Panduan Lengkap Menguasai Angka Bahasa Arab dari 1 hingga 100
Mempelajari bahasa Arab adalah sebuah perjalanan yang memperkaya wawasan, dan salah satu fondasi utamanya adalah memahami sistem bilangan atau angka. Angka tidak hanya digunakan dalam perhitungan matematis, tetapi juga dalam percakapan sehari-hari, membaca Al-Qur'an, memahami kalender Hijriah, dan berbagai konteks lainnya. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif Anda untuk belajar dan menguasai angka dalam bahasa Arab, mulai dari 1 hingga 100, lengkap dengan kaidah gramatikal (nahwu) yang menyertainya.
Sebelum kita memulai, penting untuk mengetahui bahwa angka dalam bahasa Arab memiliki aturan khusus terkait gender (jenis kelamin kata benda). Dalam bahasa Arab, setiap kata benda diklasifikasikan sebagai mudzakkar (maskulin/laki-laki) atau muannats (feminin/perempuan). Perbedaan ini memengaruhi bentuk angka yang digunakan. Memahami konsep ini adalah kunci untuk menggunakan angka dengan benar dalam sebuah kalimat.
Fondasi Utama: Angka 1 sampai 10
Angka satu hingga sepuluh adalah pilar utama dalam sistem bilangan Arab. Jika Anda menguasai angka-angka ini beserta aturannya, perjalanan Anda untuk memahami angka-angka selanjutnya akan jauh lebih mudah. Mari kita bedah satu per satu.
Kaidah Angka 1 (وَاحِدٌ) dan 2 (اِثْنَانِ)
Angka 1 dan 2 memiliki aturan yang paling sederhana dan unik. Keduanya berfungsi sebagai sifat (na'at) yang mengikuti kata benda (man'ut) yang dijelaskannya. Ini berarti:
- Angka diletakkan setelah kata benda.
- Gender angka harus sesuai dengan gender kata bendanya. Jika kata bendanya mudzakkar, angkanya juga mudzakkar. Jika muannats, angkanya juga muannats.
Contoh untuk Angka 1:
- Untuk benda mudzakkar (maskulin): كِتَابٌ وَاحِدٌ (Kitaabun waahidun) - Satu buku. Kata 'kitaabun' adalah mudzakkar, maka angkanya menggunakan 'waahidun'.
- Untuk benda muannats (feminin): سَيَّارَةٌ وَاحِدَةٌ (Sayyaaratun waahidatun) - Satu mobil. Kata 'sayyaaratun' adalah muannats (biasanya ditandai dengan ta' marbuthah ة), maka angkanya menggunakan bentuk muannats 'waahidatun'.
Contoh untuk Angka 2:
- Untuk benda mudzakkar: قَلَمَانِ اثْنَانِ (Qalamaani itsnaani) - Dua pulpen. Kata 'qalamaani' adalah bentuk dual (mutsanna) dari 'qalamun' yang mudzakkar, maka angkanya 'itsnaani'.
- Untuk benda muannats: مَدْرَسَتَانِ اثْنَتَانِ (Madrasataani itsnataani) - Dua sekolah. Kata 'madrasataani' adalah bentuk dual dari 'madrasatun' yang muannats, maka angkanya 'itsnataani'.
Perlu dicatat bahwa dalam percakapan, seringkali penyebutan angka 1 dan 2 dihilangkan karena bentuk kata bendanya sudah menunjukkan jumlah. Misalnya, 'qalamaani' sudah berarti 'dua pulpen', sehingga penambahan 'itsnaani' hanya berfungsi sebagai penegas.
Kaidah Angka 3 (ثَلَاثَةٌ) sampai 10 (عَشَرَةٌ)
Di sinilah aturan mulai menjadi lebih kompleks dan menarik. Untuk angka 3 hingga 10, kaidahnya berkebalikan dari angka 1 dan 2. Aturan ini sering disebut sebagai kaidah perselisihan gender.
- Angka diletakkan sebelum kata benda.
- Gender angka harus berlawanan dengan gender kata bendanya. Jika kata bendanya mudzakkar, maka angkanya harus dalam bentuk muannats. Sebaliknya, jika kata bendanya muannats, angkanya harus dalam bentuk mudzakkar.
- Kata benda (yang dihitung, atau disebut ma'dud) harus dalam bentuk jamak (plural) dan ber-i'rab jar (majrur).
Bentuk dasar angka 3-10 yang diakhiri dengan ta' marbuthah (ة) dianggap sebagai bentuk muannats, sementara yang tanpanya dianggap mudzakkar.
Contoh Penggunaan:
- Menghitung benda mudzakkar (kata bendanya 'thullaabun', jamak dari 'thaalibun' - siswa):
- Tiga siswa: ثَلَاثَةُ طُلَّابٍ (Tsalaatsatu thullaabin). Karena 'thullaabun' mudzakkar, angkanya memakai bentuk muannats 'tsalaatsatu'.
- Lima buku: خَمْسَةُ كُتُبٍ (Khamsatu kutubin). Karena 'kutubun' (jamak dari 'kitaabun') mudzakkar, angkanya memakai 'khamsatu'.
- Menghitung benda muannats (kata bendanya 'thaalibaatin', jamak dari 'thaalibatun' - siswi):
- Tiga siswi: ثَلَاثُ طَالِبَاتٍ (Tsalaatsu thaalibaatin). Karena 'thaalibaatin' muannats, angkanya memakai bentuk mudzakkar 'tsalaatsu' (tanpa ة).
- Delapan mobil: ثَمَانِي سَيَّارَاتٍ (Tsamaani sayyaaraatin). Karena 'sayyaaraatin' (jamak dari 'sayyaaratun') muannats, angkanya memakai 'tsamaani'.
Memahami aturan silang ini sangat fundamental. Latihan terus-menerus dengan berbagai kata benda akan membantu Anda menginternalisasi konsep ini hingga menjadi otomatis.
Tabel Rangkuman Angka 1-10
| Angka | Tulisan Arab | Bentuk Mudzakkar | Transliterasi | Bentuk Muannats | Transliterasi |
|---|---|---|---|---|---|
| 1 | ١ | وَاحِدٌ | Waahidun | وَاحِدَةٌ | Waahidatun |
| 2 | ٢ | اِثْنَانِ | Itsnaani | اِثْنَتَانِ | Itsnataani |
| 3 | ٣ | ثَلَاثٌ | Tsalaatsun | ثَلَاثَةٌ | Tsalaatsatun |
| 4 | ٤ | أَرْبَعٌ | Arba'un | أَرْبَعَةٌ | Arba'atun |
| 5 | ٥ | خَمْسٌ | Khamsun | خَمْسَةٌ | Khamsatun |
| 6 | ٦ | سِتٌّ | Sittun | سِتَّةٌ | Sittatun |
| 7 | ٧ | سَبْعٌ | Sab'un | سَبْعَةٌ | Sab'atun |
| 8 | ٨ | ثَمَانٍ | Tsamaanin | ثَمَانِيَةٌ | Tsamaaniyatun |
| 9 | ٩ | تِسْعٌ | Tis'un | تِسْعَةٌ | Tis'atun |
| 10 | ١٠ | عَشْرٌ | 'Asyrun | عَشَرَةٌ | 'Asyaratun |
Level Berikutnya: Angka Belasan (11 sampai 19)
Angka belasan atau 'adad murakkab (bilangan tersusun) memiliki struktur dan aturan yang berbeda lagi. Angka-angka ini terdiri dari dua bagian: angka satuan (1-9) dan angka sepuluh (عَشَرَ/عَشْرَةَ). Kata benda (ma'dud) yang dihitung setelah angka 11-99 selalu dalam bentuk tunggal (mufrad) dan ber-i'rab nashab (manshub).
Kaidah Angka 11 (أَحَدَ عَشَرَ) dan 12 (اثْنَا عَشَرَ)
Serupa dengan angka 1 dan 2, angka 11 dan 12 memiliki aturan keselarasan. Artinya, kedua bagian dari angka (satuan dan puluhan) harus sesuai dengan gender kata bendanya.
Contoh untuk Angka 11:
- Untuk benda mudzakkar: أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا (Ahada 'asyara kaukaban) - Sebelas bintang. Kata 'kaukaban' mudzakkar, maka kedua bagian angka ('ahada' dan ''asyara') juga dalam bentuk mudzakkar.
- Untuk benda muannats: إِحْدَى عَشْرَةَ مَدِينَةً (Ihda 'asyrata madiinatan) - Sebelas kota. Kata 'madiinatan' muannats, maka kedua bagian angka ('ihda' dan ''asyrata') juga dalam bentuk muannats.
Contoh untuk Angka 12:
- Untuk benda mudzakkar: اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا (Itsnaa 'asyara syahran) - Dua belas bulan. Kata 'syahran' mudzakkar, maka kedua bagian angka ('itsnaa' dan ''asyara') juga dalam bentuk mudzakkar.
- Untuk benda muannats: اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً (Itsnataa 'asyrata saa'atan) - Dua belas jam. Kata 'saa'atan' muannats, maka kedua bagian angka ('itsnataa' dan ''asyrata') juga dalam bentuk muannats.
Kaidah Angka 13 (ثَلَاثَةَ عَشَرَ) sampai 19 (تِسْعَةَ عَشَرَ)
Untuk angka 13 hingga 19, aturannya merupakan kombinasi dari aturan sebelumnya. Aturan ini bisa disebut sebagai kaidah "dekat selaras, jauh berselisih".
- Angka satuan (bagian pertama, 3-9) gendernya harus berlawanan dengan gender kata benda (seperti aturan angka 3-10).
- Angka puluhan (bagian kedua, عَشَرَ/عَشْرَةَ) gendernya harus sesuai dengan gender kata benda.
Mari kita lihat contohnya agar lebih jelas.
Contoh Penggunaan:
- Menghitung benda mudzakkar ('rajulan' - seorang laki-laki):
- 13 laki-laki: ثَلَاثَةَ عَشَرَ رَجُلًا (Tsalaatsata 'asyara rajulan). 'Rajulan' mudzakkar. Maka, angka satuannya 'tsalaatsata' (muannats - berselisih), dan angka puluhannya ''asyara' (mudzakkar - selaras).
- 15 murid laki-laki: خَمْسَةَ عَشَرَ طَالِبًا (Khamsata 'asyara thaaliban). 'Thaaliban' mudzakkar. Maka, 'khamsata' (muannats), dan ''asyara' (mudzakkar).
- Menghitung benda muannats ('imra'atan' - seorang perempuan):
- 13 perempuan: ثَلَاثَ عَشْرَةَ امْرَأَةً (Tsalaatsa 'asyrata imra'atan). 'Imra'atan' muannats. Maka, angka satuannya 'tsalaatsa' (mudzakkar - berselisih), dan angka puluhannya ''asyrata' (muannats - selaras).
- 17 murid perempuan: سَبْعَ عَشْرَةَ طَالِبَةً (Sab'a 'asyrata thaalibatan). 'Thaalibatan' muannats. Maka, 'sab'a' (mudzakkar), dan ''asyrata' (muannats).
Meskipun terlihat rumit, pola ini konsisten untuk angka 13 hingga 19. Dengan latihan yang cukup, Anda akan terbiasa dengan pola "berlawanan-sesuai" ini.
Menuju Puncak: Angka Puluhan (20, 30, ... , 90)
Angka puluhan dalam bahasa Arab dikenal sebagai Al-'Uqud. Ini adalah kelompok angka yang paling mudah dari segi kaidah gender. Aturannya sangat sederhana:
- Bentuk angka puluhan ini tetap dan tidak berubah, baik untuk menghitung benda mudzakkar maupun muannats.
- Sama seperti angka belasan, kata benda (ma'dud) yang dihitung harus dalam bentuk tunggal (mufrad) dan ber-i'rab nashab (manshub).
Angka-angka ini diambil dari bentuk jamak mudzakkar salim dari angka satuan, misalnya 'isyruna' (20), 'tsalatsuna' (30), dan seterusnya. Perhatikan bahwa dalam keadaan i'rab nashab atau jar, akhiran '-uuna' (ُوْنَ) berubah menjadi '-iina' (ِيْنَ), misalnya 'isyriina'.
Tabel Angka Puluhan (Al-'Uqud)
| Angka | Tulisan Arab | Tulisan Arab (Bentuk Nashab/Jar) | Transliterasi |
|---|---|---|---|
| 20 | ٢٠ | عِشْرُونَ | 'Isyruuna / 'Isyriina |
| 30 | ٣٠ | ثَلَاثُونَ | Tsalaatsuuna / Tsalaatsiina |
| 40 | ٤٠ | أَرْبَعُونَ | Arba'uuna / Arba'iina |
| 50 | ٥٠ | خَمْسُونَ | Khamsuuna / Khamsiina |
| 60 | ٦٠ | سِتُّونَ | Sittuuna / Sittiina |
| 70 | ٧٠ | سَبْعُونَ | Sab'uuna / Sab'iina |
| 80 | ٨٠ | ثَمَانُونَ | Tsamaanuuna / Tsamaaniina |
| 90 | ٩٠ | تِسْعُونَ | Tis'uuna / Tis'iina |
Contoh Penggunaan Angka Puluhan:
- 20 murid laki-laki: عِشْرُونَ طَالِبًا ('Isyruuna thaaliban).
- 20 murid perempuan: عِشْرُونَ طَالِبَةً ('Isyruuna thaalibatan).
- Saya melihat 50 mobil: رَأَيْتُ خَمْسِينَ سَيَّارَةً (Ra'aitu khamsiina sayyaaratan). Di sini 'khamsiina' digunakan karena posisinya sebagai objek (maf'ul bih) yang harus manshub.
Seperti yang Anda lihat, bentuk 'isyruuna' atau 'khamsuuna' tidak terpengaruh oleh gender 'thaaliban' (mudzakkar) atau 'thaalibatan' (muannats). Ini membuat penggunaannya menjadi lebih praktis dan mudah diingat.
Menggabungkan Semuanya: Angka 21 sampai 99
Sekarang kita akan menggabungkan semua aturan yang telah kita pelajari. Untuk angka seperti 23, 45, 78, dan seterusnya, kita menggunakan struktur: [Angka Satuan] + وَ (wa, artinya 'dan') + [Angka Puluhan].
Aturan yang berlaku adalah:
- Angka Satuan (1-9): Mengikuti kaidah aslinya.
- Angka 1 dan 2 akan sesuai dengan gender kata benda.
- Angka 3 sampai 9 akan berlawanan dengan gender kata benda.
- Kata Sambung 'wa' (وَ): Selalu ada di tengah.
- Angka Puluhan (20, 30, dst.): Mengikuti i'rab dari angka satuan, tetapi bentuknya tidak terpengaruh gender.
- Kata Benda (Ma'dud): Selalu dalam bentuk tunggal (mufrad) dan manshub.
Mari kita pecah dengan beberapa contoh agar lebih mudah dipahami.
Contoh Angka 21-29
- Menghitung benda mudzakkar ('fannaanan' - seniman):
- 21 seniman: وَاحِدٌ وَعِشْرُونَ فَنَّانًا (Waahidun wa 'isyruuna fannaanan). 'Waahidun' (mudzakkar) sesuai dengan 'fannaanan' (mudzakkar).
- 25 seniman: خَمْسَةٌ وَعِشْرُونَ فَنَّانًا (Khamsatun wa 'isyruuna fannaanan). 'Khamsatun' (muannats) berlawanan dengan 'fannaanan' (mudzakkar).
- Menghitung benda muannats ('muhandisatan' - insinyur wanita):
- 22 insinyur wanita: اثْنَتَانِ وَعِشْرُونَ مُهَنْدِسَةً (Itsnataani wa 'isyruuna muhandisatan). 'Itsnataani' (muannats) sesuai dengan 'muhandisatan' (muannats).
- 28 insinyur wanita: ثَمَانٍ وَعِشْرُونَ مُهَنْدِسَةً (Tsamaanin wa 'isyruuna muhandisatan). 'Tsamaanin' (mudzakkar) berlawanan dengan 'muhandisatan' (muannats).
Contoh Angka Lainnya
- 33 buku: Buku (kitaabun) adalah mudzakkar. Angka satuannya adalah 3, yang harus berlawanan gender. Jadi, kita pakai bentuk muannats 'tsalaatsatun'. Maka kalimatnya menjadi: ثَلَاثَةٌ وَثَلَاثُونَ كِتَابًا (Tsalaatsatun wa tsalaatsuuna kitaaban).
- 57 kamar: Kamar (ghurfatun) adalah muannats. Angka satuannya adalah 7, yang harus berlawanan gender. Jadi, kita pakai bentuk mudzakkar 'sab'un'. Maka kalimatnya menjadi: سَبْعٌ وَخَمْسُونَ غُرْفَةً (Sab'un wa khamsuuna ghurfatan).
- 99 bintang: Bintang (kaukaban) adalah mudzakkar. Angka satuannya adalah 9, yang harus berlawanan gender. Jadi, kita pakai bentuk muannats 'tis'atun'. Maka kalimatnya menjadi: تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ كَوْكَبًا (Tis'atun wa tis'uuna kaukaban).
Struktur ini berlaku konsisten untuk semua angka dari 21 hingga 99. Kuncinya adalah fokus pada angka satuan dan memastikan gendernya diterapkan dengan benar sesuai kaidah yang telah dipelajari, sementara kata benda selalu tunggal dan manshub.
Pencapaian Akhir: Angka 100 (مِائَةٌ)
Selamat, Anda telah mencapai angka 100! Angka 100 (dan kelipatannya seperti 200, 300, serta 1000) memiliki kaidah yang lebih sederhana lagi.
- Bentuk angka مِائَةٌ (mi'ah) adalah tetap, tidak berubah untuk benda mudzakkar maupun muannats.
- Kata benda (ma'dud) setelahnya harus dalam bentuk tunggal (mufrad) dan ber-i'rab jar (majrur).
Contoh Penggunaan Angka 100:
- Seratus laki-laki: مِائَةُ رَجُلٍ (Mi'atu rajulin).
- Seratus perempuan: مِائَةُ امْرَأَةٍ (Mi'atu imra'atin).
Seperti yang Anda lihat, kata 'mi'atu' tidak berubah, dan kata benda setelahnya ('rajulin', 'imra'atin') berbentuk tunggal dan majrur. Kaidah ini juga berlaku untuk kelipatan ribuan.
Tabel Lengkap Angka Arab 1-100
Sebagai referensi cepat, berikut adalah tabel lengkap angka dari 1 hingga 100 beserta tulisan Arab dan transliterasinya. Untuk angka yang memiliki aturan gender (1-19 dan kombinasi 21-99), yang disajikan di sini adalah bentuk dasarnya.
| Angka | Tulisan Arab | Transliterasi | Angka | Tulisan Arab | Transliterasi |
|---|---|---|---|---|---|
| 1 | وَاحِدٌ | Waahidun | 51 | وَاحِدٌ وَخَمْسُونَ | Waahidun wa khamsuuna |
| 2 | اِثْنَانِ | Itsnaani | 52 | اِثْنَانِ وَخَمْسُونَ | Itsnaani wa khamsuuna |
| 3 | ثَلَاثَةٌ | Tsalaatsatun | 53 | ثَلَاثَةٌ وَخَمْسُونَ | Tsalaatsatun wa khamsuuna |
| 4 | أَرْبَعَةٌ | Arba'atun | 54 | أَرْبَعَةٌ وَخَمْسُونَ | Arba'atun wa khamsuuna |
| 5 | خَمْسَةٌ | Khamsatun | 55 | خَمْسَةٌ وَخَمْسُونَ | Khamsatun wa khamsuuna |
| 6 | سِتَّةٌ | Sittatun | 56 | سِتَّةٌ وَخَمْسُونَ | Sittatun wa khamsuuna |
| 7 | سَبْعَةٌ | Sab'atun | 57 | سَبْعَةٌ وَخَمْسُونَ | Sab'atun wa khamsuuna |
| 8 | ثَمَانِيَةٌ | Tsamaaniyatun | 58 | ثَمَانِيَةٌ وَخَمْسُونَ | Tsamaaniyatun wa khamsuuna |
| 9 | تِسْعَةٌ | Tis'atun | 59 | تِسْعَةٌ وَخَمْسُونَ | Tis'atun wa khamsuuna |
| 10 | عَشَرَةٌ | 'Asyaratun | 60 | سِتُّونَ | Sittuuna |
| 11 | أَحَدَ عَشَرَ | Ahada 'asyara | 61 | وَاحِدٌ وَسِتُّونَ | Waahidun wa sittuuna |
| 12 | اِثْنَا عَشَرَ | Itsnaa 'asyara | 62 | اِثْنَانِ وَسِتُّونَ | Itsnaani wa sittuuna |
| 13 | ثَلَاثَةَ عَشَرَ | Tsalaatsata 'asyara | 63 | ثَلَاثَةٌ وَسِتُّونَ | Tsalaatsatun wa sittuuna |
| 14 | أَرْبَعَةَ عَشَرَ | Arba'ata 'asyara | 64 | أَرْبَعَةٌ وَسِتُّونَ | Arba'atun wa sittuuna |
| 15 | خَمْسَةَ عَشَرَ | Khamsata 'asyara | 65 | خَمْسَةٌ وَسِتُّونَ | Khamsatun wa sittuuna |
| 16 | سِتَّةَ عَشَرَ | Sittata 'asyara | 66 | سِتَّةٌ وَسِتُّونَ | Sittatun wa sittuuna |
| 17 | سَبْعَةَ عَشَرَ | Sab'ata 'asyara | 67 | سَبْعَةٌ وَسِتُّونَ | Sab'atun wa sittuuna |
| 18 | ثَمَانِيَةَ عَشَرَ | Tsamaaniyata 'asyara | 68 | ثَمَانِيَةٌ وَسِتُّونَ | Tsamaaniyatun wa sittuuna |
| 19 | تِسْعَةَ عَشَرَ | Tis'ata 'asyara | 69 | تِسْعَةٌ وَسِتُّونَ | Tis'atun wa sittuuna |
| 20 | عِشْرُونَ | 'Isyruuna | 70 | سَبْعُونَ | Sab'uuna |
| 21 | وَاحِدٌ وَعِشْرُونَ | Waahidun wa 'isyruuna | 71 | وَاحِدٌ وَسَبْعُونَ | Waahidun wa sab'uuna |
| 22 | اِثْنَانِ وَعِشْرُونَ | Itsnaani wa 'isyruuna | 72 | اِثْنَانِ وَسَبْعُونَ | Itsnaani wa sab'uuna |
| 23 | ثَلَاثَةٌ وَعِشْرُونَ | Tsalaatsatun wa 'isyruuna | 73 | ثَلَاثَةٌ وَسَبْعُونَ | Tsalaatsatun wa sab'uuna |
| 24 | أَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ | Arba'atun wa 'isyruuna | 74 | أَرْبَعَةٌ وَسَبْعُونَ | Arba'atun wa sab'uuna |
| 25 | خَمْسَةٌ وَعِشْرُونَ | Khamsatun wa 'isyruuna | 75 | خَمْسَةٌ وَسَبْعُونَ | Khamsatun wa sab'uuna |
| 26 | سِتَّةٌ وَعِشْرُونَ | Sittatun wa 'isyruuna | 76 | سِتَّةٌ وَسَبْعُونَ | Sittatun wa sab'uuna |
| 27 | سَبْعَةٌ وَعِشْرُونَ | Sab'atun wa 'isyruuna | 77 | سَبْعَةٌ وَسَبْعُونَ | Sab'atun wa sab'uuna |
| 28 | ثَمَانِيَةٌ وَعِشْرُونَ | Tsamaaniyatun wa 'isyruuna | 78 | ثَمَانِيَةٌ وَسَبْعُونَ | Tsamaaniyatun wa sab'uuna |
| 29 | تِسْعَةٌ وَعِشْرُونَ | Tis'atun wa 'isyruuna | 79 | تِسْعَةٌ وَسَبْعُونَ | Tis'atun wa sab'uuna |
| 30 | ثَلَاثُونَ | Tsalaatsuuna | 80 | ثَمَانُونَ | Tsamaanuuna |
| 31 | وَاحِدٌ وَثَلَاثُونَ | Waahidun wa tsalaatsuuna | 81 | وَاحِدٌ وَثَمَانُونَ | Waahidun wa tsamaanuuna |
| 32 | اِثْنَانِ وَثَلَاثُونَ | Itsnaani wa tsalaatsuuna | 82 | اِثْنَانِ وَثَمَانُونَ | Itsnaani wa tsamaanuuna |
| 33 | ثَلَاثَةٌ وَثَلَاثُونَ | Tsalaatsatun wa tsalaatsuuna | 83 | ثَلَاثَةٌ وَثَمَانُونَ | Tsalaatsatun wa tsamaanuuna |
| 34 | أَرْبَعَةٌ وَثَلَاثُونَ | Arba'atun wa tsalaatsuuna | 84 | أَرْبَعَةٌ وَثَمَانُونَ | Arba'atun wa tsamaanuuna |
| 35 | خَمْسَةٌ وَثَلَاثُونَ | Khamsatun wa tsalaatsuuna | 85 | خَمْسَةٌ وَثَمَانُونَ | Khamsatun wa tsamaanuuna |
| 36 | سِتَّةٌ وَثَلَاثُونَ | Sittatun wa tsalaatsuuna | 86 | سِتَّةٌ وَثَمَانُونَ | Sittatun wa tsamaanuuna |
| 37 | سَبْعَةٌ وَثَلَاثُونَ | Sab'atun wa tsalaatsuuna | 87 | سَبْعَةٌ وَثَمَانُونَ | Sab'atun wa tsamaanuuna |
| 38 | ثَمَانِيَةٌ وَثَلَاثُونَ | Tsamaaniyatun wa tsalaatsuuna | 88 | ثَمَانِيَةٌ وَثَمَانُونَ | Tsamaaniyatun wa tsamaanuuna |
| 39 | تِسْعَةٌ وَثَلَاثُونَ | Tis'atun wa tsalaatsuuna | 89 | تِسْعَةٌ وَثَمَانُونَ | Tis'atun wa tsamaanuuna |
| 40 | أَرْبَعُونَ | Arba'uuna | 90 | تِسْعُونَ | Tis'uuna |
| 41 | وَاحِدٌ وَأَرْبَعُونَ | Waahidun wa arba'uuna | 91 | وَاحِدٌ وَتِسْعُونَ | Waahidun wa tis'uuna |
| 42 | اِثْنَانِ وَأَرْبَعُونَ | Itsnaani wa arba'uuna | 92 | اِثْنَانِ وَتِسْعُونَ | Itsnaani wa tis'uuna |
| 43 | ثَلَاثَةٌ وَأَرْبَعُونَ | Tsalaatsatun wa arba'uuna | 93 | ثَلَاثَةٌ وَتِسْعُونَ | Tsalaatsatun wa tis'uuna |
| 44 | أَرْبَعَةٌ وَأَرْبَعُونَ | Arba'atun wa arba'uuna | 94 | أَرْبَعَةٌ وَتِسْعُونَ | Arba'atun wa tis'uuna |
| 45 | خَمْسَةٌ وَأَرْبَعُونَ | Khamsatun wa arba'uuna | 95 | خَمْسَةٌ وَتِسْعُونَ | Khamsatun wa tis'uuna |
| 46 | سِتَّةٌ وَأَرْبَعُونَ | Sittatun wa arba'uuna | 96 | سِتَّةٌ وَتِسْعُونَ | Sittatun wa tis'uuna |
| 47 | سَبْعَةٌ وَأَرْبَعُونَ | Sab'atun wa arba'uuna | 97 | سَبْعَةٌ وَتِسْعُونَ | Sab'atun wa tis'uuna |
| 48 | ثَمَانِيَةٌ وَأَرْبَعُونَ | Tsamaaniyatun wa arba'uuna | 98 | ثَمَانِيَةٌ وَتِسْعُونَ | Tsamaaniyatun wa tis'uuna |
| 49 | تِسْعَةٌ وَأَرْبَعُونَ | Tis'atun wa arba'uuna | 99 | تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ | Tis'atun wa tis'uuna |
| 50 | خَمْسُونَ | Khamsuuna | 100 | مِائَةٌ | Mi'atun |
Kesimpulan dan Langkah Selanjutnya
Mempelajari sistem bilangan dalam bahasa Arab hingga 100 adalah pencapaian yang luar biasa. Anda telah melewati berbagai kaidah gramatikal, mulai dari aturan keselarasan gender, aturan perselisihan gender, hingga struktur bilangan puluhan dan gabungan. Kunci untuk benar-benar menguasainya adalah praktik yang konsisten. Cobalah untuk membuat kalimat Anda sendiri menggunakan angka dan benda yang berbeda. Hitunglah benda-benda di sekitar Anda dalam bahasa Arab. Semakin sering Anda menggunakannya, semakin alami dan otomatis kaidah-kaidah ini akan terasa.
Dengan fondasi yang kuat pada angka 1-100, Anda kini siap untuk melangkah lebih jauh, mempelajari angka ratusan, ribuan, dan bahkan jutaan, yang kaidahnya dibangun di atas prinsip-prinsip yang telah Anda pelajari di sini. Teruslah berlatih, tetap semangat, dan nikmati keindahan serta logika yang terkandung dalam bahasa Arab.