Proses ASI (Air Susu Ibu) keluar setelah melahirkan adalah momen yang dinanti oleh setiap ibu baru. Meskipun sering dianggap otomatis, pada kenyataannya, beberapa ibu mungkin mengalami kesulitan di awal. Kelancaran produksi ASI sangat bergantung pada beberapa faktor kunci, terutama stimulasi dini dan dukungan emosional. Memahami langkah-langkah awal ini dapat menjadi kunci sukses menyusui.
Langkah paling krusial untuk memastikan ASI keluar adalah dengan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sesegera mungkin setelah bayi lahir, idealnya dalam satu jam pertama. Pada fase ini, naluri menyusu bayi sedang sangat kuat. Kontaksi alami tubuh bayi akan membimbingnya menemukan payudara ibu.
Banyak ibu baru yang khawatir karena ASI yang keluar di hari-hari pertama terlihat sedikit atau hanya berupa kolostrum (cairan kuning kental). Ini normal. Produksi ASI bekerja berdasarkan prinsip permintaan dan penawaran (supply and demand). Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak tubuh memproduksinya.
Pada minggu pertama, usahakan menyusui bayi minimal 8 hingga 12 kali dalam 24 jam, atau sesuai dengan tanda lapar yang ditunjukkan bayi (bukan berdasarkan jadwal jam). Jangan menunggu sampai bayi menangis keras; tangisan adalah tanda lapar tahap akhir.
Hormon Oksitosin, yang bertanggung jawab atas keluarnya ASI (let-down reflex), sangat sensitif terhadap stres dan kecemasan. Jika ibu merasa cemas, terburu-buru, atau sakit, pelepasan Oksitosin bisa terhambat, yang secara tidak langsung memperlambat aliran ASI.
Untuk membantu relaksasi, cobalah beberapa teknik berikut:
Tubuh Anda bekerja keras memproduksi nutrisi terbaik untuk bayi. Oleh karena itu, kebutuhan cairan dan kalori ibu meningkat drastis. Dehidrasi adalah salah satu penyebab umum penurunan volume ASI. Pastikan asupan cairan Anda mencukupi.
Konsumsi air putih minimal 10-12 gelas sehari. Selain itu, nutrisi seimbang yang kaya protein, zat besi, dan vitamin sangat penting untuk menjaga energi dan kualitas ASI. Jangan lupakan sayuran hijau seperti daun katuk atau bayam yang secara tradisional dipercaya mendukung produksi ASI.
Jika Anda merasa puting lecet, nyeri saat menyusui, atau bayi tampak tidak puas, jangan ragu mencari bantuan profesional. Konselor Laktasi (IBCLC) dapat membantu menilai posisi perlekatan (latch) bayi. Perlekatan yang buruk adalah penyebab utama masalah produksi ASI karena stimulasi yang tidak efektif.
Ingatlah, masa transisi ini membutuhkan adaptasi baik bagi ibu maupun bayi. Kesabaran, dukungan dari keluarga, dan pemahaman bahwa setiap ibu dan bayi memiliki ritme yang berbeda adalah kunci utama untuk memastikan ASI keluar dengan lancar dan berlimpah.