Mengenal Allah Melalui Nama-Nama-Nya yang Agung
Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik dan indah milik Allah SWT. Mengenal, memahami, dan merenungi setiap nama-Nya adalah sebuah perjalanan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Ini adalah cara untuk memahami sifat-sifat-Nya yang Maha Sempurna, yang tercermin dalam setiap aspek kehidupan dan alam semesta.
Hakikat dan Pentingnya Mempelajari Asmaul Husna
Mempelajari Asmaul Husna bukanlah sekadar menghafal 99 nama. Ini adalah sebuah upaya mendalam untuk membangun hubungan yang lebih personal dengan Allah. Ketika kita memanggil-Nya dengan nama Ar-Rahman, kita memohon curahan kasih sayang-Nya yang tak terbatas. Saat kita menyebut nama Al-Ghaffar, kita menumbuhkan harapan akan ampunan-Nya yang seluas langit dan bumi. Setiap nama membuka sebuah pintu untuk memahami keagungan, kekuasaan, kelembutan, dan kebijaksanaan-Nya.
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu..." (QS. Al-A'raf: 180). Ayat ini menjadi landasan betapa pentingnya kita menggunakan nama-nama ini dalam doa dan ibadah kita. Dengan memahami maknanya, doa kita menjadi lebih khusyuk, hati kita lebih tunduk, dan iman kita semakin kokoh. Artikel ini akan mengupas 50 dari nama-nama agung tersebut, semoga dapat menambah kecintaan kita kepada-Nya.
Penjabaran Makna 50 Asmaul Husna
-
1. Ar-Rahman (الرحمن) - Yang Maha Pengasih
Ar-Rahman adalah sifat kasih Allah yang meliputi seluruh makhluk-Nya tanpa terkecuali, baik yang beriman maupun yang tidak. Kasih sayang dalam bentuk ini bersifat universal dan diberikan di dunia. Matahari yang bersinar untuk semua, udara yang kita hirup, dan rezeki yang terhampar di bumi adalah manifestasi dari sifat Ar-Rahman. Merenungi nama ini mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada semua makhluk tanpa memandang latar belakang mereka, karena kasih sayang Allah pun tak terbatas.
-
2. Ar-Rahim (الرحيم) - Yang Maha Penyayang
Berbeda dengan Ar-Rahman, Ar-Rahim adalah sifat sayang Allah yang khusus dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, terutama di akhirat kelak. Ini adalah bentuk kasih sayang yang lebih intim dan mendalam, berupa pahala, surga, dan ridha-Nya. Jika Ar-Rahman adalah hujan yang turun di mana saja, maka Ar-Rahim adalah air sejuk yang disiapkan khusus bagi mereka yang telah menempuh perjalanan iman dengan sabar dan taat.
-
3. Al-Malik (الملك) - Yang Maha Merajai
Al-Malik berarti Raja atau Penguasa Mutlak. Kekuasaan Allah tidak seperti raja di dunia yang terbatas oleh waktu, wilayah, dan kekuatan. Kekuasaan-Nya abadi, absolut, dan meliputi segala sesuatu. Tidak ada satu pun peristiwa di alam semesta ini yang terjadi di luar kehendak dan kekuasaan-Nya. Memahami Al-Malik membuat kita sadar akan posisi kita sebagai hamba, menumbuhkan rasa tunduk, dan menghilangkan kesombongan dalam diri.
-
4. Al-Quddus (القدوس) - Yang Maha Suci
Al-Quddus berarti Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, kesalahan, dan sifat-sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Dia suci dari menyerupai makhluk-Nya. Kesucian-Nya adalah kesucian yang sempurna. Merenungi nama ini mendorong kita untuk senantiasa menyucikan hati dan pikiran dari niat buruk, prasangka, dan perbuatan dosa, dalam upaya meneladani kesucian-Nya sesuai kapasitas kita sebagai manusia.
-
5. As-Salam (السلام) - Yang Maha Memberi Kesejahteraan
As-Salam adalah sumber dari segala kedamaian dan keselamatan. Kesejahteraan hakiki hanya datang dari-Nya. Dia selamat dari segala aib dan kekurangan, dan Dia pula yang memberikan rasa aman kepada makhluk-Nya. Ketika hati kita gelisah, mengingat As-Salam dapat menenangkan jiwa. Nama ini juga menginspirasi kita untuk menjadi agen kedamaian di lingkungan kita, menyebarkan salam, dan menghindari konflik.
-
6. Al-Mu'min (المؤمن) - Yang Maha Memberi Keamanan
Al-Mu'min memiliki dua makna utama: Dia yang memberikan rasa aman kepada hamba-Nya dari segala ketakutan dan ancaman, serta Dia yang membenarkan janji-janji-Nya kepada para nabi dan orang-orang beriman. Allah adalah pelindung sejati. Berlindung kepada-Nya adalah satu-satunya cara mendapatkan keamanan hakiki di dunia dan akhirat. Keyakinan pada Al-Mu'min membebaskan kita dari kecemasan berlebihan terhadap masa depan.
-
7. Al-Muhaimin (المهيمن) - Yang Maha Memelihara
Al-Muhaimin berarti Allah adalah Pemelihara, Pengawas, dan Penjaga segala sesuatu. Tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya. Setiap gerak-gerik, niat di dalam hati, hingga helaan napas kita berada dalam pemeliharaan-Nya. Kesadaran ini menumbuhkan sikap mawas diri (muraqabah), karena kita tahu bahwa Allah senantiasa mengawasi, sehingga kita termotivasi untuk selalu berbuat baik dan menjauhi keburukan.
-
8. Al-'Aziz (العزيز) - Yang Maha Perkasa
Al-'Aziz menunjukkan keperkasaan dan kemuliaan Allah yang tidak terkalahkan. Tidak ada kekuatan apa pun yang dapat menandingi-Nya. Dia Maha Perkasa dalam segala hal, namun keperkasaan-Nya diimbangi dengan kebijaksanaan dan kasih sayang. Nama ini memberikan kekuatan kepada orang beriman saat merasa lemah atau tertindas, mengingatkan bahwa mereka memiliki pelindung Yang Maha Perkasa.
-
9. Al-Jabbar (الجبار) - Yang Kehendak-Nya Tidak Dapat Diingkari
Al-Jabbar memiliki arti Yang Memiliki Kehendak Mutlak yang tidak bisa ditentang oleh siapa pun. Dia mampu "memaksa" segala sesuatu untuk tunduk pada ketetapan-Nya. Selain itu, Al-Jabbar juga berarti Yang Memperbaiki, yaitu memperbaiki keadaan hamba-Nya yang lemah dan hancur hatinya. Ketika kita merasa hancur, kita bisa memohon kepada Al-Jabbar untuk memperbaiki hati dan keadaan kita.
-
10. Al-Mutakabbir (المتكبر) - Yang Memiliki Segala Keagungan
Al-Mutakabbir adalah satu-satunya Dzat yang berhak menyandang kesombongan dan keagungan. Sifat sombong hanya pantas bagi-Nya karena Dia adalah pemilik segala kesempurnaan. Bagi makhluk, kesombongan adalah sifat tercela karena makhluk penuh dengan kekurangan. Merenungi Al-Mutakabbir mengajarkan kita tentang kerendahan hati dan mengakui bahwa segala kehebatan yang kita miliki hanyalah titipan dari-Nya.
-
11. Al-Khaliq (الخالق) - Yang Maha Pencipta
Al-Khaliq adalah Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Setiap makhluk, dari atom terkecil hingga galaksi terbesar, adalah hasil ciptaan-Nya. Penciptaan-Nya sempurna dan memiliki tujuan. Mengingat Al-Khaliq membuat kita takjub pada keindahan dan kerumitan alam semesta, yang semuanya menunjukkan kebesaran Sang Pencipta.
-
12. Al-Bari' (البارئ) - Yang Maha Mengadakan
Al-Bari' adalah Dzat yang mengadakan, membentuk, dan melepaskan sesuatu dari ketiadaan menjadi ada dengan keseimbangan yang sempurna. Proses penciptaan manusia dari segumpal darah hingga menjadi bentuk yang utuh adalah bukti nyata dari sifat Al-Bari'. Nama ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya menciptakan, tetapi juga merancang setiap ciptaan-Nya dengan proporsi yang paling baik.
-
13. Al-Mushawwir (المصور) - Yang Maha Membentuk Rupa
Al-Mushawwir adalah Dzat yang memberikan bentuk dan rupa kepada setiap makhluk-Nya. Keragaman bentuk wajah manusia, warna kulit, sidik jari yang unik, serta keindahan bentuk hewan dan tumbuhan adalah karya dari Al-Mushawwir. Nama ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas rupa yang telah Allah anugerahkan dan tidak mencela ciptaan-Nya.
-
14. Al-Ghaffar (الغفار) - Yang Maha Pengampun
Al-Ghaffar adalah Dzat yang senantiasa memberikan ampunan kepada hamba-Nya yang berbuat dosa, selama mereka mau bertaubat. Sifat pengampun-Nya tidak terbatas. Sebanyak apa pun dosa seorang hamba, ampunan Allah jauh lebih luas. Nama ini membuka pintu harapan bagi para pendosa dan mendorong kita untuk tidak pernah putus asa dari rahmat Allah.
-
15. Al-Qahhar (القهار) - Yang Maha Memaksa
Al-Qahhar adalah Dzat yang menundukkan dan mengalahkan segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat lari dari ketetapan dan kekuasaan-Nya. Semua makhluk, baik yang taat maupun yang durhaka, pada akhirnya akan tunduk di hadapan keperkasaan-Nya. Mengingat Al-Qahhar dapat melunakkan hati yang keras dan sombong.
-
16. Al-Wahhab (الوهاب) - Yang Maha Pemberi Karunia
Al-Wahhab adalah Dzat yang memberi karunia dan anugerah kepada hamba-Nya secara cuma-cuma, tanpa mengharapkan imbalan. Pemberian-Nya tidak pernah putus dan meliputi segala kebutuhan makhluk. Hidayah, kesehatan, dan rezeki adalah sebagian kecil dari karunia Al-Wahhab. Nama ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang dermawan dan suka memberi.
-
17. Ar-Razzaq (الرزاق) - Yang Maha Pemberi Rezeki
Ar-Razzaq adalah penjamin rezeki bagi seluruh makhluk-Nya. Tidak ada satu pun makhluk melata di bumi melainkan Allah-lah yang menanggung rezekinya. Rezeki tidak hanya berupa materi, tetapi juga kesehatan, ilmu, ketenangan jiwa, dan keluarga yang harmonis. Keyakinan pada Ar-Razzaq membebaskan kita dari kekhawatiran yang berlebihan akan urusan duniawi.
-
18. Al-Fattah (الفتاح) - Yang Maha Pembuka Rahmat
Al-Fattah adalah Dzat yang membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan solusi atas segala permasalahan. Ketika semua pintu terasa tertutup, Al-Fattah mampu membuka jalan keluar dari arah yang tidak disangka-sangka. Berdoa dengan nama ini memohon agar Allah membukakan pintu hidayah, ilmu, dan rezeki bagi kita.
-
19. Al-'Alim (العليم) - Yang Maha Mengetahui
Al-'Alim adalah Dzat yang ilmunya meliputi segala sesuatu, yang tampak maupun yang tersembunyi, yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya. Pengetahuan-Nya tidak terbatas. Kesadaran akan sifat Al-'Alim membuat kita jujur dalam setiap tindakan, karena kita tahu Allah Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hati kita.
-
20. Al-Qabidh (القابض) - Yang Maha Menyempitkan
Al-Qabidh adalah Dzat yang menyempitkan rezeki atau menahan sesuatu sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Terkadang, kesulitan atau kesempitan hidup adalah cara Allah untuk menguji, mendidik, dan mendekatkan hamba-Nya kepada-Nya. Ini bukan tanda kebencian, melainkan bagian dari rencana-Nya yang Maha Bijaksana.
-
21. Al-Basith (الباسط) - Yang Maha Melapangkan
Al-Basith adalah kebalikan dari Al-Qabidh. Dia adalah Dzat yang melapangkan rezeki, rahmat, dan segala kebaikan bagi siapa yang Dia kehendaki. Kelapangan ini adalah ujian syukur, sebagaimana kesempitan adalah ujian kesabaran. Hidup adalah pergiliran antara Al-Qabidh dan Al-Basith, dan seorang mukmin bersikap sabar saat sempit dan bersyukur saat lapang.
-
22. Al-Khafidh (الخافض) - Yang Maha Merendahkan
Al-Khafidh adalah Dzat yang merendahkan derajat orang-orang yang sombong, durhaka, dan melampaui batas. Kerendahan ini bisa terjadi di dunia maupun di akhirat. Nama ini menjadi peringatan bagi kita agar tidak terjerumus dalam kesombongan dan kezaliman, karena pada akhirnya Allah akan merendahkan siapa saja yang meninggikan dirinya secara tidak pantas.
-
23. Ar-Rafi' (الرافع) - Yang Maha Meninggikan
Ar-Rafi' adalah Dzat yang meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertakwa. Peninggian derajat ini bisa berupa kemuliaan di mata manusia, kedudukan yang baik, atau yang paling utama adalah derajat yang tinggi di surga. Ini memotivasi kita untuk terus menuntut ilmu dan meningkatkan ketakwaan.
-
24. Al-Mu'izz (المعز) - Yang Maha Memuliakan
Al-Mu'izz adalah Dzat yang memberikan kemuliaan ('izzah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Kemuliaan sejati datang dari ketaatan kepada-Nya. Siapa pun yang mencari kemuliaan dengan cara selain taat kepada Allah, maka ia akan menemukan kehinaan. Kemuliaan dari Allah adalah abadi dan tidak akan lekang oleh waktu.
-
25. Al-Mudzill (المذل) - Yang Maha Menghinakan
Al-Mudzill adalah Dzat yang menimpakan kehinaan kepada siapa yang Dia kehendaki, yaitu mereka yang berpaling dari jalan-Nya dan memilih kemaksiatan. Kehinaan adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri. Nama ini mengingatkan kita bahwa sumber kemuliaan dan kehinaan ada di tangan Allah, maka carilah kemuliaan hanya pada-Nya.
-
26. As-Sami' (السميع) - Yang Maha Mendengar
As-Sami' adalah Dzat yang pendengaran-Nya meliputi segala suara. Dia mendengar bisikan hati, rintihan doa di tengah malam, bahkan suara langkah semut hitam di atas batu hitam di kegelapan malam. Tidak ada satu pun suara yang terlewat dari pendengaran-Nya. Keyakinan ini membuat doa kita terasa lebih dekat dan didengar oleh-Nya.
-
27. Al-Bashir (البصير) - Yang Maha Melihat
Al-Bashir adalah Dzat yang penglihatan-Nya menembus segala sesuatu. Dia melihat apa yang tampak dan apa yang tersembunyi. Tidak ada tirai yang dapat menghalangi penglihatan-Nya. Kesadaran bahwa Allah Maha Melihat mendorong kita untuk menjaga perilaku, baik saat berada di keramaian maupun saat sendirian, karena kita selalu dalam pengawasan-Nya.
-
28. Al-Hakam (الحكم) - Yang Maha Menetapkan Hukum
Al-Hakam adalah Hakim yang paling adil. Hukum dan ketetapan-Nya adalah yang terbaik dan tidak mengandung kezaliman sedikit pun. Dia menetapkan hukum syariat di dunia dan akan menjadi hakim pada hari kiamat. Keputusan-Nya adalah final dan tidak dapat diganggu gugat. Ini mengajarkan kita untuk tunduk dan patuh pada hukum-hukum-Nya.
-
29. Al-'Adl (العدل) - Yang Maha Adil
Al-'Adl berarti Allah Maha Adil dalam segala perbuatan dan ketetapan-Nya. Keadilan-Nya sempurna, tidak dipengaruhi oleh hawa nafsu atau kepentingan apa pun. Terkadang, kita mungkin tidak memahami hikmah di balik suatu peristiwa, namun kita harus yakin bahwa semua yang terjadi berada dalam bingkai keadilan-Nya yang mutlak.
-
30. Al-Lathif (اللطيف) - Yang Maha Lembut
Al-Lathif memiliki dua makna: Yang Maha Halus dan Lembut ilmunya hingga mengetahui perkara-perkara yang paling tersembunyi, dan Yang Maha Lembut perlakuan-Nya kepada hamba-Nya. Dia memberikan rezeki dan pertolongan dengan cara yang tidak kita sadari. Kelembutan-Nya menenangkan hati yang gundah dan memberikan harapan di tengah kesulitan.
-
31. Al-Khabir (الخبير) - Yang Maha Mengetahui Rahasia
Al-Khabir adalah Dzat yang pengetahuan-Nya sangat mendalam, mencakup segala hal yang tersembunyi dan rahasia. Dia mengetahui hakikat segala sesuatu. Jika Al-'Alim berkaitan dengan pengetahuan secara umum, Al-Khabir lebih spesifik pada pengetahuan tentang detail-detail internal dan tersembunyi. Tidak ada yang bisa disembunyikan dari-Nya.
-
32. Al-Halim (الحليم) - Yang Maha Penyantun
Al-Halim adalah Dzat yang tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan waktu dan kesempatan bagi mereka untuk bertaubat. Sifat santun-Nya begitu luas, Dia tetap memberikan rezeki kepada orang yang durhaka kepada-Nya. Sifat ini mengajarkan kita untuk bersikap sabar dan tidak mudah marah.
-
33. Al-'Azhim (العظيم) - Yang Maha Agung
Al-'Azhim menunjukkan keagungan Allah yang tidak dapat dijangkau oleh akal dan imajinasi manusia. Segala sesuatu selain-Nya menjadi kecil dan tidak berarti jika dibandingkan dengan keagungan-Nya. Langit dan bumi berada dalam genggaman-Nya. Mengingat keagungan-Nya membuat kita merasa rendah di hadapan-Nya.
-
34. Al-Ghafur (الغفور) - Yang Maha Pengampun
Sama seperti Al-Ghaffar, Al-Ghafur juga berarti Maha Pengampun. Namun, Al-Ghafur memiliki penekanan pada kualitas dan kuantitas ampunan yang sangat besar. Dia mengampuni segala jenis dosa, besar maupun kecil, selama hamba-Nya ikhlas bertaubat. Nama ini adalah sumber penghiburan yang luar biasa bagi jiwa yang merasa bersalah.
-
35. Asy-Syakur (الشكور) - Yang Maha Menghargai Kebaikan
Asy-Syakur adalah Dzat yang membalas amal kebaikan hamba-Nya dengan balasan yang berlipat ganda. Sekecil apa pun amal baik yang kita lakukan, Allah akan menghargainya dan tidak akan menyia-nyiakannya. Dia berterima kasih kepada hamba-Nya dengan memberikan pahala yang jauh lebih besar dari amalnya. Ini memotivasi kita untuk tidak meremehkan perbuatan baik sekecil apa pun.
-
36. Al-'Aliyy (العلي) - Yang Maha Tinggi
Al-'Aliyy menunjukkan ketinggian Dzat, sifat, dan kekuasaan Allah di atas segala makhluk-Nya. Ketinggian-Nya mutlak dan tidak bisa dibandingkan. Dia berada di atas 'Arsy, namun ilmu-Nya meliputi segala tempat. Nama ini menanamkan rasa hormat dan pengagungan yang mendalam kepada Allah.
-
37. Al-Kabir (الكبير) - Yang Maha Besar
Al-Kabir berarti Dzat yang lebih besar dari segala sesuatu. Kebesaran-Nya mencakup segala aspek. Ucapan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) yang kita lafazkan dalam shalat adalah pengakuan akan kebesaran-Nya yang tiada tara, dan mengecilkan segala urusan duniawi yang ada di pikiran kita.
-
38. Al-Hafizh (الحفيظ) - Yang Maha Memelihara
Al-Hafizh adalah Dzat yang menjaga dan memelihara langit, bumi, dan seluruh isinya agar tidak hancur dan tetap berjalan sesuai sunnatullah. Dia juga menjaga hamba-hamba-Nya dari keburukan dan marabahaya, serta memelihara amal-amal mereka hingga hari perhitungan. Berlindung kepada Al-Hafizh adalah cara memohon penjagaan terbaik.
-
39. Al-Muqit (المقيت) - Yang Maha Pemberi Kecukupan
Al-Muqit adalah Dzat yang memberikan kecukupan makanan dan rezeki kepada setiap makhluk sesuai dengan kebutuhan dan takarannya. Dia menjamin rezeki jasmani (makanan) dan rezeki rohani (ilmu dan iman). Bergantung pada Al-Muqit menghilangkan rasa takut akan kekurangan.
-
40. Al-Hasib (الحسيب) - Yang Maha Membuat Perhitungan
Al-Hasib berarti Dzat yang mencukupi segala kebutuhan hamba-Nya (makna kecukupan). Selain itu, Dia juga Dzat yang akan membuat perhitungan atas segala amal perbuatan di hari kiamat. Perhitungan-Nya sangat teliti dan adil. Kesadaran ini mendorong kita untuk selalu berhati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatan.
-
41. Al-Jalil (الجليل) - Yang Maha Luhur
Al-Jalil menunjukkan keluhuran dan kemuliaan sifat-sifat Allah. Dia memiliki sifat-sifat keagungan dan kebesaran yang sempurna. Merenungi nama ini akan melahirkan rasa takzim dan pengagungan di dalam hati seorang hamba.
-
42. Al-Karim (الكريم) - Yang Maha Pemurah
Al-Karim adalah Dzat yang sangat pemurah. Dia memberi tanpa diminta dan memberi lebih dari yang diharapkan. Kemurahan-Nya tidak berkurang sedikit pun meski Dia terus menerus memberi. Dia juga memaafkan kesalahan dengan mudah. Meneladani sifat Al-Karim berarti menjadi orang yang dermawan dan mudah memaafkan.
-
43. Ar-Raqib (الرقيب) - Yang Maha Mengawasi
Ar-Raqib adalah Dzat yang senantiasa mengawasi setiap gerak-gerik dan keadaan makhluk-Nya. Tidak ada yang tersembunyi dari pengawasan-Nya. Sifat ini mirip dengan Al-Muhaimin, namun lebih menekankan pada aspek pengawasan yang terus-menerus dan tanpa henti. Ini adalah dasar dari konsep ihsan, yaitu beribadah seolah-olah kita melihat Allah, atau jika tidak, yakinlah bahwa Allah melihat kita.
-
44. Al-Mujib (المجيب) - Yang Maha Mengabulkan Doa
Al-Mujib adalah Dzat yang menjawab dan mengabulkan permohonan hamba-Nya yang berdoa kepada-Nya. Dia dekat dengan hamba-Nya dan senantiasa mendengar doa mereka. Keyakinan pada Al-Mujib membuat kita tidak pernah ragu untuk berdoa dan memohon kepada-Nya dalam setiap keadaan.
-
45. Al-Wasi' (الواسع) - Yang Maha Luas
Al-Wasi' menunjukkan bahwa Allah Maha Luas dalam segala hal: rahmat-Nya luas, ilmu-Nya luas, karunia-Nya luas, dan ampunan-Nya pun luas. Kelapangan-Nya tidak terbatas. Sifat ini mengajarkan kita untuk tidak berpandangan sempit dan selalu optimis terhadap keluasan rahmat Allah.
-
46. Al-Hakim (الحكيم) - Yang Maha Bijaksana
Al-Hakim adalah Dzat yang segala perbuatan, perintah, dan larangan-Nya dilandasi oleh hikmah dan kebijaksanaan yang sempurna. Tidak ada satu pun ciptaan atau aturan-Nya yang sia-sia. Bahkan dalam musibah sekalipun, pasti terkandung hikmah yang agung bagi orang-orang yang mau berpikir.
-
47. Al-Wadud (الودود) - Yang Maha Mengasihi
Al-Wadud adalah Dzat yang mencintai hamba-hamba-Nya yang taat dan dicintai oleh mereka. Cinta dari Al-Wadud adalah cinta yang murni, tulus, dan penuh kelembutan. Dia menunjukkan cinta-Nya melalui nikmat dan pertolongan-Nya. Meraih cinta Al-Wadud adalah puncak pencapaian seorang hamba.
-
48. Al-Majid (المجيد) - Yang Maha Mulia
Al-Majid berarti Yang Maha Mulia dan Terpuji dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya. Kemuliaan-Nya sempurna dan tidak ada tandingannya. Dia dipuji karena keagungan dan kebaikan-Nya yang tak terhingga.
-
49. Al-Ba'its (الباعث) - Yang Maha Membangkitkan
Al-Ba'its adalah Dzat yang akan membangkitkan seluruh manusia dari kematian mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga membangkitkan semangat dan kemauan dalam diri manusia. Mengimani Al-Ba'its adalah bagian dari rukun iman dan menjadi pengingat akan adanya kehidupan setelah mati.
-
50. Asy-Syahid (الشهيد) - Yang Maha Menyaksikan
Asy-Syahid adalah Dzat yang menyaksikan segala sesuatu. Tidak ada peristiwa yang terjadi di alam semesta ini kecuali Dia adalah saksinya. Pada hari kiamat, Dia akan menjadi saksi atas segala perbuatan manusia. Kesadaran ini membuat kita waspada karena setiap tindakan kita disaksikan oleh Saksi Yang Maha Agung.