Asma adalah kondisi kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan, menyebabkan kesulitan bernapas, mengi, sesak dada, dan batuk. Meskipun tidak ada satu penyebab tunggal yang pasti, kondisi ini selalu dipicu oleh interaksi kompleks antara kerentanan genetik seseorang dan paparan terhadap faktor lingkungan. Memahami faktor asma karena apa sangat penting untuk manajemen dan pencegahan yang efektif.
Salah satu pendorong utama risiko asma adalah warisan genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua menderita asma atau kondisi alergi lainnya (seperti rinitis alergi atau eksim), kemungkinan anak mereka mengembangkan asma meningkat secara signifikan. Faktor genetik ini sering kali memengaruhi bagaimana sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat-zat yang seharusnya tidak berbahaya di lingkungan.
Kondisi yang dikenal sebagai atopi—kecenderungan tubuh untuk memproduksi antibodi imunoglobulin E (IgE) berlebihan sebagai respons terhadap alergen umum—seringkali merupakan komponen genetik yang mendasari perkembangan asma alergi.
Bagi banyak penderita, gejala asma dipicu secara langsung oleh paparan alergen tertentu. Alergen adalah zat yang memicu reaksi alergi, dan ketika terhirup, mereka menyebabkan saluran napas membengkak dan memproduksi lendir berlebih. Faktor asma karena alergen ini meliputi:
Tidak semua pemicu adalah alergen; banyak yang merupakan iritan murni yang menyebabkan peradangan tanpa melibatkan respons alergi IgE. Paparan terhadap polusi udara telah terbukti menjadi kontributor signifikan terhadap peningkatan prevalensi asma, terutama di perkotaan.
Faktor iritan ini mencakup:
Penyebab asma karena iritan seringkali lebih akut, menyebabkan serangan mendadak setelah paparan singkat.
Infeksi virus, seperti flu biasa atau pilek, adalah pemicu serangan asma yang sangat umum, khususnya pada anak-anak. Ketika virus menginfeksi saluran napas, hal itu menyebabkan peradangan yang hebat. Bahkan setelah infeksi mereda, sensitivitas saluran napas mungkin tetap meningkat untuk sementara waktu, membuat penderita lebih rentan terhadap pemicu lain.
Selain faktor utama di atas, beberapa kondisi dan situasi lain dapat memicu atau memperburuk asma:
Asma akibat latihan (Exercise-Induced Bronchoconstriction/EIB) terjadi ketika udara dingin atau kering yang dihirup dengan cepat selama aktivitas fisik mengiritasi dan menyempitkan saluran napas.
Perubahan mendadak dalam suhu atau kelembaban (terutama udara yang sangat dingin dan kering atau sangat lembap) dapat memicu gejala pada beberapa individu.
Emosi yang kuat seperti tertawa terbahak-bahak, menangis, atau stres berat dapat mengubah pola pernapasan dan memicu penyempitan bronkus.
Tidak ada satu jawaban sederhana untuk pertanyaan "asma karena apa." Kondisi ini adalah hasil interaksi dinamis antara gen dan lingkungan. Mengidentifikasi dan menghindari pemicu spesifik adalah kunci utama dalam mengelola asma. Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala asma, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk membuat rencana pengelolaan yang mencakup pengobatan jangka panjang dan strategi mitigasi paparan pemicu lingkungan yang teridentifikasi.