Asmaul Husna adalah 99 nama indah milik Allah SWT yang menggambarkan kesempurnaan sifat dan zat-Nya. Setiap nama mengandung makna mendalam yang berfungsi sebagai pengingat akan kebesaran dan keagungan Tuhan semesta alam. Salah satu nama yang sering dibahas dan memiliki arti yang sangat mulia adalah Al-Majid.
Secara etimologi, kata Al-Majid (المَجِيدُ) berasal dari akar kata "majd" yang berarti kemuliaan, keagungan, atau kemuliaan yang sangat tinggi. Ketika nama ini disematkan kepada Allah SWT, maknanya menjadi sangat komprehensif. Arti Al-Majid adalah Dzat Yang Maha Mulia, Yang memiliki segala kemuliaan, keagungan, dan kebesaran yang tak terhingga.
Kemuliaan yang dimiliki Allah SWT melalui sifat Al-Majid tidak hanya terbatas pada aspek kekuasaan atau kekuatan, tetapi juga mencakup kemuliaan dalam segala aspek sifat-sifat-Nya—mulai dari kasih sayang-Nya, keadilan-Nya, hingga keindahan penciptaan-Nya. Kemuliaan-Nya adalah kemuliaan yang hakiki dan absolut, tidak tertandingi oleh ciptaan apa pun.
Dalam memahami Asmaul Husna, seringkali muncul kebingungan antara Al-Majid dengan nama-nama agung lainnya, seperti Al-'Azim (Maha Agung) dan Al-Kabir (Maha Besar). Meskipun ketiganya merujuk pada keagungan, terdapat nuansa perbedaan yang penting:
Sederhananya, Al-Majid menekankan pada keluhuran dan kehormatan tertinggi yang melekat pada diri Allah SWT.
Mengimani bahwa Allah adalah Al-Majid membawa dampak signifikan pada cara seorang Muslim berinteraksi dengan Tuhannya dan menjalani kehidupan.
Nama Al-Majid disebutkan dalam Al-Qur'an, menegaskan bahwa Allah adalah sumber segala kemuliaan. Salah satu penyebutan yang populer terdapat dalam firman Allah SWT:
"Sesungguhnya Dialah yang Maha Terpuji dan Maha Mulia." (QS. Al-Buruj: 14)
Ayat ini seringkali dibaca bersamaan dengan nama Allah yang lain, menegaskan bahwa kemuliaan dan pujian sejati hanya layak disematkan kepada-Nya. Keagungan dan kemuliaan-Nya terwujud dalam segala ciptaan-Nya, dari gugusan bintang hingga detail kehidupan terkecil di bumi.
Memahami arti Al-Majid sebagai Dzat Yang Maha Mulia adalah mengajak hati untuk menyadari betapa luhur dan agungnya Allah SWT. Ini bukan sekadar pengakuan intelektual, melainkan sebuah penghayatan spiritual yang mendorong seorang mukmin untuk hidup dengan penuh kehormatan, integritas, dan pengabdian tertinggi kepada Sang Pemilik segala kemuliaan. Dengan mengingat Al-Majid, kita diingatkan bahwa hanya kepada Dzat Yang Mulia inilah segala bentuk penghormatan dan ibadah harus diarahkan.