Menyusui adalah momen intim dan penuh nutrisi antara ibu dan bayi. Namun, terkadang terjadi hal-hal kecil yang bisa membuat orang tua khawatir, salah satunya adalah ketika ASI kena mata bayi. Meskipun ASI mengandung banyak zat pelindung, mata bayi sangat sensitif. Memahami apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan sangat penting untuk menjaga kesehatan mata si kecil.
Selama proses menyusu, terutama saat pelekatan (latch) belum sempurna atau ketika bayi bergerak aktif, tidak jarang aliran ASI yang kuat dapat menyemprot atau menetes langsung ke wajah, termasuk mata bayi. Ini adalah kejadian yang sangat umum terjadi, terutama pada fase awal menyusui atau ketika produksi ASI sedang melimpah (fase *let-down* yang kuat).
Meskipun ASI memiliki sifat antibakteri alami berkat kandungan antibodi (imunoglobulin) seperti IgA, yang justru bermanfaat bagi mata, kontak langsung dalam volume besar tetap perlu diwaspadai karena beberapa alasan:
Ilustrasi: ASI yang Tetes ke Mata Bayi
Hal pertama yang harus diingat adalah jangan panik. Dalam kebanyakan kasus, kontak ASI dengan mata bayi tidak berbahaya. Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang aman:
Ini adalah aturan paling penting. Mata bayi sangat rentan. Menggosok mata, meskipun dengan niat baik untuk membersihkan, dapat menyebabkan abrasi (goresan) pada kornea.
Gunakan air mata buatan steril khusus bayi (jika tersedia) atau air matang yang sudah didinginkan (suhu ruangan). Hindari menggunakan air keran langsung karena mungkin mengandung mineral atau zat kimia yang mengiritasi.
Gunakan kain kasa steril atau kain lembut bersih yang baru untuk menepuk-nepuk area sekitar mata hingga kering. Biarkan bayi berkedip secara alami.
Setelah dibersihkan, perhatikan apakah bayi menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan lebih lanjut, seperti mata merah, bengkak, atau mengeluarkan cairan kental (bukan bening).
Meskipun ASI umumnya aman, beberapa reaksi memerlukan perhatian medis profesional. Segera konsultasikan dengan dokter anak atau spesialis mata anak jika Anda melihat:
Penting untuk diingat bahwa mata bayi baru lahir terkadang mengeluarkan cairan bening sedikit pada awalnya, yang merupakan hal normal. Namun, perubahan signifikan pada warna atau tekstur cairan harus dievaluasi.
Mengelola aliran ASI yang terlalu deras adalah kunci untuk mencegah iritasi pada wajah dan mata bayi.
Coba ubah sedikit posisi kepala bayi sehingga dagu bayi lebih menempel pada payudara dan hidungnya sedikit terangkat. Ini membantu mengarahkan aliran ASI menjauhi wajahnya.
Jika Anda khawatir terjadi kebocoran dari payudara yang tidak menyusu, gunakan bantalan ASI yang menyerap kelebihan cairan sebelum sempat menetes atau menyebar.
Ketika Anda merasakan fase *let-down* yang sangat kuat di awal sesi menyusui, perah sedikit ASI dengan tangan Anda sebelum menempelkan bayi ke payudara. Ini akan mengurangi tekanan dan kecepatan aliran awal.
Saat bayi menyusu, ibu dapat mencoba menekan lembut area areola (sekitar puting) dengan jari telunjuk dan jari tengah. Teknik ini membantu mengontrol kecepatan aliran ASI keluar dari lubang-lubang kecil di puting.
Secara keseluruhan, insiden ASI kena mata bayi adalah bagian kecil dari perjalanan menyusui. Dengan tindakan yang cepat, tenang, dan bersih—yaitu membilas tanpa menggosok—mata bayi Anda akan segera pulih tanpa masalah jangka panjang.