Ilustrasi sederhana pertemuan anggota arisan tril tua.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang serba cepat, masih ada sekelompok komunitas yang menjaga tradisi lama dengan penuh cinta: komunitas arisan tril tua. Arisan, yang secara umum dikenal sebagai kegiatan mengumpulkan dana secara periodik, bertransformasi menjadi momen sakral ketika digabungkan dengan kecintaan pada motor antik atau "tril tua". Ini bukan sekadar pertemuan finansial; ini adalah ritual merawat kenangan, solidaritas, dan mesin-mesin berkarakter.
Tril tua, yang sering kali merujuk pada sepeda motor klasik atau trail lawas yang masih gagah di jalanan, memiliki daya tarik tersendiri. Setiap goresan pada bodi, setiap bunyi mesin yang khas, menyimpan cerita perjalanan yang panjang. Bagi para pemiliknya, motor ini adalah warisan yang harus dijaga, bukan sekadar alat transportasi. Dan arisan menjadi wadah ideal untuk membagikan kisah-kisah tersebut.
Konsep dasar arisan tetap berjalan: setiap anggota menyumbang sejumlah uang secara berkala, dan setiap periode, satu anggota beruntung mendapatkan total nominal yang terkumpul. Namun, dalam konteks arisan tril tua, nilai emosional jauh melampaui nilai rupiah yang didapat. Pertemuan rutin ini sering kali diisi dengan diskusi teknis tentang perawatan mesin, perburuan suku cadang langka, atau sekadar pamer pencapaian restorasi terbaru.
Solidaritas di antara anggota sangat terasa. Jika ada anggota yang tril tuanya mogok di tengah perjalanan atau membutuhkan bantuan perbaikan mendesak, anggota lain akan sigap membantu tanpa pamrih. Inilah esensi sejati yang membuat arisan ini terus hidup. Mereka adalah ikatan persaudaraan yang terbentuk dari oli bekas dan keringat saat mendorong motor mogok di pinggir jalan.
Para penggemar tril tua menyadari bahwa setiap unit motor klasik adalah bagian dari sejarah otomotif nasional. Merawat motor ini berarti ikut melestarikan sejarah tersebut. Arisan menjadi platform informal untuk berbagi pengetahuan restorasi yang seringkali bersifat turun-temurun atau harus dicari dari sumber-sumber terbatas. Misalnya, teknik pengecatan yang sesuai dengan era motor atau cara menemukan karburator orisinal yang sudah tidak diproduksi lagi.
Keindahan dari arisan semacam ini adalah bagaimana ia mampu menjembatani berbagai latar belakang. Ada yang merupakan pengusaha sukses, ada pula yang hanya seorang pekerja kantoran biasa, namun di arena arisan tril tua, semua status sosial luntur. Yang tersisa hanyalah kecintaan bersama pada roda dua yang bertenaga namun penuh karakter. Ketika mesin dua tak meraung bersamaan, suasana nostalgia langsung menyelimuti, seolah membawa mereka kembali ke masa muda ketika motor-motor ini pertama kali mengaspal.
Lokasi pertemuan arisan tril tua jarang berada di tempat mewah. Justru sebaliknya, mereka cenderung memilih tempat yang mendukung suasana santai dan otentik. Warung kopi pinggir jalan, bengkel tua yang luas, atau bahkan lapangan terbuka di mana mereka bisa memarkirkan koleksi motor mereka berjajar rapi menjadi saksi bisu keakraban mereka. Atmosfer inilah yang menguatkan rasa memiliki terhadap komunitas.
Dalam setiap putaran arisan, ada harapan terselip. Harapan untuk mendapatkan dana segar memang penting, tetapi yang lebih utama adalah harapan untuk selalu bisa berkumpul lagi di pertemuan berikutnya. Arisan tril tua bukan hanya tentang mengumpulkan uang, melainkan tentang memastikan bahwa rantai persahabatan yang terjalin di sekitar mesin-mesin tua ini tidak pernah putus, terus berputar seirama dengan piston motor kesayangan mereka. Pengalaman ini membuktikan bahwa nilai sebuah komunitas seringkali jauh lebih berharga daripada materi yang dikumpulkan.