firman-Nya, janji-Nya, dan agama-Nya adalah kebenaran sejati. Segala sesuatu selain-Nya pada hakikatnya adalah batil (fana), karena keberadaannya bergantung pada Al-Haqq. Mengimani Al-Haqq berarti meyakini sepenuhnya bahwa ajaran Islam adalah satu-satunya kebenaran, dan berpegang teguh padanya dalam segala situasi. Ini memberikan fondasi yang kokoh dalam hidup, tidak mudah goyah oleh berbagai keraguan dan kebatilan.
-
الوكيل52. Al-Wakil
Yang Maha Mewakili / PemeliharaAl-Wakil adalah Dzat yang paling bisa diandalkan untuk diserahi segala urusan. Ketika seorang hamba bertawakal (berserah diri) kepada-Nya, maka Allah akan menjadi wakilnya yang akan mengurus dan menyelesaikan urusannya dengan cara yang terbaik. Dia adalah Pelindung dan Pengatur yang sempurna. Menjadikan Allah sebagai Al-Wakil bukan berarti pasif, melainkan berusaha sekuat tenaga (ikhtiar) lalu menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada-Nya. Ini akan membuahkan ketenangan jiwa yang luar biasa.
-
القوي53. Al-Qawiyy
Yang Maha KuatAl-Qawiyy adalah Dzat yang memiliki kekuatan yang sempurna dan tidak terbatas. Kekuatan-Nya tidak pernah berkurang dan tidak ada yang dapat melemahkan-Nya. Dengan kekuatan-Nya, Dia menciptakan dan mengatur alam semesta. Kekuatan makhluk, seberapa pun besarnya, tidak ada apa-apanya dibandingkan kekuatan-Nya. Mengingat Allah sebagai Al-Qawiyy memberikan kita kekuatan spiritual untuk menghadapi berbagai cobaan dan tantangan dalam hidup, karena kita bersandar pada sumber kekuatan yang tak pernah habis.
-
المتين54. Al-Matin
Yang Maha KokohAl-Matin menekankan pada aspek kekokohan dan kestabilan dari kekuatan Allah. Jika Al-Qawiyy adalah kekuatan itu sendiri, Al-Matin adalah kekokohan dari kekuatan tersebut. Kekuatan-Nya tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh apapun. Dia tidak pernah merasa lelah atau letih dalam menjalankan kekuasaan-Nya. Nama ini memberikan keyakinan yang mantap bahwa pegangan kita, yaitu Allah, adalah pegangan yang paling kokoh dan tidak akan pernah mengecewakan.
-
الولي55. Al-Waliyy
Yang Maha MelindungiAl-Waliyy adalah Pelindung, Penolong, dan Sahabat sejati bagi orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Dia menolong mereka dalam menghadapi musuh-musuh mereka dan mengatur urusan mereka dengan penuh kasih sayang. Menjadikan Allah sebagai Al-Waliyy berarti kita menyerahkan perlindungan diri kita sepenuhnya kepada-Nya, dan sebagai balasannya, Dia akan menjadi Penolong kita di dunia dan akhirat.
-
الحميد56. Al-Hamid
Yang Maha TerpujiAl-Hamid adalah Dzat yang berhak atas segala pujian. Dia terpuji dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya, baik saat memberi (dalam kelapangan) maupun saat menahan (dalam kesempitan). Pujian kepada-Nya tidak bergantung pada apakah kita menerima nikmat atau tidak, karena Dzat-Nya sendiri sudah layak untuk dipuji. Seluruh alam semesta bertasbih memuji-Nya. Ucapan "Alhamdulillah" adalah pengakuan dari seorang hamba bahwa segala puji hanya milik Al-Hamid.
-
المحصي57. Al-Muhshi
Yang Maha MenghitungAl-Muhshi adalah Dzat yang menghitung dan mencatat segala sesuatu dengan sangat detail, tidak ada yang terlewatkan. Ilmu-Nya meliputi jumlah tetesan hujan, butiran pasir, daun yang gugur, dan seluruh amal perbuatan makhluk. Perhitungan-Nya sangat akurat. Keyakinan akan sifat Al-Muhshi membuat kita sadar bahwa setiap detik umur kita, setiap kata yang terucap, dan setiap perbuatan yang dilakukan, semuanya tercatat dan akan diperhitungkan.
-
المبدئ58. Al-Mubdi'
Yang Maha MemulaiAl-Mubdi' adalah Dzat yang memulai penciptaan dari ketiadaan. Dia adalah inisiator pertama dari segala eksistensi. Sebelum-Nya, tidak ada apa-apa. Dia memulai penciptaan tanpa contoh dan tanpa bahan baku. Mengingat Allah sebagai Al-Mubdi' menegaskan keesaan-Nya dalam penciptaan dan kekuasaan-Nya yang absolut untuk memulai apa pun yang Dia kehendaki.
-
المعيد59. Al-Mu'id
Yang Maha Mengembalikan KehidupanAl-Mu'id adalah Dzat yang akan mengembalikan kehidupan setelah kematian. Sebagaimana Dia mampu memulai penciptaan (Al-Mubdi'), maka mengembalikan ciptaan tersebut tentu lebih mudah bagi-Nya. Dia akan mengembalikan semua makhluk ke bentuk semula untuk dihisab. Pasangan nama Al-Mubdi' dan Al-Mu'id memberikan keyakinan penuh akan adanya hari kebangkitan dan pengadilan akhir.
-
المحيي60. Al-Muhyi
Yang Maha MenghidupkanAl-Muhyi adalah Pemberi kehidupan. Dia yang menghidupkan janin di dalam rahim, menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan, dan yang paling utama, menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hidayah dan iman. Kehidupan hakiki adalah kehidupan hati. Memohon kepada Al-Muhyi berarti memohon agar hati kita senantiasa dihidupkan dengan iman dan ketaatan kepada-Nya.
-
المميت61. Al-Mumit
Yang Maha MematikanAl-Mumit adalah satu-satunya Dzat yang berkuasa atas kematian. Dia menetapkan ajal bagi setiap makhluk, dan tidak ada yang bisa memajukan atau menundanya sedetik pun. Kematian bukanlah akhir, melainkan gerbang menuju kehidupan abadi. Mengingat Al-Mumit akan melembutkan hati yang keras, memutus angan-angan duniawi yang panjang, dan mendorong kita untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan amal saleh.
-
الحي62. Al-Hayy
Yang Maha HidupAl-Hayy adalah Dzat yang hidup dengan kehidupan yang sempurna, abadi, tanpa awal dan tanpa akhir. Kehidupan-Nya tidak bergantung pada apapun dan tidak sama dengan kehidupan makhluk. Sebaliknya, kehidupan seluruh makhluk bersumber dari-Nya. Dia tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur. Karena Dia Al-Hayy (Maha Hidup), maka kita hanya boleh bergantung kepada-Nya, bukan kepada makhluk yang pasti akan mati.
-
القيوم63. Al-Qayyum
Yang Maha Berdiri SendiriAl-Qayyum adalah Dzat yang berdiri sendiri, tidak membutuhkan siapapun atau apapun. Sebaliknya, seluruh alam semesta bergantung sepenuhnya kepada-Nya untuk bisa ada dan terus berlangsung. Dia yang mengurus dan mengatur segala urusan makhluk-Nya secara terus-menerus tanpa henti. Nama Al-Hayy dan Al-Qayyum adalah gabungan nama yang agung (Al-Ism al-A'zham), inti dari tauhid, yang menunjukkan kesempurnaan dan kemandirian Allah serta ketergantungan mutlak makhluk kepada-Nya.
-
الواجد64. Al-Wajid
Yang Maha MenemukanAl-Wajid berarti Yang Maha Kaya dan tidak memiliki kekurangan apapun. Dia menemukan (memiliki) segala yang Dia kehendaki. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya atau yang Dia butuhkan tetapi tidak Dia miliki. Sifat ini menunjukkan kesempurnaan kekayaan dan kemandirian-Nya, berbeda dengan makhluk yang selalu berada dalam keadaan fakir (membutuhkan).
-
الماجد65. Al-Maajid
Yang Maha MuliaAl-Maajid memiliki makna yang mirip dengan Al-Majid, yaitu Yang Maha Mulia dan Agung. Namun, bentuk kata "Maajid" terkadang dipahami sebagai penekanan pada keluasan dan banyaknya kemuliaan serta kebaikan-Nya. Dia adalah sumber dari segala kemuliaan yang melimpah ruah. Merenungkan nama ini memperkuat pengagungan kita terhadap Dzat Allah yang penuh dengan keagungan dan kebaikan.
-
الواحد66. Al-Wahid
Yang Maha TunggalAl-Wahid berarti Yang Maha Esa, Tunggal, dan tidak ada duanya. Keesaan-Nya mencakup keesaan Dzat (tidak tersusun dari bagian-bagian), keesaan sifat (tidak ada yang menyamai sifat-Nya), dan keesaan dalam perbuatan (hanya Dia Pencipta dan Pengatur sejati). Dia adalah satu-satunya yang berhak disembah. Konsep Al-Wahid adalah inti dari ajaran tauhid, menolak segala bentuk syirik atau penyekutuan terhadap-Nya.
-
الأحد67. Al-Ahad
Yang Maha EsaAl-Ahad adalah penegasan yang lebih kuat dari Al-Wahid. Al-Ahad berarti Esa yang mutlak, tidak menerima pembagian, tidak ada bandingan, dan tidak ada yang setara dengan-Nya dalam bentuk apapun. Jika "wahid" bisa menjadi awal dari hitungan (satu, dua, tiga...), "ahad" adalah esa yang menafikan adanya hitungan setelahnya. Inilah keesaan yang ditegaskan dalam Surah Al-Ikhlas, "Qul Huwallahu Ahad".
-
الصمد68. As-Shamad
Yang Maha Dibutuhkan, Tempat MemintaAs-Shamad adalah Dzat yang menjadi tujuan dan tumpuan seluruh makhluk dalam memenuhi segala kebutuhan mereka. Semua makhluk bergantung kepada-Nya, sementara Dia tidak membutuhkan siapa pun. Dia sempurna dalam segala sifat-Nya, tidak berongga, tidak makan, dan tidak minum. Mengimani As-Shamad berarti menjadikan hanya Allah sebagai satu-satunya tempat kita meminta, berkeluh kesah, dan menggantungkan harapan.
-
القادر69. Al-Qadir
Yang Maha BerkuasaAl-Qadir adalah Dzat yang memiliki kekuasaan (qudrah) untuk melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Tidak ada yang dapat melemahkan atau menghalangi kekuasaan-Nya. Dia berkuasa untuk menciptakan, meniadakan, menghidupkan, mematikan, dan mengubah segala sesuatu sesuai dengan kehendak dan ilmu-Nya. Keyakinan akan kekuasaan Allah yang tak terbatas ini memberikan harapan bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya.
-
المقتدر70. Al-Muqtadir
Yang Sangat BerkuasaAl-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Ini menunjukkan kekuasaan yang sangat sempurna dan mencakup segala sesuatu. Dia berkuasa atas takdir dan ketetapan. Jika Al-Qadir adalah Yang Berkuasa, Al-Muqtadir adalah Yang Maha Menentukan Kuasa-Nya atas segala sesuatu dengan sangat rinci dan sempurna. Ini menegaskan dominasi absolut Allah atas seluruh ciptaan.
-
المقدم71. Al-Muqaddim
Yang Maha MendahulukanAl-Muqaddim adalah Dzat yang berkuasa untuk mendahulukan apa yang Dia kehendaki. Dia mendahulukan sebagian makhluk atas sebagian yang lain dalam hal penciptaan, kedudukan, atau rezeki. Dia juga mendahulukan para nabi dan orang-orang saleh dalam hal kemuliaan. Semua itu terjadi sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya yang sempurna.
-
المؤخر72. Al-Mu'akhkhir
Yang Maha MengakhirkanAl-Mu'akhkhir adalah Dzat yang berkuasa untuk mengakhirkan atau menunda apa yang Dia kehendaki. Dia mengakhirkan azab bagi para pendosa untuk memberi kesempatan bertaubat. Dia menempatkan segala sesuatu pada waktu dan urutan yang paling tepat menurut kebijaksanaan-Nya. Pasangan Al-Muqaddim dan Al-Mu'akhkhir mengajarkan kita untuk ridha pada setiap ketetapan Allah, karena Dia-lah yang paling tahu apa yang terbaik, kapan, dan untuk siapa.
-
الأول73. Al-Awwal
Yang Maha AwalAl-Awwal adalah Dzat yang keberadaan-Nya tidak didahului oleh apapun. Dia ada sebelum segala sesuatu ada. Dia adalah permulaan dari segala permulaan. Merenungkan nama ini akan membawa kita pada kesadaran akan keazalian Allah dan kefanaan (keterciptaan) segala sesuatu selain-Nya.
-
الآخر74. Al-Akhir
Yang Maha AkhirAl-Akhir adalah Dzat yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah. Dia tidak memiliki akhir. Dia adalah tujuan akhir dari segala urusan. Semua akan kembali kepada-Nya. Nama ini mengajarkan kita bahwa dunia ini fana, dan hanya Allah yang kekal. Oleh karena itu, tujuan hidup kita seharusnya adalah untuk meraih ridha-Nya, karena Dia-lah Al-Akhir.
-
الظاهر75. Az-Zhahir
Yang Maha NyataAz-Zhahir adalah Dzat yang keberadaan-Nya sangat nyata dan jelas melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya di seluruh alam semesta. Keteraturan kosmos, keajaiban penciptaan, semuanya menunjukkan dengan jelas keberadaan-Nya. Dia berada di atas segala sesuatu dan tidak ada yang lebih tinggi dari-Nya. Keberadaan-Nya lebih nyata dari apapun yang bisa kita lihat.
-
الباطن76. Al-Bathin
Yang Maha TersembunyiAl-Bathin adalah Dzat yang tersembunyi dari pandangan dan jangkauan indera makhluk-Nya di dunia ini. Hakikat Dzat-Nya tidak dapat dibayangkan oleh akal. Dia lebih dekat dari urat leher kita, namun kita tidak bisa melihat-Nya. Pasangan nama Az-Zhahir dan Al-Bathin menunjukkan kesempurnaan Allah: Dia sangat nyata melalui karya-Nya, namun sangat tersembunyi dalam Dzat-Nya.
-
الوالي77. Al-Wali
Yang Maha MemerintahAl-Wali adalah Penguasa dan Pengatur tunggal atas segala urusan. Dia memiliki dan menguasai segala sesuatu. Dia mengatur alam semesta dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Nama ini menegaskan kedaulatan absolut Allah, bahwa tidak ada penguasa atau pemerintah lain yang hakiki selain Dia.
-
المتعالي78. Al-Muta'ali
Yang Maha TinggiAl-Muta'ali adalah Dzat yang Maha Tinggi, suci dari segala sifat makhluk dan segala kekurangan. Ketinggian-Nya melampaui segala sesuatu. Nama ini mirip dengan Al-'Aliyy, namun Al-Muta'ali lebih menekankan pada kesucian-Nya dari keserupaan dengan makhluk dan keterlepasan-Nya dari segala hal yang rendah. Dia jauh melampaui apa yang disifatkan oleh orang-orang musyrik.
-
البر79. Al-Barr
Yang Maha PendermaAl-Barr adalah sumber segala kebaikan (birr). Dia melimpahkan kebaikan dan kedermawanan-Nya kepada seluruh makhluk. Kebaikan-Nya sangat luas, mencakup pemberian nikmat, pengampunan dosa, dan penerimaan taubat. Dia membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar. Meneladani sifat ini berarti menjadi hamba yang senantiasa berbuat baik (birrul walidain, berbuat baik pada sesama) untuk meraih kebaikan dari Al-Barr.
-
التواب80. At-Tawwab
Yang Maha Penerima TaubatAt-Tawwab adalah Dzat yang senantiasa menerima taubat hamba-Nya. Kata "Tawwab" menunjukkan penerimaan taubat yang berulang-ulang. Dia tidak hanya menerima taubat, tetapi Dia juga yang memberikan inspirasi dan taufik kepada hamba-Nya untuk bertaubat. Pintu taubat-Nya selalu terbuka siang dan malam, sampai matahari terbit dari barat. Ini adalah salah satu manifestasi terbesar dari rahmat Allah.
-
المنتقم81. Al-Muntaqim
Yang Maha Pemberi BalasanAl-Muntaqim adalah Dzat yang memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat dosa dan kezaliman. Balasan-Nya bukanlah bentuk balas dendam karena emosi, melainkan penegakan keadilan yang sempurna. Dia menimpakan hukuman kepada para penentang kebenaran setelah hujjah ditegakkan dan mereka diberi kesempatan. Nama ini memberikan peringatan keras bagi para pelaku kezaliman dan memberikan penghiburan bagi orang-orang yang terzalimi bahwa keadilan pasti akan ditegakkan.
-
العفو82. Al-'Afuww
Yang Maha PemaafAl-'Afuww berasal dari kata "afwu" yang berarti menghapus dan menghilangkan. Pemaafan-Nya lebih dalam dari pengampunan (maghfirah). Jika maghfirah berarti menutupi dosa, maka 'afwu berarti menghapus dosa tersebut dari catatan amal seolah-olah tidak pernah terjadi. Inilah yang kita minta pada malam Lailatul Qadar. Sifat ini menunjukkan puncak kemurahan dan kebaikan Allah kepada hamba-Nya.
-
الرؤوف83. Ar-Ra'uf
Yang Maha PengasuhAr-Ra'uf adalah Dzat yang memiliki kasih sayang (ra'fah) yang sangat dalam dan lembut. Ini adalah level kasih sayang yang paling tinggi, yang mencegah terjadinya mudarat pada yang dikasihi. Jika rahmat adalah memberi manfaat, maka ra'fah adalah mencegah bahaya dengan cara yang paling lembut. Allah bersifat Ar-Ra'uf kepada hamba-hamba-Nya, di mana Dia tidak membebani mereka di luar kesanggupan dan selalu memberikan jalan keluar dari kesulitan.
-
مالك الملك84. Malik-ul-Mulk
Penguasa KerajaanMalik-ul-Mulk adalah Pemilik mutlak dari segala kerajaan. Dia berbuat sekehendak-Nya di dalam kerajaan-Nya. Dia memberi kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabut kekuasaan dari siapa yang Dia kehendaki. Dia memuliakan dan menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki. Nama ini menunjukkan kekuasaan absolut dan kedaulatan penuh Allah dalam mengatur alam semesta dan nasib makhluk-Nya.
-
ذو الجلال والإكرام85. Dzul-Jalali wal-Ikram
Pemilik Kebesaran dan KemuliaanDzul-Jalali wal-Ikram berarti Pemilik segala Keagungan (Jalal) dan Kemurahan (Ikram). "Jalal" menuntut kita untuk mengagungkan dan membesarkan-Nya, sementara "Ikram" menuntut kita untuk mencintai dan bersyukur kepada-Nya. Nama ini menggabungkan dua aspek penting dalam hubungan hamba dengan Tuhannya: rasa takut yang lahir dari pengagungan dan rasa cinta yang lahir dari kesadaran akan kemurahan-Nya. Rasulullah menganjurkan untuk banyak berdoa dengan menyebut nama ini.
-
المقسط86. Al-Muqsith
Yang Maha Pemberi KeadilanAl-Muqsith adalah Penegak keadilan yang sempurna. Keadilan-Nya tidak hanya dengan memberikan balasan yang setimpal, tetapi juga dengan memberikan karunia dan mengambil hak orang yang dizalimi dari orang yang menzalimi. Dia adil dalam hukum dan takdir-Nya. Meneladani sifat ini berarti berusaha untuk selalu berlaku adil dalam setiap urusan, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.
-
الجامع87. Al-Jami'
Yang Maha MengumpulkanAl-Jami' adalah Dzat yang akan mengumpulkan seluruh manusia, dari generasi pertama hingga terakhir, di satu tempat pada hari kiamat. Tidak ada seorang pun yang akan tertinggal. Dia juga yang mengumpulkan hal-hal yang tercerai-berai dan menyatukan hati orang-orang beriman. Mengingat nama ini akan membuat kita selalu waspada akan adanya hari pertemuan akbar di hadapan Allah.
-
الغني88. Al-Ghaniyy
Yang Maha KayaAl-Ghaniyy adalah Dzat yang Maha Kaya, yang kekayaan-Nya mutlak dan tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya. Sebaliknya, seluruh makhluk fakir (butuh) kepada-Nya. Ketaatan kita tidak menambah kekayaan-Nya, dan kemaksiatan kita tidak mengurangi-Nya. Memahami sifat Al-Ghaniyy akan membebaskan kita dari perbudakan materi dan membuat kita menyandarkan segala kebutuhan hanya kepada sumber kekayaan yang sejati.
-
المغني89. Al-Mughni
Yang Maha Pemberi KekayaanAl-Mughni adalah Dzat yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa saja dari hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Dia yang membuat seseorang merasa cukup (qana'ah) dengan apa yang dimiliki, dan inilah kekayaan yang hakiki. Berdoa kepada Al-Mughni berarti memohon agar kita diberi kecukupan rezeki dan, yang lebih penting, kekayaan hati.
-
المانع90. Al-Mani'
Yang Maha MencegahAl-Mani' adalah Dzat yang mencegah atau menahan sesuatu dari hamba-Nya. Penahanan-Nya bukanlah karena bakhil, melainkan karena hikmah yang agung. Terkadang Dia mencegah suatu karunia untuk melindungi hamba-Nya dari bahaya yang lebih besar, atau sebagai ujian. Ketika Allah mencegah, tidak ada yang bisa memberi. Dan ketika Dia memberi, tidak ada yang bisa mencegah.
-
الضار91. Ad-Dharr
Yang Maha Memberi MudharatAd-Dharr adalah Dzat yang berkuasa untuk menimpakan mudarat atau bahaya kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Namun, mudarat yang Dia timpakan selalu mengandung hikmah, seperti sebagai ujian, hukuman yang adil, atau untuk mengingatkan hamba agar kembali kepada-Nya. Tidak ada bahaya yang terjadi di alam semesta ini kecuali atas izin-Nya.
-
النافع92. An-Nafi'
Yang Maha Memberi ManfaatAn-Nafi' adalah sumber dari segala manfaat dan kebaikan. Segala nikmat dan keuntungan, baik di dunia maupun akhirat, berasal dari-Nya. Pasangan nama Ad-Dharr dan An-Nafi' mengajarkan kita bahwa hanya Allah yang menjadi sumber segala kebaikan dan penentu segala keburukan. Ini memurnikan tauhid kita, sehingga kita tidak takut kepada makhluk atau berharap kepada mereka, melainkan hanya takut dan berharap kepada Allah semata.
-
النور93. An-Nur
Yang Maha BercahayaAn-Nur adalah Cahaya langit dan bumi. Dia adalah sumber dari segala cahaya, baik cahaya fisik (seperti matahari) maupun cahaya maknawi (cahaya hidayah, ilmu, dan iman). Tanpa cahaya-Nya, alam semesta akan berada dalam kegelapan. Dan tanpa cahaya hidayah-Nya, hati manusia akan berada dalam kegelapan kebodohan dan kesesatan. Memohon kepada An-Nur berarti memohon agar Allah menerangi hati dan jalan hidup kita.
-
الهادي94. Al-Hadi
Yang Maha Pemberi PetunjukAl-Hadi adalah Dzat yang memberikan petunjuk (hidayah) kepada hamba-hamba-Nya. Ada berbagai tingkatan hidayah: hidayah insting pada hewan, hidayah indera dan akal pada manusia, dan yang tertinggi adalah hidayah taufik untuk menerima kebenaran Islam dan mengamalkannya. Hidayah adalah karunia terbesar dari Allah, dan kita harus senantiasa memohonnya, sebagaimana yang kita lakukan dalam setiap rakaat shalat saat membaca Al-Fatihah.
-
البديع95. Al-Badi'
Yang Maha Pencipta KeindahanAl-Badi' adalah Pencipta yang menciptakan segala sesuatu dengan keindahan yang tiada tara dan tanpa ada contoh sebelumnya. Setiap ciptaan-Nya adalah sebuah karya seni yang orisinal dan menakjubkan. Keindahan alam semesta, dari warna-warni bunga hingga formasi galaksi, adalah bukti dari sifat Al-Badi' ini. Nama ini mengajarkan kita untuk mengapresiasi keindahan ciptaan-Nya dan mengakui keagungan Sang Pencipta.
-
الباقي96. Al-Baqi
Yang Maha KekalAl-Baqi adalah Dzat yang kekal abadi, yang keberadaan-Nya tidak akan pernah berakhir. Semua makhluk akan binasa, sementara Dzat Allah yang Maha Mulia akan tetap kekal. Keimanan pada Al-Baqi membuat kita sadar akan kefanaan dunia dan mendorong kita untuk beramal demi kehidupan yang kekal di akhirat. Hati tidak akan terlalu terikat pada sesuatu yang fana, melainkan akan tertambat pada Dzat Yang Maha Kekal.
-
الوارث97. Al-Warits
Yang Maha MewarisiAl-Warits adalah Pewaris sejati dari segala sesuatu. Setelah semua makhluk binasa, hanya Dia-lah yang akan tetap ada, mewarisi langit, bumi, dan segala isinya. Apa yang kita miliki di dunia ini hanyalah titipan sementara. Pada akhirnya, semuanya akan kembali kepada Pemiliknya yang hakiki, yaitu Allah Al-Warits. Kesadaran ini mengajarkan kita untuk tidak kikir dan menggunakan "harta titipan" ini di jalan yang diridhai-Nya.
-
الرشيد98. Ar-Rasyid
Yang Maha PandaiAr-Rasyid adalah Dzat yang Maha Cerdas dan Lurus dalam segala tindakan dan pengaturan-Nya. Petunjuk-Nya adalah petunjuk yang paling lurus dan bijaksana. Dia membimbing hamba-hamba-Nya ke jalan yang benar (rusyd) dan menjauhkan mereka dari kesesatan. Mengikuti petunjuk Ar-Rasyid adalah jaminan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
-
الصبور99. As-Shabur
Yang Maha SabarAs-Shabur adalah Dzat yang Maha Sabar. Dia tidak tergesa-gesa menghukum para pelaku maksiat, melainkan memberi mereka tangguh waktu untuk bertaubat. Dia sabar dalam menghadapi pembangkangan dan kekufuran makhluk-Nya. Kesabaran-Nya jauh melampaui kesabaran makhluk manapun. Merenungkan sifat As-Shabur mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang sabar, baik dalam menjalankan ketaatan, menjauhi larangan, maupun dalam menghadapi musibah yang menimpa.