Apa itu Asmaul Husna?
Asmaul Husna (أسماء الحسنى) secara harfiah berarti "nama-nama yang baik" atau "nama-nama yang terindah". Istilah ini merujuk pada 99 nama Allah yang agung dan mulia, yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan Hadis. Setiap nama merepresentasikan sifat kesempurnaan Allah yang tidak terbatas dan tidak ada bandingannya. Mengenal Allah melalui Asmaul Husna adalah salah satu pilar fundamental dalam akidah Islam. Ini bukan sekadar menghafal daftar nama, melainkan sebuah perjalanan spiritual untuk memahami keagungan, kekuasaan, kasih sayang, dan kebijaksanaan Sang Pencipta.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an, Surah Al-A'raf ayat 180, "Dan Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." Ayat ini secara jelas memerintahkan umat Islam untuk menggunakan nama-nama indah ini dalam doa dan ibadah, serta menegaskan kesucian nama-nama tersebut. Dengan memahami setiap nama, seorang hamba dapat merasakan kedekatan yang lebih intim dengan Rabb-nya, karena ia mulai mengenali sifat-sifat-Nya yang tercermin dalam setiap aspek kehidupan dan alam semesta.
Keutamaan Memahami dan Mengamalkan Asmaul Husna
Memahami dan menginternalisasi Asmaul Husna memiliki keutamaan yang luar biasa. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, "Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Barangsiapa yang menghafalkannya (ahshaha), niscaya ia akan masuk surga." Kata "ahshaha" dalam hadis ini tidak hanya diartikan sebagai menghafal secara lisan, tetapi juga mencakup pemahaman maknanya, merenungkannya (tadabbur), dan mengamalkan konsekuensinya dalam kehidupan sehari-hari.
Keutamaannya antara lain adalah memperkuat iman dan tauhid. Dengan mengenal sifat-sifat Allah seperti Al-Ahad (Maha Esa) dan Al-Qayyum (Maha Mandiri), keyakinan seorang Muslim terhadap keesaan Allah akan semakin kokoh. Selain itu, memahami nama-nama seperti Ar-Rahman (Maha Pengasih) dan Al-Ghafur (Maha Pengampun) akan menumbuhkan rasa harap (raja') dan optimisme dalam diri seorang hamba, sementara merenungi nama seperti Al-Jabbar (Maha Perkasa) dan Al-Qahhar (Maha Menaklukkan) akan melahirkan rasa takut (khauf) yang sehat, yang mencegah dari perbuatan maksiat. Asmaul Husna juga menjadi wasilah (perantara) dalam berdoa. Ketika memohon rezeki, kita menyebut "Yaa Razzaq". Ketika memohon ampunan, kita menyebut "Yaa Ghafur". Ini membuat doa lebih spesifik, khusyuk, dan penuh keyakinan.
Daftar 99 Asmaul Husna Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
-
1. Ar-Rahman
الرَّحْمٰنُArtinya: Yang Maha Pengasih.
Ar-Rahman adalah sifat kasih sayang Allah yang meliputi seluruh makhluk-Nya, baik yang beriman maupun yang tidak. Kasih sayang-Nya terwujud dalam penciptaan alam semesta, pemberian rezeki, udara untuk bernapas, dan segala nikmat yang kita rasakan tanpa terkecuali. Nama ini mengajarkan kita untuk menebarkan kasih sayang kepada sesama tanpa memandang latar belakang, meneladani sifat rahmaniyah Allah dalam skala kemanusiaan kita.
-
2. Ar-Rahim
الرَّحِيْمُArtinya: Yang Maha Penyayang.
Berbeda dengan Ar-Rahman, Ar-Rahim adalah sifat kasih sayang Allah yang khusus diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di akhirat kelak. Ini adalah bentuk kasih sayang yang lebih istimewa, yaitu nikmat surga dan keridhaan-Nya. Sifat ini memberikan harapan besar bagi orang-orang mukmin bahwa ketaatan dan kesabaran mereka di dunia akan dibalas dengan ganjaran yang tiada tara, sebuah manifestasi cinta Allah yang abadi.
-
3. Al-Malik
الْمَلِكُArtinya: Yang Maha Merajai.
Al-Malik berarti Allah adalah Raja Mutlak yang memiliki, menguasai, dan mengatur segala sesuatu di langit dan di bumi. Kekuasaan-Nya tidak terbatas oleh waktu, tempat, atau apapun. Semua raja dan penguasa di dunia hanyalah pinjaman sementara dari kekuasaan-Nya. Merenungi nama ini membuat kita sadar akan kerendahan diri di hadapan-Nya dan bahwa segala kekuasaan pada hakikatnya hanya milik Allah semata.
-
4. Al-Quddus
الْقُدُّوْسُArtinya: Yang Maha Suci.
Al-Quddus menegaskan bahwa Allah Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, aib, dan sifat-sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Dia suci dari menyerupai makhluk-Nya dalam zat, sifat, maupun perbuatan. Nama ini menginspirasi kita untuk senantiasa berusaha menyucikan hati, pikiran, dan perbuatan dari segala hal yang kotor dan tercela, dalam rangka mendekatkan diri kepada Zat Yang Maha Suci.
-
5. As-Salam
السَّلَامُArtinya: Yang Maha Memberi Kesejahteraan.
As-Salam berarti Allah adalah sumber segala kedamaian dan keselamatan. Dia selamat dari segala cacat, dan dari-Nya pula datang segala bentuk kesejahteraan. Berdzikir dengan nama ini dapat menentramkan hati yang gundah. Seorang hamba yang meneladani sifat ini akan senantiasa menjadi agen perdamaian, menebarkan ketenangan, dan menjauhkan diri dari perkataan serta perbuatan yang menyakiti orang lain.
-
6. Al-Mu'min
الْمُؤْمِنُArtinya: Yang Maha Memberi Keamanan.
Al-Mu'min berarti Allah adalah sumber keamanan dan pembenar janji-janji-Nya. Dia memberikan rasa aman kepada hamba-Nya dari rasa takut dan dari azab bagi mereka yang taat. Keimanan kita kepada-Nya adalah bentuk keyakinan bahwa janji-janji-Nya adalah benar. Nama ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang dapat dipercaya, memberikan rasa aman bagi lingkungan sekitar, dan menepati janji.
-
7. Al-Muhaimin
الْمُهَيْمِنُArtinya: Yang Maha Memelihara.
Al-Muhaimin berarti Allah Maha Mengawasi, Menjaga, dan Memelihara seluruh makhluk-Nya. Tidak ada satu pun peristiwa di alam semesta, sekecil apa pun, yang luput dari pengawasan-Nya. Keyakinan akan sifat ini akan melahirkan sikap muraqabah, yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah. Hal ini akan mendorong kita untuk selalu berbuat baik meskipun tidak ada orang lain yang melihat, dan menjauhi maksiat karena sadar akan pengawasan-Nya yang tak pernah lengah.
-
8. Al-'Aziz
الْعَزِيْزُArtinya: Yang Maha Perkasa.
Al-'Aziz menunjukkan keperkasaan dan kemuliaan Allah yang tidak dapat dikalahkan oleh siapapun. Dia Maha Kuat dan memiliki martabat tertinggi. Kekuatan-Nya mutlak dan tidak bergantung pada apapun. Bagi seorang mukmin, nama ini memberikan kekuatan mental dan spiritual, bahwa selama ia bersama Yang Maha Perkasa, ia tidak perlu takut kepada kekuatan makhluk manapun. Ia hanya akan tunduk pada keperkasaan Allah.
-
9. Al-Jabbar
الْجَبَّارُArtinya: Yang Memiliki Mutlak Kegagahan.
Al-Jabbar memiliki makna yang mendalam, yaitu Zat yang kehendak-Nya tidak bisa ditolak oleh siapapun. Dia memperbaiki keadaan hamba-Nya yang lemah dan "memaksa" segala sesuatu untuk tunduk pada ketetapan-Nya. Sifat ini menunjukkan kekuatan absolut Allah dalam menjalankan takdir-Nya. Merenungi nama ini membuat kita pasrah dan ridha terhadap ketetapan Allah, karena kita tahu bahwa di balik "paksaan"-Nya ada hikmah dan kebaikan yang besar.
-
10. Al-Mutakabbir
الْمُتَكَبِّرُArtinya: Yang Maha Megah.
Al-Mutakabbir adalah Zat yang memiliki segala kebesaran dan kesombongan adalah hak-Nya semata. Sifat sombong hanya pantas bagi Allah karena Dia adalah pemilik segala kesempurnaan. Bagi makhluk, kesombongan adalah sifat tercela karena manusia penuh dengan kekurangan. Nama ini menjadi pengingat keras bagi kita untuk senantiasa bersikap tawadhu (rendah hati) dan mengakui bahwa segala kehebatan yang kita miliki hanyalah titipan dari-Nya.
-
11. Al-Khaliq
الْخَالِقُArtinya: Yang Maha Pencipta.
Al-Khaliq adalah Allah, Sang Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dia menciptakan dengan ukuran dan takdir yang sempurna. Setiap ciptaan, dari atom terkecil hingga galaksi terbesar, adalah bukti keagungan-Nya sebagai Al-Khaliq. Memahami nama ini akan menumbuhkan rasa takjub dan syukur, serta mendorong kita untuk menjaga dan tidak merusak ciptaan-Nya.
-
12. Al-Bari'
الْبَارِئُArtinya: Yang Maha Melepaskan.
Al-Bari' memiliki arti Yang Mengadakan atau Membentuk dari tiada. Sifat ini lebih spesifik dari Al-Khaliq, yaitu proses menciptakan makhluk hidup dengan organ dan bentuk yang sempurna tanpa ada cacat dalam rancangannya. Allah membentuk setiap janin di dalam rahim dengan detail yang luar biasa. Ini menunjukkan kebijaksanaan dan seni penciptaan Allah yang tiada duanya.
-
13. Al-Mushawwir
الْمُصَوِّرُArtinya: Yang Maha Membentuk Rupa.
Al-Mushawwir adalah Allah yang memberikan rupa dan bentuk yang berbeda-beda kepada setiap makhluk-Nya. Tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari yang sama, tidak ada dua kepingan salju yang identik. Ini adalah bukti kekuasaan-Nya dalam memberikan keunikan pada setiap ciptaan. Nama ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas rupa yang telah Allah berikan dan tidak mencela ciptaan-Nya.
-
14. Al-Ghaffar
الْغَفَّارُArtinya: Yang Maha Pengampun.
Al-Ghaffar berasal dari kata "ghafara" yang berarti menutupi. Allah tidak hanya mengampuni dosa, tetapi juga menutupi aib dan kesalahan hamba-Nya. Dia terus-menerus memberikan ampunan kepada siapa saja yang bertaubat dengan tulus, tidak peduli seberapa besar dosa yang telah dilakukan. Nama ini adalah pintu harapan yang selalu terbuka bagi para pendosa.
-
15. Al-Qahhar
الْقَهَّارُArtinya: Yang Maha Menaklukkan.
Al-Qahhar adalah Zat yang menundukkan dan menaklukkan segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya. Tidak ada satu makhluk pun yang dapat melawan atau lari dari kehendak dan ketetapan-Nya. Semua makhluk, baik yang taat maupun yang durhaka, pada akhirnya akan tunduk di bawah kekuasaan-Nya. Nama ini mengingatkan kita akan kekuatan absolut Allah atas segala-galanya.
-
16. Al-Wahhab
الْوَهَّابُArtinya: Yang Maha Pemberi Karunia.
Al-Wahhab adalah Allah yang senantiasa memberi karunia dan anugerah kepada hamba-Nya tanpa pamrih dan tanpa diminta sekalipun. Pemberian-Nya tidak pernah berkurang dan tidak terbatas. Dia memberikan hidayah, kesehatan, ilmu, dan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang dermawan dan suka memberi.
-
17. Ar-Razzaq
الرَّزَّاقُArtinya: Yang Maha Pemberi Rezeki.
Ar-Razzaq adalah Allah yang menjamin rezeki bagi seluruh makhluk-Nya, dari semut terkecil di dalam tanah hingga ikan paus di lautan. Rezeki bukan hanya soal materi, tetapi juga kesehatan, ilmu, iman, dan ketenangan jiwa. Keyakinan kepada Ar-Razzaq akan menghilangkan kekhawatiran berlebihan akan urusan dunia dan membuat kita fokus untuk mencari rezeki dengan cara yang halal.
-
18. Al-Fattah
الْفَتَّاحُArtinya: Yang Maha Pembuka Rahmat.
Al-Fattah adalah Zat yang membuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan solusi atas segala permasalahan. Dia membuka pintu rezeki yang tertutup, membuka hati yang terkunci untuk menerima hidayah, dan memberikan kemenangan bagi hamba-Nya. Ketika merasa buntu, berdoalah kepada Al-Fattah agar dibukakan jalan keluar terbaik.
-
19. Al-'Alim
الْعَلِيْمُArtinya: Yang Maha Mengetahui.
Al-'Alim adalah Allah yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, yang tampak maupun yang gaib, yang telah terjadi maupun yang akan datang. Tidak ada satu daun pun yang jatuh tanpa sepengetahuan-Nya. Kesadaran akan sifat ini membuat kita berhati-hati dalam setiap tindakan dan ucapan, karena semuanya tercatat dan diketahui oleh-Nya.
-
20. Al-Qabidh
الْقَابِضُArtinya: Yang Maha Menyempitkan.
Al-Qabidh adalah Zat yang menyempitkan rezeki atau menahan sesuatu sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan-Nya. Terkadang, kesempitan rezeki adalah ujian untuk meningkatkan kesabaran dan kebergantungan kita kepada-Nya. Ini bukanlah tanda kebencian, melainkan bagian dari tarbiyah (pendidikan) ilahiah untuk membentuk karakter hamba-Nya.
-
21. Al-Basith
الْبَاسِطُArtinya: Yang Maha Melapangkan.
Al-Basith adalah kebalikan dari Al-Qabidh. Dia adalah Zat yang melapangkan rezeki dan rahmat-Nya bagi siapa yang dikehendaki. Setelah kesulitan (disempitkan oleh Al-Qabidh), datanglah kemudahan (dilapangkan oleh Al-Basith). Nama ini mengajarkan kita untuk selalu optimis dan bersyukur ketika mendapatkan kelapangan, serta tidak sombong karena semua itu datangnya dari Allah.
-
22. Al-Khafidh
الْخَافِضُArtinya: Yang Maha Merendahkan.
Al-Khafidh adalah Allah yang merendahkan derajat orang-orang yang sombong, zalim, dan durhaka kepada-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Ini adalah manifestasi keadilan-Nya. Nama ini menjadi peringatan bagi kita agar menjauhi kesombongan dan kezaliman, karena pada akhirnya Allah akan merendahkan siapa saja yang meninggikan diri di hadapan-Nya.
-
23. Ar-Rafi'
الرَّافِعُArtinya: Yang Maha Meninggikan.
Ar-Rafi' adalah Zat yang meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertaqwa. Ketinggian derajat di sisi Allah adalah kemuliaan yang hakiki, bukan sekadar pangkat atau jabatan duniawi. Nama ini memotivasi kita untuk terus menuntut ilmu dan meningkatkan ketakwaan, karena itulah jalan untuk diangkat derajatnya oleh Allah.
-
24. Al-Mu'izz
الْمُعِزُّArtinya: Yang Maha Memuliakan.
Al-Mu'izz adalah Allah yang memberikan kemuliaan ('izzah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Kemuliaan sejati adalah kemuliaan yang bersumber dari ketaatan kepada Allah. Orang yang dimuliakan oleh Allah akan dihormati oleh makhluk-Nya dan memiliki wibawa yang datang dari ketakwaannya. Kemuliaan ini tidak akan bisa direnggut oleh siapapun.
-
25. Al-Mudzill
الْمُذِلُّArtinya: Yang Maha Menghinakan.
Al-Mudzill adalah Zat yang menghinakan siapa saja yang menentang perintah-Nya dan mengikuti hawa nafsunya. Kehinaan ini bisa terjadi di dunia dalam bentuk hilangnya kehormatan, dan puncaknya adalah kehinaan di akhirat. Nama ini menjadi pengingat bahwa sumber kemuliaan hanyalah Allah, dan berpaling dari-Nya hanya akan berujung pada kehinaan.
-
26. As-Sami'
السَّمِيْعُArtinya: Yang Maha Mendengar.
As-Sami' berarti Allah Maha Mendengar segala sesuatu, baik yang diucapkan dengan lisan, yang terbesit di dalam hati, maupun suara-suara terhalus di alam semesta. Pendengaran-Nya tidak terbatas dan tidak menyerupai makhluk. Keyakinan ini membuat kita menjaga lisan kita dari perkataan buruk dan memperbanyak doa serta dzikir, karena kita yakin semuanya didengar oleh Allah.
-
27. Al-Bashir
الْبَصِيْرُArtinya: Yang Maha Melihat.
Al-Bashir adalah Allah yang Maha Melihat segala sesuatu, bahkan semut hitam di atas batu hitam di malam yang gelap gulita. Penglihatan-Nya menembus segala dimensi dan tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Sifat ini mendorong kita untuk menjauhi perbuatan maksiat di tempat tersembunyi sekalipun, karena kita yakin Allah senantiasa melihat kita.
-
28. Al-Hakam
الْحَكَمُArtinya: Yang Maha Menetapkan Hukum.
Al-Hakam adalah Hakim Yang Maha Adil dan hukum-Nya adalah yang terbaik. Ketetapan-Nya tidak bisa diganggu gugat dan penuh dengan hikmah. Dia menetapkan hukum syariat di dunia dan akan menjadi hakim pada hari kiamat. Merenungi nama ini membuat kita ridha dan tunduk pada hukum-hukum Allah, karena kita yakin itulah sumber keadilan dan kebaikan.
-
29. Al-'Adl
الْعَدْلُArtinya: Yang Maha Adil.
Al-'Adl menegaskan bahwa Allah Maha Adil dalam segala perbuatan dan keputusan-Nya. Keadilan-Nya mutlak, tidak pernah zalim atau salah menempatkan sesuatu. Terkadang musibah yang kita anggap buruk bisa jadi adalah bentuk keadilan-Nya yang penuh hikmah. Nama ini mengajarkan kita untuk selalu berbuat adil dalam segala situasi, karena adil adalah sifat yang dicintai Allah.
-
30. Al-Lathif
اللَّطِيْفُArtinya: Yang Maha Lembut.
Al-Lathif memiliki dua makna utama: Maha Halus/Lembut dalam pengetahuan-Nya hingga mengetahui hal-hal yang tersembunyi, dan Maha Lembut dalam perlakuan-Nya kepada hamba-Nya. Dia memberikan rezeki dan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka dengan cara yang sangat halus. Nama ini menenangkan hati, bahwa di balik setiap kesulitan, ada kelembutan Allah yang bekerja.
-
31. Al-Khabir
الْخَبِيْرُArtinya: Yang Maha Mengetahui Rahasia.
Al-Khabir berarti Allah Maha Mengetahui hakikat segala perkara, baik yang lahir maupun yang batin. Pengetahuan-Nya mendalam hingga ke detail-detail yang tidak bisa dijangkau oleh siapapun. Dia mengetahui niat di balik perbuatan dan apa yang tersembunyi di dalam dada. Sifat ini mendorong kita untuk membersihkan niat dan batin kita, karena Allah Maha Mengetahuinya.
-
32. Al-Halim
الْحَلِيْمُArtinya: Yang Maha Penyantun.
Al-Halim adalah Allah yang tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan waktu dan kesempatan bagi mereka untuk bertaubat. Sifat penyantun-Nya ini adalah rahmat yang luar biasa. Dia melihat kemaksiatan kita, namun tetap memberikan rezeki dan nikmat. Nama ini mengajarkan kita untuk bersikap sabar dan tidak mudah marah kepada orang lain.
-
33. Al-'Azhim
الْعَظِيْمُArtinya: Yang Maha Agung.
Al-'Azhim adalah Zat yang memiliki keagungan mutlak yang tidak dapat dijangkau oleh akal dan imajinasi manusia. Segala sesuatu selain Dia menjadi kecil dan tidak berarti jika dibandingkan dengan keagungan-Nya. Mengucapkan "Subhanallahil 'Azhim" adalah pengakuan atas keagungan-Nya yang tiada batas.
-
34. Al-Ghafur
الْغَفُوْرُArtinya: Yang Maha Memberi Pengampunan.
Mirip dengan Al-Ghaffar, Al-Ghafur menunjukkan sifat pengampunan Allah yang sangat luas. Dia mengampuni segala jenis dosa jika hamba-Nya bertaubat dengan sungguh-sungguh. Nama ini memberikan harapan dan motivasi untuk tidak pernah putus asa dari rahmat dan ampunan Allah, sebesar apapun kesalahan yang pernah kita perbuat.
-
35. Asy-Syakur
الشَّكُوْرُArtinya: Yang Maha Pembalas Budi.
Asy-Syakur adalah Allah yang sangat menghargai dan membalas amalan sekecil apapun dari hamba-Nya dengan balasan yang berlipat ganda. Dia menerima sedikit amal dan membalasnya dengan banyak. Sifat ini mengajarkan kita untuk tidak meremehkan perbuatan baik sekecil apapun dan untuk selalu bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya.
-
36. Al-'Aliy
الْعَلِيُّArtinya: Yang Maha Tinggi.
Al-'Aliy berarti Allah Maha Tinggi dalam Dzat, Sifat, dan Kekuasaan-Nya. Ketinggian-Nya melampaui segala sesuatu dan tidak dapat dibandingkan. Dia tinggi di atas 'Arsy-Nya, namun ilmu-Nya meliputi segala tempat. Nama ini menanamkan rasa hormat dan pengagungan yang mendalam kepada Allah.
-
37. Al-Kabir
الْكَبِيْرُArtinya: Yang Maha Besar.
Al-Kabir menunjukkan bahwa Allah Maha Besar, lebih besar dari segala sesuatu yang bisa kita bayangkan. Ucapan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) dalam shalat adalah pengakuan konstan akan kebesaran-Nya dan kekerdilan diri kita serta segala urusan duniawi di hadapan-Nya.
-
38. Al-Hafizh
الْحَفِيْظُArtinya: Yang Maha Memelihara.
Al-Hafizh adalah Allah yang menjaga dan memelihara langit dan bumi serta seluruh isinya agar tidak hancur dan tetap berjalan sesuai sunnatullah. Dia juga menjaga hamba-hamba-Nya dari keburukan dan menjaga amalan mereka agar tidak sia-sia. Berdoa dengan nama ini adalah memohon perlindungan total dari Allah.
-
39. Al-Muqit
الْمُقِيْتُArtinya: Yang Maha Pemberi Kecukupan.
Al-Muqit adalah Zat yang memberikan makanan dan rezeki kepada setiap makhluk untuk menopang kehidupan mereka. Dia menciptakan dan menjamin rezeki untuk semua. Lebih dari itu, Dia juga memberikan makanan spiritual berupa iman dan ilmu. Dia mencukupi segala kebutuhan hamba-Nya.
-
40. Al-Hasib
الْحَسِيْبُArtinya: Yang Maha Membuat Perhitungan.
Al-Hasib berarti Allah adalah pencatat dan penghitung segala amal perbuatan manusia dengan sangat teliti, tidak ada yang terlewat. Dia akan menghisab semua amalan pada hari kiamat. Makna lainnya, Allah Maha Mencukupi. Ucapan "Hasbunallah" (Cukuplah Allah bagi kami) adalah ekspresi tawakal penuh kepada-Nya.
-
41. Al-Jalil
الْجَلِيْلُArtinya: Yang Maha Luhur.
Al-Jalil menunjukkan keagungan sifat-sifat Allah. Dia memiliki kemuliaan dan keluhuran yang sempurna. Nama ini seringkali disandingkan dengan Al-Karim (Maha Mulia), seperti dalam "Dzul Jalali wal Ikram", yang berarti Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.
-
42. Al-Karim
الْكَرِيْمُArtinya: Yang Maha Pemurah.
Al-Karim adalah Zat yang sangat pemurah. Dia memberi tanpa diminta, memberi lebih dari yang diharapkan, dan memberi tanpa mengharapkan balasan. Dia memaafkan kesalahan dan menutupi aib. Kemurahan-Nya tidak terbatas. Nama ini menginspirasi kita untuk menjadi orang yang pemurah dan pemaaf.
-
43. Ar-Raqib
الرَّقِيْبُArtinya: Yang Maha Mengawasi.
Ar-Raqib adalah Allah yang senantiasa mengawasi gerak-gerik dan keadaan seluruh makhluk-Nya. Tidak ada yang luput dari pengawasan-Nya. Sifat ini sangat dekat dengan Al-Muhaimin, namun lebih menekankan pada aspek pengawasan yang konstan dan teliti. Ini melahirkan rasa takut dan malu untuk berbuat maksiat.
-
44. Al-Mujib
الْمُجِيْبُArtinya: Yang Maha Mengabulkan Doa.
Al-Mujib adalah Zat yang menjawab dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Dia dekat dan mendengar setiap permohonan. Keyakinan akan sifat ini membuat kita tidak pernah ragu untuk berdoa, karena kita tahu bahwa doa kita pasti akan dijawab, entah dengan dikabulkan langsung, ditunda, atau diganti dengan yang lebih baik.
-
45. Al-Wasi'
الْوَاسِعُArtinya: Yang Maha Luas.
Al-Wasi' berarti Allah Maha Luas dalam segala hal: rahmat-Nya luas, ilmu-Nya luas, karunia-Nya luas, dan ampunan-Nya pun sangat luas. Alam semesta yang begitu luas ini hanyalah bagian kecil dari ciptaan-Nya. Sifat ini mengingatkan kita untuk tidak berpandangan sempit dan tidak mudah putus asa dari rahmat Allah yang tak bertepi.
-
46. Al-Hakim
الْحَكِيْمُArtinya: Yang Maha Bijaksana.
Al-Hakim adalah Allah yang segala perbuatan, perintah, dan larangan-Nya penuh dengan hikmah dan kebijaksanaan yang sempurna, meskipun terkadang akal manusia tidak mampu memahaminya. Tidak ada satu pun ketetapan-Nya yang sia-sia atau tanpa tujuan. Ini menanamkan rasa percaya penuh pada takdir dan syariat-Nya.
-
47. Al-Wadud
الْوَدُوْدُArtinya: Yang Maha Mengasihi.
Al-Wadud berasal dari kata "wudd" yang berarti cinta yang tulus dan murni. Allah adalah Zat yang mencintai hamba-hamba-Nya yang taat dan dicintai oleh mereka. Cinta-Nya diwujudkan dengan memberikan rahmat dan keridhaan. Nama ini mengajak kita untuk menjadikan cinta kepada Allah sebagai prioritas utama dan menebarkan cinta kepada sesama makhluk.
-
48. Al-Majid
الْمَجِيْدُArtinya: Yang Maha Mulia.
Al-Majid berarti Allah Maha Mulia dalam Dzat-Nya dan perbuatan-Nya. Kemuliaan-Nya sempurna dan agung. Nama ini sering kita ucapkan dalam tasyahud akhir shalat ("innaka hamiidum majiid"), sebagai pengakuan atas kemuliaan dan kepujian-Nya yang tak terbatas.
-
49. Al-Ba'its
الْبَاعِثُArtinya: Yang Maha Membangkitkan.
Al-Ba'its adalah Allah yang akan membangkitkan seluruh manusia dari kubur mereka pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat dan kemauan dalam diri manusia, serta mengutus para rasul untuk membangkitkan umat dari kejahilan.
-
50. Asy-Syahid
الشَّهِيْدُArtinya: Yang Maha Menyaksikan.
Asy-Syahid adalah Allah yang menyaksikan segala sesuatu. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya. Dia adalah saksi atas segala perbuatan hamba-Nya dan akan menjadi saksi pada hari pengadilan. Kesadaran akan sifat ini membuat kita merasa bahwa setiap detik kehidupan kita berada dalam pengawasan dan persaksian Allah.
-
51. Al-Haqq
الْحَقُّArtinya: Yang Maha Benar.
Al-Haqq adalah Allah, satu-satunya Dzat yang keberadaan-Nya adalah mutlak dan pasti. Semua selain-Nya adalah fana. Ajaran-Nya adalah kebenaran, janji-Nya adalah benar, dan hari kebangkitan adalah suatu kebenaran yang pasti terjadi. Nama ini meneguhkan hati untuk selalu berpegang pada kebenaran yang datang dari-Nya.
-
52. Al-Wakil
الْوَكِيْلُArtinya: Yang Maha Memelihara Urusan.
Al-Wakil adalah Zat yang paling bisa diandalkan untuk diserahi segala urusan. Bertawakal kepada Allah berarti menjadikan-Nya sebagai Al-Wakil, yaitu menyerahkan hasil akhir dari segala ikhtiar kita kepada-Nya dengan keyakinan penuh bahwa Dia akan memberikan yang terbaik. Dia adalah Pelindung dan Pengatur urusan yang paling sempurna.
-
53. Al-Qawiy
الْقَوِيُّArtinya: Yang Maha Kuat.
Al-Qawiy adalah Allah yang memiliki kekuatan sempurna yang tidak pernah lelah atau lemah. Kekuatan-Nya tidak terbatas dan tidak bisa dikalahkan. Nama ini memberikan rasa aman dan percaya diri bagi orang beriman, karena mereka bersandar kepada Zat Yang Maha Kuat.
-
54. Al-Matin
الْمَتِيْنُArtinya: Yang Maha Kokoh.
Al-Matin menekankan aspek kekokohan dari kekuatan Allah. Kekuatan-Nya sangat dahsyat dan tidak tergoyahkan. Dia kokoh dalam rencana dan janji-Nya. Tidak ada yang bisa melemahkan atau mengubah ketetapan-Nya. Nama ini menunjukkan stabilitas dan keabadian kekuatan Allah.
-
55. Al-Waliy
الْوَلِيُّArtinya: Yang Maha Melindungi.
Al-Waliy adalah Pelindung, Penolong, dan Sahabat sejati bagi orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Menjadikan Allah sebagai wali berarti mendapatkan perlindungan dan bimbingan-Nya dalam setiap langkah kehidupan.
-
56. Al-Hamid
الْحَمِيْدُArtinya: Yang Maha Terpuji.
Al-Hamid adalah Zat yang berhak atas segala puji, baik Dia dipuji oleh makhluk-Nya maupun tidak. Segala perbuatan dan sifat-Nya adalah terpuji. Ucapan "Alhamdulillah" adalah pengakuan bahwa segala puji hanya layak dipersembahkan kepada-Nya.
-
57. Al-Muhshi
الْمُحْصِيْArtinya: Yang Maha Menghitung Segala Sesuatu.
Al-Muhshi adalah Allah yang menghitung dan mengetahui jumlah segala sesuatu dengan detail yang sempurna, dari jumlah tetesan hujan, butiran pasir di pantai, hingga setiap hembusan nafas makhluk-Nya. Tidak ada satu pun yang luput dari perhitungan-Nya yang cermat.
-
58. Al-Mubdi'
الْمُبْدِئُArtinya: Yang Maha Memulai Penciptaan.
Al-Mubdi' adalah Allah yang memulai penciptaan segala sesuatu dari ketiadaan, tanpa ada contoh atau model sebelumnya. Dia adalah inisiator pertama dari seluruh eksistensi. Nama ini menunjukkan keunikan dan orisinalitas Allah dalam mencipta.
-
59. Al-Mu'id
الْمُعِيْدُArtinya: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan.
Al-Mu'id adalah Zat yang akan mengembalikan kehidupan setelah kematian. Sebagaimana Dia mampu memulai penciptaan (Al-Mubdi'), maka sangat mudah bagi-Nya untuk mengulangi dan mengembalikannya. Ini adalah penegasan akan keniscayaan hari kebangkitan.
-
60. Al-Muhyi
الْمُحْيِيْArtinya: Yang Maha Menghidupkan.
Al-Muhyi adalah Allah yang memberikan kehidupan kepada setiap makhluk. Dia yang menghidupkan tanah yang mati dengan air hujan, menghidupkan hati yang mati dengan hidayah, dan akan menghidupkan jasad yang telah mati pada hari kiamat.
-
61. Al-Mumit
الْمُمِيْتُArtinya: Yang Maha Mematikan.
Al-Mumit adalah Zat yang menetapkan kematian bagi setiap yang bernyawa. Kematian adalah sebuah kepastian yang berada dalam genggaman-Nya. Tidak ada yang bisa lari darinya. Nama ini menjadi pengingat agar kita senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.
-
62. Al-Hayy
الْحَيُّArtinya: Yang Maha Hidup.
Al-Hayy adalah Allah yang hidup dengan kehidupan yang sempurna, abadi, tidak berawal dan tidak berakhir. Kehidupan-Nya tidak bergantung pada apapun, sebaliknya seluruh kehidupan makhluk bergantung pada-Nya. Dia tidak pernah tidur dan tidak pernah lelah. Nama ini adalah inti dari sifat-sifat keagungan Allah.
-
63. Al-Qayyum
الْقَيُّوْمُArtinya: Yang Maha Berdiri Sendiri.
Al-Qayyum berarti Allah Maha Mandiri, tidak membutuhkan siapapun atau apapun. Sebaliknya, seluruh alam semesta ini bergantung sepenuhnya kepada-Nya untuk bisa ada dan terus berjalan. Dia yang mengurus dan mengatur segala sesuatu secara terus-menerus tanpa henti. Al-Hayy dan Al-Qayyum adalah dua nama agung yang terdapat dalam Ayat Kursi.
-
64. Al-Wajid
الْوَاجِدُArtinya: Yang Maha Menemukan.
Al-Wajid adalah Allah yang tidak kekurangan apapun. Dia Maha Kaya dan memiliki segalanya. Dia dapat menemukan dan mengadakan apa saja yang dikehendaki-Nya. Berbeda dengan makhluk yang seringkali kehilangan atau membutuhkan sesuatu, Allah adalah sumber dari segala keberadaan.
-
65. Al-Majid
الْمَاجِدُArtinya: Yang Maha Mulia.
Mirip dengan Al-Majid (المجيد), Al-Majid (الماجد) juga berarti Maha Mulia dan Agung. Kedua nama ini menekankan aspek kemuliaan, kehormatan, dan keagungan Allah yang sempurna. Perbedaannya terletak pada bentuk kata dalam bahasa Arab, namun keduanya merujuk pada kebesaran-Nya.
-
66. Al-Wahid
الْوَاحِدُArtinya: Yang Maha Tunggal.
Al-Wahid adalah Allah yang Maha Esa dalam Dzat-Nya, tidak ada yang serupa dengan-Nya. Nama ini menegaskan konsep tauhid, yaitu mengesakan Allah dan menolak segala bentuk kesyirikan. Dia adalah satu-satunya yang berhak disembah.
-
67. Al-Ahad
الْأَحَدُArtinya: Yang Maha Esa.
Al-Ahad memiliki makna keesaan yang lebih dalam dan absolut daripada Al-Wahid. Al-Ahad berarti Dia Esa dalam segala hal, tidak terbagi-bagi, dan tidak ada satupun yang setara dengan-Nya. Nama ini, yang terdapat dalam Surah Al-Ikhlas, merupakan penegasan paling murni dari konsep tauhid.
-
68. As-Shamad
الصَّمَدُArtinya: Yang Maha Dibutuhkan.
As-Shamad adalah Zat yang menjadi tempat bergantung bagi seluruh makhluk dalam memenuhi segala hajat dan kebutuhan mereka. Dia tidak membutuhkan makan, minum, atau apapun, sementara semua makhluk bergantung kepada-Nya. Dia adalah tujuan akhir dari segala permohonan.
-
69. Al-Qadir
الْقَادِرُArtinya: Yang Maha Berkuasa.
Al-Qadir adalah Allah yang memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. Tidak ada yang bisa menghalangi kekuasaan-Nya. Dia mampu menciptakan, mematikan, menghidupkan, dan mengubah segala sesuatu sesuai kehendak-Nya.
-
70. Al-Muqtadir
الْمُقْتَدِرُArtinya: Yang Maha Sangat Berkuasa.
Al-Muqtadir adalah bentuk yang lebih kuat dari Al-Qadir. Nama ini menunjukkan kekuasaan Allah yang sempurna dan absolut atas segala sesuatu. Dia berkuasa penuh untuk menentukan dan melaksanakan takdir bagi seluruh makhluk-Nya tanpa ada batasan sama sekali.
-
71. Al-Muqaddim
الْمُقَدِّمُArtinya: Yang Maha Mendahulukan.
Al-Muqaddim adalah Allah yang berhak mendahulukan apa yang dikehendaki-Nya dan siapa yang dikehendaki-Nya, sesuai dengan hikmah dan keadilan-Nya. Dia mendahulukan para nabi di atas manusia lain, atau mendahulukan suatu peristiwa atas peristiwa lainnya.
-
72. Al-Mu'akhkhir
الْمُؤَخِّرُArtinya: Yang Maha Mengakhirkan.
Al-Mu'akhkhir adalah Allah yang berhak mengakhirkan atau menunda apa yang dikehendaki-Nya. Dia menunda azab bagi orang yang durhaka untuk memberi kesempatan bertaubat, atau menunda suatu kejadian hingga waktu yang paling tepat menurut ilmu-Nya. Semua berada dalam kendali-Nya.
-
73. Al-Awwal
الْأَوَّلُArtinya: Yang Maha Awal.
Al-Awwal berarti Allah adalah yang pertama, tidak ada sesuatu pun sebelum-Nya. Keberadaan-Nya tidak didahului oleh ketiadaan. Dia adalah sumber dari segala permulaan. Nama ini menegaskan keabadian azali Allah.
-
74. Al-Akhir
الْآخِرُArtinya: Yang Maha Akhir.
Al-Akhir berarti Allah adalah yang terakhir, tidak ada sesuatu pun setelah-Nya. Ketika semua makhluk fana dan hancur, Dia tetap kekal abadi. Dia adalah tujuan akhir dari segala perjalanan. Nama ini menegaskan keabadian Allah yang tak berkesudahan.
-
75. Az-Zhahir
الظَّاهِرُArtinya: Yang Maha Nyata.
Az-Zhahir berarti keberadaan Allah sangat nyata melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya yang tersebar di seluruh alam semesta. Segala ciptaan adalah bukti nyata akan eksistensi-Nya. Tidak ada yang lebih nyata dan jelas daripada keberadaan Allah bagi mereka yang mau berpikir.
-
76. Al-Bathin
الْبَاطِنُArtinya: Yang Maha Ghaib.
Al-Bathin berarti Dzat Allah adalah ghaib, tersembunyi, dan tidak dapat dijangkau oleh panca indera maupun akal manusia. Dia lebih dekat dari urat leher kita, namun kita tidak bisa melihat-Nya. Dia mengetahui segala yang tersembunyi. Az-Zhahir dan Al-Bathin menunjukkan kesempurnaan ilmu dan kekuasaan Allah yang meliputi segala dimensi.
-
77. Al-Wali
الْوَالِيArtinya: Yang Maha Memerintah.
Al-Wali adalah Allah yang menguasai, memerintah, dan mengatur segala urusan makhluk-Nya. Dia adalah penguasa tunggal yang kepemilikan dan pengaturan-Nya mencakup seluruh alam semesta. Segala sesuatu berjalan sesuai dengan aturan dan kehendak-Nya.
-
78. Al-Muta'ali
الْمُتَعَالِيArtinya: Yang Maha Tinggi.
Al-Muta'ali menunjukkan ketinggian Allah yang suci dari segala sifat kekurangan dan dari keserupaan dengan makhluk-Nya. Ketinggian-Nya melampaui segala pemikiran dan imajinasi. Dia Maha Luhur dan terbebas dari segala hal yang tidak layak bagi keagungan-Nya.
-
79. Al-Barr
الْبَرُّArtinya: Yang Maha Penderma.
Al-Barr adalah Zat yang melimpahkan kebaikan dan kebajikan yang luas kepada hamba-hamba-Nya. Kebaikan-Nya meliputi seluruh makhluk. Dia menepati janji-Nya dan memberikan balasan yang jauh lebih besar dari amalan hamba-Nya. Dia adalah sumber segala kebaikan.
-
80. At-Tawwab
التَّوَّابُArtinya: Yang Maha Penerima Taubat.
At-Tawwab adalah Allah yang senantiasa menerima taubat dari hamba-Nya yang kembali kepada-Nya. Dia menciptakan kondisi dan memberikan inspirasi bagi hamba-Nya untuk bertaubat, kemudian Dia menerima taubat tersebut. Pintu taubat-Nya selalu terbuka hingga nafas terakhir.
-
81. Al-Muntaqim
الْمُنْتَقِمُArtinya: Yang Maha Pemberi Balasan.
Al-Muntaqim adalah Zat yang memberikan balasan setimpal kepada orang-orang yang berbuat zalim dan durhaka setelah keadilan ditegakkan. Balasan-Nya bukanlah karena dendam, melainkan manifestasi dari keadilan-Nya yang sempurna (Al-'Adl) untuk membela hak orang-orang yang terzalimi.
-
82. Al-'Afuww
الْعَفُوُّArtinya: Yang Maha Pemaaf.
Al-'Afuww berasal dari kata yang berarti menghapus atau menghilangkan. Sifat ini lebih dalam dari Al-Ghafur (mengampuni). Al-'Afuww berarti Allah tidak hanya mengampuni, tetapi juga menghapus dosa tersebut dari catatan amal seolah-olah tidak pernah terjadi. Ini adalah tingkat pemaafan yang tertinggi.
-
83. Ar-Ra'uf
الرَّؤُوْفُArtinya: Yang Maha Pengasuh.
Ar-Ra'uf adalah Zat yang memiliki kasih sayang yang sangat mendalam dan belas kasihan yang luar biasa kepada hamba-Nya. Sifat ini adalah puncak dari rahmat, di mana Allah mencegah hamba-Nya dari hal-hal yang menyakitkan dengan kelembutan yang tiada tara.
-
84. Malikul Mulk
مَالِكُ الْمُلْكِArtinya: Penguasa Kerajaan.
Malikul Mulk berarti Allah adalah Pemilik Mutlak dari segala kerajaan dan kekuasaan. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mencabutnya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Semua kekuasaan di alam semesta ini berada dalam genggaman-Nya.
-
85. Dzul Jalali wal Ikram
ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِArtinya: Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.
Nama ini menunjukkan bahwa Allah adalah sumber dari segala keagungan (Al-Jalal) dan kemuliaan (Al-Ikram). Dia memiliki kebesaran yang membuat-Nya harus diagungkan, dan pada saat yang sama Dia sangat pemurah dalam memberikan karunia kepada hamba-Nya. Berdoa dengan nama ini sangat dianjurkan.
-
86. Al-Muqsith
الْمُقْسِطُArtinya: Yang Maha Pemberi Keadilan.
Al-Muqsith adalah Allah yang adil dalam hukum dan keputusan-Nya. Dia memberikan keadilan bagi yang terzalimi dari yang menzalimi. Keadilan-Nya sempurna dan tidak memihak. Dia akan menegakkan timbangan keadilan yang seadil-adilnya pada hari kiamat.
-
87. Al-Jami'
الْجَامِعُArtinya: Yang Maha Mengumpulkan.
Al-Jami' adalah Allah yang akan mengumpulkan seluruh manusia pada hari kiamat di Padang Mahsyar, suatu hari yang tidak ada keraguan padanya. Dia juga yang mengumpulkan berbagai hal yang berlawanan di alam semesta, seperti panas dan dingin, malam dan siang, dalam sebuah sistem yang harmonis.
-
88. Al-Ghaniy
الْغَنِيُّArtinya: Yang Maha Kaya.
Al-Ghaniy adalah Allah yang Maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya. Kekayaan-Nya mutlak dan tidak terbatas. Sebaliknya, seluruh makhluk sangat fakir dan membutuhkan-Nya. Keyakinan ini membebaskan kita dari penghambaan kepada materi dan makhluk.
-
89. Al-Mughni
الْمُغْنِيArtinya: Yang Maha Memberi Kekayaan.
Al-Mughni adalah Allah yang memberikan kekayaan dan kecukupan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Kekayaan sejati adalah kekayaan hati (rasa cukup), dan Allah adalah sumbernya. Dia mencukupi kebutuhan hamba-Nya dan membuatnya tidak bergantung kepada selain-Nya.
-
90. Al-Mani'
الْمَانِعُArtinya: Yang Maha Mencegah.
Al-Mani' adalah Allah yang mencegah terjadinya sesuatu atau menahan karunia-Nya dari seseorang sesuai dengan hikmah-Nya. Terkadang Dia mencegah suatu musibah menimpa hamba-Nya, atau mencegah suatu nikmat sebagai bentuk ujian atau perlindungan. Apa yang Dia cegah, tidak ada yang bisa memberi.
-
91. Ad-Darr
الضَّارُّArtinya: Yang Maha Memberi Mudarat.
Ad-Darr adalah Allah yang menciptakan kemudaratan atau bahaya sebagai ujian, hukuman, atau untuk menunjukkan kelemahan makhluk. Semua bahaya terjadi atas izin-Nya dan mengandung hikmah yang mendalam. Ini bukan berarti Allah jahat, tetapi menunjukkan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu, baik dan buruk.
-
92. An-Nafi'
النَّافِعُArtinya: Yang Maha Memberi Manfaat.
An-Nafi' adalah Allah, satu-satunya sumber segala manfaat dan kebaikan. Setiap manfaat yang kita terima, baik langsung maupun tidak langsung, hakikatnya berasal dari-Nya. Beriringan dengan Ad-Darr, nama ini mengajarkan bahwa hanya Allah yang bisa memberi manfaat dan menolak mudarat.
-
93. An-Nur
النُّوْرُArtinya: Yang Maha Bercahaya.
An-Nur adalah Allah, cahaya langit dan bumi. Dia adalah sumber segala cahaya, baik cahaya fisik yang menerangi alam maupun cahaya maknawi (hidayah) yang menerangi hati dan akal manusia. Tanpa cahaya-Nya, alam semesta akan berada dalam kegelapan total.
-
94. Al-Hadi
الْهَادِيArtinya: Yang Maha Pemberi Petunjuk.
Al-Hadi adalah Allah yang memberikan petunjuk kepada hamba-Nya menuju jalan kebenaran. Dia memberikan petunjuk umum kepada semua makhluk (insting) dan petunjuk khusus (hidayah iman) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Petunjuk adalah karunia terbesar dari-Nya.
-
95. Al-Badi'
الْبَدِيْعُArtinya: Yang Maha Pencipta Keindahan.
Al-Badi' adalah Allah yang menciptakan alam semesta dengan keindahan yang tiada tara dan tanpa contoh sebelumnya. Setiap ciptaan-Nya adalah sebuah karya seni yang agung. Nama ini mengajak kita untuk mengapresiasi keindahan ciptaan-Nya dan merenungi keagungan Sang Pencipta.
-
96. Al-Baqi
الْبَاقِيArtinya: Yang Maha Kekal.
Al-Baqi adalah Allah yang kekal abadi, tidak akan pernah sirna atau berakhir. Segala sesuatu di alam semesta ini akan fana, kecuali Dzat-Nya. Kekekalan hanyalah milik-Nya semata. Nama ini menanamkan kesadaran akan kefanaan dunia dan pentingnya mencari bekal untuk kehidupan yang kekal.
-
97. Al-Warits
الْوَارِثُArtinya: Yang Maha Pewaris.
Al-Warits adalah Allah yang akan mewarisi langit dan bumi beserta isinya setelah semua makhluk binasa. Segala kepemilikan manusia di dunia ini hanyalah titipan sementara, dan pada akhirnya semuanya akan kembali kepada Sang Pemilik Sejati.
-
98. Ar-Rasyid
الرَّشِيْدُArtinya: Yang Maha Pandai.
Ar-Rasyid adalah Zat yang Maha Cerdas dan Lurus dalam segala tindakan dan pengaturan-Nya. Petunjuk-Nya selalu membawa kepada kebenaran dan kebaikan. Mengikuti jalan-Nya adalah jaminan untuk sampai pada tujuan yang benar.
-
99. As-Shabur
الصَّبُوْرُArtinya: Yang Maha Sabar.
As-Shabur adalah Allah yang Maha Sabar. Dia tidak tergesa-gesa menghukum para pelaku maksiat, melainkan memberi mereka tangguh waktu. Kesabaran-Nya sangat besar, Dia melihat kedurhakaan hamba-Nya namun tetap melimpahkan rahmat. Nama ini mengajarkan kita untuk meneladani sifat sabar dalam menghadapi ujian dan dalam berinteraksi dengan sesama.
Meneladani Sifat Allah Melalui Asmaul Husna
Perjalanan mengenal 99 Asmaul Husna adalah sebuah pengembaraan spiritual yang tak berujung. Ini bukan sekadar menghafal nama dan arti, tetapi sebuah proses seumur hidup untuk meresapi, merenungi, dan mencoba meneladani sifat-sifat tersebut dalam kapasitas kita sebagai manusia. Ketika kita memahami bahwa Allah adalah Ar-Razzaq, hati kita menjadi tenang dari kekhawatiran rezeki. Ketika kita meresapi sifat Al-Ghafur, kita tidak akan pernah putus asa untuk bertaubat. Dan ketika kita menyadari bahwa Allah adalah As-Sami' dan Al-Bashir, kita akan senantiasa menjaga lisan dan perbuatan kita.
Dengan menjadikan Asmaul Husna sebagai cermin bagi diri, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik: lebih penyayang karena mengenal Ar-Rahman, lebih adil karena mengenal Al-'Adl, lebih sabar karena mengenal As-Shabur, dan lebih rendah hati karena mengenal Al-Mutakabbir. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa membimbing kita untuk dapat memahami keagungan nama-nama-Nya dan mengamalkannya dalam setiap hembusan nafas kehidupan kita.