Menyusui adalah perjalanan yang indah namun terkadang penuh tantangan. Jika Anda merasa produksi Air Susu Ibu (ASI) menurun setelah beberapa waktu, jangan panik. Penurunan produksi ASI adalah hal yang wajar, terutama saat bayi mulai tumbuh besar atau pola menyusui berubah. Kabar baiknya, produksi ASI sangat responsif terhadap stimulasi. Dengan strategi yang tepat, Anda bisa cara memperbanyak asi kembali secara signifikan.
1. Peningkatan Frekuensi Menyusui (Demand-Driven Supply)
Prinsip utama dalam produksi ASI adalah "supply and demand" (penawaran dan permintaan). Semakin sering payudara dikosongkan, semakin banyak sinyal yang diterima tubuh untuk memproduksi susu. Untuk mengembalikan volume ASI:
- Seringkan Menyusui Langsung (Direct Breastfeeding): Usahakan menyusui bayi minimal 8 hingga 12 kali dalam 24 jam, bahkan jika bayi tampak hanya menyusu sebentar.
- Hindari Jeda Terlalu Lama: Pastikan tidak ada jeda lebih dari 3 jam tanpa menyusui atau memompa, terutama di malam hari yang krusial untuk hormon prolaktin.
- Power Pumping: Teknik ini meniru sesi menyusui berkelompok. Contoh: Memompa/menyusui selama 20 menit, istirahat 10 menit, pompa/menyusui 10 menit, istirahat 10 menit, pompa/menyusui 10 menit. Lakukan sekali sehari selama beberapa hari.
2. Memastikan Pengosongan Payudara yang Efektif
ASI yang tertinggal di payudara mengirimkan sinyal kepada tubuh untuk mengurangi produksi. Pastikan payudara benar-benar kosong setelah setiap sesi menyusui atau memompa:
- Variasi Posisi Menyusui: Ganti posisi menyusui (misalnya, dari posisi bantal menyusui ke posisi rugby atau posisi berbaring miring) untuk memastikan semua saluran susu terstimulasi.
- Breast Massage (Pijat Payudara): Pijat lembut payudara dari arah luar menuju puting saat bayi menyusu atau saat memompa untuk membantu mengeluarkan lemak susu yang lebih kental.
- Kompres Hangat Sebelum Memompa: Kehangatan membantu melancarkan aliran susu (let-down reflex).
3. Optimalkan Penggunaan Pompa ASI (Jika Diperlukan)
Jika Anda kembali bekerja atau perlu meningkatkan stok ASI, pompa ASI adalah alat bantu yang vital:
- Gunakan Pompa Ganda (Double Pumping): Memompa kedua payudara secara bersamaan biasanya lebih efektif dalam merangsang produksi daripada memompa bergantian.
- Perhatikan Ukuran Corong (Flange): Corong yang terlalu besar atau kecil dapat menyebabkan rasa sakit dan mengurangi efektivitas pengosongan.
- Frekuensi Memompa: Jika bayi tidak menyusu, pompa setidaknya setiap 3 jam, meniru pola menyusu bayi.
4. Aspek Nutrisi dan Hidrasi Ibu
Kesehatan ibu sangat memengaruhi produksi ASI. Anda tidak perlu makan untuk dua orang, tetapi Anda perlu makan makanan berkualitas tinggi:
- Hidrasi Maksimal: Minum air putih yang cukup. Dehidrasi dapat menurunkan volume ASI secara cepat. Targetkan minimal 2.5 hingga 3 liter per hari.
- Makanan Galaktagogue: Konsumsi makanan yang dikenal dapat meningkatkan ASI (galaktagogue), seperti oatmeal, daun katuk, almond, dan biji-bijian.
- Istirahat yang Cukup: Stres dan kurang tidur adalah penghambat besar produksi ASI karena dapat menekan hormon oksitosin (hormon pelepas susu). Usahakan tidur saat bayi tidur.
5. Dukungan Emosional dan Konsultasi Profesional
Faktor psikologis memegang peran besar. Rasa cemas atau tekanan untuk memproduksi banyak ASI justru bisa menghambat aliran ASI.
- Kelola Stres: Cari waktu singkat untuk relaksasi. Mendengarkan musik tenang atau melakukan meditasi singkat dapat membantu refleks "let-down".
- Cari Dukungan Laktasi: Jika setelah melakukan semua langkah di atas produksi ASI masih belum membaik, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan Konselor Laktasi (IBCLC). Mereka dapat menilai perlekatan bayi, teknik memompa, atau kebutuhan medis lain yang mungkin memengaruhi produksi ASI Anda.
Meningkatkan ASI kembali membutuhkan konsistensi dan kesabaran. Ingatlah bahwa setiap tetes ASI yang diberikan adalah hadiah berharga bagi buah hati Anda. Teruslah berusaha, dan percayalah pada kemampuan tubuh Anda!