Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik bagi bayi. Bagi para ibu yang memerah ASI atau menerima ASI donor, mengetahui cara penyimpanan yang tepat adalah kunci untuk menjaga kualitas dan keamanannya. Salah satu pertanyaan paling umum adalah, "ASI tanpa kulkas bertahan berapa jam?"
Menyimpan ASI di suhu ruangan (suhu ambien) seringkali menjadi solusi praktis, terutama saat bepergian, berada di tempat kerja tanpa akses kulkas, atau ketika persiapan untuk sesi menyusui berikutnya harus cepat. Namun, lingkungan tanpa pendingin dapat mempercepat pertumbuhan bakteri, sehingga durasi penyimpanannya jauh lebih singkat dibandingkan ASI yang didinginkan atau dibekukan.
Organisasi kesehatan terkemuka, seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan pedoman kesehatan nasional, telah menetapkan pedoman yang cukup jelas mengenai batas waktu aman penyimpanan ASI di suhu ruangan. Pedoman ini didasarkan pada penelitian untuk memastikan ASI tetap aman dikonsumsi bayi.
Secara umum, jika ASI baru diperah dan disimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup rapat pada suhu ruangan normal (di bawah 25°C atau sekitar 77°F), maka ASI tersebut aman dikonsumsi dalam:
Penting untuk dicatat bahwa suhu ruangan memengaruhi durasi ini. Semakin hangat suhu ruangan, semakin cepat ASI harus digunakan. Misalnya, di negara tropis dengan suhu di atas 25°C, batas aman mungkin hanya 2 hingga 3 jam.
Ketahanan ASI sangat bergantung pada beberapa variabel kunci. Memahami faktor-faktor ini akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat mengenai keamanan ASI yang akan diberikan kepada buah hati.
Ini adalah faktor terpenting. Wadah penyimpanan (botol, kantong ASI) harus steril atau sangat bersih. Tangan yang memerah atau menangani ASI juga harus dicuci bersih. Kontaminasi awal dari bakteri atau kuman akan mempersingkat masa hidup ASI secara drastis, bahkan dalam hitungan jam.
Seperti yang disebutkan, suhu adalah musuh utama. Hindari menyimpan ASI di dekat jendela yang terkena sinar matahari langsung, di atas kompor, atau di dekat sumber panas lainnya. Jauhkan dari sinar matahari langsung adalah aturan emas.
ASI yang baru diperah cenderung memiliki kandungan zat antibakteri yang lebih tinggi dibandingkan ASI yang sudah didiamkan. Namun, seiring waktu di suhu ruangan, senyawa ini akan berkurang efektivitasnya.
Situasi menjadi sedikit berbeda jika ASI tersebut tadinya sudah didinginkan di kulkas. Jika ASI yang sudah didinginkan kemudian dikeluarkan dan dibiarkan di suhu ruangan, batas waktunya biasanya dihitung ulang dari saat ASI tersebut mencapai suhu ruangan.
Jika ASI segar (belum pernah dibekukan atau didinginkan) bertahan 4 jam di suhu ruangan, maka ASI yang tadinya berada di kulkas dan baru dikeluarkan (belum mencapai suhu kamar) umumnya harus segera digunakan atau tidak boleh dikembalikan ke kulkas setelah mencapai suhu ruangan selama lebih dari 1-2 jam.
Jangan pernah mengandalkan perkiraan waktu semata. Selalu periksa kondisi fisik ASI sebelum memberikannya kepada bayi Anda. Tanda-tanda ASI sudah basi meliputi:
Untuk memastikan keamanan maksimal, prioritaskan penggunaan ASI yang diperah. Jika Anda harus menyimpan ASI tanpa kulkas, usahakan untuk menggunakannya dalam **maksimal 4 jam** pada suhu ruangan di bawah 25°C. Selalu gunakan wadah tertutup yang higienis.
Jika Anda ragu mengenai seberapa lama ASI tersebut berada di luar pendingin, lebih baik buang dan perah kembali. Kesehatan pencernaan bayi adalah prioritas utama, dan risiko memberikan ASI yang sudah terkontaminasi jauh lebih besar daripada kerugian ASI itu sendiri.