Mengatasi Areola Gatal dan Mengelupas Saat Menyusui

Ilustrasi area payudara yang sensitif.

Masa menyusui adalah periode yang indah namun sering kali diiringi tantangan fisik yang tidak terduga. Salah satu keluhan umum yang dialami oleh ibu menyusui adalah rasa gatal, kering, bahkan mengelupas pada area areola (area gelap di sekitar puting). Kondisi ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan tetapi juga dapat memengaruhi kepercayaan diri ibu saat menyusui.

Penting untuk memahami bahwa perubahan pada kulit payudara selama laktasi adalah hal yang sering terjadi. Namun, jika gejala gatal dan mengelupas semakin parah, penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah infeksi sekunder.

Mengapa Areola Terasa Gatal dan Mengelupas?

Beberapa faktor utama sering dikaitkan dengan iritasi kulit di sekitar puting saat ibu sedang menyusui:

            Kulit Kering Akibat Menyusui: Frekuensi bayi menyusu menyebabkan gesekan berulang dan paparan air liur bayi. Seringnya area tersebut menjadi lembap lalu kering dapat menghilangkan minyak alami kulit, menyebabkan kekeringan ekstrem, gatal, dan pengelupasan.
Sabun dan Deterjen yang Keras: Penggunaan sabun yang mengandung pewangi kuat, alkohol, atau deterjen pakaian yang keras dapat menghilangkan lapisan pelindung kulit, memperparah iritasi.
Eksim atau Dermatitis Kontak: Kulit sensitif bisa bereaksi terhadap bahan tertentu, seperti sisa deterjen pada bra atau kain. Pada kasus tertentu, ini bisa menjadi bentuk dermatitis kontak alergi.
Infeksi Jamur (Thrush/Kandidiasis): Infeksi jamur oral (yang ditularkan dari bayi ke puting ibu) adalah penyebab umum nyeri tajam, rasa terbakar, dan gatal hebat pada puting dan areola. Area yang terinfeksi sering tampak merah, mengkilap, atau bersisik.
Penyakit Paget (Jarang): Meskipun sangat jarang, perubahan kulit yang tidak membaik (seperti sisik merah yang tidak hilang atau luka yang terus-menerus) harus dievaluasi oleh dokter karena mungkin terkait dengan kondisi medis tertentu.

        

Langkah Tepat untuk Meredakan Gatal dan Mengelupas

Mengatasi gejala ini memerlukan pendekatan yang lembut dan higienis. Fokus utama adalah menjaga kelembapan alami kulit dan mengurangi iritasi.

1. Perhatikan Kebersihan dan Kelembapan

Hindari mencuci area payudara terlalu sering atau menggunakan sabun berkimia keras. Cukup bilas dengan air hangat saat mandi. Keringkan dengan menepuk-nepuk lembut menggunakan handuk bersih, jangan digosok.

2. Gunakan Pelembap Khusus

Setelah menyusui dan area dikeringkan, oleskan pelembap yang aman untuk bayi. Lanolin murni adalah pilihan terbaik karena berfungsi sebagai pelindung alami yang membantu menyembuhkan kulit pecah-pecah tanpa perlu dibersihkan sebelum bayi menyusu lagi.

3. Pilih Pakaian Dalam yang Tepat

Gunakan bra menyusui berbahan katun murni yang menyerap kelembapan. Ganti bra sesering mungkin jika terasa lembap. Hindari bantalan bra yang mengandung bahan sintetis atau anti-air di bagian tengah, karena dapat memerangkap kelembapan dan memicu pertumbuhan jamur.

4. Manajemen Proses Menyusui

Pastikan pelekatan (latch) bayi sudah benar. Pelekatan yang buruk memaksa bayi hanya mengisap ujung puting, menyebabkan gesekan berlebih pada areola. Jika bayi hanya menghisap puting, coba perbaiki posisi agar lebih banyak jaringan areola masuk ke dalam mulutnya.

Kapan Harus Menghubungi Profesional Kesehatan?

Meskipun kebanyakan iritasi dapat diatasi di rumah, ada beberapa tanda bahaya yang memerlukan konsultasi medis segera:

            Gatal disertai nyeri yang sangat hebat dan sensasi terbakar yang tidak hilang setelah beberapa hari perawatan ringan.
Areola tampak sangat merah, bengkak, atau mengeluarkan cairan (tanda infeksi bakteri atau jamur).
Muncul sisik tebal, seperti eksim, yang disertai kerak dan tidak merespons pengobatan lanolin.
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda sariawan (thrush) di mulutnya bersamaan dengan gejala Anda.

        

Dokter atau konsultan laktasi dapat mengidentifikasi apakah ini adalah masalah iritasi sederhana, dermatitis, atau infeksi jamur. Pengobatan yang spesifik (seperti krim antijamur atau steroid ringan) mungkin diperlukan untuk memulihkan kesehatan kulit areola Anda, memastikan sesi menyusui tetap nyaman dan produktif.

Ingatlah bahwa perawatan diri selama menyusui sama pentingnya dengan perawatan bayi. Jangan ragu mencari bantuan jika ketidaknyamanan fisik mengganggu pengalaman menyusui Anda.