Salah satu pertanyaan paling umum yang dihadapi oleh ibu menyusui yang memompa ASI (Air Susu Ibu) adalah mengenai durasi waktu ASI perah tersebut aman untuk disimpan dan diberikan kepada bayi. Mengetahui batas waktu penyimpanan ASI sangat krusial untuk menjaga nutrisi dan keamanan ASI bagi buah hati Anda. Jawaban singkatnya bervariasi tergantung pada metode penyimpanan.
Faktor Penentu Ketahanan ASI
Ketahanan ASI dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, terutama suhu lingkungan tempat ASI tersebut disimpan. ASI segar yang baru diperah memiliki komposisi yang optimal, namun seiring waktu dan perubahan suhu, kandungan nutrisi, antibodi, dan sifat antimikrobanya dapat menurun.
Berikut adalah panduan umum mengenai berapa lama ASI dipompa bertahan dalam berbagai kondisi penyimpanan:
1. ASI Suhu Ruangan (Ambient Temperature)
- Durasi: Maksimal 4 jam, idealnya kurang dari 1 jam jika ruangan sangat hangat (di atas 25°C).
- Keterangan: ASI yang baru diperah dapat dibiarkan di suhu ruangan (sekitar 25°C atau kurang) selama beberapa jam. Namun, segera setelah 4 jam, risiko pertumbuhan bakteri meningkat signifikan, sehingga sisa ASI tersebut sebaiknya dibuang.
2. ASI di Kulkas (Lemari Es)
- Durasi: Hingga 4 hari (96 jam). Beberapa sumber bahkan menyebutkan aman hingga 5-8 hari jika kulkas sangat dingin (suhu ideal 0°C hingga 4°C) dan ASI diletakkan di bagian paling belakang (bukan pintu kulkas).
- Keterangan: Kulkas mempertahankan ASI pada suhu yang cukup stabil untuk memperlambat pertumbuhan mikroorganisme. Selalu gunakan wadah tertutup rapat yang steril.
3. ASI di Freezer (Pembeku)
Penyimpanan di freezer memberikan durasi terlama. Ada dua jenis penyimpanan freezer:
- Freezer yang Terpisah dari Kulkas (Suhu -18°C atau lebih rendah): ASI dapat bertahan hingga 6 hingga 12 bulan. Untuk kualitas terbaik, disarankan untuk menggunakan dalam waktu 6 bulan.
- Freezer di Dalam Kulkas (Suhu sekitar -10°C hingga -15°C): ASI aman disimpan hingga 3 bulan.
Protokol Penyimpanan yang Benar untuk ASI Dipompa
Untuk memaksimalkan ketahanan dan keamanan ASI yang Anda pompa, ikuti langkah-langkah penyimpanan yang benar:
- Kebersihan adalah Kunci: Pastikan semua botol, pompa, dan wadah penyimpanan sudah dicuci bersih dan disterilkan sebelum digunakan.
- Pendinginan Awal: Jangan langsung memasukkan ASI hangat ke dalam kulkas atau freezer jika wadah penyimpanan penuh. Biarkan ASI mendingin sebentar pada suhu ruangan (sekitar 30 menit) sebelum dipindahkan ke pendingin.
- Porsi Kecil: Simpan ASI dalam porsi sekali minum (misalnya 60 ml hingga 120 ml). Ini membantu meminimalkan pemborosan karena ASI yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali.
- Teknik FIFO (First In, First Out): Beri label pada setiap kantong atau botol dengan tanggal pemompaan. Selalu gunakan ASI yang paling lama disimpan terlebih dahulu.
Pencairan dan Pemanasan ASI Beku
Ketika tiba waktunya untuk memberikan ASI beku, proses pencairan juga harus dilakukan dengan hati-hati:
- Mencairkan di Kulkas: Cara terbaik adalah memindahkan ASI beku ke kulkas semalam sebelumnya. ASI yang sudah dicairkan di kulkas harus digunakan dalam waktu 24 jam.
- Mencairkan Cepat: Rendam botol ASI dalam air hangat (bukan air mendidih). Jangan pernah menggunakan microwave karena dapat merusak nutrisi penting dan menciptakan titik panas yang berbahaya bagi bayi.
Memahami berapa lama ASI dipompa bertahan di berbagai suhu akan memberikan ketenangan pikiran dan memastikan bayi Anda selalu mendapatkan nutrisi terbaik dari ASI perah Anda. Selalu perhatikan bau dan warna ASI; jika terlihat keruh, berbau asam, atau berubah warna secara drastis, buanglah.