Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi paling sempurna untuk bayi. Namun, seringkali para ibu perlu memompa ASI untuk disimpan, baik untuk bekal si kecil saat ditinggal bekerja atau sebagai cadangan. Pertanyaan yang paling sering muncul adalah: asi bertahan berapa jam di botol tergantung pada bagaimana dan di mana ASI tersebut disimpan?
Mengetahui panduan penyimpanan yang benar sangat krusial untuk menjaga kualitas, nutrisi, dan kandungan antibodi dalam ASI. Penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan nutrisi berkurang atau bahkan kontaminasi bakteri. CDC (Centers for Disease Control and Prevention) dan berbagai organisasi kesehatan anak telah menetapkan pedoman standar yang perlu Anda ikuti.
Penyimpanan ASI Berdasarkan Suhu Ruangan (Suhu Terbuka)
Jika ASI baru saja dipompa dan Anda berencana menggunakannya dalam waktu dekat, penyimpanan di suhu ruangan adalah yang paling praktis.
- Suhu Ruangan (Maksimal 25°C atau lebih rendah): ASI segar yang diletakkan di dalam wadah tertutup rapat (botol atau kantong khusus) umumnya aman disimpan hingga 4 jam.
- Penting Diperhatikan: Jika ruangan sangat panas (di atas 25°C), waktu aman ini bisa jauh lebih singkat, idealnya tidak lebih dari 1-2 jam.
Penyimpanan ASI di Kulkas (Pendingin)
Kulkas adalah pilihan terbaik jika Anda perlu menyimpan ASI untuk beberapa hari ke depan. Pastikan suhu kulkas Anda stabil di 4°C atau lebih rendah.
- Dalam Kulkas (Suhu 4°C atau lebih rendah): ASI yang disimpan di bagian belakang kulkas (bukan di pintu karena suhu sering berubah) dapat bertahan hingga 4 hari. Beberapa panduan bahkan menyebutkan hingga 8 hari, namun 4 hari dianggap paling aman untuk menjaga kualitas maksimal.
Penyimpanan ASI di Freezer (Pembeku)
Freezer adalah solusi jangka panjang bagi para ibu menyusui. Kunci utama di sini adalah menjaga suhu freezer tetap konsisten di -18°C atau lebih dingin.
- Freezer Terpisah (Suhu -18°C): ASI dapat bertahan hingga 6 hingga 12 bulan. Namun, disarankan untuk menggunakan ASI yang dibekukan dalam kurun waktu 6 bulan pertama untuk memastikan kandungan nutrisi terbaik.
- Freezer di Kulkas Satu Pintu (Suhu -18°C): Karena suhu di freezer jenis ini cenderung kurang stabil dibandingkan freezer terpisah, batas aman penyimpanan disarankan adalah sekitar 3 hingga 6 bulan.
Mengapa Waktu Penyimpanan Berbeda-beda?
Perbedaan durasi ini berkaitan dengan kecepatan pertumbuhan bakteri dan degradasi komponen bioaktif dalam ASI. Enzim alami dalam ASI membantu melindunginya, namun suhu hangat mempercepat penurunan kualitas tersebut.
Pencampuran ASI (Fresh dan Beku)
Salah satu kesalahan umum adalah mencampur ASI segar yang baru dipompa dengan ASI yang sudah didinginkan atau dibekukan. Para ahli menyarankan untuk tidak mencampur ASI segar ke dalam wadah ASI beku. Jika Anda harus menggabungkan ASI, pastikan semua ASI berada pada suhu yang sama (misalnya, dinginkan ASI segar di kulkas terlebih dahulu sebelum dicampurkan ke ASI yang sudah dingin).
Tanda-tanda ASI Sudah Tidak Layak Konsumsi
Selain durasi, penting untuk mengenali tanda-tanda bahwa ASI sudah tidak baik untuk bayi Anda. Meskipun ASI yang disimpan dengan baik mungkin tidak berbau aneh, perhatikan beberapa indikasi berikut:
- Bau Asam atau Tengik: ASI yang sudah basi biasanya memiliki bau yang jelas berbeda dari bau ASI segar.
- Perubahan Tekstur: ASI tampak menggumpal atau teksturnya berubah drastis.
- Lapisan Lemak Terpisah Jauh: Meskipun pemisahan lapisan lemak normal terjadi, jika lapisan lemak di atas sangat padat dan sulit menyatu kembali saat dihangatkan, ini bisa menjadi tanda.
Selalu pastikan wadah penyimpanan tertutup rapat, diberi label tanggal dan volume, dan jangan pernah memanaskan ASI lebih dari satu kali. Dengan mengikuti pedoman suhu dan waktu yang tepat, Anda dapat menjamin bahwa setiap tetes ASI yang diberikan kepada bayi Anda tetap bernutrisi dan aman.