ASI Bertahan Berapa Jam di Dot: Panduan Penyimpanan Tepat

Ilustrasi botol susu bayi dan jam Waktu Penyimpanan

Memberikan Air Susu Ibu (ASI) adalah salah satu hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk bayi Anda. Namun, seringkali para ibu menghadapi tantangan terkait penyimpanan, terutama ketika ASI sudah dikeluarkan dan ditempatkan di dalam botol dot. Pertanyaan krusial yang sering muncul adalah: ASI bertahan berapa jam di dot?

Jawaban atas pertanyaan ini sangat bergantung pada beberapa faktor, terutama suhu ruangan tempat botol tersebut disimpan. Memahami panduan penyimpanan yang tepat sangat penting untuk menjaga nutrisi, antibodi, dan keamanan ASI bagi si kecil.

Faktor Utama yang Mempengaruhi Daya Tahan ASI di Dot

Daya tahan ASI tidak bersifat absolut. Beberapa variabel lingkungan akan menentukan seberapa lama ASI tetap aman untuk dikonsumsi setelah dipompa atau diperas dan dimasukkan ke dalam botol (dot).

1. Suhu Ruangan (Suhu Ambien)

Ini adalah faktor paling berpengaruh. ASI yang berada di luar pendingin atau freezer harus segera dikonsumsi atau disimpan dengan benar. Umumnya, panduan yang direkomendasikan oleh organisasi kesehatan seperti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) adalah sebagai berikut:

2. Penyimpanan di Kulkas (Pendingin)

Jika ASI tidak segera digunakan, memasukkannya ke dalam kulkas adalah langkah selanjutnya. Di dalam kulkas dengan suhu 4°C atau lebih rendah:

3. Penyimpanan di Freezer

Untuk penyimpanan jangka panjang, freezer adalah pilihan terbaik:

ASI di Dot Setelah Dihangatkan atau Diberikan

Situasi menjadi lebih kritis ketika ASI sudah berada di dalam dot bayi dan siap diberikan, atau bahkan sudah mulai diminum oleh bayi. Dot seringkali digunakan sebagai wadah sementara di meja samping tempat tidur atau saat bepergian.

Sisa ASI yang Tidak Habis Diminum Bayi

Setelah bayi selesai menyusu dari botol dot, sisa ASI yang tertinggal di dalamnya tidak boleh disimpan kembali untuk pemberian di kemudian hari, meskipun baru diminum sebentar. Mengapa? Karena kontak langsung antara mulut bayi (dan bakteri alami di dalamnya) dengan ASI akan mempercepat kontaminasi dan penurunan kualitas nutrisi.

Prinsip utamanya adalah: ASI di dot yang sudah terkena ludah bayi harus dihabiskan dalam waktu 1 jam, atau dibuang. Jangan pernah memasukkannya kembali ke kulkas atau membiarkannya di suhu ruangan terlalu lama.

ASI yang Sudah Dihangatkan

Jika Anda mengeluarkan ASI beku dari freezer dan mencairkannya, lalu menghangatkannya (tidak perlu sampai mendidih), masa simpannya berubah drastis:

Tips Penting Agar ASI di Dot Tetap Aman

Untuk memaksimalkan keamanan ASI yang disimpan di dot atau wadah lainnya, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Kebersihan Maksimal: Pastikan botol, dot, tutup, dan semua peralatan yang bersentuhan dengan ASI telah disterilkan dengan baik sebelum digunakan.
  2. Pendinginan Cepat: ASI segar yang baru dipompa sebaiknya segera dimasukkan ke dalam wadah tertutup, diberi label tanggal dan waktu pemompaan, lalu segera didinginkan (bukan diletakkan di pintu kulkas).
  3. Jangan Mencampur: Jangan pernah menambahkan ASI segar ke dalam ASI yang sudah didinginkan sebelumnya. Selalu simpan dalam porsi yang akan dihabiskan bayi dalam sekali menyusu.
  4. Pemeriksaan Visual: Sebelum memberikan ASI yang sudah disimpan, periksa kembali. Jika terlihat ada perubahan warna, bau asam, atau tekstur yang menggumpal, buang ASI tersebut tanpa ragu.

Kesimpulannya, untuk ASI yang berada di dot pada suhu ruangan (25°C), batas aman umumnya adalah **4 jam**. Namun, jika bayi sudah mulai menyusu, waktu aman tersebut menyusut menjadi 1 jam. Selalu prioritaskan kebersihan dan ikuti panduan suhu penyimpanan untuk menjamin nutrisi terbaik bagi buah hati Anda.

🏠 Homepage