Dalam keindahan dan keluasan ajaran Islam, terdapat konsep fundamental yang sering ditekankan, yaitu keesaan Allah SWT yang termanifestasi melalui nama-nama-Nya yang terindah, atau dikenal sebagai Asmaul Husna. Salah satu sifat agung yang paling menonjol adalah sifat Maha Mengetahui. Asmaul Husna yang merefleksikan sifat ini adalah Al-'Alim (العليم).
Memahami arti Maha Mengetahui dalam Asmaul Husna, khususnya Al-'Alim, bukan sekadar mengakui bahwa Allah mengetahui segala sesuatu. Ini adalah pemahaman mendalam mengenai cakupan, kedalaman, dan ketidakberbatasan pengetahuan-Nya yang meliputi segala aspek eksistensi.
Al-'Alim adalah salah satu nama Allah yang menunjukkan bahwa Dia adalah Zat yang Maha Tahu segala sesuatu, baik yang telah terjadi, yang sedang terjadi, maupun yang akan terjadi. Pengetahuan-Nya tidak dipelajari, tidak bertambah, dan tidak pernah terlewatkan oleh apapun. Tidak ada satu pun atom, satu pun bisikan hati, atau satu pun gerakan di alam semesta yang luput dari pengamatan dan pengetahuan-Nya.
Para ulama membagi pengetahuan Allah menjadi beberapa kategori untuk memudahkan pemahaman manusia yang terbatas ini:
Meskipun sering dikaitkan, penting untuk membedakan Al-'Alim dari dua nama mulia lainnya yang juga berhubungan dengan pengetahuan:
Sederhananya, Al-'Alim adalah basis pengetahuan total, sementara Al-Khabir adalah kedalaman pengetahuan tersebut, dan Ar-Raqib adalah manifestasi pengawasan berdasarkan pengetahuan tersebut.
Mengimani bahwa Allah adalah Al-'Alim membawa implikasi besar bagi perilaku seorang Muslim dalam kehidupan sehari-hari. Keimanan ini mendorong kesadaran diri dan perbaikan moral karena menyadari bahwa tidak ada satupun perbuatan, baik atau buruk, yang tersembunyi dari-Nya.
1. Meningkatkan Rasa Takut (Khauf) dan Harap (Raja’): Seorang mukmin akan merasa takut untuk melakukan kemaksiatan karena yakin Allah Maha Mengetahui niat tersembunyi dan perbuatan rahasia. Sebaliknya, ia akan berharap akan rahmat-Nya karena yakin bahwa amal shaleh sekecil apapun pasti diketahui dan akan diberi balasan.
2. Kejujuran dan Integritas: Ketika seseorang tahu bahwa ia selalu diawasi oleh Zat Yang Maha Tahu segala detail, ia akan cenderung bertindak jujur, bahkan ketika tidak ada manusia lain yang melihatnya. Integritas lahir dari kesadaran ini.
3. Tawakkal yang Kuat: Dalam menghadapi kesulitan atau ketidakpastian masa depan, seorang Muslim dapat bertawakkal dengan penuh keyakinan. Sebab, jika ia tidak mengetahui hasil dari upayanya, Allah Al-'Alim Maha Mengetahui jalan terbaik baginya.
4. Ketelitian dalam Ibadah: Ibadah yang dilakukan menjadi lebih khusyuk dan sempurna, sebab tujuannya adalah dipersembahkan kepada Dzat yang mengetahui kadar kesungguhan hati pelakunya. Kualitas ibadah bukan hanya diukur dari tampilan luar, melainkan dari niat yang diketahui oleh Al-'Alim.
Asmaul Husna Al-'Alim adalah penegasan bahwa Allah SWT adalah sumber segala ilmu dan kebijaksanaan. Pengetahuan-Nya mencakup masa lalu, masa kini, masa depan, yang tersembunyi, dan yang tampak. Menginternalisasi arti Maha Mengetahui dalam Asmaul Husna ini seharusnya memicu seorang Muslim untuk hidup dengan kesadaran penuh (muraqabah), selalu berusaha memperbaiki batinnya, dan memegang teguh kejujuran, sebab tiada satu pun rahasia yang luput dari pandangan dan pengetahuan Allah Yang Maha Luas ilmunya.