Asesmen Nasional (AN) merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Sejak beberapa waktu lalu, asesmen ini telah bertransformasi menjadi asesmen berbasis komputer, yang juga mencakup siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 5. Perubahan ini membawa angin segar dalam cara kita mengukur pencapaian belajar siswa, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di masa depan. AN bukan lagi sekadar ujian kenaikan kelas, melainkan sebuah instrumen diagnostik yang komprehensif.
Tujuan Utama: AN bertujuan untuk memetakan mutu sistem pendidikan secara menyeluruh, mulai dari input, proses, hingga output pembelajaran. Hasil AN diharapkan menjadi dasar perbaikan kualitas pembelajaran di seluruh Indonesia.
Berbeda dengan ujian tradisional yang menitikberatkan pada hafalan materi, Asesmen Nasional untuk jenjang SD kelas 5 berfokus pada tiga komponen utama yang merefleksikan kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa. Tiga komponen ini adalah:
Komponen ini mengukur kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, merefleksikan, dan mengevaluasi berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu. Siswa akan dihadapkan pada berbagai bentuk teks, baik fiksi maupun non-fiksi, yang disajikan dalam format digital. Soal-soal literasi membaca dirancang untuk menguji kemampuan siswa dalam:
Pada komponen ini, siswa akan diuji kemampuannya dalam menyampaikan gagasan, informasi, dan perasaan melalui tulisan. Soal literasi menulis tidak selalu berbentuk esai panjang, melainkan bisa juga dalam bentuk melengkapi paragraf, memperbaiki kalimat, atau memilih kata yang tepat untuk melengkapi sebuah teks. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana siswa dapat mengorganisir pikirannya secara tertulis, menggunakan kosakata yang sesuai, dan menyusun kalimat yang efektif.
Asesmen Numerasi mengukur kemampuan siswa dalam menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai konteks. Ini tidak hanya tentang menghitung, tetapi lebih luas lagi, mencakup pemahaman konsep bilangan, pengukuran, geometri, statistik, dan aljabar dasar. Soal-soal numerasi dirancang agar siswa dapat menerapkan konsep matematika dalam situasi sehari-hari, seperti membaca data, menghitung anggaran sederhana, atau memahami pola. Kemampuan yang diuji antara lain:
Ini adalah komponen unik dari AN yang bertujuan untuk mengukur pembentukan karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Siswa akan diberikan skenario atau pertanyaan yang berkaitan dengan nilai-nilai seperti beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Jawaban siswa akan mencerminkan sejauh mana mereka menginternalisasi dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun AN tidak menentukan kelulusan siswa secara individu, hasilnya sangat penting untuk berbagai tujuan. Bagi siswa kelas 5, partisipasi dalam AN berbasis komputer memberikan beberapa manfaat krusial:
Persiapan menghadapi AN tidak perlu menjadi momok bagi siswa maupun guru. Fokus utama sebaiknya pada penguatan konsep-konsep dasar literasi, numerasi, dan penanaman nilai karakter Pancasila melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari. Guru dapat memanfaatkan contoh-contoh soal yang tersedia dan membiasakan siswa menggunakan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas terkait pembelajaran. Orang tua juga dapat berperan dengan mendukung anak-anak mereka dalam proses belajar di rumah dan memastikan anak memiliki akses yang memadai untuk berlatih.
Asesmen Nasional Berbasis Komputer untuk SD kelas 5 adalah langkah maju dalam upaya menciptakan sistem pendidikan yang lebih adaptif, relevan, dan berkualitas. Dengan pemahaman yang baik dan persiapan yang tepat, asesmen ini dapat menjadi alat yang efektif untuk mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia.