Bagi ibu menyusui, mengelola stok Air Susu Ibu (ASI) perah adalah bagian penting dari perjalanan menyusui. Salah satu pertanyaan paling umum yang sering muncul adalah: asi baru diperah tahan berapa jam? Jawaban atas pertanyaan ini tidak tunggal, karena sangat bergantung pada di mana ASI tersebut disimpan. Memahami pedoman penyimpanan yang benar sangat krusial untuk menjaga nutrisi dan keamanan ASI bagi si kecil.
ASI yang baru diperah mengandung antibodi, enzim, dan nutrisi yang sensitif terhadap suhu. Oleh karena itu, lingkungan penyimpanan akan menentukan berapa lama ASI tersebut tetap layak dikonsumsi. Panduan penyimpanan ASI standar yang umumnya diacu oleh banyak tenaga kesehatan memberikan tiga zona utama: suhu ruangan, lemari es (kulkas), dan *freezer*.
Ini adalah skenario paling mendesak. Jika Anda baru saja memerah ASI dan berencana memberikannya kepada bayi dalam waktu dekat, penyimpanan suhu ruangan adalah pilihan yang paling praktis. ASI yang diperah dan disimpan dalam wadah bersih tertutup, jauh dari sinar matahari langsung dan suhu ekstrem, umumnya dapat bertahan selama:
Untuk menyimpan ASI perah dalam jangka waktu yang sedikit lebih lama, lemari es adalah tempat yang ideal. Kulkas harus diatur pada suhu 4°C atau lebih dingin. ASI perah di kulkas dapat bertahan:
Jika Anda memompa ASI dalam jumlah banyak dan ingin menyimpannya untuk digunakan beberapa minggu atau bulan ke depan, *freezer* adalah solusinya. Suhu ideal *freezer* adalah -18°C atau lebih rendah.
Meskipun ASI dapat bertahan lama di *freezer*, para ahli umumnya menyarankan untuk menggunakannya dalam kurun waktu 6 bulan untuk memastikan kualitas nutrisi dan rasa terbaik.
Terlepas dari tempat penyimpanannya, beberapa protokol penyimpanan harus diikuti:
Setelah mengetahui batas asi baru diperah tahan berapa jam di suhu ruangan, penting juga untuk mengetahui apa yang terjadi setelah ASI dicairkan dari *freezer*. ASI yang dicairkan harus segera digunakan. Jika dicairkan dalam kulkas (proses yang paling ideal), ASI tersebut harus dihabiskan dalam waktu 24 jam.
Setelah dihangatkan atau dicairkan (bahkan jika hanya dicairkan secara bertahap), ASI tidak boleh dibekukan kembali. ASI yang sudah dicairkan pada suhu ruangan harus dibuang jika tidak digunakan dalam waktu 1 hingga 2 jam maksimal. Jangan pernah memanaskan ASI menggunakan microwave karena dapat merusak nutrisi penting dan menciptakan "titik panas" yang berbahaya bagi bayi.
Kesimpulannya, pedoman umum adalah ASI baru diperah tahan 4 jam di suhu ruangan. Namun, untuk penyimpanan yang lebih panjang, kulkas hingga 4 hari dan *freezer* hingga 6-12 bulan adalah batas yang aman, asalkan suhu penyimpanan stabil dan higienitas terjaga. Selalu percayai insting Anda; jika ASI terlihat berubah warna, berbau asam, atau tampak tidak biasa, lebih baik dibuang.