ASI Setelah Dipompa Bertahan Berapa Jam? Panduan Penyimpanan Optimal

ASI Waktu

Ilustrasi: Pentingnya waktu penyimpanan ASI yang tepat.

Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik untuk bayi. Setelah sesi memompa, muncul pertanyaan krusial bagi para ibu: ASI setelah dipompa bertahan berapa jam? Jawaban atas pertanyaan ini sangat bergantung pada tempat ASI tersebut disimpan. Penyimpanan ASI yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas nutrisi, antibodi, dan mencegah kontaminasi.

Memahami panduan penyimpanan yang direkomendasikan oleh berbagai badan kesehatan (seperti AAP atau IDAI) akan membantu Anda memaksimalkan hasil jerih payah memompa ASI Anda. Secara umum, panduan bervariasi berdasarkan suhu lingkungan atau suhu pendingin.

Panduan Umum Durasi Penyimpanan ASI yang Dipompa

Durasi penyimpanan ASI harus selalu merujuk pada kondisi di mana ASI tersebut berada. ASI segar yang baru dipompa memiliki kualitas terbaik, namun segera setelah kontak dengan udara dan wadah, proses degradasi dimulai meskipun sangat lambat. Berikut adalah pedoman umum yang sering digunakan:

Aturan Main: Segar vs. Cair Beku (Thawed Milk)

Satu hal penting yang sering membingungkan adalah perbedaan antara ASI segar dan ASI yang sudah dicairkan dari freezer. ASI yang telah dicairkan (thawed milk) memiliki durasi simpan yang jauh lebih singkat setelah dicairkan.

Jika Anda mencairkan ASI beku, susu tersebut tidak boleh dibekukan kembali. ASI yang sudah dicairkan hanya boleh disimpan pada suhu ruangan selama 1-2 jam. Jika sudah berada di suhu ruangan lebih dari dua jam, ASI tersebut harus segera dibuang. Jika Anda mencairkannya di kulkas, ASI cair tersebut harus digunakan dalam waktu 24 jam.

Tips Penting untuk Penyimpanan ASI yang Sukses

Untuk memastikan ASI yang dipompa tetap aman dan bernutrisi tinggi selama masa penyimpanannya, terapkan langkah-langkah berikut:

  1. Kebersihan adalah Kunci: Pastikan semua peralatan memompa dan wadah penyimpanan (botol atau kantong ASI) sudah dicuci bersih dan disterilkan.
  2. Wadah yang Tepat: Gunakan wadah khusus penyimpanan ASI yang kedap udara dan bebas BPA. Jangan mengisi wadah hingga penuh, sisakan sedikit ruang karena ASI akan mengembang saat membeku.
  3. Pendinginan Segera: Jangan tinggalkan ASI hasil pompa di suhu ruangan terlalu lama. Segera dinginkan atau bekukan jika Anda tidak berencana menggunakannya dalam beberapa jam ke depan.
  4. Pelabelan yang Jelas: Selalu cantumkan tanggal dan volume ASI pada setiap wadah. Ini sangat membantu saat Anda melakukan rotasi stok (menggunakan yang paling lama terlebih dahulu / FIFO - First In, First Out).
  5. Jangan Campur: Jangan mencampur ASI segar yang baru dipompa dengan ASI yang sudah didinginkan atau dibekukan sebelumnya. Dinginkan ASI segar secara terpisah hingga benar-benar dingin, baru kemudian digabungkan dengan ASI dingin lainnya.

Kesimpulannya, ASI setelah dipompa bertahan beberapa jam (sekitar 4 jam) jika di suhu ruang, beberapa hari di kulkas, dan beberapa bulan di freezer. Selalu utamakan kebersihan dan ikuti pedoman suhu penyimpanan untuk memberikan yang terbaik bagi buah hati Anda.

Informasi ini bersifat panduan umum. Konsultasikan selalu dengan dokter anak atau konsultan laktasi mengenai praktik penyimpanan ASI yang paling sesuai dengan kondisi spesifik Anda.

🏠 Homepage