الله

Asmaul Husna dan Artinya: Mengenal 99 Nama Allah Yang Maha Indah

Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang terbaik, terindah, dan paling agung, yang sesuai dengan sifat-sifat-Nya yang sempurna. Nama-nama ini disebutkan di dalam Al-Qur'an dan Hadits, dan jumlahnya yang masyhur adalah 99. Mempelajari, memahami, dan menghayati Asmaul Husna merupakan salah satu pilar penting dalam akidah seorang Muslim. Hal ini bukan sekadar menghafal daftar nama, melainkan sebuah perjalanan spiritual untuk mengenal Sang Pencipta lebih dalam, yang pada akhirnya akan menumbuhkan rasa cinta, takut, dan harap kepada-Nya.

Setiap nama dalam Asmaul Husna membuka jendela baru untuk memahami kebesaran, kekuasaan, kasih sayang, dan keadilan Allah SWT. Ketika kita memanggil-Nya dengan "Ar-Rahman", kita sedang mengakui kasih sayang-Nya yang melimpah ruah. Ketika kita menyebut "Al-Ghaffar", kita menaruh harapan pada ampunan-Nya yang tak terbatas. Dengan merenungkan setiap nama, kita akan menemukan cerminan sifat-sifat tersebut dalam ciptaan-Nya dan dalam setiap aspek kehidupan kita. Artikel ini akan mengupas satu per satu 99 nama Allah yang mulia, beserta arti dan penjelasan mendalamnya, sebagai panduan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

1
ٱلْرَّحْمَـٰنُ
Ar-Rahman
Yang Maha Pengasih

Nama ini menunjukkan kasih sayang Allah yang bersifat universal dan menyeluruh. Rahmat-Nya mencakup semua makhluk di alam semesta, baik yang beriman maupun yang tidak, manusia, hewan, tumbuhan, dan seluruh ciptaan-Nya. Kasih sayang Ar-Rahman terwujud dalam bentuk penciptaan, pemberian rezeki, udara yang kita hirup, dan segala nikmat yang tak terhitung jumlahnya. Ini adalah kasih sayang yang diberikan tanpa syarat dan tanpa memandang balasan. Merenungi nama Ar-Rahman mengajarkan kita untuk menyebarkan kasih sayang kepada semua makhluk tanpa diskriminasi.

2
ٱلْرَّحِيْمُ
Ar-Rahim
Yang Maha Penyayang

Jika Ar-Rahman adalah kasih sayang yang umum, maka Ar-Rahim adalah kasih sayang yang khusus dan abadi yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat, terutama di akhirat kelak. Ini adalah bentuk rahmat yang lebih intens, yang terwujud dalam petunjuk (hidayah), ampunan, dan pahala surga. Nama Ar-Rahim memberikan harapan besar bagi orang-orang mukmin bahwa ketaatan dan kesabaran mereka di dunia akan dibalas dengan kasih sayang yang tiada tara di kehidupan selanjutnya. Ini mendorong kita untuk senantiasa berusaha menjadi pribadi yang layak menerima rahmat khusus dari-Nya.

3
ٱلْمَلِكُ
Al-Malik
Yang Maha Merajai / Menguasai

Al-Malik berarti Raja atau Penguasa Mutlak. Kekuasaan Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu, serta tidak memerlukan bantuan siapapun. Dia memiliki, mengatur, dan mengendalikan segala sesuatu di langit dan di bumi. Kerajaan-Nya abadi dan tidak akan pernah sirna, berbeda dengan kerajaan manusia yang bersifat sementara dan penuh keterbatasan. Memahami sifat Al-Malik membuat kita sadar akan posisi kita sebagai hamba. Hal ini menumbuhkan kerendahan hati dan melepaskan kita dari kesombongan, karena kita tahu bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan dari Sang Raja sejati.

4
ٱلْقُدُّوْسُ
Al-Quddus
Yang Maha Suci

Al-Quddus berarti Yang Maha Suci dari segala bentuk kekurangan, aib, kesalahan, dan segala sifat yang tidak layak bagi keagungan-Nya. Kesucian Allah adalah kesucian yang absolut, berbeda dengan kesucian makhluk yang bersifat relatif. Dia suci dari sifat-sifat yang menyerupai makhluk-Nya, seperti lelah, tidur, atau lupa. Menghayati nama Al-Quddus mendorong kita untuk senantiasa menyucikan hati dan pikiran dari niat buruk, prasangka, dan perbuatan dosa. Kita berusaha untuk meneladani kesucian ini dalam batas kemampuan kita sebagai manusia, dengan menjaga lisan, perbuatan, dan hati.

5
ٱلْسَّلَامُ
As-Salam
Yang Maha Memberi Kesejahteraan

As-Salam adalah sumber segala kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan. Dia selamat dari segala aib dan kekurangan, dan dari-Nya lah datangnya keselamatan bagi hamba-hamba-Nya di dunia dan akhirat. Kedamaian sejati hanya bisa diraih dengan mendekatkan diri kepada As-Salam. Nama ini mengajarkan kita untuk menjadi agen kedamaian di muka bumi. Seorang Muslim yang memahami nama As-Salam akan senantiasa berusaha menyebarkan ketenangan, menghindari konflik, dan memberikan rasa aman bagi orang-orang di sekitarnya, karena ia meneladani sifat Tuhannya yang merupakan sumber dari segala kedamaian.

6
ٱلْمُؤْمِنُ
Al-Mu'min
Yang Maha Memberi Keamanan

Al-Mu'min memiliki dua makna utama: Yang Maha Memberi Keamanan dan Yang Maha Membenarkan. Sebagai Pemberi Keamanan, Allah melindungi hamba-Nya dari rasa takut, kezaliman, dan bahaya. Rasa aman yang hakiki hanya berasal dari-Nya. Sebagai Yang Maha Membenarkan, Allah membenarkan janji-janji-Nya kepada para nabi dan orang-orang beriman. Dia tidak pernah mengingkari janji-Nya. Merenungi nama ini memberikan ketenangan jiwa bahwa kita berada dalam lindungan-Nya dan janji pahala-Nya adalah benar. Ini mendorong kita untuk percaya sepenuhnya pada-Nya dalam segala situasi.

7
ٱلْمُهَيْمِنُ
Al-Muhaymin
Yang Maha Memelihara / Mengawasi

Al-Muhaymin berarti Yang Maha Mengawasi, Menjaga, dan Memelihara segala sesuatu. Pengawasan-Nya sempurna, meliputi setiap gerak-gerik, ucapan, bahkan apa yang tersembunyi di dalam hati. Tidak ada satu pun yang luput dari pengawasan-Nya. Dia memelihara alam semesta agar berjalan sesuai dengan ketetapan-Nya. Kesadaran bahwa kita selalu berada di bawah pengawasan Al-Muhaymin akan melahirkan sifat ihsan, yaitu beribadah seolah-olah kita melihat-Nya, atau jika tidak, kita yakin bahwa Dia melihat kita. Ini menjadi benteng terkuat dari perbuatan maksiat, baik di kala ramai maupun sepi.

8
ٱلْعَزِيْزُ
Al-'Aziz
Yang Maha Perkasa

Al-'Aziz berarti Yang Maha Perkasa, yang tidak dapat dikalahkan oleh siapapun dan apapun. Keperkasaan-Nya mutlak dan tidak tertandingi. Dia memiliki kekuatan untuk melaksanakan segala kehendak-Nya tanpa ada yang bisa menghalangi. Namun, keperkasaan Allah diimbangi dengan kebijaksanaan (Al-Hakim) dan kasih sayang (Ar-Rahim), sehingga kekuasaan-Nya tidak pernah zalim. Mengimani nama Al-'Aziz memberikan kita kekuatan dan keberanian untuk menghadapi tantangan hidup. Kita tidak akan merasa rendah diri atau takut kepada makhluk, karena kita berlindung kepada Yang Maha Perkasa.

9
ٱلْجَبَّارُ
Al-Jabbar
Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

Al-Jabbar memiliki makna yang kaya: Yang Maha Memaksa kehendak-Nya, Yang Maha Memperbaiki keadaan hamba-Nya, dan Yang Maha Tinggi yang tak tersentuh. Kehendak-Nya pasti terjadi. Dia memperbaiki hati yang hancur, menolong yang lemah, dan mencukupi yang kekurangan. Nama ini menunjukkan kekuatan-Nya yang luar biasa untuk mengatur segalanya sesuai kehendak-Nya. Bagi orang yang sombong, nama ini adalah peringatan. Bagi orang yang lemah dan tertindas, nama ini adalah sumber harapan dan penghiburan bahwa Allah mampu memperbaiki keadaan mereka dan menundukkan orang-orang yang zalim.

10
ٱلْمُتَكَبِّرُ
Al-Mutakabbir
Yang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran

Al-Mutakabbir berarti Yang Maha Memiliki segala kebesaran dan keagungan. Sifat sombong atau takabbur hanya pantas dimiliki oleh Allah, karena hanya Dia yang benar-benar Agung dan Besar. Bagi makhluk, kesombongan adalah sifat tercela karena mereka pada hakikatnya lemah dan penuh kekurangan. Mengakui Allah sebagai Al-Mutakabbir akan membersihkan hati kita dari penyakit sombong. Kita akan menyadari bahwa segala kehebatan yang kita miliki (ilmu, harta, jabatan) adalah karunia dari-Nya dan tidak pantas untuk disombongkan. Ini menuntun kita pada sifat tawadhu' atau rendah hati.

11
ٱلْخَالِقُ
Al-Khaliq
Yang Maha Pencipta

Al-Khaliq adalah Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dia menciptakan seluruh alam semesta dengan segala isinya tanpa contoh sebelumnya. Setiap atom, sel, planet, dan galaksi adalah bukti kehebatan-Nya sebagai Al-Khaliq. Penciptaan-Nya sempurna dan memiliki tujuan. Merenungkan ciptaan Allah, dari mikroorganisme terkecil hingga gugusan bintang terbesar, akan memperkuat iman kita akan keberadaan dan kekuasaan-Nya. Ini juga membuat kita bersyukur atas penciptaan diri kita sebagai manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya.

12
ٱلْبَارِئُ
Al-Bari'
Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)

Al-Bari' adalah tingkat penciptaan selanjutnya setelah Al-Khaliq. Jika Al-Khaliq adalah yang mengadakan dari tiada, Al-Bari' adalah yang membentuk dan menyeimbangkan ciptaan tersebut sehingga menjadi harmonis dan berfungsi dengan baik. Dia menciptakan makhluk tanpa cacat, dengan proporsi yang sempurna. Contohnya adalah penciptaan manusia dengan organ-organ yang saling bekerja sama secara seimbang. Nama ini menunjukkan bahwa penciptaan Allah bukan sekadar 'ada', tetapi juga 'teratur', 'seimbang', dan 'indah'.

13
ٱلْمُصَوِّرُ
Al-Musawwir
Yang Maha Membentuk Rupa

Al-Musawwir adalah Yang Maha Memberi bentuk atau rupa pada setiap ciptaan-Nya. Dia memberikan ciri khas yang unik pada setiap makhluk, sehingga tidak ada dua makhluk yang benar-benar identik, bahkan pada sidik jari manusia sekalipun. Dia membentuk rupa janin di dalam rahim sesuai kehendak-Nya. Nama ini menunjukkan sisi artistik dari kekuasaan Allah. Seluruh keindahan yang kita lihat di alam, dari corak sayap kupu-kupu hingga warna-warni bunga, adalah karya dari Sang Maha Pembentuk Rupa.

14
ٱلْغَفَّارُ
Al-Ghaffar
Yang Maha Pengampun

Al-Ghaffar berasal dari kata "ghafara" yang berarti menutupi. Allah adalah Al-Ghaffar, Yang Maha Pengampun, yang senantiasa menutupi dosa-dosa hamba-Nya yang bertaubat. Sifat pengampunan-Nya sangat luas dan terus-menerus. Sebanyak apapun dosa seorang hamba, selama ia kembali kepada-Nya dengan taubat yang tulus, Allah akan mengampuninya. Nama ini memberikan harapan yang luar biasa, mengajarkan kita untuk tidak pernah putus asa dari rahmat Allah, dan mendorong kita untuk menjadi pribadi yang pemaaf terhadap kesalahan orang lain.

15
ٱلْقَهَّارُ
Al-Qahhar
Yang Maha Menundukkan

Al-Qahhar adalah Yang Maha Perkasa yang menundukkan segala sesuatu di bawah kekuasaan dan kehendak-Nya. Tidak ada satu makhluk pun yang dapat melawan atau lari dari ketetapan-Nya. Kematian adalah salah satu bukti terbesar dari sifat Al-Qahhar, yang menundukkan raja yang paling berkuasa sekalipun. Nama ini mengingatkan kita akan kelemahan diri dan kekuasaan mutlak Allah. Hal ini membuat kita tunduk dan patuh kepada-Nya, serta tidak merasa takut pada kekuatan makhluk lain, karena semua makhluk pada akhirnya tunduk pada kehendak Al-Qahhar.

16
ٱلْوَهَّابُ
Al-Wahhab
Yang Maha Pemberi Karunia

Al-Wahhab adalah Yang Maha Memberi tanpa mengharapkan balasan. Pemberian-Nya sangat luas, terus-menerus, dan mencakup segala kebutuhan makhluk-Nya, baik yang diminta maupun yang tidak. Dia memberikan karunia berupa iman, kesehatan, ilmu, harta, dan anak. Memahami nama Al-Wahhab mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas segala pemberian-Nya dan meneladani sifat-Nya dengan menjadi orang yang dermawan, suka memberi kepada sesama tanpa pamrih.

17
ٱلْرَّزَّاقُ
Ar-Razzaq
Yang Maha Pemberi Rezeki

Ar-Razzaq adalah satu-satunya sumber rezeki bagi seluruh makhluk. Dia menjamin rezeki bagi setiap semut di dalam tanah hingga ikan di dasar lautan. Rezeki tidak hanya terbatas pada materi seperti makanan dan harta, tetapi juga mencakup rezeki non-materi seperti kesehatan, ketenangan jiwa, ilmu yang bermanfaat, dan keluarga yang harmonis. Keyakinan pada Ar-Razzaq akan membebaskan kita dari kekhawatiran berlebihan tentang urusan dunia dan mencegah kita dari mencari rezeki dengan cara yang haram.

18
ٱلْفَتَّاحُ
Al-Fattah
Yang Maha Pembuka Rahmat

Al-Fattah adalah Yang Maha Pembuka segala pintu kebaikan, rahmat, dan solusi. Dia membuka pintu rezeki yang tertutup, memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan, membuka hati yang terkunci untuk menerima hidayah, dan memberikan kemenangan bagi hamba-Nya. Ketika kita merasa buntu dan semua pintu seolah tertutup, berdoalah kepada Al-Fattah. Nama ini mengajarkan kita optimisme dan keyakinan bahwa selalu ada jalan keluar dan harapan selama kita bersandar kepada-Nya.

19
ٱلْعَلِيْمُ
Al-'Alim
Yang Maha Mengetahui

Al-'Alim adalah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Pengetahuan-Nya meliputi yang tampak dan yang tersembunyi, masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tidak ada sehelai daun pun yang jatuh tanpa sepengetahuan-Nya. Dia mengetahui isi hati dan pikiran setiap manusia. Kesadaran bahwa Allah adalah Al-'Alim membuat kita senantiasa berhati-hati dalam ucapan dan perbuatan, karena kita tahu semuanya tercatat dan diketahui oleh-Nya. Ini juga memberikan ketenangan, karena Allah mengetahui niat baik kita meskipun tidak terlihat oleh manusia.

20
ٱلْقَابِضُ
Al-Qabidh
Yang Maha Menyempitkan

Al-Qabidh adalah Yang Maha Menyempitkan atau menahan rezeki, rahmat, atau bahkan ruh (nyawa) sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya. Penyempitan ini bukanlah bentuk kezaliman, melainkan ujian atau cara untuk mendidik hamba-Nya agar kembali kepada-Nya, bersabar, dan tidak sombong. Memahami nama ini mengajarkan kita untuk bersabar dan berprasangka baik kepada Allah ketika menghadapi kesulitan atau kekurangan, karena di balik setiap kesempitan pasti ada hikmah yang besar.

21
ٱلْبَاسِطُ
Al-Basith
Yang Maha Melapangkan

Berlawanan dengan Al-Qabidh, Al-Basith adalah Yang Maha Melapangkan rezeki dan rahmat bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Kelapangan ini adalah ujian syukur, sebagaimana kesempitan adalah ujian sabar. Ketika Allah melapangkan rezeki kita, itu adalah kesempatan untuk berbagi dan menolong sesama. Nama ini mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur dalam kelapangan dan tidak menjadi lalai atau sombong.

22
ٱلْخَافِضُ
Al-Khafidh
Yang Maha Merendahkan

Al-Khafidh adalah Yang Maha Merendahkan orang-orang yang sombong, zalim, dan menentang-Nya. Dia mampu menjatuhkan mereka dari kedudukan yang tinggi ke tempat yang paling hina. Ini menjadi peringatan bagi setiap manusia agar tidak angkuh dengan kekuasaan atau kekayaan. Kerendahan sejati adalah di hadapan Allah, dan siapa yang merendahkan diri di hadapan-Nya, maka Allah akan mengangkat derajatnya.

23
ٱلْرَّافِعُ
Ar-Rafi'
Yang Maha Meninggikan

Ar-Rafi' adalah Yang Maha Meninggikan derajat hamba-hamba-Nya yang beriman, berilmu, dan bertaqwa. Dia mengangkat kedudukan mereka di dunia dan di akhirat. Ketinggian derajat di sisi Allah bukanlah diukur dari jabatan atau harta, melainkan dari tingkat keimanan dan ketakwaan. Nama ini memotivasi kita untuk terus menuntut ilmu dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

24
ٱلْمُعِزُّ
Al-Mu'izz
Yang Maha Memuliakan

Al-Mu'izz adalah sumber segala kemuliaan. Dia memberikan kemuliaan dan kehormatan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, yaitu mereka yang taat kepada-Nya. Kemuliaan yang hakiki adalah kemuliaan yang berasal dari Allah, bukan dari pengakuan manusia. Siapapun yang mencari kemuliaan dengan cara taat kepada Allah, maka ia tidak akan pernah terhina.

25
ٱلْمُذِلُّ
Al-Mudzill
Yang Maha Menghinakan

Al-Mudzill adalah Yang Maha Menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki, yaitu mereka yang durhaka dan berpaling dari-Nya. Kehinaan ini bisa terjadi di dunia maupun di akhirat. Nama ini menjadi pengingat keras bahwa maksiat dan kesombongan akan berujung pada kehinaan. Satu-satunya cara untuk terhindar dari kehinaan adalah dengan senantiasa taat kepada Al-Mu'izz, Yang Maha Memuliakan.

26
ٱلْسَّمِيْعُ
As-Sami'
Yang Maha Mendengar

As-Sami' adalah Yang Maha Mendengar segala sesuatu. Pendengaran-Nya sempurna, tidak terbatas oleh jarak, volume, atau bahasa. Dia mendengar bisikan hati, doa yang diucapkan dalam keheningan malam, dan rintihan orang yang terzalimi. Keyakinan bahwa Allah Maha Mendengar membuat doa kita lebih bermakna dan menjaga lisan kita dari ucapan yang sia-sia atau menyakitkan.

27
ٱلْبَصِيْرُ
Al-Bashir
Yang Maha Melihat

Al-Bashir adalah Yang Maha Melihat segala sesuatu. Penglihatan-Nya menembus kegelapan yang paling pekat sekalipun. Tidak ada yang tersembunyi dari pandangan-Nya, baik perbuatan yang terang-terangan maupun yang disembunyikan. Kesadaran bahwa Allah Al-Bashir senantiasa melihat kita akan mencegah kita dari perbuatan dosa, terutama saat tidak ada orang lain yang melihat.

28
ٱلْحَكَمُ
Al-Hakam
Yang Maha Menetapkan Hukum

Al-Hakam adalah Hakim Yang Paling Adil. Hukum dan ketetapan-Nya adalah yang terbaik dan paling adil, baik hukum syariat di dunia maupun hukum pembalasan di akhirat. Keputusan-Nya tidak dapat diganggu gugat dan bebas dari kesalahan. Mengimani Al-Hakam berarti menerima dan ridha terhadap segala ketetapan-Nya, baik yang kita pahami hikmahnya maupun tidak.

29
ٱلْعَدْلُ
Al-'Adl
Yang Maha Adil

Al-'Adl adalah esensi dari keadilan itu sendiri. Seluruh perbuatan dan ketetapan-Nya adalah adil. Dia tidak pernah zalim kepada hamba-Nya. Keadilan-Nya sempurna, menempatkan segala sesuatu pada tempatnya yang semestinya. Terkadang, kita mungkin tidak memahami keadilan Allah dari sudut pandang kita yang terbatas, namun kita harus yakin bahwa di balik setiap peristiwa, ada keadilan-Nya yang agung.

30
ٱلْلَّطِيْفُ
Al-Lathif
Yang Maha Lembut

Al-Lathif memiliki dua makna: Yang Maha Lembut dan Halus, serta Yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang tersembunyi. Kelembutan-Nya terlihat pada cara Dia memberikan rezeki dan pertolongan dari arah yang tak terduga. Pengetahuan-Nya begitu detail hingga mencakup hal-hal yang paling halus. Nama ini mengajarkan kita untuk peka dan berbaik sangka, karena pertolongan Allah seringkali datang dengan cara yang sangat lembut.

31
ٱلْخَبِيْرُ
Al-Khabir
Yang Maha Mengenal / Mengetahui Rahasia

Al-Khabir adalah Yang Maha Mengetahui secara mendalam tentang hakikat segala sesuatu. Pengetahuan-Nya mencakup aspek luar dan dalam (batin) dari setiap urusan. Tidak ada rahasia yang tersembunyi bagi-Nya. Kesadaran ini memotivasi kita untuk menyelaraskan antara niat (batin) dan perbuatan (zahir), karena Allah mengetahui keduanya dengan sempurna.

32
ٱلْحَلِيْمُ
Al-Halim
Yang Maha Penyantun

Al-Halim adalah Yang Maha Penyantun, yang tidak tergesa-gesa dalam menghukum hamba-Nya yang berbuat dosa. Dia memberikan kesempatan yang luas bagi mereka untuk bertaubat. Dia melihat kemaksiatan, namun tetap memberikan rezeki. Sifat ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang sabar, tidak mudah marah, dan pemaaf terhadap kesalahan orang lain.

33
ٱلْعَظِيْمُ
Al-'Azhim
Yang Maha Agung

Al-'Azhim adalah Yang Maha Agung dalam Dzat, Sifat, dan Perbuatan-Nya. Keagungan-Nya tidak dapat dijangkau oleh akal dan imajinasi manusia. Segala sesuatu selain Dia menjadi kecil dan tidak berarti jika dibandingkan dengan keagungan-Nya. Mengingat nama ini saat kita bertakbir ("Allahu Akbar") dalam shalat akan menumbuhkan rasa khusyuk dan pengagungan yang mendalam.

34
ٱلْغَفُوْرُ
Al-Ghafur
Yang Maha Memberi Pengampunan

Serupa dengan Al-Ghaffar, Al-Ghafur juga berarti Maha Pengampun. Namun, nama Al-Ghafur seringkali dikaitkan dengan ampunan yang lebih luas dan mencakup berbagai jenis dosa. Dia adalah Dzat yang sifatnya memang mengampuni. Ini memberikan harapan tak terbatas bagi pendosa yang ingin kembali ke jalan yang benar.

35
ٱلْشَّكُوْرُ
Asy-Syakur
Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)

Asy-Syakur adalah Yang Maha Menghargai dan Membalas setiap amal kebaikan hamba-Nya, sekecil apapun itu. Dia membalas amal yang sedikit dengan pahala yang berlipat ganda. Rasa syukur dari seorang hamba akan dibalas dengan tambahan nikmat dari-Nya. Nama ini memotivasi kita untuk tidak pernah meremehkan perbuatan baik, sekecil apapun, karena Allah pasti akan menghargainya.

36
ٱلْعَلِيُّ
Al-'Aliyy
Yang Maha Tinggi

Al-'Aliyy berarti Yang Maha Tinggi kedudukan-Nya. Ketinggian-Nya mutlak, di atas segala ciptaan-Nya. Tidak ada yang setara atau lebih tinggi dari-Nya. Mengimani nama ini membuat kita sadar akan kerendahan posisi kita sebagai makhluk dan menuntun kita untuk selalu memandang ke atas, kepada Allah, dalam segala urusan.

37
ٱلْكَبِيْرُ
Al-Kabir
Yang Maha Besar

Al-Kabir adalah Yang Maha Besar, yang kebesaran-Nya meliputi segala sesuatu. Dia lebih besar dari apapun yang dapat kita bayangkan. Langit dan bumi berada dalam genggaman-Nya. Mengucapkan "Allahu Akbar" adalah pengakuan kita akan sifat Al-Kabir ini, yang membuat semua masalah duniawi terasa kecil di hadapan-Nya.

38
ٱلْحَفِيْظُ
Al-Hafizh
Yang Maha Memelihara

Al-Hafizh adalah Yang Maha Memelihara dan Menjaga segala sesuatu. Dia menjaga langit agar tidak runtuh, menjaga bumi agar tetap stabil, dan menjaga setiap makhluk dari kebinasaan. Dia juga menjaga amal perbuatan hamba-Nya hingga hari perhitungan. Memohon perlindungan kepada Al-Hafizh akan memberikan rasa aman dari segala marabahaya.

39
ٱلْمُقِيْتُ
Al-Muqit
Yang Maha Pemberi Kecukupan

Al-Muqit adalah Yang Maha Memberi rezeki dan kecukupan, terutama dalam bentuk makanan dan kebutuhan pokok untuk menopang kehidupan. Dia mengatur dan membagikan rezeki kepada setiap makhluk sesuai dengan takaran yang telah Dia tentukan. Keyakinan pada Al-Muqit menenangkan hati bahwa kebutuhan pokok kita telah dijamin oleh-Nya.

40
ٱلْحَسِيْبُ
Al-Hasib
Yang Maha Membuat Perhitungan

Al-Hasib berarti Yang Maha Mencukupi dan Yang Maha Membuat Perhitungan. Sebagai Yang Mencukupi, cukuplah Allah sebagai penolong dan pelindung. Sebagai Pembuat Perhitungan, Dia akan menghisab seluruh amal perbuatan manusia dengan sangat teliti di hari kiamat. Sifat ini mendorong kita untuk selalu melakukan introspeksi diri (muhasabah) sebelum dihisab oleh-Nya.

41
ٱلْجَلِيْلُ
Al-Jalil
Yang Maha Luhur

Al-Jalil adalah Yang Maha Memiliki Keluhuran dan Keagungan Dzat. Sifat ini berkaitan dengan kemuliaan dan kebesaran yang menimbulkan rasa hormat dan takjub. Merenungi nama Al-Jalil akan membuat kita senantiasa mengagungkan Allah dalam setiap zikir dan ibadah kita.

42
ٱلْكَرِيْمُ
Al-Karim
Yang Maha Pemurah

Al-Karim adalah Yang Maha Pemurah, yang memberi tanpa diminta dan tanpa batas. Kemurahan-Nya melampaui harapan. Dia memaafkan kesalahan, menutupi aib, dan memberi bahkan kepada mereka yang durhaka. Meneladani sifat Al-Karim berarti menjadi orang yang dermawan, baik dalam materi maupun dalam memberikan maaf dan kebaikan kepada orang lain.

43
ٱلْرَّقِيْبُ
Ar-Raqib
Yang Maha Mengawasi

Ar-Raqib adalah Yang Maha Mengawasi yang tidak pernah lalai atau lengah sedikit pun. Pengawasan-Nya konstan dan menyeluruh. Dia mengamati setiap gerak dan diamnya makhluk. Sifat ini, jika dihayati, akan menjadi pengawas internal yang mencegah kita dari perbuatan tercela, bahkan saat sendirian.

44
ٱلْمُجِيْبُ
Al-Mujib
Yang Maha Mengabulkan

Al-Mujib adalah Yang Maha Mengabulkan doa hamba-hamba-Nya. Dia berjanji akan menjawab setiap permohonan, baik dengan memberikan apa yang diminta, menundanya untuk waktu yang lebih baik, menggantinya dengan yang lebih baik, atau menghapuskan dosa sebagai gantinya. Nama ini menumbuhkan keyakinan untuk tidak pernah berhenti berdoa.

45
ٱلْوَاسِعُ
Al-Wasi'
Yang Maha Luas

Al-Wasi' adalah Yang Maha Luas dalam segala hal: rahmat-Nya, ilmu-Nya, karunia-Nya, dan kerajaan-Nya. Kelapangan-Nya tidak memiliki batas. Rahmat-Nya lebih luas dari murka-Nya, dan ampunan-Nya lebih luas dari dosa seluruh manusia. Ini mengajarkan kita untuk tidak memiliki pandangan yang sempit dalam beragama dan dalam memandang rahmat Allah.

46
ٱلْحَكِيْمُ
Al-Hakim
Yang Maha Bijaksana

Al-Hakim adalah Yang Maha Bijaksana dalam setiap ciptaan, perintah, dan larangan-Nya. Segala sesuatu yang Dia tetapkan pasti mengandung hikmah yang sempurna, meskipun terkadang akal kita tidak mampu memahaminya. Keyakinan pada kebijaksanaan Allah membawa ketenangan dan penerimaan terhadap takdir.

47
ٱلْوَدُوْدُ
Al-Wadud
Yang Maha Mengasihi

Al-Wadud berarti Yang Maha Mencintai dan Dicintai. Dia mencintai hamba-hamba-Nya yang taat, dan Dia adalah satu-satunya Dzat yang paling pantas untuk dicintai. Cinta-Nya terwujud dalam rahmat dan karunia-Nya. Nama ini mengajarkan kita untuk menjadikan cinta kepada Allah sebagai prioritas utama dan menyebarkan kasih sayang kepada sesama makhluk.

48
ٱلْمَجِيْدُ
Al-Majid
Yang Maha Mulia

Al-Majid adalah Yang Maha Mulia dan Terpuji dalam segala perbuatan-Nya. Kemuliaan-Nya sempurna dan agung. Kita sering menyebut nama ini dalam tasyahud akhir shalat, yang menunjukkan betapa pentingnya mengakui kemuliaan Allah dan Nabi Muhammad SAW.

49
ٱلْبَاعِثُ
Al-Ba'its
Yang Maha Membangkitkan

Al-Ba'its adalah Yang Maha Membangkitkan makhluk dari kematian pada hari kiamat untuk dimintai pertanggungjawaban. Dia juga yang membangkitkan semangat dan kemauan dalam diri manusia. Iman kepada Al-Ba'its adalah bagian dari rukun iman kepada hari akhir, yang menjadi landasan bagi perilaku kita di dunia.

50
ٱلْشَّهِيْدُ
Asy-Syahid
Yang Maha Menyaksikan

Asy-Syahid adalah Yang Maha Menyaksikan segala sesuatu. Tidak ada yang luput dari kesaksian-Nya. Dia menjadi saksi atas semua perbuatan hamba-Nya, baik yang terlihat maupun tersembunyi. Pada hari kiamat, kesaksian Allah adalah yang paling adil dan mutlak.

51
ٱلْحَقُّ
Al-Haqq
Yang Maha Benar

Al-Haqq adalah kebenaran itu sendiri. Eksistensi-Nya adalah kebenaran yang mutlak. Firman-Nya adalah benar, janji-Nya adalah benar, dan ajaran yang datang dari-Nya adalah kebenaran. Mengikuti Al-Haqq berarti mengikuti jalan yang lurus dan pasti, menjauhkan diri dari kebatilan dan kesesatan.

52
ٱلْوَكِيْلُ
Al-Wakil
Yang Maha Memelihara / Mewakili

Al-Wakil adalah Dzat yang paling dapat diandalkan untuk diserahi segala urusan. Bertawakal kepada Al-Wakil berarti menyerahkan hasil akhir dari usaha kita sepenuhnya kepada-Nya, dengan keyakinan bahwa Dia akan memberikan yang terbaik. Ini memberikan ketenangan jiwa dan membebaskan dari kecemasan yang berlebihan.

53
ٱلْقَوِيُّ
Al-Qawiyy
Yang Maha Kuat

Al-Qawiyy adalah Yang Maha Memiliki Kekuatan yang Sempurna dan Tidak Terbatas. Kekuatan-Nya tidak pernah berkurang atau melemah. Seluruh kekuatan yang ada pada makhluk berasal dari-Nya. Memohon kekuatan kepada Al-Qawiyy akan memberikan kita energi untuk beribadah dan menghadapi ujian hidup.

54
ٱلْمَتِيْنُ
Al-Matin
Yang Maha Kokoh

Al-Matin berarti Yang Maha Kokoh dalam kekuatan-Nya. Kekuatan-Nya sangat hebat dan tidak ada yang dapat menandingi-Nya. Sifat ini menekankan intensitas dan kekokohan dari kekuatan Allah (Al-Qawiyy). Ini memberikan rasa aman bahwa kita bersandar pada Dzat yang kekuatannya tidak pernah goyah.

55
ٱلْوَلِيُّ
Al-Waliyy
Yang Maha Melindungi

Al-Waliyy adalah Pelindung, Penolong, dan Sahabat bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, membimbing, dan membela mereka. Menjadikan Allah sebagai Al-Waliyy berarti mendapatkan perlindungan dan pertolongan terbaik yang tidak akan pernah mengecewakan.

56
ٱلْحَمِيْدُ
Al-Hamid
Yang Maha Terpuji

Al-Hamid adalah Dzat yang berhak atas segala puji, baik Dia dipuji oleh makhluk-Nya maupun tidak. Segala perbuatan dan sifat-Nya adalah terpuji. Ucapan "Alhamdulillah" adalah pengakuan kita atas sifat ini, sebagai ungkapan syukur atas nikmat-Nya yang tak terhingga.

57
ٱلْمُحْصِيُ
Al-Muhshi
Yang Maha Menghitung / Memperhitungkan

Al-Muhshi adalah Yang Maha Menghitung segala sesuatu dengan detail dan akurat. Tidak ada satu pun ciptaan, perbuatan, atau peristiwa yang luput dari perhitungan-Nya. Ilmu-Nya meliputi jumlah butiran pasir di pantai dan tetesan air hujan. Ini mengingatkan kita bahwa setiap detik kehidupan kita akan diperhitungkan.

58
ٱلْمُبْدِئُ
Al-Mubdi'
Yang Maha Memulai

Al-Mubdi' adalah Yang Maha Memulai penciptaan dari ketiadaan. Dia adalah inisiator dari segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Tidak ada yang mendahului-Nya dalam memulai penciptaan.

59
ٱلْمُعِيْدُ
Al-Mu'id
Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

Al-Mu'id adalah Yang Maha Mengembalikan kehidupan setelah kematian. Sebagaimana Dia mudah dalam memulai penciptaan (Al-Mubdi'), maka lebih mudah lagi bagi-Nya untuk mengulangi dan mengembalikannya. Ini adalah penegasan tentang keniscayaan hari kebangkitan.

60
ٱلْمُحْيِى
Al-Muhyi
Yang Maha Menghidupkan

Al-Muhyi adalah satu-satunya Dzat yang mampu memberikan kehidupan. Dia menghidupkan janin dalam rahim, menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan, dan akan menghidupkan kembali manusia setelah kematiannya. Kehidupan adalah murni karunia dari-Nya.

61
ٱلْمُمِيْتُ
Al-Mumit
Yang Maha Mematikan

Al-Mumit adalah satu-satunya Dzat yang berkuasa untuk mencabut kehidupan (mematikan). Kematian adalah ketetapan-Nya yang pasti akan dialami oleh setiap yang bernyawa. Tidak ada yang bisa lari darinya. Nama ini menjadi pengingat untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian.

62
ٱلْحَيُّ
Al-Hayy
Yang Maha Hidup

Al-Hayy adalah Yang Maha Hidup dengan kehidupan yang sempurna, abadi, tanpa awal dan tanpa akhir. Kehidupan-Nya tidak bergantung pada apapun, justru Dia adalah sumber kehidupan bagi seluruh makhluk. Nama ini sering digandengkan dengan Al-Qayyum, menunjukkan bahwa kehidupan-Nya menopang eksistensi lainnya.

63
ٱلْقَيُّوْمُ
Al-Qayyum
Yang Maha Berdiri Sendiri

Al-Qayyum adalah Dzat yang berdiri sendiri, tidak membutuhkan siapapun, dan pada saat yang sama, segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia yang mengurus dan memelihara langit dan bumi secara terus-menerus tanpa merasa lelah atau mengantuk.

64
ٱلْوَاجِدُ
Al-Wajid
Yang Maha Menemukan

Al-Wajid berarti Yang Maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun. Dia menemukan dan memiliki apa saja yang Dia kehendaki. Kekayaan-Nya tidak pernah berkurang. Nama ini menanamkan keyakinan bahwa kita harus meminta hanya kepada-Nya, karena Dia memiliki segalanya.

65
ٱلْمَاجِدُ
Al-Majid
Yang Maha Mulia

Serupa dengan Al-Majid, nama ini juga berarti Yang Maha Mulia dan Terhormat. Ini menekankan aspek keagungan dan kemurahan hati-Nya yang luar biasa, serta perbuatan-Nya yang selalu terpuji.

66
ٱلْوَاحِدُ
Al-Wahid
Yang Maha Tunggal

Al-Wahid berarti Yang Maha Esa, Tunggal dalam Dzat, Sifat, dan Perbuatan-Nya. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Inilah inti dari ajaran tauhid, yaitu mengesakan Allah dan menolak segala bentuk penyekutuan.

67
ٱلْأَحَدُ
Al-Ahad
Yang Maha Esa

Al-Ahad memiliki makna keesaan yang lebih dalam dan absolut daripada Al-Wahid. Al-Ahad berarti Esa yang tidak tersusun dari bagian-bagian, tidak ada yang serupa dengan-Nya, dan tidak dapat dibagi. Inilah konsep tauhid yang paling murni, sebagaimana termaktub dalam Surat Al-Ikhlas.

68
ٱلْصَّمَدُ
As-Shamad
Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta

As-Shamad adalah Dzat yang menjadi tujuan dan tempat bergantung bagi seluruh makhluk dalam memenuhi segala kebutuhan mereka. Sementara Dia sendiri tidak membutuhkan siapapun. Seluruh alam semesta bergantung mutlak kepada-Nya.

69
ٱلْقَادِرُ
Al-Qadir
Yang Maha Berkuasa

Al-Qadir adalah Yang Maha Kuasa dan Mampu melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Tidak ada yang dapat melemahkan atau menghalangi kekuasaan-Nya. Dia berkuasa untuk menciptakan, menghancurkan, menghidupkan, dan mematikan.

70
ٱلْمُقْتَدِرُ
Al-Muqtadir
Yang Maha Berkuasa Penuh

Al-Muqtadir memiliki makna kekuasaan yang lebih kuat dan sempurna daripada Al-Qadir. Ini menunjukkan kekuasaan-Nya yang absolut dan mencakup segala sesuatu tanpa terkecuali. Dia mampu mengatur segala urusan dengan kekuasaan-Nya yang sempurna.

71
ٱلْمُقَدِّمُ
Al-Muqaddim
Yang Maha Mendahulukan

Al-Muqaddim adalah Yang Maha Mendahulukan apa yang Dia kehendaki, baik dalam hal penciptaan, waktu, maupun kedudukan. Dia mendahulukan para nabi di atas manusia biasa, atau mendahulukan satu peristiwa sebelum yang lain. Semua berjalan sesuai ketetapan-Nya.

72
ٱلْمُؤَخِّرُ
Al-Mu'akhkhir
Yang Maha Mengakhirkan

Al-Mu'akhkhir adalah Yang Maha Mengakhirkan atau menunda apa yang Dia kehendaki. Dia bisa menunda hukuman bagi pendosa untuk memberi kesempatan bertaubat, atau mengakhirkan suatu kejadian sesuai dengan hikmah-Nya.

73
ٱلْأَوَّلُ
Al-Awwal
Yang Maha Awal

Al-Awwal adalah Yang Maha Pertama, yang keberadaan-Nya tidak didahului oleh apapun. Dia ada sebelum segala sesuatu ada. Tidak ada permulaan bagi-Nya.

74
ٱلْآخِرُ
Al-Akhir
Yang Maha Akhir

Al-Akhir adalah Yang Maha Akhir, yang akan tetap ada setelah segala sesuatu musnah. Tidak ada akhir bagi keberadaan-Nya. Dia adalah tujuan akhir dari segala urusan.

75
ٱلْظَّاهِرُ
Az-Zhahir
Yang Maha Nyata

Az-Zhahir berarti Yang Maha Nyata, yang keberadaan-Nya tampak jelas melalui tanda-tanda kebesaran-Nya di seluruh alam semesta. Segala ciptaan adalah bukti nyata akan eksistensi-Nya.

76
ٱلْبَاطِنُ
Al-Bathin
Yang Maha Ghaib / Tersembunyi

Al-Bathin adalah Yang Maha Tersembunyi, yang Dzat-Nya tidak dapat dilihat atau dijangkau oleh panca indera makhluk di dunia. Dia tersembunyi, namun ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.

77
ٱلْوَالِي
Al-Wali
Yang Maha Memerintah

Al-Wali adalah Yang Maha Memerintah dan Mengatur segala urusan makhluk-Nya. Dia adalah penguasa tunggal yang kepemimpinan-Nya mencakup seluruh alam semesta.

78
ٱلْمُتَعَالِي
Al-Muta'ali
Yang Maha Tinggi

Al-Muta'ali adalah Yang Maha Tinggi dan Suci dari segala sifat kekurangan atau keserupaan dengan makhluk. Ketinggian-Nya melampaui segala pemahaman dan imajinasi.

79
ٱلْبَرُّ
Al-Barr
Yang Maha Penderma / Melimpahkan Kebaikan

Al-Barr adalah sumber segala kebaikan. Dia melimpahkan kebaikan dan kebajikan yang tak terhingga kepada hamba-Nya. Kebaikan-Nya mencakup dunia dan akhirat. Nama ini menginspirasi kita untuk selalu berbuat baik (birrul walidain, dsb).

80
ٱلْتَّوَّابُ
At-Tawwab
Yang Maha Penerima Taubat

At-Tawwab adalah Yang Maha Penerima taubat. Dia senantiasa membuka pintu taubat bagi hamba-Nya yang ingin kembali, tidak peduli seberapa besar dosanya. Dia juga yang memberi inspirasi kepada hamba untuk bertaubat.

81
ٱلْمُنْتَقِمُ
Al-Muntaqim
Yang Maha Pemberi Balasan

Al-Muntaqim adalah Yang Maha Memberi balasan yang setimpal kepada orang-orang yang berbuat dosa dan zalim, setelah keadilan dan peringatan ditegakkan. Balasan-Nya sangat adil dan merupakan manifestasi dari keadilan-Nya, bukan balas dendam yang didasari kebencian.

82
ٱلْعَفُوُّ
Al-'Afuww
Yang Maha Pemaaf

Al-'Afuww berarti Maha Pemaaf, yang menghapuskan dosa dan tidak menyisakan bekasnya. Tingkat pemaafan Al-'Afuww lebih tinggi dari Al-Ghafur. Dia memaafkan hingga dosa itu seolah tidak pernah terjadi. Nama ini sering kita baca di malam Lailatul Qadar.

83
ٱلْرَّؤُوْفُ
Ar-Ra'uf
Yang Maha Pengasih

Ar-Ra'uf adalah Yang Maha Belas Kasih. Sifat ini merupakan puncak dari kasih sayang, yang sangat dalam dan lembut. Kasih sayang Ar-Ra'uf mencegah hamba-Nya dari tertimpa musibah yang tidak sanggup mereka pikul.

84
مَالِكُ ٱلْمُلْكِ
Malikul Mulk
Penguasa Kerajaan (Semesta)

Malikul Mulk adalah Pemilik Mutlak dari segala kerajaan. Dia berkuasa penuh untuk memberikan kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Dia kehendaki. Semua kekuasaan di dunia ini berada di bawah kendali-Nya.

85
ذُو ٱلْجَلَالِ وَٱلْإِكْرَامِ
Dzul Jalali wal Ikram
Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

Nama ini mengandung dua sifat agung: Al-Jalal (Kebesaran dan Keagungan) dan Al-Ikram (Kemuliaan dan Kemurahan). Dia adalah Dzat yang agung dan pada saat yang sama sangat pemurah kepada makhluk-Nya. Nama ini dianjurkan untuk banyak dibaca dalam berdoa.

86
ٱلْمُقْسِطُ
Al-Muqsith
Yang Maha Pemberi Keadilan

Al-Muqsith adalah Yang Maha Adil dalam keputusan dan hukum-Nya. Dia memberikan keadilan kepada semua pihak, bahkan menolong orang yang terzalimi dari orang yang menzaliminya. Keadilan-Nya sempurna dan tidak memihak.

87
ٱلْجَامِعُ
Al-Jami'
Yang Maha Mengumpulkan

Al-Jami' adalah Yang Maha Mengumpulkan segala sesuatu. Dia akan mengumpulkan seluruh manusia dari awal hingga akhir zaman di Padang Mahsyar pada hari kiamat untuk diadili. Tidak ada seorang pun yang akan terlewatkan.

88
ٱلْغَنِيُّ
Al-Ghaniyy
Yang Maha Kaya

Al-Ghaniyy adalah Yang Maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya. Seluruh makhluklah yang membutuhkan-Nya. Kekayaan-Nya mutlak dan tidak terbatas. Mengimani Al-Ghaniyy akan membebaskan hati dari ketergantungan kepada selain Allah.

89
ٱلْمُغْنِيُ
Al-Mughni
Yang Maha Pemberi Kekayaan

Al-Mughni adalah Yang Maha Memberi kekayaan dan kecukupan kepada siapa yang Dia kehendaki. Kekayaan sejati adalah kekayaan hati (rasa cukup), dan Dialah yang memberikannya. Dia mencukupi hamba-Nya dari ketergantungan kepada orang lain.

90
ٱلْمَانِعُ
Al-Mani'
Yang Maha Mencegah

Al-Mani' adalah Yang Maha Mencegah atau menahan sesuatu sesuai dengan hikmah-Nya. Terkadang Dia mencegah suatu karunia untuk melindungi hamba-Nya dari bahaya yang lebih besar. Apa yang Dia cegah adalah bentuk perlindungan, dan apa yang Dia beri adalah bentuk kemurahan.

91
ٱلْضَّارُّ
Ad-Darr
Yang Maha Memberi Mudharat

Ad-Darr adalah Yang Maha Kuasa untuk menimpakan mudharat atau bahaya kepada siapa yang Dia kehendaki, sebagai ujian, hukuman, atau teguran. Ini menunjukkan bahwa segala keburukan pun terjadi atas izin dan ketetapan-Nya, bukan di luar kendali-Nya.

92
ٱلْنَّافِعُ
An-Nafi'
Yang Maha Memberi Manfaat

An-Nafi' adalah satu-satunya sumber segala manfaat dan kebaikan. Tidak ada yang bisa memberi manfaat kecuali atas izin-Nya. Nama Ad-Darr dan An-Nafi' mengajarkan kita untuk hanya takut dan berharap kepada Allah semata.

93
ٱلْنُّوْرُ
An-Nur
Yang Maha Bercahaya

An-Nur adalah Cahaya langit dan bumi. Dia adalah sumber segala cahaya, baik cahaya fisik maupun cahaya petunjuk (hidayah) yang menerangi hati dan akal manusia dari kegelapan kebodohan dan kesesatan.

94
ٱلْهَادِي
Al-Hadi
Yang Maha Pemberi Petunjuk

Al-Hadi adalah Yang Maha Memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki menuju jalan kebenaran. Hidayah adalah karunia terbesar dari-Nya. Kita harus senantiasa memohon petunjuk kepada-Nya agar tetap istiqamah di jalan yang lurus.

95
ٱلْبَدِيْعُ
Al-Badi'
Yang Maha Pencipta Yang Tiada Bandingannya

Al-Badi' adalah Yang Maha Menciptakan sesuatu yang baru dan unik tanpa ada contoh sebelumnya. Setiap ciptaan-Nya adalah sebuah mahakarya yang menunjukkan keindahan dan keagungan-Nya yang tiada tara.

96
ٱلْبَاقِي
Al-Baqi
Yang Maha Kekal

Al-Baqi adalah Yang Maha Kekal, yang keberadaan-Nya tidak akan pernah berakhir. Sementara segala sesuatu selain Dia akan fana dan binasa. Sifat ini mengingatkan kita tentang kefanaan dunia dan keabadian akhirat.

97
ٱلْوَارِثُ
Al-Warits
Yang Maha Pewaris

Al-Warits adalah Pewaris sejati dari segala sesuatu. Ketika semua makhluk telah binasa, hanya Dialah yang akan tetap ada dan mewarisi seluruh alam semesta. Semua yang kita miliki di dunia ini pada hakikatnya akan kembali kepada-Nya.

98
ٱلْرَّشِيْدُ
Ar-Rasyid
Yang Maha Pandai / Bijaksana

Ar-Rasyid adalah Yang Maha Cerdas dan Bijaksana dalam setiap petunjuk dan arahan-Nya. Mengikuti jalan-Nya adalah satu-satunya jalan menuju kebenaran dan keselamatan. Dia membimbing hamba-Nya dengan penuh kebijaksanaan.

99
ٱلْصَّبُوْرُ
As-Shabur
Yang Maha Sabar

As-Shabur adalah Yang Maha Sabar. Dia tidak tergesa-gesa dalam menghukum para pelaku maksiat, melainkan memberi mereka tangguh waktu. Kesabaran-Nya sangat besar, tidak seperti kesabaran makhluk yang terbatas. Nama ini mengajarkan kita untuk meneladani sifat sabar dalam menghadapi ujian dan dalam berinteraksi dengan sesama.

🏠 Homepage