Dalam jagat cerita pewayangan Jawa dan kisah epik Mahabharata, pertanyaan mengenai "Arjuna Pandawa nomer piro" sering muncul di benak para penggemar. Pertanyaan ini merujuk pada urutan kelahiran kelima bersaudara Pandawa, putra dari Raja Pandu Dewanata. Untuk menjawabnya, kita perlu menelusuri silsilah dan kedudukan masing-masing pahlawan.
Siapa Saja Kelima Pandawa?
Pandawa adalah lima bersaudara yang menjadi representasi kebajikan dan kesatria sejati. Mereka adalah anak-anak dari Dewi Kunti dan Dewi Madrim (melalui anugerah dewa karena Raja Pandu tidak dapat memiliki keturunan). Kelima pandawa tersebut, secara berurutan berdasarkan usia dari yang tertua hingga termuda, adalah:
- Puntadewa (Yudhistira)
- Bima (Werkudara)
- Arjuna
- Nakula
- Sadewa
Posisi Arjuna dalam Urutan Kelahiran
Jika kita merujuk pada daftar urutan kelahiran di atas, maka jawabannya sangat jelas. Arjuna menempati posisi ketiga dalam urutan kelahiran Pandawa. Jadi, menjawab pertanyaan klasik Arjuna Pandawa nomer piro, jawabannya adalah **nomer telu (tiga)**.
Meskipun secara urutan kelahiran ia adalah yang ketiga, popularitas Arjuna seringkali melebihi saudara-saudaranya yang lain, bahkan melebihi sang sulung, Puntadewa. Mengapa demikian? Popularitas Arjuna terletak pada ketampanan parasnya, keahlian memanahnya yang tiada tanding, serta kisah cintanya yang penuh warna, terutama hubungannya dengan Srikandi dan Subadra.
Ilustrasi kesatria Arjuna memanah.
Karakteristik Arjuna Sang Arjuna
Arjuna, yang memiliki nama kecil Dananjaya, adalah putra kedua Dewi Kunti dari dewa Indra. Ia adalah tokoh yang paling sering menjadi pusat perhatian dalam banyak peristiwa penting di Mahabharata. Keunggulannya tidak hanya terletak pada kekuatan fisik, tetapi juga pada kecerdasannya dan kemampuannya menjalani asketisme (tapa brata) yang berat untuk mendapatkan senjata-senjata ilahi.
Perjalanan hidup Arjuna dipenuhi ujian. Ia pernah menyamar menjadi pengemis, menjalani hukuman pembuangan (pengasingan), dan menghadapi dilema moral yang mendalam, terutama saat Perang Baratayuda di Kurukshetra. Dialog filosofis antara Arjuna dengan Kresna yang termuat dalam Bhagawadgita adalah puncak ajaran spiritual yang menjadi pedoman hidup bagi banyak orang.
Perbedaan Antara Pandawa Lainnya
Memahami posisi Arjuna sebagai nomer piro juga membantu kita menghargai peran unik saudara-saudaranya:
- Puntadewa (Nomer Satu): Dikenal sebagai raja yang adil, jujur, dan penguasa Dharma. Kepemimpinannya menjadi landasan utama bagi Pandawa.
- Bima (Nomer Dua): Paling kuat fisiknya, dikenal karena kegarangannya saat bertarung dan kesetiaannya yang membabi buta kepada kakaknya.
- Nakula & Sadewa (Nomer Empat & Lima): Si kembar yang identik, dikenal karena kecakapan mereka dalam ilmu berkuda (Nakula) dan penguasaan ilmu pertukangan serta pengobatan (Sadewa).
Meskipun Arjuna berada di urutan ketiga, statusnya sebagai murid favorit Resi Drona dan kedekatannya dengan Kresna (sebagai kusir dan penasihat spiritualnya) memberinya panggung yang lebih besar dalam narasi epos tersebut. Jadi, meski ia bukan yang tertua, Arjuna adalah salah satu poros cerita utama.
Kesimpulan Penting
Intinya, jika ada yang bertanya mengenai urutan kelahiran Pandawa, ingatlah urutan klasik: Puntadewa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Dengan demikian, Arjuna adalah putra ketiga Raja Pandu. Pemahaman tentang posisi ini penting untuk mengapresiasi dinamika keluarga Pandawa dan bagaimana peran masing-masing tokoh berkontribusi pada keseimbangan alam semesta dalam kisah Mahabharata yang tak lekang oleh waktu. Pertanyaan Arjuna Pandawa nomer piro dijawab: ia adalah yang ketiga.